BAB 12

Author Pov :

Hari ini merupakan hari yang sangat sial, bagi keenam anak ingusan yang bernasib malang. Bagaimana tidak, di tengah pelajaran olahraga yang begitu sangat dinantikan, mereka berenam harus terpaksa sibuk mengerjakan tugas tambahan kimia sebagai pertanda hukuman.

'Double task yang begitu meresahkan', sarkas keenamnya. Belum lagi setelah ini masih ada hukuman tambahan lain, yang harus dengan ikhlas mereka pertanggung jawabkan.

Begitu selesai mengerjakan tugas tambahan itu, sebagai hukuman karena tidak mengerjakan tugas hari kemarin, dengan alasan tidak ada waktu. Mereka kembali diberi perintah untuk membersihkan gudang kumuh, yang sudah lama tidak terpakai, di belakang aula. Sebagai timbal balik juga, dari aksi keterlambatan mereka datang ke sekolah. Yang jadi alasan aneh, karena kompak mereka berenam bangun kesiangan, katanya.

Bu Eda dibuat begitu kecewa dengan apa yang Jia, Mita, Tari, Sri, Herlin, dan Yuna perbuat dan perlihatkan hari ini. Tidak mengerjakan tugas, datang ke sekolah terlambat. Pikirnya, tidak biasanya itu terjadi pada mereka. Namun dengan sangat terpaksa Ibu wali kelas X - IPA 3 itu, harus tetap memberikan hukuman yang sekiranya pantas untuk mereka dapatkan.

"Untuk kali ini saja, di lain waktu Ibu tidak ingin lagi melihat kalian bersikap kacau seperti ini. Sudah datang terlambat, tugas - tugas hari ini tidak di kerjakan, lalu jangan sampai Ibu melihat kalian berbuat ulah yang nggak - nggak lagi. Ini memang tidak seberapa, dibanding murid - murid lain yang keluar masuk ruang BK. Tapi bagi kalian, yang sudah Ibu cap sebagai murid teladan, hal seperti ini tentu sedikit menjengkelkan. Pasalnya, tidak biasanya Ibu melihat kalian seperti ini. Dan setiap alasan yang kalian berikan pun, sangat tidak logis. Sudah, sekarang waktunya kalian mempertanggung jawabkan semuanya! lain kali coba lebih pandai lagi mempertimbangkan dan membagi waktu, memulai mana yang harus kalian lakukan lebih dulu! Ingat, jangan sampai hal ini terulang kembali!"

Mereka hanya bisa mengangguk pasrah kemudian, tanda mengiyakan pepatah dan perintah Bu Eda tersebut. Dalam hati mereka bergumam, tentu saja hal ini juga tidak ingin mereka alami, apalagi harus di ulangi. Namun memang, semua orang harus mendapat kesempatan belajar dari kesalahan. Hal ini sudah pasti menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Tidak ingin lagi mengedepankan kepentingan yang tidak bermanfaat kiranya.

Jelas saja, alasan mereka bangun kesiangan dikarenakan sesuatu yang memang tidak berfaedah. Pesta semalam yang diadakan untuk merayakan hari ulang tahun Jia yang sengaja tidak tepat itu. Membuahkan hasil yang cukup pahit sepertinya. Selain jadi lupa untuk mengerjakan tugas, tidur pun menjadi terlalu larut malam. Alhasil bangun pun kesiangan, dan tiba di sekolah berakhir dengan mulus diberi hukuman di gudang penuh usang.

"Apes banget!" gerutu Tari, sembari mengayun - ayunkan sapu yang ia pegang dengan perasaan dan raut wajah yang malas.

"Gue kira, lo udah selesai Ji ngerjain tugasnya. Dan ada bahan buat contekan kita, tapi nyatanya gak sesuai sama apa yang diharepin." celetuk Herlin kemudian.

"Iya nih, tau gitu tadi minta contekan aja sama anak - anak yang laen. Gak akan kita di kasih double - double an kayak gini. Eneg tau!" Sri menimpali.

"Lagian kenapa gak ngomong dari tadi sih Ji, kalo tugasnya belum selesai. Bisa dong tadi kita kerjain dulu bareng, dan hukuman kita bakalan lebih ringan. Cuman disuruh bersihin gudang, gak di kasih tugas tambahan dulu." sambung Mita.

