"Yaudah mah Luna ke kamar dulu ya, dadah mama" ucapnya sambil mencium pipi sang mamah.
Beberapa jam kemudian, Aluna turun ke bawah dengan membawa satu koper kecil isi perlengkapan untuk sanlat di sana selama kurang lebih setengah bulan selama bulan puasa ini.
"Pah ayo, berangkat sekarang" ajaknya setelah sampai di ruang keluarga.
"Papah siapin dulu mobilnya ya, sini barang-barang kamu papah masukin bagasi" ucapnya sambil menuju garasi mobil.
"Luna, kamu kesekolahan sendirian?" tanya sang mamah penghampiri Aluna yang sedang minum di meja makan.
"Emm, engga mah, aku bareng sama Qia dan juga yang lainnya" ucapnya langsung berdiri memeluk mamahnya.
"Terus mana merekanya?" tanyanya sambil mengelus kepala Aluna.
"Bentar lagi mungkin mah" jawab Aluna.
Dan benar sajah, tidak butuh waktu lama orang yang di maksud pun tiba di rumah Aluna.
"Rahmaaaa, hayuuuuuu" teriak semuanya.
"Tuh kan mah, udah datang tuh merekanya" ketus Aluna karena sebel di panggil Rahma mulu, padahalkan Rahma nama neneknya bukan dirinya.
"Yaudah kita keluar samperin mereka semua" ajak kezia.
Sesampainya di luar, mereka langsung menghampiri Sasqia dan yang lainnya yang sedang mengobrol dengan papa William.
"Eh kalian, Rahma tuh nama nenek gue, kalau nama gue Aluna, Aluna you know?" sembur Aluna setelah berada di hadapan ke 4 kutu kupret itu.
"Yaelah lun, lagian kita udah biasakan panggil lo Rahma ke, Ama ke, Si Tomboy ke, Si Datar, Si Manusia Es, Si Gingsul dan lain-lainnya yakan" cerocos Winda.
"Serah lo" ketus Aluna.
"Assalamualaikum tante" sapa Salwa kepada mama Kezia sambil mencium tangannya.
"Eh, Salwa ya? Waalaikumsalam sayang" jawab mama Kezia.
"Assalamualaikum tante yang cantik" ucap ke tiga orang lainnya sambil mencium tangan mama Kezia sama seperti yang di lakukan Salwa tadi.
"Waalaikumsalam, eh bisa ajah kalian ini" ucapnya malu-malu.
"Memang bener ya, tante Zia tambah cantik ajah" puji Riska.
"Heem, tambah bohay, glowing, bahenol lah mantap pol pokonya, haha" ceplos Sasqia yang langsung dapat tawaan dari semuanya yang ada di situ.
"Haduhh kamu ini bisa ajah, Qia" ucap mama Zia sambil masih tertawa.
"Hai, lady (perempuan), mobil sudah siap nih" teriak papa William.
"Yaudah mah, kami pamit ya" ucap Aluna mencium tangan sang mama dan memelukunya diikuti yang lainnya.
Mereka pun langsung masuk mobil dan duduk di kursinya masing-masing.
"Assalamualaikum ma/tan" ucap ke lima sekawan itu.
"Waalaikumsalam, hati-hati yaa" teriak mama Kezia sambil melambaikan tangannya dan di angguki semuanya.
Merekapun segera berangkat menuju sekolahan, dan kini suasa di dalam mobil sedang di hebohkan dengan tingkahnya dari si duo barbar, yang tak lain adalah Sasqia dan Winda tentunya.
"Aaa, hampir sebulan kita di Bogor dan berarti gue LDR an dong sama yayang bebep gue selama ituu, hikksss" keluh kesahnya seorang Sasqia.
"Ih lu onta alay banget" sembur Winda
"Sirik ajah lu jomblo" ledek Sasqia.
"Bodo amat jomblo juga, liatin ajah di sanah gue bakalan punya pacar" kesal Winda sambil menjitak kepala Sasqia.
"Awsss, sakit ogeb!" ucap Sasqia sambil membalas jitakan Winda.
"Anjrot lu ya, mentang-mentang punya pacar sombong amat" ngegas Winda karena makin kesal dengan bocah satu ini.
"Woy kalian berisik banget, lagian lu Qia baru punya pacar terus pacaran ajah bangga, sombongnya emmm gak ketulungan. Gue ajah nih ya yang udah tunangan yang udah punya tunangan di usia yang masih bocah ini ajah kaga sombong tuh." ketus Aluna karena sudah jengah dengan Sasqia yang suka ngebangga-banggain dirinya mentang-mentang di antara mereka berlima yang punya pacar ya cuman si Sasqia itu.
