Pagi hari yang cerah, matahari mulai bersinar menyinari seluruh muka bumi ini. Terlihat seorang gadis yang tengah tertidur dengan masih menggunakan mukenanya karena tadi subuh dia sudah mengerjakan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat subuh.
Sama halnya di kamar sebelah, seorang laki laki tampan yang masih tertidur dengan masih menggunakan sarung yang dijadikan sebagai selimutnya ini nampak tidak menyadari bahwa kini sudah pagi dan hampir siang, bahkan sinar matahari yang masuk ke sela sela jendela kamarnya pun tidak di hiraukan sama sekali.
Tok Tok...Tok Tok
Suara ketukan terdengar jelas dari pintu luar kamar aluna di villa tersebut.
"Aluna sayang ayo bangun, sudah siang nak. Cepat pergi mandi dan turun ke bawah untuk sarapan bersama, mamah mau membangunkan alana juga" ucap kezia di luar kamar aluna lalu pergi melangkah ke kamar alana yang tepatnya bersebelahan dengan kamar aluna.
Tok Tok ... Tok Tok
"Alana sayang, ayo bangun nak sudah siang. Cepat mandi dan turun ke bawah untuk sarapan bersama, jika kamu sudah siap, tolong ajak aluna sekalian." teriak kezia di luar kamar alana.
"Emmm iya tante" sahut alana dari dalam kamar dengan suara serak ciri khas orang yang baru bangun tidur.
Aluna pun segera melangkah kan kakinya menuju kamar mandi setelah tadi di paksa bangun oleh sang mamahnya.
Sedangkan alana sudah siap dan rapih, tak butuh lama alana pun melangkah kan kakinya menuju meja makan untuk sarapan, tetapi dia ingat kalau dia di suruh untuk mengajak aluna sekalian.
Ceklekk
Di bukalah pintu kamar aluna tanpa di ketuk terlebih dahulu, dan keaadaan disitu aluna baru sajah beres mandi dan baru keluar dari kamar mandi untuk mengambil bajunya yang tertinggal di dalam koper. Betapa terkejutnya aluna saat seseorang tiba tiba sajah membuka pintu kamar dan langsung masuk saja ke kamar aluna tersebut.
"Aghhhhhhhh, mamahhhhh toloongggggg" teriak aluna sambil menyilangkan kedua tangannya di dada untuk menutupi bagian dadanya yang tertutup anduk, dia teriak karena di belum memakai sehelai benang pun selain anduk yang menutupi setengah badannya saja, dari dada sampai paha.
"Suttttttt berisikkk bangett loo" teriak alana juga.
"Loo lo ngapain mama..sukk ke kamar guu..gua" tanya aluna sedikit gugup.
"Mau ajak lo sarapan, udah di tungguin sama yang lain" jawab alana tanpa memalingkan pandangannya dari aluna.
"Dihh terus ngapain masuk masuk ajah, lain kali ketuk dulu kalau masu masuk kamar orang tuh" kesal aluna.
"Yaudah sonoh gua mau di baju, ke enakkan lo liatin badan gua" ucapnya lagi.
"Ckk,iya iya bawell" ucap alana sambil melangkah maju mendekati aluna yang semakin mundur-mundur sampe mentok ke tembok karena takut dan malu.
"Mau ngapain lo? Cepet keluar gaaa!" teriak aluna lagi.
"Suttt berisik banget sih, yaudah cepetan di bajunya, apa mau gua tungguin di sini" tawar alana dengan senyuman yang sulit di artikan.
"No no no, sorry ya lu siapanya gua hah? ogah banget gua" ucap aluna sinis.
"Ya gapapa, gua kan tunangan lo, jadi bebas dong gua mau ngapain juga" ucap alana mendekati aluna lagi.
"Dihh iya kan baru tunangan bukan suami dodol" kesal aluna
"Stop disitu! Lo maju selangkah gua tabok lo" lanjutnya dengan ekspresi campur aduk antara malu,gugup,kesal,dan gatau lah pokonya campur aduk dah kaya es campur.
"Yaudah makannya cepetan di baju bukan malah templok di tembok" seru alana.
"Gimana gua mau di baju kalau lo masih ada di sini kamprettt bangatt lo ahh" kesal aluna lagi dan lagi.
Alana pun dibuat gemas dengan ekspresi wajah aluna ketika sedang kesal dan malu, alana pun melangkah kan kakinya mendekati aluna lagi, dan kini jarak di antara mereka hanya beberapa centi sajah.
"Ckkk, iyah ih bawel banget, yaudah cepetan di bajunya bawel" gemas alana sambil mengacak ngacak sambil mengusap lembut rambut aluna yang basah karena baru di keramas, untuk pertama kalinya dan pertama kalinya alana melihat aluna sedang tidak menggunakan hijabnya. Setelah itu alana pun langsung pergi keluar kamar aluna dan menuju meja makan.