Jia mendengar celotehan mereka, yang sedikit kurang enak di dengar telinganya. Merasa emosinya sedikit tergugah, Jia pun akhirnya angkat bicara.

"Bentar - bentar, ini kok jadi kayak pada nyalahin gue ya!" protes Jia.

"Ya kan lo tahu sendiri, ketergantungan kita perihal ngerjain tugas tu ada sama lo, Ji." pungkas Tari

"Iya, iya, gue tahu. Tapi seenggaknya gak boleh seenaknya dong nyalahin gua!"

"Ya, terus nyalahin siapa lagi."

"Salahin diri lo sendiri kek! Lagian juga, kalo seandainya kemarin gak ada acara aneh - anehan kayak gitu. Udah pasti tugasnya sekarang beres kali, gua kerjain!"

"Wah, asem banget mulut lo Ji. Acara aneh apaan, bener - bener gak menghargai banget sama kerja keras kita semua ya guys!" sela Herlin.

"Iya tuh, gak ada rasa terima kasih nya."

"Lah iya kan, secara otomatis salah lo semua juga berarti!" bela Jia.

"Tapi kan, kita kayak begitu juga bela - belain buat siapa coba!" sergah Mita.

"Iya sih tau, gue paham. Kemarin juga, gue bukannya gak ada usaha. Cuman waktu itu pas lagi asik - asiknya ngerjain tugas biologi, eh tau - taunya tetiba aja Si Nandra nelpon ngabarin Si Azka kecelakaan, kan panik! Boro - boro mau nyelesain tugas yang lain, pengen cepet - cepet nyampe rumah sakit yang ada."

"Euh, padahal mh tugasnya selesain aja dulu. Gak perlu buru - buru pengen nyamperin, ngejenguk Azka." tambah Sri.

"Ya, elo gampang ngomong gitu! Panik beneran lah, mana bisa tenang nugasnya juga."

Di tengah asiknya berdebat, Yuna yang sedari tadi hadir sebagai oknum penyimak, merasa ada sesuatu yang sejak awal di lihat nya terasa janggal. Dibalik pintu kamar gudang yang berterusan menuju ruang seni yang juga sudah lama terbengkalai, ada banyak tercipta seperti bayang - bayang hitam cukup menyeramkan.

"Eh, eh, sini coba!"

"Apa Yun?"

"Kalian liat deh!"

"Apa sih?"

"Tuh!" tunjuk Yuna, memperlihatkan bayangan hitam yang seolah tengah melambai - lambai.

"Oh itu, apaan ya?"

"Itu bayangan gorden kali, ketiup angin. Makanya jadi kayak gitu."

"Masa gorden gitu si,"

"Yaudah sih positif thinking aja. Gue juga tau, kalian pasti takut kan?" tukas Mita.

"Enggak sih, biasa aja." alibi Sri. Padahal dia sedikit merasa panik.

"Udah ah yok lanjut beres - beres, keburu bel istirahat bunyi. Ntar takutnya kita gak kebagian ngantin." ucap Sri kembali, mengalihkan pembicaraan dan rasa takutnya.

Jia Pov :

Sudah hampir habis 20 menit, aku dan teman - teman listcan's sibuk membersihkan gudang. Mencoba bisa fokus, mengalihkan pikiran buruk tentang bayangan hitam di ruangan sebelah.

Memang dua ruangan ini sudah terbilang angker sejak dulu. Semenjak ada korban bunuh diri tepat di belakang ruang seni, yang kemudian melibatkan guru BK.

Katanya, siswa perempuan yang bunuh diri itu memiliki perasaan terhadap guru tersebut, Pak Iwan namanya. Guru BK yang soft banget, care, dan masih bujangan tentunya. Usut punya usut, si gadis kelas IPS ini mengaku - ngaku telah dilecehkan oleh Pak Iwan. Ketika dimintai bukti, si gadis bungkam. Karena memang semuanya tidak benar adanya.

Pak Iwan jelas saja marah, Ia tidak terima dituding dengan tuduhan yang menjijikan seperti itu. Hingga suatu saat, Pak Iwan memilih resign dari sekolah ini. Karena sudah tidak tahan dengan tingkah si gadis yang gatal itu. Selain mengaku - ngaku, si gadis juga acap kali sering mengganggu dan menggoda dirinya. Sungguh menjijikan memang!

