PERTEMUAN YANG TIDAK TERDUGA

Setelah sekitar satu jam mereka beristirahat, kini semua siswa dan guru-guru pun segera bergegas menaiki kembali bisnya masing-masing karena mereka akan segera melanjutkan perjalanannya lagi.

"Oke anak-anak sudah masuk bisnya masing-masing yah?" tanya pak Idad berteriak menggunakan pengeras suara karena dia berada di luar bis.

"Sudah pak" seru mereka.

"Baik, ayok kita lanjutkan perjalannan lagi sekitar satu jam kurang kemungkinan kita sudah sampai di tempat tujuan" ucapnya dan langsung segera masuk ke dalam bis yang berisikan anak-anak kelas 7.

Bis pun melaju dengan kecepatan sedang, suasana yang sejuk, indah di pandang, angin yang bersahabat, cahaya matahari yang mulai pudar sedikit demi sedikit karena akan tergantikan dengan indahnya cahaya sang rembulan di malam hari kelak.

Drettt...Drettt

Terdengar suara getaran dari ponsel milik Aluna, dengan segera Aluna pun meraih ponselnya yang berada di dalam tas dan melihat siapa yang sedang menghubunginya, dengan segera dia pun langsung mengangkat telfon tersebut.

"Assalamualaikum mah, iya ada apa nihh?" ucap Aluna yang langsung dapet tatapan kepo dari Alana.

"Waalaikumsalam sayang, gimana kamu sudah sampai di sana?" sahut mama Kezia.

"Oh belum mah, paling lima menitan lagi juga sampai di pesantrennya nih" ucap Aluna lagi.

"Oh gitu ya, ini sayang mama sama papa mau pamit pergi sekarang ke luar kotanya karena jadwal penerbangan ke sana di percepat sayang, jadi mama sama papa pergi sekarang ya" jelas mama Zia.

"Loh kenapa ma?" tanya Aluna.

"Ini sayang, kata papa dia malam ininya harus sudah sampai di tempat tujuan karena ada meeting mendadak katanya" jelas mama Zia lagi.

"Oh gitu ma, yaudah hati-hati ya di jalannya, semoga selamat sampai tujuan dan balik lagi ke rumah" seru Aluna.

"Iya aamiin, kamu juga jaga diri ya di sana, sehat-sehat, semoga juga acaranya berjalan dengan lancar ya, dan oh ya kamu jangan jauh-jauh dari Lana dan juga geng-geng kamu itu tuh, okay nak? have fun ya sayang." ucap mama Zia menasehatinya.

"Oke siap mama, yaudah ya mah Luna matiin telfonnya" ucap Aluna.

"Oke deh, dahh cantikk, assalamualaikum" ucap mama Zia yang ternyata memutuskan sambungannya terlebih dahulu.

"Dahhh maa, waalaikumsalam" jawan Aluna dan langsung memasukan kembali ponselnya ke dalam tas.

"Ada apaan?" tanya Alana.

"Ini tadi mak gue bilang kalau berangkat ke luar kotanya sekarang ga nanti malem, soalnya jadwal penerbangannya di percepat terus papa harus udah ada di sana malam ini" jelas Aluna.

"Oh" sedangkan Alana hanya ber "oh" ria saja.

"Mana ponsel lo" ucap Alana meminta ponsel Alana.

"Ada di tas" singkatnya.

"Mana coba pinjem sini"

"Buat apaan" sewot Aluna.

"Udah ah sini mana cepetan" karena ga sabaran Alana langsung saja mengambil ponsel Aluna yang ada di dalam tas kecil khusus barang-barang pentingnya itu.

"Ih sinihin, mau ngapain sih lo" kesal Aluna.

"Udah diem aja, ga usah banyak omong" santainya Alana.

Setelahnya Alana pun segera mengetikan sesuatu di ponsel Aluna dan tidak lama kemudia terdengar suara panggilan masuk dari ponselnya Alana.

"Nah, sip udah masuk, nih" ucapnya sambil mengembalikan ponselnya Aluna.

"Ih ngapain lo?" hardik Aluna.

"Itu nomber ponsel gue, siapa tau lo butuh kan, siapa tau di sana ada kejadian yang tidak terduga dan lo membutuhkan pertolongan gue nah jadi lo tinggal telfon ke nomber gue atau tinggal chat ajah deh" jelasnya dengan wajah yang datar, sedangkan Aluna hanya berdehem saja.

***

Sekitar satu menit kemudian, kini mereka semua sudah sampai di tempat tujuan yaitu di pesantren Al-Kahfi di kota Bogor.

"Baik anak-anak, alhamdulillah kita sudah sampai di pesantrennya." seru bu Bella memberitahukan.

"Masya allah, bagus banget" celetuk Sasqia.

