Hai..hai jumpa lagi dengan author yang suka halu.
***
Aisha berjalan sendiri menuju perpustakaan, karena Alana belum datang.
"Aisha " terdengar suara memanggil namanya, membuat Aisha menghentikan langkahnya. Dan melihat kearah asal suara.
Dony, kekasih Alana yang memanggil Aisha tadi. berjalan menghampiri Aisha.
"Apa Dony ?" tanya Aisha.
"Mana Alana, kenapa telponnya tidak bisa di hubungi. Apa dia sakit ?" tanya Dony.
"Satu-satu nanyanya Dony, mana yang harus ku jawab dahulu " kata Aisha kepada Dony.
"Apa Alana sakit ?" tanya Dony.
"Alana tidak sakit, dia baik-baik saja. Sebentar lagi dia datang " kata Aisha.
"Terus kenapa telponnya tidak aktif ?" tanya Dony lagi.
"Bukan tidak aktif, dia males saja ngangkat telepon mu " ucap Aisha.
"Kenapa ? apa salahku ?"
"Aku tidak tahu, cari sendiri. Apa kesalahan dirimu Dony " kata Aisha.
"Tolong beritahu Aisha, apa yang menyebabkan Alana ngambek "
"Kau tanyakan sendiri Dony, sebentar lagi Alana datang " kata Aisha.
"Aku tidak bisa menunggu dirinya, ini saja aku ke kampus karena Mau ketemu Dosen pembimbing " kata Dony.
"Yu..u..i siapa yang lagi pacaran ini " terdengar suara perempuan.
Dony dan Aisha melihat tiga orang perempuan mendekati mereka, Gaby dan kedua temannya mendekati Dony dan Aisha.
"Kalian berdua selingkuh ya, hebat kau Aisha. Pacar teman mu saja kau goda, apa kau tidak takut Alana nanti membenci dirimu " ujar Gaby.
"Diam kau Gaby, jangan ucapkan apa yang tidak kau ketahui " serang Dony dengan suara yang tajam.
"Apa yang tidak ku ketahui ? kalian berdua tidak tahu, kami sudah melihat kalian sedari tadi "
"Kami tidak melakukan perbuatan yang tercela, untuk apa kami harus takut " kata Aisha.
'Oh ya, aku lupa. Kau itu keturunan perempuan yang suka dengan milik orang lain " ejekan keluar dari mulut Gaby, membuat Aisha meradang. Karena sudah sering sekali mulut Gaby menghina ibunya.
"Jaga mulutmu Gaby, jangan sampai ku pukul nanti mulut busuk mu itu !"
"Cie...cie..semalam sang kekasih yang membela kau Aisha, sekarang kekasihmu yang membela mu Aisha " ejekan dari mulut Gaby keluar lagi.
"Apa yang kau katakan Gaby, jangan membuat fitnah !" seru Dony, dan wajahnya Dony sudah merah menahan marahnya.
"Sepertinya kau biseksual ya Aisha, laki kau makan. Wanita juga, hih... friends takut kita dekat-dekat dia. Nanti kita di sukai ya juga " ucap Gaby kepada kedua temannya.
"Benar Gaby, jangan sampai kita jadi korbannya " ujar Lily.
" Hih..!" seru Eline juga pura-pura merasa ngeri juga.
"Jaga mulutmu Gaby, jangan sampai tangan ku ini melayang ke wajahmu " ujar Aisha.
"Aku paling tidak suka main tangan dengan wanita, tetapi jangan salahkan aku jika tanganku mendarat ketubuhmu Gaby " ancaman keluar dari mulut Andre, yang sudah sejak lama tidak menyukai sifat Gaby dan teman-temannya yang arogan.
"Wow..Dony, kau pria yang bodo. Kau tidak tahu mereka berdua ini pasangan " ngekeh Gaby dan kedua temannya menertawakan Aisha dan Dony.
"Sudah Dony, kita tidak usah lawan orang yang hatinya sudah hitam dan penuh dengan kebencian. Aku mau ke perpustakaan, apa kau akan menunggu Alana ?" tanya Alana kepada Dony.
"Tidak bisa Ais, aku buru-buru. Akan ketemu client, bilang pada Alana tolong angkat telepon ku " ujar Dony.
"oke " Aisha pergi meninggalkan Dony dan Gaby yang masih berada didekatnya.
Sepeninggal Aisha, Eline sahabat Gaby beranjak mendekati Dony yang pergi juga. Tetapi sebelum dia pergi tangan Eline sudah memegang lengan Dony.