Sedangkan papah William hanya menyimak saja dan sedikit terhibur dengan siklus pertemanan mereka ini.
"Tuh dengerin" sembur Riska.
"Iya tuh kamu ini, sanah tobat" ucap Salwa menasehati Sasqia.
"Iya iya, sorry ama, sorry semuanya" ucap Sasqia lirih.
"Yasudah gapapa, gausah sedih gitu dong" ucap Salwa yang di angguki Sasqia.
Beberapa menit kemudian mereka pun sudah sampai di depan gerbang sekolahan.
"Oke lady (perempuan), sudah sampai nih" ucap papah Willi buka suara setelah diam dari tadi.
"Ohh iya om" sahut Riska.
"Yu turunn" ajak Aluna.
"Eh tunggu, pah Luna pamit ya, doain semoga acaranya lancar sampe beres terus semoga kita sehat-sehat ajah, ya pah" ucap Aluna sambil memeluk papahnya.
"Iya sayang, semoga kalian sehat-sehat ya di sana, baik-baik ajah di sana, ya aamiin semoga acaranya lancar sampai akhir ya" balas papah William.
"Aamiin om, aaaa sayang ommmm" ucap Sasqia ikut memeluk papah Willi dan di ikuti yang lainnya.
"Yaudah yu turun ajah, takut telat nih kan kita pengurusnya masa telat" ajak Riska yang di angguki semuanya.
"Kita pamit pah, assalamulaikum dadah papah" pamit Aluna sambil mencium tangan sang papah di ikuti yang lainnya.
"Dadahh omm, assalamualaikum." ucap yang lainnya dan langsung sajah bergegas turun dari mobil dan langsung saja masuk ke dala area sekolahan.
"Waalaikumsalam, hati-hati yaaa" teriak papah Willi sambil melambaikan tangannya.
"Iyaaa pahhh/ommm" ucap mereka serentak dan juga membalas lambaian dari papah Willi.
Mereka pun segera begegas ke kelasnya masing-masing untuk berkumpul dan menyimpan barang-barangnya dulu di situ baru nanti kumpul lagi di aula.
"Ehh cewek-cewek tumben baru datang nih" celetuk Rafli kepada Aluna dan Sasqia.
Aluna dan Sasqia pun menuju meja Aluna dan menghampiri para cowok-cowok yang kebetulan juga pada kumpul di mejanya Alana dan Aluna.
"Hallo cowokk" teriak Sasqia setelah duduk di meja belakangnya meja Aluna.
"Berisik lu onta" ketus Angga, sedangkan si empu hanya manyun karena kesal.
"Gatau malu banget, datang terus ngilang eh datang lagi, dasar gajelas" gerutu Aluna sambil melihat layar ponselnya.
"Ngapa dah nih bocah satu" heran Alana yang berada di sebelahnya.
"Ya palingan masalah cowok" ucap Bagas dengan nada malasnya.
"Siapa ma? si orang Jakarta itu?" tanya Sasqia yang sudah paham dengan kisah percintaan Aluna.
"Hemmm" dehem Aluna yang masih fokus dengan ponselnya.
"Ehh, pengurus sanlat di suruh ke aula nih" ucap Angga yang baru selesai melihat pesan yang baru saja masuk di ponselnya.
"Yaudah yu kita kesana" ajak Sasqia yang di angguki semuanya.
Setelah perkumpulan para pengurus sanlat selesai, dan pembagian teman dan tempat duduk para siswa di bis selesai kini mereka semua para siswa/i sedang bersiap-siap memasukan barang-barangnya ke bis dan segera menaiki bisnya masing-masing karena mereka akan segera berangkat ke Bogor.
Setelah semua murid masuk bisnya masing-masing dan duduk di tempatnya, kini tinggal pembagian teman duduk para pengurus sanlat.
"Baik anak-anak, bapak akan tentukan teman duduk kalian ya." ucap Pak Idad memberitahukan ke pengurus angkatan kelasnya masing-masing. Dan sekarang gilirannya angkatan Aluna yang akan di umumkan siapa yang akan duduk sebangku dengan si siapa.
"Baik yang pertama, Sasqia duduk sebangku dengan Rafli ya, lalu Winda duduk dengan Angga, terus Riska duduk dengan Bagas, dan kamu Aluna duduk dengan Alana, dan yang terakhir kamu Salwa duduk dengan bu Bella ya." jelas pak Idad yang di sepakati semuanya terkecuali Aluna dan Alana yang tidak setuju.
"Saya gak mau duduk sama dia, pak" ucap Aluna dan Alana berbarengan, sedangkan semuanya hanya melongo kaget.
