MURID BARU

Hari ini tepatnya hari dimana Alana akan memulai kehidupan barunya, yaitu bersekolah di sekolahan barunya itu.

Kini di meja makan alana dan orang tuanya sedang sarapan bersama sebelum semuanya melakukan kegiatannya masing masing.

"Lan, ayo kita berangkat sekarang, takut nantinya malah kesiangan" ajak Reza setelah selesai sarapan.

"Yaudah, yu yah." sahut Alana yang langsung berdiri dari tempat duduknya sambil menggendong tasnya di satu pundak

"Bunda, ayah pergi sekarang yah bund." ucap Reza kepada sang istri Anggi, sambil mencium keningnya.

"Iya yah, yaudah hati-hati di jalan yah." sahutnya sambil mencium punggung tangan sang suami.

"Khemm, masih ada aku loh yah, bund" cibir alana.

"Ehh iya, ayah lupa haha" tawa renyah dari si ayah.

"Hmm, yaudah bunda alana pergi sekolah dulu ya." pamit alana kepada sang bunda sambil mencium punggung tangan bundanya.

"Iya sayang, hati-hati yah di jalannya" sahutnya.

"Yaudah kita pergi dulu bund, assalamualaikum" ucap alana dan ayahnya yang langsung di jawab salam oleh sang bunda.

***

\~Rumah Aluna\~

Kini alana dan ayahnya sudah sampai di depan rumah aluna untuk menjemputnya.

Ting Tong....Tingg Tonggg

Suara bel rumah alana berbunyi, menandakan bahwa ada seseorang yang datang kerumahnya.

"Mah, pah, kayanya om reza udah di depan deh. Yaudah aluna berangkat dulu ya" pamitnya setelah selesai sarapan.

"Iya sayang, semangat sekolahnya" ucap kezia.

"Yaudah yu luna bareng papah keluarnya, sekalian papah mau berangkat kerja" ajak william.

"Kita pergi mah, assalamualaikum" ucap mereka yang langsung di balas salam oleh sang mamah.

***

\~Ruang Tamu\~

"Eh za, udah dari tadi?" tanya william sambil duduk di shofa menghampiri mereka.

"Baru ajah will, eh luna yaudah yu kita berangkat sekarang" ajak reza kepada aluna.

"Yasudah ayo om, pah luna berangkat dulu ya, assalamualaikum" pamit aluna.

"Lana juga pamit om, assalamualaikum" pamit alana juga.

"Iya waalaikumsalam, hati hati kalian di jalannya" sahut william.

"Yaudah bro, kita berangkat dulu ya" pamit reza sambik menepuk pelan bahu william.

"Oke, hati-hati di jalan bro, sorry ngerepotin karena aluna ikut berangkat sekolahnya sama lo" sahut wiliiam.

"Santai ajah bro, yaudah bro gue pergi dulu ya, assalamualaikum" ucapnya langsung melangkah ke luar rumah.

(Mereka memang manggilnya lo gue yah walaupun udah tua wkwkw, soalnya udah terbiasa satu sama lain manggil kaya gitu.)

"Aluna kita ke sekolahannya Alana dulu yah" ucap reza.

"Iya om" singkat aluna.

Hening kembali suasana di mobil ini, sampai akhirnya mereka tiba di sekolahan Alana.

(Visual sekolahannya Alana)

Terilihat seluruh siswa dan siswi sedang berkumpul di lapangan untuk segera memulai acara upacara setiap hari seninnya.

Tetapi kini mereka harus menunggu lama, karena sang guru dan kepala sekolah belum juga terlihat di lapangan.

Brummm brummm

Terdengar suara derungan mobil, dan seketika suasana di lapangan menjadi rusuh dan rame.

"Wahh,, pacar gue baru dateng ternyata"

"Si gantengku baru datang, omaigat"

"Apaan sih alay banget kalian"

"Si Alana tumben baru datang"

"Ehh, tapi ko bukan alana yang turun"

Seketika semuanya menjadi hening, dan terbengong karena yang turun dari mobil itu bukanlah Alana melainkan Reza ayahnya.

