RAMADHAN PERTAMA

"Si Alexa sama siapa tuh cowok cakep, terus ngapain ya ketaman?" heran Caca.

"Ah, tau dah. Tar ajah gue tanyain langsung ke orangnya" prustasi Caca dan langsung pergi ke kamarnya.

~TAMAN~

Di sebuah taman yang indah dengan lampu-lampu yang menyala, harum semerbak dari berbagai jenis, rupa bunga-bunga cantik yang sudah tertanam rapih dan indah di situ menambahkan kesan romastis bagi siapa saja atau bahkan bagi para pasangan yang sedang berada di situ.

Sama halnya dengan pasangan yang satu ini, yang baru bertemu untuk pertama kalianya, terlihat raut wajah bahagia yang terpancar dari wajah mereka berdua. Gurauan, tawaan, kejahilan kini sedang mereka rasakan.

"Aduh,, aduhh, udahh udahh geliii" rengek Aluna yang sedari tadi di kelitiki oleh Ryan.

"Hehe, yaudah sini duduk" ajak Ryan.

Mereka pun duduk sambil memandangi permandangan taman yang indah ini, sambil sesekali keduanya mencuri-curi pandang satu sama lain, dan juga sesekali ngobrol banyak hal.

"Ko kita bisa pas banget ya bisa ketemu di sini, haha" celetuk Aluna.

"Ya mungkin udah takdirnya ajah" seru Ryan menatap Aluna.

"Biasa ajah kali natapnya, gue tau ko gue itu cantik kan?" geer Aluna sambil nyengir.

"Tingkat kepedeanmu tinggi juga ya. nak" seketika tawa mereka pecah dan tidak ada lagi perasaan canggung di antara mereka berdua.

"Luna, gue mau ngomong serius nih" ucap Ryan menatap Aluna dengan tampang seriusnya.

"Tinggal ngomong ajah kali" acuhnya.

"Gue udah sayang banget sama lo, gue selalu menunggu momen ini bisa terjadi, dan gue mau lo jadi pacar gue" jelasnya.

"Hah? apaan?" heran Aluna yang tiba-tiba telmi.

"Gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, gu mau lo jadi pacar gue, jadi Luna mau ga lo jadi pacar gue?" ucapnya mantap.

"Hah? Lo nembak gue, haha" tawa Aluna yang menganggap ini hanya candaan.

"Gue serius Luna, gimana mau gak lo jadi pacar gue?" ucapnya sekali lagi.

"Emm, iya gue mau ko jadi pacar lo" ucap Aluna sambil tersenyum ke arahnya.

"Beneran?" kaget Ryan.

"Heem, tapi.." ucapnya terhenti.

"Tapi apa?" tanya Ryan.

"Tapi gue udah di jodohin sama orang tua gue, dan gue udah tunangan sekarang ini, tapi orang tua gue ga larang gue mau deket atau pacaran sama siapa pun asal nanti nikahnya harus sama cowok yang udah di jodohin sama gue." ucapnya lirih.

"Jadi kemungkinan untuk kita bisa bersama sampai maut memisahkan, itu kayanya ga mungkin, tapi ga tau kalau kita berjodoh ya pasti bakalan selalu bersama kan? tapi kalau bukan kita masih bisa jadi sahabat baik kan?" seru Aluna sambil menangis.

"Oh gitu ya, iya ko gapapa, mungkin ini udah takdir bagi lo dan gue, ya siapa tau kita berjodoh kan, so pasti kita bisa jadi sahabat yang baik" ucap Ryan lembut sambil menghapus air mata Aluna dan langsung memeluknya.

"Tapi sekarang kita pacarankan?" tanya Aluna yang masih nyaman di dalam dekapan kekasih barunya ini.

"Iya dong, sayang" ucapnya dan mengelus lembut kepala Aluna yang terhalang jilbab itu dan seketika wajah Aluna memerah kaya kepiting rebus, haha.

Saat sedang asik-asiknya ngorbol, adzan isya pun berkumandang, dan mereka harus segera ke masjid untuk sholat isya dan terawehan yang pertama.

"Udah adzan tuh, ke masjid yu" ajak Ryan dan di angguki Aluna.

"Eh, kamu duluan ajah, aku mau ke kamar dulu" ucap Aluna yang di angguki Ryan dan langsung saja bergegas ke kamarnya untuk mengajak gengnya untuk ke masjid bareng, setelahnya mereka pun langsung ke masjid.

Ibada sholat isya dan terawih kali ini di laksanakan dengan khidmat dan tidak ada masalah sedikit pun, kini semua para santri dan satriwati serta siswa dan siswi dua sekolahan itu segera bergegas kembali ke kamarnya masing-masing untuk istirahat dan tidur lebih awal karena besoknya mereka harus bangun lebih awal untuk sahur yang pertama.

~Kamar Aluna & Geng~

"Ama, tadi kata si Caca dia liat lo berdua sama cowok ke taman, emang iya?" ucap Sasqia buka suara.

Kini mereka berlima sedang berkumpul di dalam kamar sambil ada yang berbaringan, duduk, tengkurep, dan lainnya sambil sesekali berbincang-bincang ria.

"Heem" sahut Aluna yang sudah memejamkan matanya karena sudah ngantuk.

"Oh shit! Ngapain lo sama cowok ke taman berdua-duaan? terus siapa lagi tu cowok, tumben banget lo sama cowok berdua-duaan" cerocos Sasqia, sedangkan yang lain hanya menyimak.

"Cowok gue" jawab Aluna dengan singkat, padat dan jelas, tetapi jawabannya itu membuat ke empat wanita di kamar itu berteriak kaget.