"Dony, sudah lama tidak ke kampus. Kami rindu " kata Eline dengan manja, dan memepetkan tubuhnya ke Dony. Sehingga membuat Dony jengah.
"Lepas !" Dony menepiskan tangan Eline yang bergelayut dilengannya.
"Dony, kenapa sih. Kau menjauhi kami, Ayo nanti malam kita ke club. Teman-teman sudah rindu dengan dirimu " Eline berusaha membujuk Dony agar mau ikut ke club, karena Dony dulu berteman dengan mantan kekasih Lily.
"Ayo Dony, apa kau takut Alana tahu kau suka bersenang-senang di club " ujar Gaby.
"Aku tidak mau keluar malam lagi, itu masa lalu. Kalian juga harus mengurangi hura-hura, sampai kapan kalian mau begitu terus. Hidup tidak benar, apa tunggu ajal menjemput " usai berkata, Dony kemudian bergegas meninggalkan Gaby dan kedua temannya.
"Wow... sekarang Dony sudah jadi penceramah, hebat kau Dony " ujar Gaby sembari bertepuk tangan, tetapi Dony tidak merespon perkataan Gaby. Dia tetap melangkah meninggalkan Gaby dan temannya.
"Eline, kau suka dengan Dony ?" tanya Lily.
"Iya, tapi sepertinya kesempatan untuk menjadi pacarnya sudah tidak ada " kata Eline.
"Tenang saja, di tangan Gaby tidak ada yang tidak mungkin. Dony pasti akan meninggalkan Alana, ayo girls. Kita ke kantin " ucap Gaby.
"Kita tidak masuk jam kuliah Pak Danil ?" tanya Lily.
"Apa kau mau kena maki pak Danil, tugas yang diberikannya Minggu lalu apa sudah kau kerjakan ?" tanya Gaby kepada Lily.
"Oh ya, aku lupa. Tugasmu sudah kau kerjakan ?" balik Eline bertanya kepada Gaby.
"Kalau sudah aku kerjakan, sudah pasti aku akan mengikuti perkuliahan pak Danil " kata Gaby dan melanjutkan langkahnya menuju kantin.
****
Aisha sedang sibuk membantu ibunya menjahit pesanan baju pelanggannya, karena sedari kecil sudah melihat ibunya menjahit. Secara otodidak Aisha sudah mahir memainkan tangannya dalam menjahit, sehingga ibunya sangat terbantu jika ada pesanan yang mendesak untuk cepat selesai.
"Ais, istirahat dulu " kata ibunya.
"Sebentar lagi Bu, nanggung ini. Tinggal memasangkan kancing lagi " Aisha meneruskan pekerjaannya.
"Sungguh kasihan kau Aisha, maafkan ibu yang tidak bisa memberikan kemewahan terhadap dirimu " monolog dalam benaknya ibunya Aisha.
Ibunya bangkit dari mesin jahitnya dan beranjak menuju ke dalam kamarnya.
Ibunya mengeluarkan gambar yang terselip dari lembaran buku yang terletak di dalam laci mejanya.
"Josh, anakmu sudah besar. Kau tidak mengetahui keberadaan dirinya " ibu Aisha berbicara dengan memandang gambar seorang pria asing yang berperawakan tinggi dan gagah, pria itu adalah ayah Aisha pria berkebangsaan Swiss.
Larasati ibu Aisha bertemu dengan Josh, saat Josh menjadi pertukaran mahasiswa ke Indonesia. Saat itu Josh sebagai mahasiswa dan Larasati sebagai mahasiswi di kampus dan jurusan yang sama dengan Josh, mereka saling jatuh cinta dan tanpa sepengetahuan keluarga. Josh menikahi Larasati, lima bulan menikah Josh pergi ke Swiss. Karena mamanya sakit keras, dan sejak saat itu Larasati kehilangan jejak Josh sampai saat ini.
Larasati mengelus-elus gambar Josh, dan sesekali mengecup gambar itu. Untuk melepaskan rasa rindunya terhadap ayah dari putrinya.
"Kenapa kau tidak kembali lagi Josh, apakah kau sudah melupakan Larasati mu ?" pertanyaan ini yang terus ada didalam benak Larasati.
Next
Bantu like dan Rate Lima ya thanks 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Lina Aulia Hikmah
Bagus ceritanya kakak
2023-09-07
0
susi 2020
😍😍🥰😘🥰🥰😘
2023-03-28
0
susi 2020
😍😍🥰🥰😘
2023-03-28
0