Lalu setelah beberapa hari kemudian, terdengar kabar bahwa Pak Iwan akan segera menikah, si gadis malang itu rupanya patah hati. Dia nekad mengakhiri hidup, dengan menggantung dirinya sendiri menggunakan tali. Halaman ruang seni yang lumayan sepi, menjadi tempat pilihannya untuk meluncurkan aksi yang tidak sepantasnya itu.

Katanya, sejak saat itu ruangan seni menjadi tidak terpakai. Karena seringkali banyak yang melihat, arwah si gadis itu gentayangan bebas. Seperti telah menghuni sepenuhnya ruangan itu. Bahkan hawa - hawa anehnya juga terasa sampai ke gudang ini. Kayak merinding banget! Karena memang dua ruangan ini bersebelahan.

Untung saja kami di hukum secara bersamaan. Tidak bisa kubayangkan jika harus sendirian membersihkan gudang ini. Udah kotor banget, bikin cape, angker lagi! Memang sepertinya, gudang ini jarang di jamah oleh penjaga sekolah. Sangat tidak terurus, apalagi ruang seni mungkin. Barangkali Mang Dedi juga takut, jika harus berhadapan dengan dua ruangan ini.

Sedari tadi Sri, yang orangnya paling susah diajak serius. Si polos, yang kadang telmi juga. Tapi mood booster banget orangnya. Terus saja mengoceh receh, untuk mencairkan suasana. Aku tahu dia juga sedang merasa takut. Apalagi setelah beberapa saat terdengar suara - suara aneh, yang cukup membuat mental siapapun ciut.

Tapi ya namanya juga Sri, setan manapun bisa insecure berhadapan dengannya. Disaat suara - suara mengerikan yang kian terdengar, menambah suasana semakin mencekam. Sri malah menimpalinya dengan ketawa - ketawa gak jelas, sembari melontarkan lawakan - lawakan garing, dengan maksud ingin mengelabui rasa takutnya.

Melihat tingkah Sri demikian, kita berlima hanya bisa nyengir kuda. Gak tahu harus berbuat apa, dan berharap semoga tawa nyaringnya itu tidak ada yang mengikuti atau menuruti, ngeriii!

Teman satu ku lagi Mita, adalah orang yang cukup pemberani. Tidak banyak gaya, orangnya gak risihan, dan gak suka basa - basi. Pokoknya di antara kami ber enam, dia adalah orang yang paling gak anggapan, gak mudah baper. Pribadi santuy lah pokoknya, hhe.

Sekarang aja Mita dengan santainya, mengelap - elap kaca yang bersebelahan dengan ruang seni. Karena di antara kami berlima tidak ada yang berani, jadi Mita dengan tanpa beban memutuskan untuk membersihkan kaca itu sendirian. Benar - benar seperti tidak ada ketakutan sedikit pun yang Mita perlihatkan dari mimik mukanya. Santuy banget, ekspresinya datar malah!

...∻∻∻...

'Besok datang ke Perumahan Bilap No.4 , ada sesuatu yang mau aku perlihatkan'

Nomor yang tak dikenal mengirimi ku pesan. Tidak tahu siapa. Memintaku untuk datang ketempat yang belum pernah aku kunjungi. Tapi cukup aneh, pikirku untuk apa?

"Ada apa Ji?"

"Hah, enggak. Yaudah yuk lanjut, gak kuat nih laper."

"Mau ke kantin sekarang?"

"Nanti aja lah, selesain ini dulu. Biar gak nanggung! Males banget kalo nanti harus balik lagi kesini."

"Iya sii, yaudah sekarang tinggal pel lantai sama nyapu halaman depannya."

"Terus halaman belakang?"

"Eheee, biarin lah itu mh. Gak akan ada yang mau liat juga kesana."

...✎﹏𝔻𝕊...

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

Thanks udah mau mampir😊

Sorry for typo and absurd🙏

Menerima kritik dan saran☺️

Jangan lupa like, vote, and comment🙃

Terpopuler

Comments

@Farhan Muiz

@Farhan Muiz

Done, up next

2022-10-06

1

Indra H

Indra H

Very nice, kembangkan terus kreatifitas mu cantik

2022-10-05

3

Nicky

Nicky

semangat bunda

2022-06-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!