20. Panggil aku abang.

"Mau dibawa kemana Omira?!" tanya Hilya kepada Tami baby sitter Omira.

Tami melirik kepada Zhafir, lalu menjawab. Omira akan saya tidurkan dikamarnya nyonya, Tuan Zhafir sudah membuatkannya kamar yang sangat cantik" ucap Tami terseyum.

"Tidak apa - apa Hilya, Tami akan membantumu merawat Omira, dia sudah bersertifikat dan terpercaya" terang Zhafir.

"Tapi masih terlalu dini untuk dia punya kamar sendiri, dia masih membutuhkan saya" Hilya hendak pergi menyusul Tami yang membawa Omira tapi ditahan Zhafir.

Kamar Omira ada di sebelah kamar kita, kamu tidak perlu khawatir" Zhafir menarik tangan Hilya menuju kamar mereka.

"Ayo, ku tunjukan letak kamar kita" tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Eh,,,se - sekarang tuan?!" Hilya terlihat begidik dengan perlakuan Zhafir.

"Tentu saja, bukahkah kita harus membersihkan diri?!"

"Rasanya sudah gerah sekali satu harian ini, kau juga harus membersihkan diri setelah itu ada yang ingin aku bicarakan denganmu" Zhafir langsung menarik tangan Hilya.

Langkah Hilya berat sekali mengikuti Langkah Zhafir kekamar mereka.

Kamar kedua pengantin baru itu terletak dilantai dua. Begitu sampai di depan pintu kamar Zhafir berhenti sejenak, kemudian berbalik menatap Hilya.

"Ini adalah kamar kita, kamar kau dan aku" ucapnya sedikit canggung menggenggam tangan Hilya.

Ceklek,,,,,

Pintu terbuka dan,,,,,

Ah,,,, keadaan didalamnya benar - benar membuat mereka berdua terlihat semakin canggung.

Kamar itu terlihat nyaman dengan semerbak aroma mawar yang memasuki rongga penciuman. Kamar bercat putih yang bernuansa damai.

Tempat tidur king size berseprai putih dengan taburan kelopak mawar merah diatasnya.

Sejenak Zhafir dan Hilya terpaku, berkecamuk dengan fikiran masing - masing.

"Ini indah sekali, bahkan sangat indah tapi aku belum siap Tuhan. Apa yang harus aku lakukan?! Dia suamiku sekarang, berhak atas diriku tapi hatiku masih menolaknya" Hilya bermonolog dalam hati.

Brenda,,,, kau melakukannya dengan sangat baik tapi mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk menikmati suasana ini. Sungguh aku ingin sekali membawanya keatas ranjang ini dan menikmati malam pertama kami, tapi aku tau dia belum siap untuk itu" batin Zhafir.

Ditatapnya wajah Hilya dengan sendu

"Apa kau suka kamarnya?!" tanyanya kemudian.

"Iy - iya su - suka, ini indah sekali" Hilya terbata.

"Kmarilah!!!" Zhafir menarik tangan Hilya untuk duduk di pinggir ranjang.

"Duduknya disini, disebelahku" Zhafir menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Walaupun ragu tapi perlahan Hilya duduk disebelah Zhafir.

Mereka duduk dalam diam, bingung dalam merangkai kata dengan tangan Zhafir yang masih menggengam tangan Hilya, entah kenapa Hilya tak keberatan digenggam terus seperti itu. Hening beberapa menit akhirnya Zhafir berbicara.

"Aku tau,,,, saat ini kau masih merasa tidak nyaman bersamaku. Dan aku faham hatimu belum terbuka untukku tapi percayalah semua itu akan berubah seiring berjalannya waktu Hilya."

"Aku akan selalu berusaha membuatmu nyaman bersamaku" ucap Zhafir mengecup tangan Hilya.

Sementara Hilya, tersenyum getir menatapnya.

"Semoga aku tidak akan membuatmu kecewa tuan!!" batinnya.

"Hilya,,,, terkadang didalam hidup ini kita harus bisa menyelami segala sesuatunya dengan fikiran jernih"

"Begitu juga pemikiranmu tentang aku. Jangan pernah berfikiran buruk tentangku tapi cukup selami diriku dengan fikiran baik"

"Karna aku orang baik bukan orang sakit" candanya mencairkan suasana. dengan sedikit kekehan.

"Mungkin aku terkesan memaksamu masuk dalam lingkaran kehidupaku. Namun percayalah, apapun itu tidak ada tujuan buruk didalam hubungan ini,"

"Aku tulus terhadap kalian berdua" ungkapnya dengan tangannya membentu dua jari mengatakan suer.

"Baiklah tuan,,,,aku percaya itu" Hilya mencoba mengerti.

"Ah ya,,,, aku rasa panggilan kita saat ini perlu dirubah, kita terlihat seperti tuan dan majikan saja"

"Apa kata orang nanti kalau istriku masih memanggilku tuan?!" Zhafir terkekeh kecil.

"Mereka pasti berfikir aneh - aneh tentang kita, ayo kita buat panggilan sayang untuk itu"

"Bagaimana?" tanyanya kemudian.