"Lah kenapa? sudah tidak ada penolakan" tegas pak Idad.
"Ya sudah kalian segera masuk ke bis yang khusus untuk para pengurus sanlat dan beberapa guru ada di dalamnnya." ucapnya lagi terus berlalu menaiki bis lainnya.
"Baik pak" ucap semuanya.
Mereka pun dengan segera menaiki bis yang tadi di maksud.
"Gue duduk deket jendela" ketus Aluna yang langsung duduk, sedangkan Alana hanya cuek bebek saja dan kemudian ikut duduk di pinggir Aluna sambil menata barang bawaannya.
Tak butuh waktu lama, bis pun segera melaju ke tempat tujuan. Di perjalanan lebih tepatnya keadaan di bisnya Aluna saat ini di rusuhkan dengan para siswa yang sedang karakokean karena gabut, ada juga yang tidur, ngemil, main game, bucin, diem-dieman, sibuk selfi dan lainnya.
"Angga, kira-kira si Rafli masih demen ke si Qia ga sih?" tanya Winda membuka suara karena sedari tadi hening ga ada obrolan di antara mereka berdua.
"Kayanya sih iya" singkat Angga.
"Oh iya deh" ucap Winda dengan gugupnya.
Sedangkan Angga hanya diam saja dengan wajahnya yang datar.
"Duhh, canggung banget sih. Susah ya ngajak ngobrol geng es balok mah" gerutu Winda di dalam hatinya.
"Apakah selama ini perasaan gue ke lo harus gue lupakan begitu ajah gitu? apakah selama ini cinta dalam diam gue hanya bertepuk sebelah tangan ajah? apakah lo ga ada sedikit perasaan ajah ke gue gitu, ngga" lanjutnya lagi meratapi kesedihan karena dia enggan untuk mengutarakan ke tertarikannya kepada Angga salah satu cowok es balok.
"Ngapain lo? ngelamun ajah tar kesambet loh" ucap Angga yang sedari tadi melihat Winda hanya melamun saja.
"Ehh, emm gapapa ko, hehe" kaget Winda setelah sadar dari lamunannya.
"Ga lagi mikirin gue kan?" tanya Angga berniat mencoba untuk menjahili winda, karena dia sudah tau kalau Winda punya rasa ke dia dari Aluna.
"Gue tau ko Win, lu punya rasakan ke gue? sebenarnya gue pun merasakan hal yang sama gue pun tertarik dengan lo, tapi gue belum berani ngungkapinnya, karena gue lebih tepatnya kita masih smp dan mau fokus untuk belajar dulu, semoga kelak lo adalah jodoh gue yang di takdirkan tuhan untuk menjadi milik gue di suatu saat nanti, aamiin" batin Angga sambil tersenyum ke arah Winda yang sedang salting karena godaannya tadi.
"Ehh, emm, engga ko engga" ucap Winda makin gugup ajah dan langsung memalikan wajahnya yang udah merah ke arah jendela bis.
"Hahaha, kalau ngantuk sini tidur di pundak gue biar nyaman" seru Angga menepuk-nepuk pundaknya.
"Iya nanti ajah, orang belum ngantuk ko" seru Winda yang masih enggan menatap wajah pujaan hatinya itu karena masih malu dan grogi, wkwk.
Sedangkan di bangkunya Sasqia dan Rafli kini mereka sedang ngemil bareng dan rusuh lah pokonya mereka mah.
"Qia, lo masih sama pacar lo yang itu?" tanya Rafli menatap wajah Sasqia.
"Heem, ngapa emangnya" jawab Qia yang masih asik dengan cemilannya.
"Kapan putusnya? gue mau jadiin lo pacar gue" ucapnya dengan lantang dan membuat Sasqia tersedak makanannya karena saking kagetnya.
Uhukkk..Uhukk
"Ehh, nih minum dulu minum" ucap Rafli panik dan langsung memberikan sebotol air minum dan dengan segera meminumkannya ke Sasqia.
"Uhhh, untuk kaga mati gara-gara tersedak makanan" ucap Sasqia setelah meneguk air minum pemberian Rafli itu.
"Maksud lo apaan, Raf?" tanya Sasqia sambil menatap wajah tampan Rafli.
"Sorry, sebenarnya udah lama gue suka sama lo, bukannya dulu kita pernah deket kan? dan lo menjauh begitu ajah dari gue gara-gara waktu itu lo udah punya pacar kan" tutur Rafli dengan tampang sendunya.
"Oh iya Raf, sebelumnya gue juga minta maaf, gue dulu ga tau kalau lo suka sama gue, dan sebenarnya waktu itu tuh gue pun punya rasa ke lo, tapi karena gue kira lu ga suka ke gue akhirnya gue pacaran sama dia deh" ucap Sasqia sambil menundukan wajahnya.