"Iya nih keren banget" ucap yang lainnya.

"Baik ayok kita turun semuanya, para pengurus sanlat turun terakhir ya kita bahas dulu tugas kalian sekarang apa saja, oke" ucap bu Bella dan di angguki semuanya.

Kini di depan pesantren rombongan mereka sudah di sambut hangat oleh para santri dan santriwati besera guru pengajarnya.

"Oke anak-anak semuanya ayok boleh turun" teriak pak Idad yang sudah terlebih dahulu keluar dari bis karena menghampiri pengurus pesantren terlebih dahulu.

Mereka pun segera keluar dari bis dan langsung berbaris sesuai kelasnya masing-masing, dan tak berapa lama kemudian datanglan beberapa bis rombongan lagi dan ternyata itu dari salah satu SMP di kota Jakarta yang kebetulan mengadakan sanlat di pesantren ini juga.

Anak-anak dari sekolah itu segera turun dan berbaris rapih sama halnya dengan rombongan sekolahan Aluna.

"Assalamualaikum, selamat datang semuanya di pesantren Al-Kahfi ini" ucap pak KH.Ahmad. {Kiai Haji. Ahmad}

(maaf kalau cara penulisan Kiai salah ya, itu jg aku dapet dari google hehe)

"Waalaikumsalam" ucap mereka serentak.

"Baik, wah ternyata rame sekali ya, dan utung saja pesantren di sini lumayan luas jadi bisa menampung dua sekolahan dari dua kota sekaligus ya, masya allah" serunya lagi dan langsung mendapatkan tepukan tangan dari semuanya.

Sementara pak kiai masih memberikan sambutan, kini gilirannya rombongan pengurus sanlat atau rombongannya Aluna turun dari bis dan langsung mendapatkan tatapan dari semua orang yang ada di situ.

"Loh loh, ko itu yang terakhir kaya si Luna sama si, siapa ya, emm aaaa sama si Sasqia bukan sih" ucap salah satu santriwati di dalam hatinya.

"Eh ko yang paling belakang, gue kaya familiar ya sama wajahnya, udah ga asing lagi gitu" ucap salah seorang siswa dari Jakarta.

"Emmm, oh ya dia mirip banget sama Alunanya gue, ya gue yakin itu dia" ucapnya lagi.

Setelahnya semuanya turun, mereka pun langsung ikut berbaris, dan Aluna pun melirik ke salah satu santriwati di situ yang sedang menatapnya bingung dan Aluna malah memasang senyuman yang tak bisa di artikan itu, dan dia tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang laki-laki yang terus menatapnya.

Setelah acara persambutan selesai, kini mereka semuanya langsung di hantarkan ke kamarnya masing-masing sesuai sekolahan mereka.

Sedangkan rombongan Aluna atau rombongan para pengurus pun di satukan kamarnya, tapi maksudnya cewek sekamar dengan cewek, dan cowok sekamar dengan cowok.

Belum ada beberapa langkah menuju kamarnya, eh tiba-tiba sajah Aluna di kagetkan dengan teriak sesorang yang memanggilnya dengan nama lain atau lebih tepatnya nama panggilan yang sering di sebut oleh keluarga besarnya.

"Alexaaaaaaaaaaa, woyyyyyyy looooo" teriak cewe itu dan dengan segera menghampiri Aluna yang sudah berbalik dan tersenyum padanya.

"Hai" sapa Aluna.

"Apaan sih, ihh ko lo ga bilang sih kalau sekolahan lo yang datang ke pesantren tempat gue mondok" cerocos Caca saudarinya Aluna.

~ANISA SYAQILA ALEXANDER anak dari om aluna atau adik kandung papahnya yang ke dua. Dan Aluna sering memanggilnya dengan nama panggilan CACA.

"Kejutann dongg" ucap Aluna dan langsung memeluk Caca yang sedang cemberut itu.

"Aghrrr, gue kangen banget sama lo sumpah" ucapnya dan langsung membalas pelukan Aluna.

"Gimana kabar lo, baik kan?" tanya Aluna setelah melepaskan pelukannya.

"Alhamdulillah baik, lo sendiri?" tanyanya.

"Alhamdulillah baik juga" jawabnya.

"Yaudah gue ke kamar dulu ya mau beres-beres sekalian mau mandi gerah nih, tar kita cerita-cerita lagi oke" ucap Aluna dan langsung segera bergegas ke kamarnya.

"Oke, beye" sahunya dan langsung saja pergi entah kemana.

***

~Masjid~

Kini semua antara siswa/i sekolahan Aluna dan sekolahan yang dari Jakarta itu, dan juga para santriwan dan santriwati di pesantren tersebut sedang berkumpul di masjid karena baru selesai mengerjakan ibadah sholat maghrib.

