Dear Sun

Dear Sun

PROLOG

...DEAR SUNSET

...

..."Aku mengagumi keindahanmu. Kamu yang begitu mempesona di waktu senja. Kamu yang selalu tampil memikat setiap saat. Aku yang senantiasa menanti hadirmu, menunggu datangmu. Aku yang tak bisa sedetik pun melewatkanmu. Karena aku telah jatuh cinta pada pancaran sinar tulusmu itu. Aku menginginkanmu selamanya, tapi takdirmu hanya ditetapkan untuk sesaat. Terima kasih untuk waktu sesaat yang indah itu, dan terima kasih telah hadir menyisakan rindu."...

...❂...

...❂...

...❂...

...❂...

...❂...

...DEAR SUNRISE

...

..."Kamu hadir menerangi gelap, menerbitkan harap. Kamu yang datang lebih awal. Aku memang mengagumi sunset di kala senja, tapi aku juga membutuhkan sunrise yang unjuk di pagi buta. Keindahan sunset tak akan bisa kunikmati, jika kedamaian sunrise tak mau menampakkan diri. Sejatinya senja ada, karena pagi yang seolah telah mengantarkannya. Aku ingin berterima kasih pada sunrise dan waktu paginya, karena telah mengantarkan sunset pada waktu senjanya. Ya, aku ingin berterima kasih padamu. Kamu yang menjadi alasan sebenarnya, dibalik senyum dan bahagiaku bersama senja. Aku sadar, selama ini kamulah yang paling berarti, kamulah yang paling aku butuhkan. Maafkan aku, yang baru menyadari hal itu. Maafkan aku, maafkan aku!"...

...❂...

...❂...

...❂...

...❂...

...❂...

...DEAR SUNSHINE

...

..."Aku bagai rembulan yang tak bisa bersinar terang, karena mentarinya telah hilang. Aku seperti malam yang abadi, tidak ada senja, tidak ada pagi. Malam yang gelap gulita, karena rembulan tak lagi memancarkan sinarnya. Rembulan tak kuasa, karena kekuatan utamanya juga tidak meneranginya....

...Where are you? How are you? Are you ok?...

...I'm here alone. I'm here lonely. I'm here not fine....

...I need you my sunrise, my sunset, you are my sunshine....

...Illuminate my darkness. Perfecting my day."...

...﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏...

...Parable of the heart...

...'Suatu hari dirumah ku yang sunyi, kalian datang menghampiri. Mengetuk pintu, dan meminta izin ingin bertamu. Aku sambut dengan hangat dan mempersilahkan kalian masuk. Awalnya aku kira kalian adalah orang-orang licik, tapi ternyata kalian bertamu dengan sangat baik. Aku sempat meragukan kedatangan kalian, namun pada akhirnya aku mulai merasa nyaman. Kalian mampu meriuhkan sunyi dan meramaikan sepi rumah ini. Aku akan sangat bahagia, jika kalian bisa betah berlama-lama disini....

...Namun, semua tidak sesuai ekspektasi....

...Seakan sekedar hinggap, kalian terlalu cepat lenyap. Padahal jauh aku berharap, kalian akan menginap....

...Bahkan semua belum selesai. Masih banyak yang ingin aku bicarakan, masih banyak yang ingin aku lakukan bersama kalian....

...Tapi, kalian terlalu cepat pulang....

...Kalian terlalu cepat pergi....

...Aku kecewa!...

...Tapi aku bisa apa....

...Kalian hanyalah tamu, yang tak harus menginap, dan tak mungkin menetap....

...Seketika semuanya kembali berubah, sunyiku menjadi sendu dan sepiku menjadi rindu....

...Kini, aku tidak ingin lagi menerima tamu....

...Aku tidak ingin membukakan pintu rumahku pada siapapun itu....

...Aku akan menguncinya!...

...Biar aku tinggal sendiri, biar aku hidup mandiri, dan biar aku mati disini.'...

...﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏﹏❣❣﹏...

  

 

     Melalui tulisan kecil ini, aku ingin menyampaikan kisahku pada kalian. Aku ingin berbagi narasi, tentang bagaimana suka duka hidup yang kujalani. Aku ingin berbagi cerita, tentang bagaimana aku dan caraku memandang dunia. Ini tentang aku, yang tengah berada dalam kegelapan, namun selalu ada dua sosok yang berusaha menyinari sinar redupku itu.

     Aku tidak pandai menulis. Disini aku hanya ingin mencoba mencurahkan setiap detak dalam detikku yang terasa begitu manis. Aku bukan penulis yang sudah ahli. Tapi aku harap, setiap huruf demi huruf yang ku rangkai disini, bisa kalian pahami. Aku harap, kalian bisa merasakan setiap rangkaian kata tentang perasaan, yang kugambarkan dalam sebuah tulisan.