"Aku ingin ketika kita berbicara gunakan kata aku kamu, dan panggil aku abang!!" ucap Zhafir spontan.

"Abang!??" Hilya mengerutkan alisnya.

"Ya seperti itu, ulangi lagi panggil aku seperti itu!!" titahnya terseyum menatap Hilya.

"Abang,,, " ucap Hiya lembut.

"Ah,,,, menggemaskan sekali" ucap Zhafir lagi.

Hai hai kak,,,, gimana ceritanya?!

Seru gak?!

Dukung author terus ya kencengin like, comen dan votenya.

Xera

Terpopuler

Comments

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Bikin baper nih

2021-06-08

0

Ariva Chn Riva

Ariva Chn Riva

oh Abang sayang 😅😅

2021-04-28

0

Aditya Rizky

Aditya Rizky

Abang jg bagus Thur dari pd kakak..

2021-03-14

2

lihat semua
Episodes
1 1. Pagi yang indah
2 2. Visual
3 3. Panggil saja Zhafir
4 4. Maksud bapak?!
5 5. Apa informasi ini benar?
6 6.Kau merindukanku cantik?!
7 7. Wanita yang sederhana.
8 8. Keterkejutan
9 9. Kau tau?!
10 10. Maaf saya terlambat,,
11 11. Papa sudah datang
12 12. Biasakan dirimu terhadapku.
13 13. Tujuan saya hanya satu " Omira "
14 14. Uler keket
15 15. Rencana Zhafir
16 16. Aku menerimamu dan Omira setulus hati.
17 17. Aku tersanjung
18 18. Terima kasih karena bersedia hidup denganku
19 19. Hadiah Pernikahan
20 20. Panggil aku abang.
21 21. Boleh,,, tentu saja boleh.
22 22. Turun - temurun
23 23. Kewajiban seorang istri dan hak suami
24 24. Terima kasih sayang!!!
25 25. Kenapa menangis hem?!
26 26. Abang lagi rindu
27 27. Wanita gila
28 28. Tuan mutlak
29 29.Menyebalkan
30 30. Apapun untuk kalian
31 3. Astaga, kok bisa,,,,,
32 32. Jangan tepe - tepe!
33 33. membuatku tergila - gila
34 34. Suamiku, milikku seorang.
35 35. Hilangkan dendam
36 36. Cinta nya di skip
37 37. Abang sangat bahagia
38 38. Mangga muda
39 39. Singa kelaparan
40 40. Terbongkar
41 41. menjauhlah dariku
42 42. Itu sangat menyakiti
43 43. kebenaran seluruh cerita
44 44.ENGGAK BOLEH, titik.
45 45. Alesan kamunya
46 46. Tamatlah sudah
47 47. Klien abang sexy
48 48. Pemicu
49 49. Maafkan kami tuan
50 50. Maaf, kelepasan.
51 51. Baby Tampan dan Barbie mini
52 52. Nyonya Boss
53 53. Do'a tulus
Episodes

Updated 53 Episodes

1
1. Pagi yang indah
2
2. Visual
3
3. Panggil saja Zhafir
4
4. Maksud bapak?!
5
5. Apa informasi ini benar?
6
6.Kau merindukanku cantik?!
7
7. Wanita yang sederhana.
8
8. Keterkejutan
9
9. Kau tau?!
10
10. Maaf saya terlambat,,
11
11. Papa sudah datang
12
12. Biasakan dirimu terhadapku.
13
13. Tujuan saya hanya satu " Omira "
14
14. Uler keket
15
15. Rencana Zhafir
16
16. Aku menerimamu dan Omira setulus hati.
17
17. Aku tersanjung
18
18. Terima kasih karena bersedia hidup denganku
19
19. Hadiah Pernikahan
20
20. Panggil aku abang.
21
21. Boleh,,, tentu saja boleh.
22
22. Turun - temurun
23
23. Kewajiban seorang istri dan hak suami
24
24. Terima kasih sayang!!!
25
25. Kenapa menangis hem?!
26
26. Abang lagi rindu
27
27. Wanita gila
28
28. Tuan mutlak
29
29.Menyebalkan
30
30. Apapun untuk kalian
31
3. Astaga, kok bisa,,,,,
32
32. Jangan tepe - tepe!
33
33. membuatku tergila - gila
34
34. Suamiku, milikku seorang.
35
35. Hilangkan dendam
36
36. Cinta nya di skip
37
37. Abang sangat bahagia
38
38. Mangga muda
39
39. Singa kelaparan
40
40. Terbongkar
41
41. menjauhlah dariku
42
42. Itu sangat menyakiti
43
43. kebenaran seluruh cerita
44
44.ENGGAK BOLEH, titik.
45
45. Alesan kamunya
46
46. Tamatlah sudah
47
47. Klien abang sexy
48
48. Pemicu
49
49. Maafkan kami tuan
50
50. Maaf, kelepasan.
51
51. Baby Tampan dan Barbie mini
52
52. Nyonya Boss
53
53. Do'a tulus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!