"Omaiigatttt ya alllahhh, apa apaan inii!" teriak aluna di dalam kamar sambil senyum senyum memegang kepalanya yang tadi di elus alana.
"Astagfirullah malu bangett, gua kaga di baju tadi dan parahnya gua juga ga pake hijab, ya elah kenapa harus terjadi sihh" ucap kesal dan prustasi aluna.
Setelah selesai memakai baju, aluna pun menuruni satu persatu anak tangga sambil melamun. Sesampainya di meja makan, aluna pun segera duduk di sebelah mamahnya dan berhadapan langsung dengan alana, aluna pun melayangkan tatapan membunuh kepada alana, tetapi alana hanya senyum senyum saja.
Setelah selesai makan, aluna pergi ke taman yang ada kolam renangnya di belakang villa keluarga alana tesebut.
Aluna hanya diam saja sambil memakan beberapa buah es batu yang tadi dia ambil di kulkas.
"Woyyy kelamun bae" ucap alana yang berniat mengagetkan aluna tapi nihil, aluna sama sekali tidak kaget dan bahkan dia masih asik melamun sambil ngemilin potongan-potongan es batu itu.
Sampai saat alana akan mengambil sepotong es batu di mangkok yang aluna pegang, tiba tiba mangkoknya bergeser karena aluna menyadarinya bahwa akan ada yang mencuri cemilan favoriatnya itu.
"Ngapain lo mau nyolong cemilan gua?" tanya aluna.
"Kaga, heran ajah gitu masa es batu di jadiin cemilan, emang enak yah? kaga linu gitu kena gigi?" tanya alana yang ke heranan.
"Emmm, enak tau enak banget, kaga kaga linu, udah biasa gua jadi yah biasa ajah kaya makan kerupuk gitu" ucap aluna enteng.
Sedangkan alana hanyan mangut mangut paham, merekan pun asik bermain dengan fikirannya masih masih.
"Ehh lun, sepedah yo gabut gua" ajak alana.
"Hah sepedaan? ah males dah" malas aluna.
"Ckkk, ayolah jangan jadi anak yang malas olahraga tar gendut mau lo?" ucap alana.
"No no no, ga ga gamauu gamauu genduttt guaaa" teriak aluna.
"Yaudah hayu sepedaan" ajak alana sambil menarik paksa tangan alana.
Kini mereka sedang istirahat di taman sekitar villa keluarga alana setelah capek bersepeda, karena mereka sudah cukup lama bersepedahannya.
"Aduhhh cape dahhh" ucap aluna lesu.
"Nih minum" tawar alana.
"Hmm" sahut aluna sambil meminum minuman yang di berikan alana kepadanya.
Hari semakin siang, sinar matahari mulai terik membuat sang empu kepanasan.
"Lan balik yo udah siang" ajak aluna yang di angguki alana.
Sesampainya mereka pun segera mandi karena kegerahan, setelah itu aluna pun tertidur di kamarnya karena merasa ngantuk dan cape.
~Malam Harinya~
Mereka semua sedang berkumpul di meja makan untuk makan bersama karena sudah waktunya makan malam.
Tidak ada suara diantara mereka, hingga semuanya telah selesai makan, akhirnya reza buka suara.
"Luna, lusa kan hari senin, berarti kamu sudah masuk sekolah lagi yah?" tanya reza kepada aluna.
"Hmm, iya om. Kenapa emangnya?" tanya balik aluna.
"Jadi gini luna, kamu nanti berangkat sekolahnya bareng alana ajah dan oh ya om yang akan antarkan kalian. Tapi sebelum ke sekolah kamu, kita kesekolahan alana dulu yah untuk mengambil berkas berkas kepindahan sekolah alana. Nah jadi sekalian nanti kamu tunjukin arah jalan menuju sekolahmu ya" jelas reza.
"Oke oke, baik lah om" pasrah aluna.
"Eh tapi kan senin upacara om, kalau aku telat gimana dong tar di hukum ahh malass" ucap aluna yang teringat kalau hari senin pasti ada upacara.
"Tenang ajah sayang, tar papah bilangin ke kepala sekolah sama ke wali kelas kamu kalau aluna datang kesekolahnya sedikit terlambat dan tidak bisa mengikuti upacara karena ada urusan mendakak" ucap william sang papah aluna.
"Yasudah baiklah pah, oh yah pah, papah dah beli belom motor baru buat aluna tea, ayolohh" ucap aluna mengingatkan papahnya sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Astagfirullah papah kira kamu udah lupa lun" ucap william terkekeh pelan sambil menepokkan tangannya ke jidat.
"Ya ga akan lupa dong pah, cuman sekedar mengingatkan kalau janji harus di tepati lohh" sahut aluna yang masih dengan ekspersi yang sama dengan sebelumnnya.
"Haduh luna luna, ada ada sajah kamu ini" kata anggi buka suara sambil tertawa di ikuti yang lainnya kecuali alana hanya diam dengan wajah datarnya.