"Loh ko, malah bapanya yang turun"

"Iya yah, mana pangeran gue nya"

Begitulah perbacotan dan seluruh siswa/i di lapangan tersebut.

"Lana, luna, ayah duluan ya" ucap reza di jendela mobil.

"Oh iya cepetan nyusul, takut nanti terlambat kalian masuk sekolahnya" lanjutnya.

Dan kini giliran Alana yang turun dari mobil, dan seketika suasana di sanah menjadi ricuh kemabali.

"Aghhhh, gantengnya pacar guee"

"Pacar gue yahh"

"Omaigatt, pangeran baru turun dari mobilnya"

"Halah gantengan juga gue"

"Idih pede banget lo kutil badak"

"Ehh ehh liat tuh siapa lagi yang mau turun dari mobil alana"

Seketika mereka terbengong dengan sosok cantiknya Aluna yang baru turun dari mobil. Setelah mereka tersadar, lapangan menjadi rusuh kembali.

"Waw, sumpah ini sih beneran bidadari yang baru turun dari mobilnya si alana bukan dari langit"

"Fiks, dia jodoh gue"

"Makkkk, anakmu pengen nikah sama bidadari ini"

"Cantik bangett"

"Apaan sih kalian lebay, cantikan juga gue"

"Ye pede lo badut"

"Siapa dia yah?"

"Murid baru kah? atau pacarnya alana?"

"Kayanya murid baru deh, tuh liat seragamnya ajah beda."

"Iya yah, anak sekolah mana dia?"

"Oh itu mah seragam sekolahan Islamic junior high school, sekolah islami terfavorit di kota ini.

Yahh begitulah ya perbacotan dari siswa/i yang ada di lapangan.

"Yaudah, ayo susul ayah" ajak alana sambil berjalan mendahului aluna yang masih terbengong.

"Ehh alan tungguin gua" teriaknya sambil berusaha mengejar alana yang sudah masuk gerbang sekolah.

"Aduh kebelet lagi, emm gimna nih, toilet dimana yah" suru aluna ke bingungan.

Aluna pun berniat untuk bertanya dimana toilet kepada segerombolan siswa laki laki yang ada di dekatnya dan juga berniat mengahampiri aluna yang sedang celingukan, baru juga buka mulut belum sempat biacara sudah di dahului sajah oleh mereka.

"Hai, cantik. Murid baru yah?"

"Siapa nih namanya, boleh minta nomber ponselnya ga?"

Belum sempat aluna bertanya dan menjawab, eh tiba tiba dia di kagetkan dengan tangannya yang tiba-tiba di tarik dan di seret sedikit menjauh dari mereka para buaya darat oleh sesorang.

"Woy ngapain lo di sana" tanya alana.

"Gua mau nanyai toilet dimana soalnya gua kebelet, eh taunya malah di serbu gua" jawab aluna.

"Ckk, noh toilet noh" tunjuk alana ke arah papan bertulisan Toilet Wanita".

"Eh bro, ko tumben baru datang" sapa seseorang sambil menghampiri alana.

"Yaudah gue kesana dulu, oh iya lu diem di sini jangan kemana-mana, awas ajh kalau lo tinggalin gue lagi" ucap aluna penuh penekanan sambil berlalu menuju toilet.

"Siapa bro? murid baru?" tanyanya lagi.

"Bukan, tapi gue yang mau di pindahin sekolahnya, han" sahut alana lesu.

"Hah? lo mau pindah sekolah, lan?" tanya seseorang itu yang bernama Reyhan.

"Loh, ko pindah?" tanya satu orang lagi yang bernama Arya.

"Tau deh tu si bunda sama ayah yang kekeh pengen pindahin gue sekolah ke sekolahannya si cewe tomboy tadi" jawab alana.

"Hah? cewe yang tadi?" tanya reyhan.

"hmm" alana hanya berhem.

"Lah terus kita kalau mau main gimana dong?" tanya arya.