"Baik, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh" ucap pak kiyai

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabaraatuh" ucap semuanya serentak.

"Baik, jadi disini saya hanya mau memberitahukan, di karenakan besok sudah memasuki bulan Ramadhan dan kita semuanya para umat muslim dam muslimah sudah harus melaksanakan ibadah saum atau puasa, jadi malam ini kita sudah mulai tarawih ya." jelasnya.

"Nah jadi selepas adzan isya, kalian semuanya segera bersiap-siap ke masjid kembali untuk melaksanak sholat isya sekaligus sholat tarawih pertama, apakah mengerti?" lanjutnya lagi.

"Ya paham pak kiai" ucap semuanya.

"Ya sudah kalau begitu, jika ada yang ingin kembali ke kamarnya silahkan, atau mau ke taman boleh juga bahkan kalau ada yang mau untuk masih diam di sini (masjid) boleh saja ya, yang penting pas adzan isya kalian semua sudah harus ada di sini lagi ya" jelasnya lagi.

"Sekian, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh" pamitnya dan langsung saja bergegas pergi ke ruangannya.

Begitu pun para santri dan santriwati pun banyak yang berhamburan ke luar masjid dan ada juga yang masih diam di situ, di ikuti oleh para siswa dari sekolahan Aluna dan yang dari Jakarta itu.

"Gue ke luar dulu ya, mau jalan-jalan sekalian ngadem" pamit Aluna kepada gengnya.

"Yaudah, kita ke kamar duluan ya" ucap Sasqia dan di angguki Aluna.

Saat Aluna sudah di luar masjid dan ingin menuju ke taman yang ada di pesantren itu, eh tiba-tiba ada orag asing yang memanggilnya.

"Eh, lo" teriaknya.

"Gue?" tanya Aluna setelah berbalik menghadap orang itu yang sedang menghampirinya.

"Iya lo" ucapnya lagi.

"Siapa ya? terus mau apa" ketus Aluna.

"Btw, nama lo Aluna?" tanya si cowo itu.

"Ya" singkatnya.

"Buset singkat bener, tapi ini sih yakin kalau di liat dari cueknya, ketus kalau ngomong, udah pasti dia Aluna yang selama ini gue ingin temui, dan ya akhirnya gue ketemu lo" ucap si cowok di dalam hatinya.

"Lo kenal yang namanya Ryan?" tanyanya lagi

"Ya, gue punya banyak temen yang namanya Ryan" jawab Aluna dengan wajah datarnya.

"Lo ada urusan apa sama gue?" tanya Aluna.

"Ga ada, gue cuman mau kenalan" jawab si cowok.

"Tapi apa lo bener-bener ga kenal gue?" tanya si cowok itu.

"Kaga lah, ketemu ajah baru sekarang" ucapnya dengan nada malas.

"Oke gue yakin lo pasti kenal gue, kenalin nama gue Ryan Dirgantara orang yang selama ini selalu ada buat lo, orang yang suka chat dan nemenin lo dikala lo kesepian, orang yang selalau ngertiin lo, bener kan?" ucap Ryan dengan senyum manisnya.

"What? apa? ja-jadi lo orang yang selama ini buat gue jadi diri gue yang sekarang? yang jadi cuek, jutek, itu semua karena gue sebel sama lo, gue kangen lo, gue pengen banget bisa ketemu lo secara nyata, dann.. dannn ya akhirnya sekarang gue bisa ketemu lo" ucap Aluna yang kaget, sedih, dan bahagia tercampur semuanya.

"Ya itu gue, orang yang selalu sabar ngadepin sikap lo yang udah berubah dari Aluna yang ceria dan jadi yah sekarang ini" ucapnya sambil menghapus air mata Aluna yang sudah keluar itu.

"Gue benci lo, tapi gue juga sayang lo, hikss" ucapnya sambil menangis tersedu-seduh.

"Uhh tututu, udah dong cantik jangan nangis, sini-sini peluk" ucapnya dan langsung memeluk Aluna begitu pun dengan Aluna.

"Nah kan cantik kalau ga nangis" seru Ryan sambil tertawa.

"Yaudah kita ke taman yu, kita duduk sekalian cerita-cerita lagi, oke" ajaknya dan di angguki Aluna.

Mereka pun segera ke taman untuk melanjutkan obrolannya, dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang tidak sengaja melihat mereka berdua saat akan pergi ke taman.

"Si Alexa sama siapa tuh cowok cakep, terus ngapain ya ketaman?" heran Caca.

***

Jangan lupa,like comen vote and rate oke.

~Arigato💕

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

anjirrrrr

2022-03-07

1

lolll

lolll

siapa tuh cowo

2021-11-21

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!