11. Papa sudah datang

Ceklek,,, pintu terbuka dari luar.

Omira berada dipangkuan Pak Joko, dia baru saja terbangun.

Omira dan pak joko menoleh bersamaan. Detik itu juga Omira menangis saat melihat Zhafir, ntah bagaimana perasaan anak kecil itu, ketika dia melihat orang yang dikiranya papanya datang dia langsung menangis seakan mengadu, bahwa ia sangat merindukannya.

Zhafir melangkah masuk diikuti Hilya dan bu Mirna dibelakangnya.

Diraihnya Omira dari pangkuan Pak Joko dan dgendongnya. Seakan mengerti, gadis kecil itu langsung memeluk leher Zhafir diseling tangisnya tapi tetap kompeng dimulutnya tak pernah lepas.

"Omira rindu papa?!"

"Papa sudah datang, jangan menangis lagi sayang!?"

"Maaf karena papa lama datangnya ya?!"

Cepatlah sembuh, setelah sembuh kita akan jalan - jalan, ok?!" pujuk rayu Zhafir.

Zhafir menepuk nepuk punggung Omira membuat gadis itu meredakan tangisnya perlahan sambil mengeyut kompengnya.

"Hubungan darah tak akan mengingkarinya nak, walaupun aku bukan ayah biologismu tapi aku adalah ayah keduamu setelah kakakku, secara naluri ikatan batin kita terbentuk. Aku berjanji akan selalu menjadi sosok yang telah hilang darimu, menyayangimu dan menjagamu" batin Zhafir berucap.

Pak Joko sempat bertanya - tanya kenapa nak Zhafir bisa berada disini, ibu sendiri berusaha menjelaskan tapi dia belum mendapat kejelasan apapaun dari Zhafir dan Hilya.

Mereka memutuskan untuk menunggu agar keduanya bisa menjelaskannya kepada mereka.

🍂

🍂

🍂

Waktu berlalu begitu cepat,sehabis magrib tadi Pak Joko dan bu Mirna pamit pulang, dan berencana kembali besok pagi. Sementara toko Hilya ditutup oleh Dessy.

Kini tinggal Zhafir dan Hilya yang ada druangan itu, Zhafir duduk di sofa sementara Hilya duduk di sebelah ranjang Omira. Omira sudah terlelap digendongan Zhafir tadi, kemudian diletakkan diranjang pasien.

Zhafir terus memperhatikan Hilya dari tempatnya duduk, membuat Hilya hanya bisa gugup menundukan kepalanya. Terlalu takut melihat raut wajah Zhafir yang dingin.

Akhirnya untuk mengisi kecanggungan, Zhafir berbicara kepada Hilya.

"Duduklah disini, bukankah melelahkan duduk dikursi itu?! Omira sudah tidur jadi kau bisa duduk disini Hilya!" ucap Zhafir.

Hilya mengangkat kepalanya sebentar menatap mata tajam Zhafir, pandangan mereka bertemu lalu Hilya menunduk lagi.

"Tidak apa - apa tuan, saya disini saja" jawab Hilya takut - takut.

"Kau mau aku yang memindahknmu kemari, atau berjalan sendiri dengan kakimu?!" Zhafir berkata dengan nanda dingin dan sorot mata tajam sambil menegakkan punggungnya seperti hendak berdiri membuat Hilya langsung berdiri dari duduknya.

"Ba - baiklah tuan!!" Hilya berjalan dan duduk di sofa sebelah Zhafir.

Terciptak beberapa jarak antara mereka, Zhafir tidak terlalu menggubris pemebentengan diri yang dilakukan Hilya.

Dia sedang menunggu Pak Bagas mengantarkan baju ganti dan makan malam untuk dirinya dan Hilya.

Tak berselang lama Pak Bagaspun datang.

"Ini Pesanan anda tuan!!!" ucap Pak Bagas sambil menata makanan diatas meja.

Hilya yang melihatnya hanya bisa tercengang, "Kenapa tuan Zhafir begitu dilayani oleh pamannya sendiri, dan apa itu tadi?!"

"Pamannya memanggilnya tuan?!" Hilya bertanya tanya terus dalam hatinya.

Apakah anda perlu yang lainnya tuan?! tanya Pak Bagas.

"Tidak Pak Bagas, pulanglah!!! Besok aku akan menghubungimu lagi" ucap Zhafir datar.

"Ayo Hilya,,, makanlah!!"

"Kau belum makankan sejak tadi?!" namun Hilya hanya diam canggung.

"Ah,,,,, dan jangan memaksaku untuk memaksamu makan makanan ini karena jika aku memaksakan sesuatu maka akan fatal nanti"

"Bukan begitu tuan!! saya hanya tidak berselera saja. Sulit untuk saya menelan makanan dalam situasi seperti ini."

"Tuan saja yang makan, tidak apa - apa."

"Nanti saya yang akan membereskannya setelah selesai dan tuan bisa beristirahat dirumah tuan" Hilya mencoba menjabarkan.

Sebenarnya situasi ini sangat canggung bagi Hilya, dan dia tidak mau merepotkan Zhafir lagi, dia tidak mau Omira terlalu berharap banyak kepada Zhafir, karena dia mungkin tidak akan bisa percaya lagi pada siapapun. Apalagi mereka tidak memiliki hubugan apapun.

