10: Keterkejutan

Tabib Chen merasa sangat terkejut akan kemampuan yang dimiliki oleh Lien Hua, ia sungguh tidak menyangka akan hal itu.

Perlahan tubuh Tabib Chen merasa segar kembali, bersamaan dengan akar yang perlahan menghilang.

"Ayah, bagaimana sudah baik?" Tanya Lien Hua setelah mengeluarkan elemen Kayu nya untuk mengobati Tabib Chen.

"Li'er, ini sungguh dirimu? master?" Tabib Chen masih merasa terkejut, ia bertanya apakah yang ia lihat sekarang adalah Lien Hua ataukah yang lain.

"Ini Li'er Ayah, mana mungkin ada yang lain." Ucap Lien Hua menjawab pertanyaan Tabib Chen yang penasaran.

Tabib Chen bangun dari tidurnya, ia menatap Lien Hua yang duduk dihadapannya.

"Bagaimana kamu bisa berkultivasi hingga sehebat ini?" Tanya Tabib Chen.

"Benar Nona, bagaimana Nona bisa sehebat ini?" Imbuh Pelayan Fu.

"Maafkan aku Ayah, sebenarnya selama ini aku berada didalam sebuah goa, bersama dengan fire man, disana aku melakukan kultivasi, dari bimbingan fire man."

"Fire man? apa itu?" Bingung Tabib Chen.

"Fire, keluarlah." Perintah Lien Hua membuka telapak tangannya, keluarlah Fire Man menunduk padanya.

"Tuan." Hormat Fire Man pada Lien Hua.

Tabib Chen dan Pelayanan Fu langsung tersentak melihat Orang Api itu.

"No...na." Pelayan Fu sungguh terkejut, ia melihat junjungannya dengan tatapan yang sungguh menyelidik.

"Fire Man, dia Pelayan Fu, dan dia Tabib Chen, Ayah ku." Ucap Lien Hua memperkenalkan Pelayan Fu dan Tabib Chen.

"Hormat hamba." Ucap Fire Man menunduk sopan.

"Kau bisa masuk kembali." Ucap Lien Hua menyuruh agar Fire Man masuk kembali.

"Li'er, aku sungguh terkejut sekarang, rasanya jantungku ingin keluar dari tempatnya." Ujar Tabib Chen mencoba menetralkan keterkejutan nya.

"Baiklah, aku akan menjelaskannya secara rinci." Ucap Lien Hua.

"Mulanya aku berjalan jalan dihutan, aku menemukan air terjun, aku masuk dan mandi disana, namun saat aku masuk kebalik air terjun, ternyata disana ada sebuah goa, disanalah aku bertemu dengan Fire Man, dia lah yang menjaga pedang master ini, dia memberitahukan ku cara berkultivasi."

"Jadi benar kau master?"

"Benar Ayah, inilah pedangnya." Ucap Lien Hua membenarkan sembari mengangkat pedang masternya.

"Li'er, Ayah mohon, kamu jangan mengeluarkan pedang itu dari sarungnya jika tidak dibutuhkan, dan jangan kamu keluarkan elemen kayu mu didepan banyak orang, jika kau melakukan itu, maka kamu akan menjadi incaran banyak kekaisaran." Ucap Tabib Chen memberikan pengertian pada Lien Hua agar tidak menyalah gunakan kekuatannya.

"Iya Ayah, aku tahu, aku akan berhati hati." Ucap Lien Hua mengerti.

"Nona, elemen apa yang anda punya?" Tanya Pelayan Fu yang penasaran akan elemen apa saja yang dimiliki oleh junjungannya.

"Aku memiliki elemen kayu, tanah, api dan api." Jawab Lien Hua.

"Tidak mungkin jika kamu hanya memiliki elemen itu saja, kamu pasti memiliki yang lain." Sahut Tabib Chen.

"Entah Ayah, aku hanya melakukan kultivasi itu saja." Ucap Lien Hua tidak mengetahui.

"Kaisar memiliki elemen tanah dan angin, jika permaisuri dia hanya memiliki elemen tanah saja." Ucap Pelayan Fu memberitahukan elemen apa yang dimiliki oleh Kaisar Li dan permaisuri.

"Biarkan saja, aku tidak perduli." Ucap Lien Hua cuek bebek, ia tidak memperdulikan Kaisar lagi.

"Aneh, apa Nona sudah tidak mencintai Kaisar." Batin Pelayan Fu.

"Jadi kapan kamu akan kembali ke istana?" Tanya Tabib Chen.

"Besok." Jawab Lien Hua, Tabib Chen menghela nafasnya, ia sebenarnya tidak ingin meninggalkan gubug ini.

"Ayah, ayah jangan khawatir, Li'er pasti akan menjaga Ayah diluar." Ucap Lien Hua.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***