"Hah? Apahh?! Cowok lo?" teriak mereka kompak seketika Aluna yang hampir terpejam langsung terduduk dan membuka matanya karena kaget dengan teriakan mereka.

"Berisik deh" sewot Aluna.

"Aluna kamu pacaran? sama siapa?" tanya Salwa.

"Iya cerita dong kita butuh penjelasan nih dan tentunya kepastian" ucap Riska.

"Oke oke, gue bakal jelasin." ucap Aluna yang akhirnya menceritakan awal mulanya bertemu dengan Ryan sang pujaan hati sampai bisa pacaran kaya sekarang ini.

"Nah, jadi begitu ceritanya kawan-kawan ku semuaa" jelas Aluna dan langsung setelahnya segera membantingkan kembali badannya ke kasur yang empuk itu.

"Oh gitu, ya sukur deh jadi lo ga galau-galauan lagi ya kan, kawanku semuanya?" ucap Sasqia dan di angguki yang lainnya.

"Terus Alana gimana, Amaa?" tanya Winda

"Ya gak gimana-gimana" ketusnya.

"Udah ah mending kita tidur, dari pada nanti telat bangun saurnya kan berabe, udah pada tidur sana, gue tidur duluan ya" ucapnya dan langsung saja tertidur tidak lupa membaca doa terlebih dahulu.

Setelah pembahasan itu, ke lima sekawan pun tertidur dengan gayanya masing-masing, sampai waktu sahur pun tiba kini mereka sudah terbangun dan sedang mencuci wajahnya, setelahnya mereka semua langsung menuju tempat makan di pesantren ini.

Setelah sahur beres, kini mereka tengah bersiap-siap ke masjid untuk sholat subuh. Setalah sholat subuh beres, ke lima sekawan pun berencana langsung ke kamar lagi.

"Ke kamar yu, ngantuk nih gue" ajak Winda.

"Iya nih sama" sahut Salwa.

Kini mereka pun ke kamar untuk menyambung tidurnya karena di suruh pak kiai untuk tidur lagi ajah sebelum kegiatan hari ini di mulai.

Siang hari kemudian, kini saatnya para santri dan santriwati serta siswa dan siswi sudah pada bangun dan sedang tadarusan Al-Quran bareng-bareng di masjid.

...***...

Menjelang buka puasa tiba, kini para ukhti-ukhti sedang membatu persiapan untuk buka puasa hari ini.

"Alannnnnnnnnn" teriak Aluna saat melihat Alana lewan di depannya, sedangkan Alana hanya meliriknya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ya biasalah namanya juga tembok.

"Kalau orang manggil tuh nyaut kali" ketus Aluna sambil menyilangkan kedua tanganya di dada.

"Apaan sih" sewotnya dan langsung saja ingin pergi lagi tapi sudah di tahan oleh Aluna.

"Ih tunggu ngapa, gue tuh mau ngomong" kesal Aluna.

"Itu kan ngomong" ucapnya dengan nada yang begitu dingin.

"Ishhh bukan gituuu, ini pentingg bangett" heboh Aluna sambil menggoyang-goyangkan lengan Alana.

"Ish, yaudah tar selepas sholat maghrib lo tunggu gue di taman belakang pesantren" ucapnya sambil menepis tangan Aluna yang sedari tadi menggoyang-goyangkan lengannya, terus langsung pergi ajah deh menuju tempat untuk makan (buka puasa).

Waktu buka puasa pun tiba, semua manusia yang ada di pesantren itu kini sedang menikmati hidangan yag telah di sediakan, setelah beres menyantap beberapa makanan, mereka pun melaksanakan sholat maghrib berjamaah.

\*\*\*

"Apaan" ucap Alana setibanya di taman dan langsung duduk di sebelah Aluna yang sudah menunggunya.

"Gue kan pernah deket sama cowok orang Jakarta, dan gue belum pernah ketemu sama dia eh taunya tuhan mempertemukan kita di tempat yang indah ini di pesantren ini, dan lo harus tau kalau dia itu ternyata salah satu siswa smp yang dari Jakarta itu lohh" hebohh Aluna yang langsung to the poin.

"Terus? hubungannya sama gue apaan?" acuh Alana.

"Nah masalahnya, dari kemarin gue pacaran sama dia" ucap Aluna dengan hati-hati karena takut Alana marah, eh tapi ternyata dia di buat kaget oleh jawabannya Alana.

"Oh, ya bagus dong" seru dia dengan santainya.

"Loh, loh ko gitu sih jawabannya?" heran Aluna.

"Ya terus gimana emangnya?" tanya balik Alana.

"Ya gue kira lo bakalan ngamokk gituuu" ucap Aluna masih di mode herannya.

"Apa hak gue untuk marah atau larang lo pacaran? gue sekarang ini sebatas temen sekolah dan tunangan lo doang kan? belum jadi suami lo kan?" ucapnya penuh kebijakan sambil menatap manik indah milik Aluna.

"Jadi gapapa nih gue pacaran sama dia?" tanya Aluna lagi.

"Yess, no problem" santainya dan langsung saja meninggalkan Aluna sendirian.

Mungkin Alana belum ada perasaan lebih kepada Aluna, siapa tau suatu saat nanti yakan atau besok mungkin Alana udah memiliki rasa ketertarikan atau apalah kepada Aluna.

Setelahnya para manusia di pesantren itu kini sedang melaksanakan sholat isya dan terawih, seberesnya langsung saja istrirahat di kamarnya masing-masing.

\*\*\*

Jangan lupa,like comen vote and rate oke.

~Arigato💕

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

dih parah

2022-03-07

1

lolll

lolll

busett dahh

2021-11-21

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!