   

     Maaf! Jika goresan tintaku ini sama sekali tidak berkesan bagi kalian. Tapi tak apa! Mungkin aku hanya sekedar numpang lewat saja, siapa tahu ada yang berkenan mau membaca kisah ini.

Kisah tentang rembulan yang merindukan mentarinya.

Kisah tentang malam yang merindukan pagi dan senjanya.

"Kita pernah diizinkan bersama, tetapi tidak ditakdirkan untuk bersatu"

Pernahkah kalian dibuat bimbang akan dua pilihan?

Disaat harus memilih salah satu, tapi kalian menginginkan keduanya.

Lalu setelah berhasil memilih satu, kalian juga malah menyesali sesuatu yang tidak dipilih itu.

Itulah aku...

Disini,

Di dalam kisah ini!

Selamat membaca, semoga suka! :)

Menceritakan tentang kisah seorang remaja putri, yang sedang mencari jati dirinya.

Dia bernama Jiani Ilma. Perjalanan hidupnya memang menyenangkan. Apalagi ketika Ia dipertemukan dengan dua orang lelaki hebat yang begitu menyayangi dirinya.

Hingga suatu hari, Ia harus dihadapkan pada suatu pilihan. Lelaki manakah yang harus Ia pilih? Keduanya benar - benar Jiani sayangi. Tetapi memang tidak mungkin jika harus menginginkan keduanya.

Pilihan Jiani pun jatuh kepada orang yang baru Ia kenal. Bukan kepada orang yang sudah lama membersamainya sedari kecil.

Akhirnya, penyesalan itu datang. Jia tahu bahwa ternyata yang paling berharga untuknya, adalah orang lama.

Namun, penyesalan Jiani sudah tidak ada artinya. Ketika Ia ingin kembali mencintai orang lama, ternyata secepat itu dia sudah tidak ada, sudah berbeda dunia. Ia terlambat menyadari, bahwa ternyata selama ini, Dia yang tidak terpilih adalah yang paling berarti.

Tetapi hidup tetap berjalan. Meskipun dia yang tersayang sudah lama hilang, tetap saja Jiani harus tegar dan tenang menjalani semua ini.

Pada akhirnya, Jiani tetap menjalani masa depan bersama orang pilihannya waktu itu. Pilihannya memang tidak salah, karena Ia juga begitu menyayangi seorang Jiani Ilma.

Hanya saja, lelaki pilihannya ini mudah sekali terbawa arus orang lain. Dia mudah terhasut oleh omongan orang - orang, yang belum pasti kebenarannya. Hingga suatu hari, konflik yang cukup menegangkan terjadi. Sehingga mengharuskan hubungannya kandas, di tengah masalah yang tidak jelas.

Hingga pada akhirnya, Jiani hanya ingin berdiri sendiri tanpa kekasih di sampingnya. Bahkan sempat terbesit dalam benaknya untuk nekad mengakhiri hidup.

Saat Jiani merasakan kesedihan, selalu ada satu sosok yang terbayang dalam ingatannya. Ia begitu merindukan kehadirannya. Ingin memeluknya, bercerita banyak padanya. Tetapi memang kenyataannya, itu semua adalah sebuah ketidakmungkinan.

Memang suatu penyesalan, tidak ada yang datang lebih awal. Dia selalu terlambat, untuk membuat manusia jera.

Tetapi, sebuah penyelasan memberikan kita pelajaran hidup. Bahwa jika kita dihadapkan pada suatu pilihan, harus benar - benar matang dipertimbangkan. Harus bisa berpikir luas dan menatap jauh ke masa depan. Intinya, jangan cepat - cepat mengambil keputusan. Pertimbangkan dengan bijak, pilihan manakah yang sekiranya pantas untuk ditentukan. Supaya penyesalan itu tidak datang di akhir kemudian.

...✎﹏𝔻𝕊...

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

--------·•●●•·-------- \= Ganti hari

∻∻∻ \= Beberapa saat kemudian

Thanks udah mau mampir😊

Sorry for typo and absurd🙏

Menerima kritik dan saran☺️

Jangan lupa vote and comment🙃

Terpopuler

Comments

Ahmad Rouf

Ahmad Rouf

keren mbak semngat berkarir @timorama/Smile/

2024-10-25

0

Syarif SS

Syarif SS

sepertinya bakal menarik

2024-09-27

0

ꪶꫝHIDAYAT

ꪶꫝHIDAYAT

Coba mulai

2023-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!