Setalah dua bulan Lien Hua tidak sadarkan diri, hari ini tepat dua bulan setelah dia keluar dari istana, ia kembali sadar.
Lien Hua mengerjapkan matanya, menyesuaikan keadaan cahaya disana.
Ia melihat sekeliling, sekarang dia berasa didalam sebuah gubug tua ditengah hutan.
Tiba tiba kepalanya merasakan pusing, ia memeganginya, terlintas sebuah ingatan dari seorang gadis.
"Hah, apa tadi, ingatan siapa? dan ini kenapa aku bisa ada disini, bukannya sekarang seharusnya aku bersama ayah dan ibu ku." Gumam Mira bingung.
Ya itu adalah Mira, setelah ia terjatuh, entah bagaimana kejadiannya ia bisa berada didaerah antah berantah ini.
"Apa ini, kenapa aku disini, dan dimana ini." Gumamnya mencoba untuk berdiri melihat sekitar. Namun tubuhnya seakan berat untuk melangkah, duduk saja ia tidak kuat.
"Haish, lemah sekali." Kesalnya.
Pelayan Fu datang membawa kain dan satu wadah air, ia berniat untuk membersihkan tubuh junjungannya dengan kain basah, namun ia terkejut sekaligus senang, melihat junjungannya terbangun dari tidur panjangnya.
"Nona, Anda sudah sadar." Senang Pelayan Fu menghampiri Lien Hua.
Mira yang melihat Pelayan Fu mendekat, ia sangat terkejut melihat baju yang dikenakan oleh Pelayan Fu sangatlah kuno dan tidak bermodel.
"Siapa kamu?!" Tanya Mira yang terkejut
"Saya Fu Nona, Pelayan Anda." Jawab Pelayan Fu menaruh wadah air disamping tempat tidur.
"Hah, dimana aku? dia pelayan?" Batin Mira bertanya tanya. Melintaslah lagi sebuah ingatan dari pemilik tubuh yang sekarang ia tempati ini. Kepalanya sangat pusing sekarang.
"Nona, Nona, Anda baik baik saja?" Panik Pelayan Fu, ia langsung keluar memanggil seorang Tabib yang sudah membantu mereka saat jatuh.
Tak lama Pelayan Fu masuk kembali kedalam dengan seorang Tabib. Tabib itu langsung memeriksa tubuh Lien Hua.
"Tuan, tadi Nona seperti tidak mengingatku." Ujar Pelayan Fu sembari Tabib memeriksa keadaan Lien Hua.
"Nona, tubuh Anda masih lemah, istirahatlah dulu, jangan memaksakan mengingat sesuatu, untuk sementara ingatan Anda hilang." Ujar Tabib.
"Kamu bisa membantunya mengingatnya lagi nanti, saat dia sudah pulih." Sambung Tabib berbicara pada Pelayan Fu. Pelayan Fu mengangguk mengerti.
"Aku keluar." Ujar Tabib keluar begitu saja.
"Kau kemari." Perintah Mira menunjuk Pelayan Fu, memintanya mendekat dan duduk disampingnya.
"Ya saya, Nona."
"Ceritakan siapa aku sebenarnya."
"Baik." Pelayan Fu mengangguk meng iya kan.
"Anda adalah nona muda keluarga Lien, ayah Anda adalah seorang Jendral perang yang hebat, Anda diminta untuk menikah dengan Kaisar Li Yuan dan dijadikan Selir Agung, Kaisar terpaksa menikahi Nona karena paksaan dari ibu suri, juga untuk memperkuat prajurit, namun sekarang ayah Nona sudah tidak ada lagi di dunia, karena gugur di perbatasan." Ujar Pelayan Fu.
"Wah, seperti didalam cerita novel yang pernah ku baca, bereinkarnasi kedunia kuno." Batin Mira meratapi nasibnya.
"Lalu, apa kaisar mencintaiku?" Tanya Mira yang penasaran akan kehidupan pemilik tubuh yang ia tempati saat ini.
Pelayan Fu terlihat ragu ragu untuk menjawab pertanyaan Lien Hua.
"Cepat katakan!" Seru Mira yang sudah menunggu.
"Tidak Nona, kaisar sama sekali tidak mencintai Anda, malah Andalah yang mencintai kaisar, sampai sampai mengemis cintanya." Jawab Pelayan Fu menunduk, ia takut jika junjungannya akan merasa sedih.
"Sangat sangat menakjubkan, aku bos mafia besar, tapi melintas kedunia ini, menempati tubuh gadis yang lemah, dan parahnya lagi, pengemis cinta kaisar, ck, ck, ck beruntung sekali aku." Batin Lien Hua lagi.
"Dan kenapa kita ada disini? bukankah seharusnya ada di istana?" Tanya Lien Hua lagi.
"Malam itu Nona memutuskan untuk kabur dari istana, namun Nona tidak tahu harus kemana, Nona terus berjalan ke arah hutan, namun ada seseorang yang mendorong kita dari belakang, hingga kita jatuh bersamaan kedalam jurang."
"Tabib itu?"
"Tabib itu adalah Tabib Chen, dia lah yang menolong kita Nona, saya sadar dalam waktu satu minggu, namun Nona sampai dua bulan baru sadarkan diri." Jelas Pelayan Fu menjabarkan semua informasinya.
"Dasar tubuh ini sangatlah bodoh, sudah tahu dimanfaatkan oleh kaisar gila itu, tapi tetap saja tidak sadar." Batin Mira meruntuki kebodohan dari Lien Hua.
"Ambilkan aku cermin." Suruh Lien Hua. Pelayan Fu langsung mengambilkan cermin. Mira terkaget dengan cermin yang sangat buram juga wajahnya yang penuh dengan jerawat.
"Hah, aku sepertinya harus mengubah wajah ini menjadi lebih cantik." Batin Lien Hua memperhatikan titik titik jerawat yang ada diwajah tubuh barunya ini.
"Baiklah, kau bisa keluar, aku akan istirahat." Ucap Lien Hua kembali beristirahat.
"Kehidupan kedua yang lebih rumit dari kehidupan pertamaku." Denggus Mira kesal sebelum benar benar tertidur.
"Ada apa dengan nona, kenapa wajah nya sangat datar, apa lagi tatapannya sangat tajam." Gumam Pelayan Fu setalah meninggalkan Lien Hua sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
aq mampir di ceritamu thor
2023-07-10
0
남성
time travel 😊
2022-07-20
0
Dianita Indra
next thor
2022-05-03
0