20: Bertemu

Lien Hua dan Pelayan Fu pergi kearah hutan, mereka menghampiri Tabib Chen. Namun saat mereka dalam perjalanan, mereka malah melihat dua orang berhanfu putih yang tengah diserang oleh lima orang menggunakan hanfu berwarna hitam.

"Nona, apa kita harus menolong mereka?" Tanya Pelayan Fu yang sudah melihat bahwa dua orang berhanfu putih itu sudah kekalahan dan terpukul mundur.

"Mari." Ucap Lien Hua turun dari kudanya, diikuti Pelayan Fu. Tanpa berbasa basi lagi, Lien Hua dan Pelayan Fu menolong mereka.

Lien Hua menghadapi lima orang berhanfu hitam, sedangkan Pelayan Fu menolong dua orang berhanfu putih.

Setelah beberapa lama berkelahi, Lien Hua menyadari bahwa orang orang ini memiliki tahap kultivasi menengah, satu tingkat dibawahnya.

Lien Hua mengeluarkan elemen apinya, seketika lima orang itu menjadi manusia panggang.

"Kau baik baik saja?" Tanya Lien Hua pada dua orang pria itu.

"Ka..kami baik baik saja Nona." Ucap salah satu dari mereka.

"Baiklah, aku dan rekanku harus pergi." Ucap Lien Hua menaiki kudanya kembali diikuti Pelayan Fu yang duduk didepan Lien Hua.

"Nona jika kalian membutuhkan bantuan, kalian bisa menemui kami, kami Xiemin dan dia saudaraku Xuemin, kita ada di hutan timur." Ucap Xiemin, Lien Hua hanya mengangguk langsung memacu kudanya meninggalkan dua bersaudara itu.

Sampai di gubug tempat tinggal Tabib Chen, Lien Hua langsung memeluk Tabib Chen, menyalurkan kerinduan antara Ayah dan anak.

"Ayah, bagaimana kabar Ayah?" Tanya Lien Hua setelah melepas pelukannya.

"Ayah baik baik saja, apa kau baik baik saja diistana? apa Kaisar sudah memperlakukanmu dengan baik? apa Jendral sudah berdamai dengan Kaisar?" Tanya Tabib Chen yang khawatir akan keadaan putrinya selama ada di istana.

"Ayah aku baik baik saja, dan untuk keadaan istana Ayah tidak perlu khawatir, aku mengenal Jendral Shi dengan baik, dia mencintaiku." Jujur Lien Hua.

"Lalu bagaimana dengan Kaisar?"

"Aku tidak perduli padanya, hati tidak bisa dibagi Ayah, apa Ayah sudah makan?"

"Sudah, lakukanlah apa yang membuatmu bahagia, Ayah selalu mendukungmu Li'er." Ucap Tabib Chen mengelus rambut Lien Hua.

"Baiklah Ayah, kami hanya datang untuk melihat keadaan Ayah, kami harus kembali ke istana, sebelum Kaisar bodoh itu mengetahuinya." Ucap Lien Hua berpamitan.

Lien Hua memacu kudanya hingga ke ibu kota, mereka singgah di pasar, mengecek bisnisnya, Lien Hua menitipkan kudanya ke penitipan kuda terdekat.

"Fu, ayo." Ajak Lien Hua. Lien Hua membawa Pelayan Fu ke toko kain dan kedai makan tempat bisnis mereka.

Bisnis mereka berkembang dengan pesat, banyak bangsawan yang mengenakan hanfu rancangan Lien Hua, juga banyak penduduk yang memakan ayam bakar resep Lien Hua.

Setelah mengecek bisnisnya, Lien Hua berjalan jalan di pasar, melihat lihat dan membeli apa yang mereka inginkan. Saat mereka tengah memilik tusuk konde, tiba tiba ada tangan yang memilihkan tusuk konde untuk Lien Hua.

"Nona, sepertinya ini cocok untuk mu." Ucap Pria tersebut, Lien Hua langsung menoleh, betapa senangnya dia, ternyata si pemilik tangan adalah Jendral Shi.

"Jendral Shi, kau ada disini?" Senang Lien Hua, ia sudah merasa mencintai Jendral Shi sekarang, Jendral Shi juga senang, karena perasaanya terbalas.

"Iya, aku hanya berjalan jalan saja, tapi aku melihat mu." Ucap Jendral Shi. Ia mengajak Lien Hua kesebuah kedai makan, mereka makan bersama dengan penuh canda tawa.

Saat mereka tengah asik makan, tiba tiba datang Kaisar Li dan pengawal bayangannya, masuk dan duduk dimeja yang sama dengan Lien Hua, Jendral Shi, juga Pelayan Fu.

Kaisar langsung menarik tangan Lien Hua, membawanya ke istana, namun sebelum itu, Jendral Shi menarik tangan Lien Hua yang satunya.

"Yang Mulia, anda sudah keterlaluan, Li'er sedang makan, kenapa anda menariknya pergi, jika anda ingin bergabunglah, bergabunglah, kami tidak keberatan." Ucap Jendral Shi.

"Apa apaan dia menyebutnya Li'er." Batin Kaisar kesal.

"Jagalah batasanmu Jendral Shi, dia istriku, jangan sampai aku memutuskan hukuman yang berat untukmu." Ucap Kaisar, Lien Hua memberikan kode mata agar Jendral Shi melepaskan genggamannya. Jendral Shi yang mengerti langsung melepaskannya.

Lien Hua juga melepaskan dengan paksa tangan Kaisar Li.

"Anda juga jaga batasan anda Yang Mulia, saya adalah istri anda yang terbuang, jadi jangan pernah berharap lebih." Ucap Lien Hua membuat hati Kaisar teriris.

"Saya kesini menggunakan kuda saya sendiri, jadi Yang Mulia tidak perlu repot membawa saya kembali ke istana, saya bisa kembali sendiri." Sambung Lien Hua keluar dari kedai makan itu diikuti Pelayan Fu.

"Kau tunggu hukuman dari ku." Ucap Kaisar pada Jendral Shi, ia langsung mengikuti Lien Hua.

Terpopuler

Comments

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut thor

2022-05-03

0

Oi Min

Oi Min

Kaisar g tau diri

2021-03-16

6

Moly

Moly

Lanjut

2021-01-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!