"Ya, kalo mau main mah tinggal dateng ajah ke rumah gue lah, kan kalian sahabat gue dari kecil" ucap alana sambil menepuk pelan pundak mereka.

"Woyy alan, gue udah selesai. Ayo, katanya kita mau nyusulin ayah" teriak aluna yang sudah ikut nimbrung di antara para ke tiga cowo ganteng ini.

"Hai, gue Reyhan sahabat alana" ucapnya memperkenalkan diri.

"Kalo gue, Arya sahabat alana juga" ucap arya ikut ikutan.

"Heemm, gue Aluna" jawab aluna.

"Yaudah bro kita mau ke ruangan kepsek dulu ya" pamit alana langsung berjalan ke ruangan kepsek yang di ikuti aluna di belakangnya.

Setelah semua urusan tentang perpindahan sekolah alana selesai, mereka pun segera bergegas menuju sekolahannya aluna.

Sesampainya di jalan dekat depan gerbang sekolahnnya aluna, tiba-tiba aluna berniat untuk turun di sini.

"Emm, berhenti om, aluna mau turun ajah di sini" pinta aluna.

"Loh kenapa? kan ini tinggal masuk gerbang ajah" heran reza.

"Gapapa om, aluna mau ke kanti dulu, om duluan ajah masuknya" jawab aluna dengan nada yang lemah lembut.

"Yasudah baiklah, oh iya, ruangan kepseknya dimana?" tanya reza.

"Kalo om sudah di parkiran, tinggal jalan lurus ajah di lorong sekolah nah nanti ada pertigaan, om belok kanan dan udah deh nyampe, nanti di situ di atas pintunya ada tulisan Ruangan Kepala Sekolah." jelas aluna.

"Yaudah yah om, aluna turun dulu" pamit aluna. yang di angguki reza.

"Alah palingan bukan ke kantin, tapi mau mojok dulu di belakang sekolah, biasalah pacaran dulu" hardik alana.

"Apaan lo" sewot aluna yang langsung turun dari mobil alana menuju kantin.

Setelah kepergian aluna, reza pun melajukan kembali mobilnya menuju parkiran sekolahan aluna.

(Kira-kira itu sekolahanya Aluna yah, hhe)

Sesampainya di sanah, tiba tiba suara ricuh terdengar dari lapangan yang ada di depan parkiran itu.

"Wihh mobil siapa tuh, keren bener"

"Semoga yang turun cogan"

"Lah ko, bapak bapak sih yang turun"

Seketikan semuanya kecewa terutama para kaum hawa karena yang turun bukan cogan melaikan bapak-bapak ganteng, wkwkw.

Tiba-tiba yang awalnya suasana di lapangan hening, seketika jadi ribut kembali karena alana yang ganteng ini baru turun dari mobilnyan sambil ngebenerin rambutnya yang sedikit berantakan.

"Ya tuhan, gateng pisan euy"

"Ahhhh jodoh gue ini mahh"

"Alahh gua bakalan punya saingan ey"

"Murid baru kayanya yah?"

"Semoga ajah, ganteng banget ih sumpah"

Begitulah teriakan dari para siswi yang ada di lapangan. Kenapa mereka ada di lapangan? dan tidak melakukan upacara? karena memang, setiap ada urusan penting maka sekolahan aluna tidak melakukan upacara karena guru dan kepseknya sedang rapat, jadi mereka jamkos kurang lebih selama 1 Jam.

Sudah tak tahan dengan karamaian yang ada di hadapannya, reza pun menarik alana agar segera menuju ruangan kapsek. Sesampainya mereka pun langsung membahas lebih lanjut tentang perpindahan sekolah Alana.

***

\~Kantin Sekolah\~

Visual kantinnya, wkwk.

"Luna sinih, sinihh" teriak salah satu siswi yang

sedang duduk di salah satu meja kantin bersama ke 3 orang lainnya.

Karena merasa terpanggil, aluna pun menghampirinya dan segera duduk di bangku yang kosong di meja itu.

