17: Memperjuangkan

Setelah kepergian Lien Hua dari acara perjamuan, tak lama Jendral Shi juga meninggalkan acara perjamuan dengan alasan dirinya sedang tidak enak badan.

Jendral Shi bukan kembali kedalam kediamannya, namun ia langsung pergi menyusul Lien Hua ke kediaman Sakura.

Saat masuk ia melihat Lien Hua yang memakan makanannya dengan kesal, ia melampiaskan kekesalannya pada makanan.

"Li'er, apa ada yang salah dengan makanan itu?" Ucap Jendral Shi masuk dan langsung duduk dihadapan Lien Hua.

"Apa? apa kau tidak lihat aku sedang kesal." Ketus Lien Hua memasukkan sesuap sayur kedalam mulutnya.

"Aku tahu kau sedang kesal, tapi apa kau tahu makanan ini tidak bersalah padamu, aku meminta maaf padamu atas sikap Kaisar." Ucap Jendral Shi mewakili sang adik.

Lien Hua menaruh sumpitnya dengan kasar, ia langsung menatap Jendral Shi dengan mata tajamnya.

"Apa kau bercanda? kau meminta maaf untuk orang bodoh itu? jika aku menjadi dirimu aku tidak akan sudi." Ketus Lien Hua lagi, Pelayan Fu hanya diam disana, tak lama ia pergi meninggalkan mereka berdua, ia tidak ingin mengganggu junjungannya yang sedang kesal.

"Sungguh kau sangat berubah, cantik dan berani." Batin Jendral Shi menatap kagum Lien Hua.

"Apa aku salah sekarang? ya ya seharusnya aku tidak meminta maaf padamu hanya karena dirinya." Ucap Jendral Shi malah memakan makanan Lien Hua.

Lien Hua tidak mengerti dengan tingkah Jendral Shi.

"Kenapa kau memakan makananku?"

"Aku lapar, aku tidak memakan apapun tadi disana." Ucap Jendral Shi masih tetap memakan makanannya.

Lien Hua tidak mempermasalahkannya lagi, ia makan bersama dengan Jendral Shi dengan tenang, sembari berbincang bincang.

"Kakak ipar." Panggil Lien Hua. Jendral Shi langsung menjawab.

"Ada apa?"

"Apa kau masih mencintaiku?" Tanya Lien Hua menatap mata Jendral Shi. Ia tahu bahwa Jendral Shi masih mencintainya, bahkan dulu Lien Hua juga mencintai Jendral Shi, tetapi karena Ibu Suri menikahkan Kaisar padanya, ia harus menjadi istri Kaisar, perlahan ia membuka hati Kaisar, namun Kaisar tidak pernah mencintainya.

Sejenak Jendral Shi menatap Lien Hua sebentar, ia langsung menjawab dengan yakin.

"Sebenarnya iya, aku masih mencintaimu Li'er, aku sedang menunggu Kaisar menceraikanmu, setelah dia menceraikanmu maka aku akan mengambilmu darinya." Ucap Jendral Shi sangat sangat serius.

Lien Hua tersenyum akan ketulusan cinta Jendral Shi.

"Tapi aku tahu kau sudah tidak mencintaiku lagi, kau sekarang mencintai Kaisar, aku tidak mempermasalahkannya, tapi jika Kaisar memperlakukanmu dengan buruk lagi, aku akan memberinya pelajaran." Ucap Jendral Shi serius akan ucapannya.

"Memang aku dulu mencintai kaisar, tapi rasa itu sudah hilang sekarang, aku sudah tidak mencintainya lagi, cintaku yang dulu, sudah berubah menjadi kebencian yang dalam padanya." Ucap Lien Hua.

"Apa kau tidak mau memperjuangkan cintamu pada ku?" Sambung Lien Hua.

Jendral Shi mulanya kaget dengan apa yang dikatakan Lien Hua, tapi dia mengerti apa makna dibalik perkataan Lien Hua.

"Aku akan memperjuangkanmu." Ujar Jendral Shi memegang tangan Lien Hua.

"Aku tahu, dan aku akan mencoba mencintaimu kembali." Ucap Lien Hua.

"Huh, sudah malam, sebaiknya aku kembali, jika tidak maka akan ada keributan lagi nanti." Ucap Jendral Shi meninggalkan kediaman Sakura.

Sementara seseorang tengah berdiri menguping kediaman Sakura, hatinya sangat sakit mendengar semua obrolan Lien Hua dengan Jendral Shi, matanya mengkilap marah, darahnya mendidih. Seakan kemarahannya sudah berada diatas puncak.

Siapa lagi kalau bukan Kaisar Li Yuan, ia berniat untuk menghampiri Lien Hua setelah acara perjamuan usai, tapi yang ia dengar adalah hal barusan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***