7. Wanita yang sederhana.

Melihat Hilya yang memaksa Omira untuk lepas dari Zhafir, membuat Zhafir menggeram.

"Apa yang kau lakukan Hilya?!"

"Kau membuatnya semakin menangis!!"

"Biar aku mengantarnya hingga kedalam, ada yang salah jika aku masuk?!" ucap Zhafir dengan penuh intimidasi.

Hilya semakin takut kepada Zhafir, jemari tangannya saling meremas, dia terlihat semakin gugup.

Zhafir yang melihat tingkah Hilya semakin di buat penasaran.

"Tidak perlu takut jika aku akan berbuat macam - macam, setelah Omira tidur aku akan pulang."

"Cepatlah masuk, jika kau tidak ingin ada yang melihat kita seperti ini!!" ucap Zhafir lagi dengan suara rendah dan dingin.

Hilya tidak punya pilihan, apa yang dikatakan Zhafir benar. Dia segera masuk diikuti Zhafir dari belakang kemudian menutup pintunya.

"Dimana kamar kalian?!" tanya Zhafir menatao Hilya.

Ka - kamar?! un - tuk apa kekamar?!

Hilya makin gugup saja.

"Tentu saja menidurkan Omira, apa kau ingin aku menggendongnya sepanjang malam?!" Zhafir mulai habis kesabaran dengan sikap Hilya yang ketakutan tidak jelas.

Hilya pun menujuk kelantai dua, sebenarnya bukan Zhafir tidak tau dimana letak kamarnya, dia hanya berbasa - basi saja agar Hilya tidak curiga. Ya tentu saja dia tau karena ruko itu adalah miliknya 😊.

Zhafir menaiki tangga menuju lantai dua sedangkan Hilya membuatkan susu terlebih dahulu untuk Omira sebelum tidur.

Di lantai atas terdapat satu buah kamar bercat peach dengan ukuran standar 4 x 4 dengan satu buah kamar mandi didalam. Satu buah kasur sprimbed lantai dan satu buah lemari sedang 3 pintu, satu buah meja rias. Ada ruang lebar selain kamar yang di sulap oleh Hilya sebagai tempat santai dan bermain untuk Omira, juga ada tv berukuran 32 inci.

"Wanita yang sederhana" gumamnya.

Dia merebahkan Omira di kasur dengan lembut.

"Ayo anak papa, sudah waktunya tidur" ucapnya pelan memandang sendu Omira, balita itu menurut.

"Sehebat inikah pengaruhku terhadapmu Omira? kau benar - benar menginginkan seorang papa anak manis?"

"Ah,,, andai aku benar - benar papamu pasti menyenangkan ada yang menungguku pulang tapi itu tidak mungkin karena aku tidak pernah menyentuh wanita manapun" ucap pelan Zhafir.

Hilya yang tak sengaja mendengar ucapan Zhafir tertegun sejenak mendengar penuturan Zhafir.

"Cucu, Omi au num cucu" ucap Omira setengah sadar dengan tangan yang masih memegang tangan Zhafir yang rebahan di sampingnya.

Hilya langsung tersadar, melangkah didepan pintu namun dia takut masuk. Bingung harus berucap apa, kenapa Zhafir belum juga keluar dari kamarnya.

"Tu - tuan, saya rasa Omira sudah bisa ditinggal, saya akan mengatasinya. Jika dia minum susu dia pasti akan langsung tertidur" ucap Hilya ragu - ragu menatap Zhafir.

"Zhafir menatap Hilya tajam seolah merasa terusir oleh perkataan Hilya.

Apa kau tidak lihat dia sedang memegangiku dengan erat?!"

Berikan susunya, biar aku saja yang memberikannya pada Omira, kalau kau risih pergi saja keluar kamar!" ucap dingin Zhafir.

Hilya pun hanya bisa diam dan memberikan botol susu itu kepada Zhafir. Sungguh hatinya merasa sangat risih dan canggung.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️

15 menit berlalu, Omira sudah tertidur sambil mengenyut kompengnya dipelukan Zhafir.

Dia mengangkat pelan kepala balita itu dan memindahkannya dengan posisi sedikit kedekat dinding agar tudak terjatuh.

Dia terdiam sejenak memandangi gadis kecil itu, " Biasanya aku tak perduli dengan hal sekececil apapun tentang orang lain, tapi entah kenapa denganmu aku merasa sangat terikat" batinnya berkata.

Dia berdiri perlahan, keluar dari kamar. Didapatinya Hilya masih menunggunya dengan resah di sofa.

Zhafir merasakan kakinya sedikit mendenyut karena posisi menidurkan Omira tadi menghimpit kakinya yang keseleo.

Dia berjalan kesofa dan duduk, membuat Hilya terlonjak kaget bergeser mundur.

"Tu - tuan, kau mau apa?!" ucap Hilya panik.

"Kenapa kau sepanik itu Hilya?!"

" Kau masih takut padaku?!" tanya Zhafir lagi dan Hilyapun mengangguk.

"Ha ha ha,,,, Astaga!!!"