"Loh ko tumben sih baru datang" tanya sasqia, masih ingat sasqia kan? kalau lupa baca lagi di bab ke 3 & 4 kalau ga salah hehe.

"Biasalah, ada urusan bentar" ketus aluna.

"Eh denger-denger ada murid baru yah di sekolahan kita? dan katanya dia itu ganteng banget pindahan dari sekolah galaxy junior high school." ucap riska salah satu orang yang ada di meja itu.

"Wah iyakah? wihh cogan nih" sahut winda orang yang ada di meja itu juga.

"Emm, apakah lo udah tau lun? tanya salwa orang yang semeja dengan mereka.

"Hmm, dah ah hayu ke kelas" ajak aluna yang langsung pergi ninggalin mereka.

"Nihh, kebiasan nih, main tinggal-tinggal ajah" kesal sasqia yang di angguki mereka semua dan segera menyusul aluna.

Tak lama setelah itu, bell masuk dan bell pelajaran pertama pun di mulai.

Tiba-tiba sajah kepsek dan wali kelas, kelasnya aluna masuk di ikuti alana di belakangnya, dan tentu saja aluna tidak menyadarinya.

"Selamat pagi anak-anak" sapa pak Idad selaku kepala sekolah di sekolahan ini.

"Pagi pa" jawab mereka serentak.

"Jadi kedatangan saya kesini, saya mau memberitahukan sebuah info, kalau di sekolah ini dan lebih tepatnya lagi di kelas ini kedangan murin baru pindahan dari sekolah galaxy junior high school, sekolahan negeri terfavorit di kota ini."

Seketika suasana di dalam kelas menjadi ricuh, dan yah aluna yang baru menyadarinya langsung terbengong, karena ko bisa satu kelas sama si manusia es satu itu.

"Sudah sudah diam semuanya, baiklah alana silahkan perkenalkan namamu" relai bu bella selaku wali kelasnya kelas aluna.

"Baik, perkenalkan, nama saya ALANA PUTRA RAMADHAN dan bisa di panggil ALANA atau LANA." ucap alana memperkenalkan diri dengan mode datar dan dinginnya.

"Baiklah kalau begitu, alana kau boleh duduk di bangkunya, emm.....

"Aluna" ucap bu bella yang sempat terjeda karena berfikir sejenak.

"Iya bu?" sahut aluna.

"Alana duduk sebangku sama aluna" titahnya.

"Apah? sebangku?" jawab mereka bersamaan.

"Iyaa, kenapa kalian kaget gitu" tanya nya lagi.

"Gapapa" jawab mereka bareng lagi.

"Yasudah kalau begitu, alana silahkan duduk" titah bu bella yang di angguki alana.

"Yasudah anak-anak, kami permisi mau rapat kembali, jadi kalian hari ini jamkos sampai jam istirahat, jadi kalian kalau mau ke kantin, atau main basket di lapangan, dan lainnya silahkan. Asalkan kalian tidak kabur atau mabal sekolah." ucap pak idad dengan tegasnya sambil melangkah keluar disusul bu bella.

"Horeeeee, jamkosssss"

"Asikkk jamkos nih cuy"

"Kantin kuyy"

"Eh samperin murid baru kuy ah"

Begitulah suasana kelas sekarang yang terdengar heboh karena jamkos dan juga karena alana si murib baru di kelasnya.

"Alana boleh kenalan ga?"

"Mau minta nomber ponsel lo dong"

"Aaaaa,,,,,gateng banget sih"

Dan masih banyak lagi perbacotan dari para ukhti yang mengerumuni meja aluna yang di sebelahnya alana.

Brakkkk

"Aghhhh, berisik lo padaaaa" kesal aluna sambil menggebrak meja cukup keras.

"Ahh dahlah, awas minggir gua mau lewat" ucapnya sambil mendorong cewe-cewe yang menghalangi jalannya.

"Ehh ama, mau kemana lo?" tanya sasqia.

"Ya biasalah lapangan" hardik bagas salah satu sahabat cowonya dari kecil.