Tanpa Hilya sadari,pernolakan halus yang Hilya lakukan membuat Zhafir kembali kehilangan kesabaran.

Zhafir menghembuskan nafas kasar, dia membuka dua kancing teratas kemejanya lalu membuka kacing ditangan kemejanya dan menggulungnya hingga siku.

Tangan panjangnya langsung meraih pergelangan tangan Hilya dan menghentaknya kuat menarik Hilya agar mendekat tapi malah membuat Hilya jatuh kedalam pangkuannya.

'Tu - tuan, tolong lepas tuan" Hilya mulai panik.

Jeng jeng jeng,,,,,, babang Zhafir mau ngapain ya?!

Ada yang bisa tebak?!

Xera

Terpopuler

Comments

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Duh duh Zhafir kok gitu

2021-06-08

1

Palupi Bintang

Palupi Bintang

wow... wow... wow...

2021-05-27

0

mety

mety

he he he

2021-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pagi yang indah
2 2. Visual
3 3. Panggil saja Zhafir
4 4. Maksud bapak?!
5 5. Apa informasi ini benar?
6 6.Kau merindukanku cantik?!
7 7. Wanita yang sederhana.
8 8. Keterkejutan
9 9. Kau tau?!
10 10. Maaf saya terlambat,,
11 11. Papa sudah datang
12 12. Biasakan dirimu terhadapku.
13 13. Tujuan saya hanya satu " Omira "
14 14. Uler keket
15 15. Rencana Zhafir
16 16. Aku menerimamu dan Omira setulus hati.
17 17. Aku tersanjung
18 18. Terima kasih karena bersedia hidup denganku
19 19. Hadiah Pernikahan
20 20. Panggil aku abang.
21 21. Boleh,,, tentu saja boleh.
22 22. Turun - temurun
23 23. Kewajiban seorang istri dan hak suami
24 24. Terima kasih sayang!!!
25 25. Kenapa menangis hem?!
26 26. Abang lagi rindu
27 27. Wanita gila
28 28. Tuan mutlak
29 29.Menyebalkan
30 30. Apapun untuk kalian
31 3. Astaga, kok bisa,,,,,
32 32. Jangan tepe - tepe!
33 33. membuatku tergila - gila
34 34. Suamiku, milikku seorang.
35 35. Hilangkan dendam
36 36. Cinta nya di skip
37 37. Abang sangat bahagia
38 38. Mangga muda
39 39. Singa kelaparan
40 40. Terbongkar
41 41. menjauhlah dariku
42 42. Itu sangat menyakiti
43 43. kebenaran seluruh cerita
44 44.ENGGAK BOLEH, titik.
45 45. Alesan kamunya
46 46. Tamatlah sudah
47 47. Klien abang sexy
48 48. Pemicu
49 49. Maafkan kami tuan
50 50. Maaf, kelepasan.
51 51. Baby Tampan dan Barbie mini
52 52. Nyonya Boss
53 53. Do'a tulus
Episodes

Updated 53 Episodes

1
1. Pagi yang indah
2
2. Visual
3
3. Panggil saja Zhafir
4
4. Maksud bapak?!
5
5. Apa informasi ini benar?
6
6.Kau merindukanku cantik?!
7
7. Wanita yang sederhana.
8
8. Keterkejutan
9
9. Kau tau?!
10
10. Maaf saya terlambat,,
11
11. Papa sudah datang
12
12. Biasakan dirimu terhadapku.
13
13. Tujuan saya hanya satu " Omira "
14
14. Uler keket
15
15. Rencana Zhafir
16
16. Aku menerimamu dan Omira setulus hati.
17
17. Aku tersanjung
18
18. Terima kasih karena bersedia hidup denganku
19
19. Hadiah Pernikahan
20
20. Panggil aku abang.
21
21. Boleh,,, tentu saja boleh.
22
22. Turun - temurun
23
23. Kewajiban seorang istri dan hak suami
24
24. Terima kasih sayang!!!
25
25. Kenapa menangis hem?!
26
26. Abang lagi rindu
27
27. Wanita gila
28
28. Tuan mutlak
29
29.Menyebalkan
30
30. Apapun untuk kalian
31
3. Astaga, kok bisa,,,,,
32
32. Jangan tepe - tepe!
33
33. membuatku tergila - gila
34
34. Suamiku, milikku seorang.
35
35. Hilangkan dendam
36
36. Cinta nya di skip
37
37. Abang sangat bahagia
38
38. Mangga muda
39
39. Singa kelaparan
40
40. Terbongkar
41
41. menjauhlah dariku
42
42. Itu sangat menyakiti
43
43. kebenaran seluruh cerita
44
44.ENGGAK BOLEH, titik.
45
45. Alesan kamunya
46
46. Tamatlah sudah
47
47. Klien abang sexy
48
48. Pemicu
49
49. Maafkan kami tuan
50
50. Maaf, kelepasan.
51
51. Baby Tampan dan Barbie mini
52
52. Nyonya Boss
53
53. Do'a tulus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!