"Gue tunggu lo sampe bisa jadi milik gue, Qia" sahut Rafli.
"Sini tidur, pasti ngantuk kan" lanjutnya lagi sambil mengangkat wajah Sasqia yang tertunduk tadi ke pundaknya.
"Ehh, tap-" belum sempat bicara sudah di potong sajah.
"Udah diem, ga usah banyak omong, mending tidur ajah" ucapnya sambil mengelus lembut kepala Sasqia yang tertutup hijab itu.
Beralih dari mereka, keadaan di bangkunya Riska dan Bagas fine-fine ajah karena mereka berdua ga ada sedikit pun rasa ketertarikan selain sebatas sahabat dan teman sekolah sajah.
"Gas, kapan ya Luna balik jadi dia yang ceria lagi, udah lama banget rasanya ga liat dia nampakin si gingsulnya ya, kangen gue sama si gingsul" ucap Riska.
"Tau tuh, males gue sama si Luna yang dingin gitu, iya nih gue juga udah lama banget ga ngeliat si gingsul nongol, haha" tawa renyah terdengar dari mulutnya Bagas.
Begitulah keadaan di bangku mereka, mari kita lihat keadaannya dua sejoli sang manusia es ini.
Aluna masih asik saja menatap layar ponselnya sambil menyenderkan kepalanya ke samping jendela, sedangkan Alana sedang asik mendengarkan musik di ponselnya menggunakan InPods 12 miliknya.
"Dahlah males gue, mending tidur ajah deh ngantuk kali ini aduh" ucapnya dan langsung tertidur dengan keadaan kepala menyender ke jendela.
Hampir setengah jam Aluna tertidur dan Alana yang baru selesai memainkan ponselnya kini di kejutkan dengan celetukan Aluna yang kepalanya kepentok jendela karena tadi ada polisi tidur yang cukup tinggi.
Bletukk
"Aduhhh, pala gue benjol deh" ucapnya yang masih tetap merem sambil mengelus-ngelus jidatnya yang tadi ke pentok.
"Eh, dia tidur? tapi ko ngomong" heran Alana.
"Dasar cewek tomboy yang aneh" ucapnya lagi dan dengan perlahan tapi pasti Lana memindahkan kepala Luna dari jendela tadi ke pundaknya dengan pelan-pelan agar Luna tidak terbangun.
"Ehh, tuh jidat kepentok beneran ya, sampe merah gitu" kagetnya dan langsung mengelus-ngelus jidat Aluna dan tak butuh lama dia pun ikut tertidur di atas kepalanya Aluna.
Kini suasana di bis hening karena semua siswa pengurus sanlat sedang terlelap dalam mimpinya masing-masing, hingga tak terasa meraka sudah sampai di tempat rest area untuk beristirahat sebentar dan juga untuk melaksanakan sholat Ashar karena sudah waktunya.
"Anak-anak semuanya bangun yuu, kita sekarang sedang ada si rest area untuk istirahat sebentar dan untuk melaksanakan sholat Ashar karena sudah waktunya, ayo bangun bangunnn" ucap bu Bella membangunkan semua siswa di bis itu.
"Hoammmm, ehh ko gue tidur di pundaknya si manusia es sih, kalau gue ileran gimana ya, bisa malu banget gue aduh" ucap Aluna dalam hati.
"Emm, manusia es, bangunnn, nih pala gue sakit terus berat banget tuh pala lo" ucap Aluna berusaha membangunkan Alana.
"Ish, apaan sih" sahut Alana dengan suara seraknya sambil mengangkat kepalanya dari kepala Aluna.
"Bangun lo, di suruh sholat Ashar nih kita" ketus Aluna dan langsung sajah melangkah pergi ke bangku depan menghampiri Sasqia yang kebetulan dia duduk di depannya.
"Ayok sholat, ga usah menebar ke uwuwan mulu dah" seru Aluna sesampainya di sana.
"Ish, ngagetin lo, yaudah yu" sahut Sasqia, kini mereka menghampiri Riska, Winda, dan Salwa untuk mengajaknya keluar bis untuk pergi sholat dan menghirup udah segar.
Sedangkan para cowok-cowok yang dingin ini sedang berkumpul di dalam bis, entah sedang membahas apaan dan tidak lama kemudian mereka langsung saja turun dari bis untuk segera sholat juga.
***
Jangan lupa, like comen vote and rate oke.
~Arigato💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Anonymous
pengen tau keselanjuta nya
2022-03-07
1
lolll
😍😍
2021-11-21
3