"Heem biasalah mau ngapelin bola basket" sambung angga yang kebetulan sahabat dari kecilnya juga.

"Ikut atuh, ama" ucap rafli dengan memelas, dia juga sahabatnya aluna sejak kecil sama halnya dengan angga, bagas, dan sasqia mereka sudah berteman sejak kecil.

"Ihh banyak omong kalian ini" ucap aluna yang tambah di buat kesal oleh mereka.

"Yaudahh hayu atuh" lanjutnya lagi sambil melangkah keluar kelas.

Belum juga maju beberapa langkah, eh sudah di berhentikan sajah oleh teriakan seseorang.

"Eehhh lo mau kemana lun?" tanya alana yang masih di kerumuni para cewe alay, wkwk.

"Lapangan, maen basket." ucapnya acuh.

"Gue ikut ah" sahut alana langsung menyusul aluna dan teman-temannya ke lapangan.

***

\~Lapangan Basket\~

"Eh, lana coba dong main basket sama aluna satu lawan satu" ucap sasqia.

"Oke siapa takut" ucap alana menatap aluna.

"Hemm, oke oke ayok mulai" sahut aluna yang langsung memulai permainannya.

Dan yah, ternyata mereka seimbang sama sama jago dalam olahraga main basket.

"Wihh sama jagonya ternyata lo, lan" puji angga.

"Hmm, biasa ajah" ketus alana.

"Yaelah lu kaya si luna ajah, dinginnn kaya kulkas, hahaha" ejek rafli.

"Naon sih" ketus aluna.

"Eh, alana, mending lo masuk eskul basket ajah, nah kebetulan tim basket angkatan kita lagi butuh kapten basket, nah kebetulan lo sama jagonya kaya si teteh aluna kapten basket cewe-cewe jadi gimana kalau lo jadi kapten basket cowo-cowo." ujar bagas.

"Betul tuh, tar gue daftarin deh, jadi lo tinggal hadir dan main ajah pas jadwalnya latihan basket mulai." ucap angga berbaik hati.

"Boleh dah" singkat alana.

"Oh ya, kenalin gue bagas, itu angga, dan yang ini rafli, nah kalau si cewe barbar itu namanya sasqia dan si teteh tomboy aluna." ucap bagas memperkenalkan mereka.

"Hmm" alana hanya berdehem.

"Dah ah gue mau ke kelas, mau bobo ah, babay kalian" ucap aluna sambil berjalan menuju kelasnya.

"Dih kebiasaan suka ninggalin" ucap sasqia yang di angguki mereka kecuali alana.

Kini jam pelajaran terakhir di kelas aluna baru saja mulai, dan yah itu adalah kelemahan aluna di pelajaran MATEMATIKA tapi kadang juga aluna mah jago mtk juga.

Saat sedang asik-asik mengerjakan soal yang di beri bu bella sekalian guru mtknya ini, tiba-tiba saja bu bella memanggilnya.

"Em aluna, ibu mau tanya boleh?" tanyanya seketika semua murid menengok padanya sebentar terus melanjutkan mengerjakan tugasnya.

"Iya bu" sahut aluna.

"Apakah kau dan alana saling mengenal?" tanya lagi, seketika aluna dan alana langsung saling menatap satu sama lain.

"Ya bu" jawab mereka kompak.

"Dan ibu lihat, kalian berdua pergi kemana? sepertinya kalian sedang liburan bersama." tanya lagi .

"Ya memang kita berdua liburan bersama" sahut aluna santai.

"Apahh?!" ucap semua murid di kelas itu kompak bersama sang wali kelasnnya.

"Lah terus kenapa emangnya bu?" tanya alana buka suara.

"Kalian melakukan apa sajah di sana? ko bisa kalian berdua menginap di villa tanpa ada orang tua yang mendampingi" ucap bu bella lagi.

"Wah parah nih kalian" hardik salah satu murid ter julid di kelas ini.

