12: Kembali

Lien Hua bersama dengan Pelayan Fu kembali ke istana, didepan gerbang istana, mereka dihadang oleh para pengawal. Karena Lien Hua memakai cadar yang baru saja ia beli untuk menutupi wajah cantiknya.

"Siapa kamu?" Tanya Pengawal.

"Selir Agung." Bukan Lien Hua yang menjawab melainkan Pelayan Fu lah yang menjawab.

Pengawal kaget mendengar bahwa itu adalah Selir Agung. Mereka langsung meminta maaf dan mempersilahkan Lien Hua masuk kedalam istana.

"Hormat Hamba Yang Mulia, silahkan masuk." Ucap para pengawal menunduk mempersilahkan masuk.

Lien Hua dan Pelayan Fu langsung masuk menuju kediaman Sakura, kediaman yang dulu ditempati oleh Lien Hua.

Disetiap mereka berjalan, banyak pengawal dan pelayan membicarakan mereka, namun Lien Hua hanya melewatinya tanpa berniat untuk membalasnya.

"Apa itu Selir Agung?"

"Benar itu dia, lihat saja itu pelayan Fu."

"Bukankah dia sudah mati?"

"Mungkin itu berita yang tidak benar."

"Benar, nyatanya dia sekarang ada disini."

"Tapi kenapa memakai penutup wajah?"

"Mungkin wajahnya dipenuhi jerawat yang semakin parah."

Berita tentang kembalinya Lien Hua telah menyebar hingga keseluruh penjuru istana, hingga Kaisar juga Permaisuri mendengarnya.

Lien Hua masuk kedalam kediaman Sakura, disana Pelayan Fu langsung merapikan dan membersihkan kediaman Sakura bersama pelayan yang lain.

"Kenapa dia kembali." Kesal Permaisuri berbicara pada Selir Fen Yin.

"Entahlah Yang Mulia, saya juga tidak mengerti." Jawab Selir Fen Yin yang sepertinya juga kesal akan kembalinya Lien Hua. Pupus sudah harapannya diangkat menjadi Selir Agung.

"Fu, apa sudah selesai? jika sudah tolong bawakan aku kue bulan dan teh, kita duduk dan mengobrol bersama yang lain." Ucap Lien Hua meminta diambilkan kue bulan.

"Sudah Nona, saya akan mengambilkan kuenya sekarang." Ucap Pelayan Fu langsung pergi kedapur istana.

Sampai di dapur istana, Pelayan Fu mendengarkan para pelayan sedang heboh tentang kembalinya Lien Hua.

"Iya, memang Selir Agung sudah kembali, dengan selamat." Ucap Pelayan Fu menghentikan ucapan para pelayan lain.

"Untuk apa dia kembali? bukankah Kaisar sudah membuangnya, kenapa dia kembali?" Tanya Pelayan A yang terkesan meremehkan.

"Mau apa kau kemari?" Tanya Pelayan B

"Aku ingin mengambil teh dan camilan untuk Selir Agung." Jawab Pelayan Fu, bukannya para pelayan membantunya, mereka malah melemparkan kue basi kehadapan Pelayan Fu.

Plak!

"Ambil itu." Ucap Pelayan C yang tiba tiba menampar pipi Pelayan Fu.

"Apa yang kau lakukan?" Geram Pelayan Fu memegang pipinya yang memanas.

"Tidak ada makanan untuk mu dan majikanmu itu, jika kau mau ambil saja kue basi itu." Ucap Pelayan C.

Tiba tiba saja Lien Hua masuk kedalam dapur istana dan langsung membalas tamparan pelayan C dengan keras.

Plak!

"Berani beraninya kau menampar Fu! siapa kau! kau sama dengan yang lain, hanya pelayan!" Ucap Lien Hua setelah menampar keras pipi pelayan C.

Pelayan yang lain terkejut dengan apa yang dilakukan Lien Hua barusan, mereka melihat Lien Hua yang sudah berubah, tidak selemah yang dulu, bahkan sekarang dia berani menampar balik seseorang hanya untuk pelayannya.

Ia langsung memungut kue basi yang tercecer dilantai. Melemparkannya kembali kewajah para pelayan yang sok sok an tadi.

"Jangan pernah bermain main dengan ku, juga pelayan ku, jika aku melihat kejadian ini lagi, bukan pipi kalian yang akan aku stempel dengan telapak tanganku, tapi tulang kalian semua yang akan ku patahkan." Ucap Lien Hua menatap tajam semua pelayan yang ada disana.

Para pelayan menunduk takut akan aura pembunuh milik Lien Hua, meski wajahnya tertutup oleh cadar, tetapi sorot matanya sangatlah tajam.

"Nona, anda sungguh berubah." Batin Pelayan Fu tersenyum, ia sedang junjungannya tidak selemah yang dulu.

"Fu, kembali ke kediaman, dan kalian siapkan camilan untukku, bawa ke kediaman ku, sepuluh menit dari sekarang." Tegas Lien Hua.

"Baik Yang Mulia." Kompak para pelayan, sedangakan Lien Hua dan Pelayan Fu langsung kembali ke kediaman Sakura.

Berita tentang Lien Hua yang menampar pelayan juga dengan cepat tersebar ke seluruh istana, para pelayan tidak berani bermain main dengan Lien Hua sekarang.

Terpopuler

Comments

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut thor

2022-05-03

0

Salma Cheng

Salma Cheng

haha dasar pelayan bodoh

2021-11-29

0

Rahil Ramadhani

Rahil Ramadhani

ceritanya cepet seperti kereta api yah thor,tpi bagusß banget aku sukaaa

2021-06-16

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!