"Iya iya sayang, nanti kalau sudah di rumah papah belikan oke" pasrah wiliiam yang di angguki aluna sambil tertawa bahagia.
Setelah itu aluna pun pergi ke taman di belakang villa.
Tak lama kemudian alana pun menyusul dan menhampiri aluna yang sedang duduk di salah satu ayunan yang ada di taman itu.
"Woy, gua mau nanya dong" ucap alana sambil duduk di ayunan satu lagi di sebelah aluna.
"Hmm, nanya apaan" jawab aluna dengan nada dinginnya tanpa menoleh ke alana.
"Ya elah dingin banget maymunahh biasanya juga manja" sindir alana yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari aluna.
"Ya maap maap hahaha, jadi gini, lo kan temennya si sasya pacar gua dari sd kan?" tanya alana.
"Hemmm" aluna hanya berdehem.
"Nah sifatnya dia memang kaya gitu yah? ko sekarang gua baru nyadar sih kalau dia tuh bukan cewe baik baik, terus juga alay banget dah, dan gua udah capek banget ngadepin sikap dia yang matre iti" ucap alana yang sudah menyadari sifat asli dari pacarnya yaitu sasya.
"Hmm iya mungkin itu sekarang, dulu kaga. Dulu dia suka bareng bareng kalau kemana mana sama geng gua, dan yah kalau lo tau dia berubah 180 derajat dari yang dulu pendiam ga banyak tingkah walaupun dulu centil dikit tapi ga separah sekarang lah yang udah jadi jamet" ucap aluana malas.
"Hah? iyakah?" sahut alana yang terkejut.
"Nih mau liat ga foto foto dia sama vidio vidio dia bareng cowo cowo" ucap aluna sambil melihatkan foto dan vido sasya yang sedang main dengan banyak cowo sepertinya itu teman se gengnya.
"Dihh gatel banget jadi cewe, dah ah gua ilfil, mau gua putisin sekarang juga." ketus alana yang langsung menghubungin sasya.
"Speker dong pen denger gua" ucap aluna yang di angguki alana.
Setalah cukup lama menunggu sasya menjawab telfon dari alana, akhirnya telfon pun tersambung.
"Halo sayang, ada apa nih? tumben telfon aku, rindu yah yank?" ucap sasya di sebrang sana yang memulai pembiacaraan terlebih dahulu.
"Gua mau kita putus, jadi hubungan kita sampe sini ajah, dan mulai sekarang kita gaada hubungan spesial apapun selain teman biasa mungkin dan lo bukan pacar gua lagi. Oh iya satu lagi jangan ganggu kehidupan gua lagi bay!" uacap alana to the point langsung ke intinya dan niat utama dia menghubungi sasya.
"Tapi sayang ken-" belum sempat sasya bicara alana langsung memutuskan sambungan telfon ini secara sepihak.
"Ahh akhirnya lega gua" ucap alana lega sambil merentangkan kedua tangannya.
"Hahaha gila lo, langsung ke intinya ajah terus lo ga kasih kesempatan dia buat ngomong lagi" tawa aluna menertawakan kelakuan alana tadi.
"Males dengerin dia ngomong, pasti ga ada beres berenya terus ajah ngomong ga berhenti" sahut alana yang sudah berdiri dari ayunan.
"Hm iya iya, eh mau kemana lo?" tanya aluna yang melihat alana sudah melangkahkan kakinya.
"Masuk" singkat alana.
"Eh tungguin, tar kalau ada setan gimana" teriak aluna sambil menyusul alana yang sudah mau masuk ke dalam villa.
Brukkk
Tiba tiba aluna terjatuh karena menabrak badan alana yang tinggi itu. Alana berniat mengerjain aluna, makannya dia berhenti medadak.
"Awwww sakitt ishhhh" rintih aluna kesakitan karena terjatuh dengat cukup keras.
"Maknnya kalau jalan hati hati gausah lari lari" omel alana yang malah menyender di pintu villa dengan santainya.
"Ih elo bukannya tanggung jawab, bantuin bangun ke malah ngomel. Lagian yang salah lo bukan gue yah, lo tiba tiba berhenti mendadak ke gitu ajah, lain kali di rem dong kampret" kesal aluna sambil kembali berdiri dan sedikit merapihkan pakainnya yang sedikit kotor, lalu melangkah masuk saja kedalam villa dengan wajah yang di tekuk.
"Aneh dasar tu cewe, bener bener bisa berubah ubah sifatnya, kadang manja banget, cengeng, dingin, cuek, lemah lembut, galak, datar lagi, terus juga kadang dewasa kadang juga kaya bocah." heran alana.
"Dahlah bodo amat, ngapain juga gua mikirin dia" lanjutnya lagi yang langsung masuk ke dalam villa dan lansung masuk ke kamarnya untuk pergi tidur.
***
Jangan lupa,like comen vote and rate oke.
~*Arigato**💕*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Anonymous
kerennnnn
2022-03-07
1
lolll
mantullll👍👍❤️❤️
2021-11-21
3