"Emm, maaf buat semuanya, kalian punya ponselkan? coba lihat di postingan sosmednya orang tua saya, dan bu bella juga silahkan lihat apa yang sebenarnya terjadi" jelas aluna dengan santainya.

Seketika semuanya langsung memainkan ponselnya melihat postingan orang tuanya aluna.

"Ohh ternyata berdua tuh, dua keluarga bu" ucap salah satu siswi

"Eh iya, yasudah ibu minta maaf yah aluna, alana" ucap bu bella meminta maaf karena telah salah paham.

"Iya bu gapapa" jawab aluna yang di angguki alana

"Eh tunggu-tunggu, jadi kalian berdua udah saling kenal?" tanya rara si salah satu anak buah siswa terlaknat dan kembarannya riri.

"Ga!" jawab mereka kompak dengan santainya.

"Ah elah, kompakan mulu, jodoh nih" seru si ketua kelas.

"Ya sih, fiks kalian jodoh" ucap semua siswa yang ada di kelas.

"Sudah-sudah, diam semuanya!" lerai bu bella.

"Lanjutkan tugasnya, karena sebentar lagi sudah jamnya pulang sekolah" lanjutnya yang di balas anggukkan dari seleruh siswa di kelas 8D.

Mereka pun asik mengerjakan tugasnya kemabali. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka, hingga bu bella pun buka suara kembali.

"Oke anak-anak, ibu akan beri tugas tambahan yaitu tugas kelompok untuk membuat beberapa macam bangun datar. Dan ibu bagi menjadi beberapa kelompok yang jumlah setiap kelompoknya enam orang." ucapnya.

"Oke kelompok satu, aluna, sasqia, bagas, angga, rafli, dan alana." ucapnya membagi kelompok sampai seterusnya.

Sesudahnya mereka masih asik mengerjakan tugas yang tadi di berikan bu bella, dan ada juga yang sedang main-main.

"Sutttt, lu pulang bareng gue ya" ajaknya sambil merenggangkan badannya yang pegal setelah selesai mengerjakan tugasnya.

"Ogah" sahutnya sambil menenggelamkan wajahnya di antara kedua tangannya yang terlipat di atas meja.

"Ga ada penolakan" tegas alana.

"Gue ada latihan basket, dodol" ketus aluna menatap tajam kepada alana.

"Gue tungguin dah" ucap alana kekeh dengan pendiriannya.

"Serah" singkat aluna.

Setelah itu, bell pulang pun berbunyi, seluruh siswa/i pun segera berhamburan keluar kelasnya masing-masing untuk segera pulang kerumahnya masih-masing. Tetapi ada juga yang langsung latihan eskul, nongkrong di kantin, pacaran di taman sekolah, dan lainnya lah ya.

Sama halnya dengan Aluna yang kini tengah membereskan barang-barangnya setelah selesai latihan basket tadi.

"Ck, lama banget" kesal alana yang langsung meghampiri aluna.

"Lama banget, ayo ah" paksanya sambil menarik tagan aluna.

"Ihh apaan sih, sabar lah dikit" sewotnya yang terus berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman alana.

"Amaaaaa" panggil seseorang, seketika kedua orang tersebut langsung berbalik.

"Mau pulang bareng kita kaga?" tanya sasqia kepada aluna.

"Kaga, gue bareng manusia gila" ucapnya acuh sambil melirik sekilas kepada alana yang hanya memasang wajah datar sajah.

"Hah? orang gila?" heran bagas, angga, dan rafli bersamaan.

"Ah udah ah ya, bayy. Tar kalian nyusul ajah datang ke rumah gue, dan bawa barang-barang yang gue suruh beli tadi ya, oke babay sayang-sayangnya akuuu" ucap aluna dengan nada alaynya, sedangkan yang lain hanya melongo saja dengan sifatny aluna yang selalu berubah-ubah.

...***...

Jangan lupa,like comen vote and rate oke.

... \~Arigato💕...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

behhh gantengg murid barunyaa

2022-03-07

2

lolll

lolll

gilaaa gilaaaaa

2021-11-21

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!