"Apa aku sebegitu menyeramkan Hilya?!"

"Aku tidak habis fikir denganmu"

"Kakiku sakit sekali Hilya, rasanya mendenyut, terhimpit ketika menidurkan Omira tadi."

"Bisa kau bantu aku mengurutnya!? ini sungguh tidak nyaman, entah aku bisa berjalan pulang atau tidak" ucap tanpa dosa membuat Hilya makin panik.

Hai - hai kak,,, dudkung author terus ya???!

Jangan lupa kencengin votenya,,,,,

Xera

Terpopuler

Comments

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Modus nih si Zhafir😀
pengen buru buru lihat mereka bucin dah

2021-06-08

0

Aditya Rizky

Aditya Rizky

lanjut lg thur suka ceritanya..anak siapa omira thur apa mungkin anak zafir..aku harap sih begitu...

2021-02-19

1

Xera

Xera

makasih kk udah suka sama cerita xera😆

2021-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pagi yang indah
2 2. Visual
3 3. Panggil saja Zhafir
4 4. Maksud bapak?!
5 5. Apa informasi ini benar?
6 6.Kau merindukanku cantik?!
7 7. Wanita yang sederhana.
8 8. Keterkejutan
9 9. Kau tau?!
10 10. Maaf saya terlambat,,
11 11. Papa sudah datang
12 12. Biasakan dirimu terhadapku.
13 13. Tujuan saya hanya satu " Omira "
14 14. Uler keket
15 15. Rencana Zhafir
16 16. Aku menerimamu dan Omira setulus hati.
17 17. Aku tersanjung
18 18. Terima kasih karena bersedia hidup denganku
19 19. Hadiah Pernikahan
20 20. Panggil aku abang.
21 21. Boleh,,, tentu saja boleh.
22 22. Turun - temurun
23 23. Kewajiban seorang istri dan hak suami
24 24. Terima kasih sayang!!!
25 25. Kenapa menangis hem?!
26 26. Abang lagi rindu
27 27. Wanita gila
28 28. Tuan mutlak
29 29.Menyebalkan
30 30. Apapun untuk kalian
31 3. Astaga, kok bisa,,,,,
32 32. Jangan tepe - tepe!
33 33. membuatku tergila - gila
34 34. Suamiku, milikku seorang.
35 35. Hilangkan dendam
36 36. Cinta nya di skip
37 37. Abang sangat bahagia
38 38. Mangga muda
39 39. Singa kelaparan
40 40. Terbongkar
41 41. menjauhlah dariku
42 42. Itu sangat menyakiti
43 43. kebenaran seluruh cerita
44 44.ENGGAK BOLEH, titik.
45 45. Alesan kamunya
46 46. Tamatlah sudah
47 47. Klien abang sexy
48 48. Pemicu
49 49. Maafkan kami tuan
50 50. Maaf, kelepasan.
51 51. Baby Tampan dan Barbie mini
52 52. Nyonya Boss
53 53. Do'a tulus
Episodes

Updated 53 Episodes

1
1. Pagi yang indah
2
2. Visual
3
3. Panggil saja Zhafir
4
4. Maksud bapak?!
5
5. Apa informasi ini benar?
6
6.Kau merindukanku cantik?!
7
7. Wanita yang sederhana.
8
8. Keterkejutan
9
9. Kau tau?!
10
10. Maaf saya terlambat,,
11
11. Papa sudah datang
12
12. Biasakan dirimu terhadapku.
13
13. Tujuan saya hanya satu " Omira "
14
14. Uler keket
15
15. Rencana Zhafir
16
16. Aku menerimamu dan Omira setulus hati.
17
17. Aku tersanjung
18
18. Terima kasih karena bersedia hidup denganku
19
19. Hadiah Pernikahan
20
20. Panggil aku abang.
21
21. Boleh,,, tentu saja boleh.
22
22. Turun - temurun
23
23. Kewajiban seorang istri dan hak suami
24
24. Terima kasih sayang!!!
25
25. Kenapa menangis hem?!
26
26. Abang lagi rindu
27
27. Wanita gila
28
28. Tuan mutlak
29
29.Menyebalkan
30
30. Apapun untuk kalian
31
3. Astaga, kok bisa,,,,,
32
32. Jangan tepe - tepe!
33
33. membuatku tergila - gila
34
34. Suamiku, milikku seorang.
35
35. Hilangkan dendam
36
36. Cinta nya di skip
37
37. Abang sangat bahagia
38
38. Mangga muda
39
39. Singa kelaparan
40
40. Terbongkar
41
41. menjauhlah dariku
42
42. Itu sangat menyakiti
43
43. kebenaran seluruh cerita
44
44.ENGGAK BOLEH, titik.
45
45. Alesan kamunya
46
46. Tamatlah sudah
47
47. Klien abang sexy
48
48. Pemicu
49
49. Maafkan kami tuan
50
50. Maaf, kelepasan.
51
51. Baby Tampan dan Barbie mini
52
52. Nyonya Boss
53
53. Do'a tulus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!