Satu minggu sudah Lien Hua berada didalam kediaman, tanpa keluar sedikitpun, sementara setiap hari Jendral Shi juga menemui Lien Hua secara diam diam setelah hari itu.
Karena setelah hari itu, Kaisar memperintahkan pengawal bayangannya untuk mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh Lien Hua, termasuk orang yang keluar masuk kediaman. Bahkan Lien Hua dan Pelayanan Fu mengetahui hal itu.
Kaisar takut kalau Jendral Shi dan Lien Hua semakin dekat dan menjalin hubungan dibelakangnya, namun nyatanya tidak, Jendral Shi tetap menemui Lien Hua tanpa sepengetahuan pengawal bayangan itu.
Selama satu minggu ini juga, Kaisar mulai mengabaikan Permaisuri juga Selir Fen Yin hanya untuk menemui dan mengawasi Lien Hua.
Permaisuri dan Selir Fen Yin yang merasa terabaikan mulai protesnya pada Kaisar, khususnya Permaisuri Mei Yin yang sudah diberikan janji oleh Kaisar, bahwa Kaisar tidak akan mencintai wanita lain selain dirinya.
Kini siang hari, dikediaman Sakura.
"Nona, sudah hampir satu bulan kita tidak mengecek kondisi Tabib Chen, juga keadaan bisnis Nona." Ucap Pelayan Fu tidak memelankan suaranya, ia tidak tahu sekarang pengawal bayangan Kaisar sedang ada dibalik pohon.
"Benar juga Fu, kita akan keluar istana, kita harus mengecek keadaan." Ucap Lien Hua baru mengingat bahwa dia memiliki bisnis yang harus diurus.
"Cepat kau siapkan kuda, kita akan pergi dengan kuda." Sambung Lien Hua. Pelayan Fu hanya mengangguk dan pergi mencari seekor kuda.
Sementara dikediaman naga, Permaisuri Mei Yin datang menemui Kaisar.
"Yang Mulia, apa anda sedang sibuk?" Ucap Permaisuri Mei Yin yang baru datang, ia melihat Kaisar sedang sibuk dengan urusan politik istana.
"Iya, ada apa kemari?" Jawab Kaisar tanpa menatap Permaisuri Mei Yin, Permaisuri yang diperlakukan seperti itu, ia merasa kesal.
"Apa Yang Mulia sudah tidak mencintaiku lagi? kenapa akhir akhir ini Kaisar mengacuhkanku dan selalu berkunjung ke kediaman Selir Agung, apa Kaisar sudah mulai mencintai Selir Agung, apa Kaisar melupakan janji kita? aku merasa sakit hati Yang Mulia." Ucap Permaisuri Mei Yin dengan air mata yang mulai jatuh.
Kaisar langsung menutup laporan yang ia baca, ia mendekat pada Permaisuri Mei Yin.
"Mei'er, aku masih mencintaimu, tapi jujur saja, aku juga mulai mencintai Selir Agung, dia sekarang sangat berbeda, aku janji akan berbuat adil." Ujar Kaisar memeluk permaisuri Mei Yin.
"Tidak! Kaisar sudah mengingkari janji Kaisar sendiri, kau bilang, tidak akan mencintai wanita selain aku, hatiku sungguh sakit Kaisar berbuat seperti itu." Ucap Mei Yin dengan air mata yang sudah deras.
"Mei'er, aku janji aku akan berbuat adil." Ucap Kaisar. Namun Permaisuri Mei Yin langsung pergi meninggalkan kediaman naga begitu saja. Kaisar hanya menghembuskan nafasnya dalam, ia tidak tahu harus memilih siapa.
Ia kembali ke kediaman Phoenix, mengacak acak semua barang yang ada disana, hingga pelayannya sendiri bingung harus melakukan apa untuk menenangkan junjungannya.
"Yang Mulia, mohon anda tenanglah." Ucap Pelayan Chu mencoba menenangkan Permaisuri.
"Tidak! aku tidak bisa melihat kaisar mencintai wanita lain!" Teriak Permaisuri.
"Yang Mulia, mohon anda tenanglah, Yang Mulia harus bisa membalas apa yang dilakukan Selir Agung, anda memiliki Selir Fen Yin, anda bisa memanfaatkannya." Ucap Pelayan Chu memberikan ide yang tidak terpikir sama sekali oleh Permaisuri Mei Yin.
Permaisuri Mei Yin mulai tenang dan memikirkan perkataan pelayannya, yang juga ada benarnya, dia bisa memanfaatkan Selir Fen Yin yang juga tidak menyukai Lien Hua.
"Nona, kudanya sudah siap." Ucap Pelayan Fu menyiapkan seekor kuda dihalaman belakang, mereka akan keluar dari istana melalui pintu belakang.
"Baik, ayo cepat." Ucap Lien Hua sudah mengenakan hanfu biasa. Ia menaiki kudanya, ia mengulurkan tangannya pada Pelayan Fu.
"Nona, Anda yakin bisa menaiki kuda?" Tanya Pelayan Fu yang tidak tahu bahwa Lien Hua yang sekarang ini bisa menaiki kuda.
"Percaya padaku." Ucap Lien Hua langsung menarik Pelayan Fu duduk didepannya.
"Kita akan ketempat Ayah dulu." Ucap Lien Hua langsung melesat menggunakan kudanya tanpa diketahui para penjaga.
Sementara pengawal bayangan menyampaikan apa yang didengarnya pada Kaisar.
"Yang Mulia, Selir Agung bersama seorang pelayannya pergi keluar istana." Ucap Pengawal bayangan itu.
"Apa?! cepat siapkan kuda, kita akan menyusulnya." Ucap Kaisar terkejut, pengawal bayangan menyiapkan dua kuda, satu untuknya dan satu lagi untuk Kaisar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Dianita Indra
lanjut
2022-05-03
0