Menikah Dengan Om Sahabatku.
Untuk **membantu author untuk semangat terus update, tekan selalu like setiap bab ya. karena kalau like sedikit, setiap author badmood untuk lanjut. Makanya sering cerita itu tidak tamat di sini, karena like kurang. Dan author itu mendapatkan dukungan yang banyak di pf sebelah.
Hal ini sering dialami oleh setiap author, reader sering tidak memberikan like. Padahal membaca cerita.
Terima kasih.
🌟🌟🌟**
Jumpa dengan cerita recehan, jika tidak suka. Cari saja cerita yang sesuai dengan selera reader.
Visual dari Mbah Google:
Aisha
Richard
Ini dulu ya, yang lain menyusul.
****
Dua orang gadis sedang asik bercanda di kantin kampus, dua gadis tersebut adalah Aisha dan Alana. Dua Sabahat, yang sudah kenal sejak lama. Sejak mereka masih mengenakan baju putih abu-abu.
Aisha dan Alana sahabat sejak SMA, dan sampai jenjang Universitas mereka masuk jurusan dan kampus yang sama. sepertinya mereka tidak akan terpisahkan lagi.
"Lihat siapa yang kita temui disini " terdengar suara seorang wanita dari belakang Aisha dan Alana.
Aisha dan Alana hanya diam mendengar suara tersebut, mereka tahu bahwa itu suara Gaby yang selalu suka mengusik ketenangan mereka. Kalau tidak menggangu hidup orang lain, mungkin hidup Gaby tidak senang.
"Alana, apa kau tidak bisa menemukan teman yang sesuai dengan derajat mu ?" Gaby datang kehadapan Aisha dan Alana, bersama dengan kedua temannya. yang seperti anjing penjaga selalu dibelakang Gaby, karena mereka dekat dengan Gaby untuk mendapatkan keuntungan finansial.
"Apa ada masalah dengan mu, dengan siapa aku harus berteman? Kau itu bukan orang tua ku, mereka saja tidak melarang dengan siapa aku berteman. Kenapa kau harus repot mengurus pertemanan ku ?" tanya Alana dan melengos menatap Gaby yang berdiri dengan berkacak pinggang didepan mereka duduk, sedangkan Aisha hanya menundukkan kepalanya. Bukan dia tidak ingin melawan, tapi dia menganggap cari ribut dengan Gaby dan kedua temannya. Buang- buang waktu saja, berbeda dengan Alana. Setiap Gaby mengganggu, Alana selalu terpancing emosi untuk melawan.
"Ada, aku tidak suka lihat orang sok cantik ini. Apa yang dilihat orang pada dirinya, hanya wajah blasteran. Eits.. tunggu dulu, kau pasti anak hasil zinah ibumu dengan orang asing ya Aisha ?" ejekan keluar dari mulutnya Gaby, membuat Aisha menjadi meradang. Karena sudah menyangkut ibunya.
Sedangkan kedua temannya, yang terus menerus mengikuti Gaby seperti anjing penjaga dibelakangnya. Hanya tertawa geli mendengar ucapan Gaby kepada Aisha. Mereka berdiri dibelakang Gaby menampilkan wajah yang sombong, seperti Gaby.
"Cukup Gaby..!" Aisha mengebrak meja dan berdiri, dan matanya mendelik menatap gadis yang baru saja melontarkan kalimat penghinaan terhadap ibunya.
"Cie..cie..anak haram sudah bisa marah ya " ujar Gaby masih dengan wajah pongahnya.
"Aku yang kau hina, aku tidak apa-apa. Tapi jangan sampai keluar dari mulut mu kata-kata penghinaan terhadap kedua orang tuaku..!" Aisha beranjak berjalan ke depan Gaby, dan sekarang mereka saling berhadapan.
"Diam mulutmu Gaby..!" Alana menarik tangannya Aisha, dan Alana maju ke depan Aisha untuk melawan Gaby yang semakin arogan.
Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, tetapi Gaby tidak mengindahkan itu semua. Karena dia sangat membenci Aisha, karena Aisha selain cantik juga mahasiswi terpintar di jurusannya. Sehingga Gaby sangat membencinya, terlebih lagi pria yang disukai Gaby. sangat tergila-gila dengan Aisha, walaupun Aisha tidak menanggapi pria yang tergila-gila padanya.
"Lihat, siapa yang bangkit membantunya. Aku curiga, jangan-jangan kalian berdua punya kelainan. Aduh.. kasihan Dony, punya pacar punya kelainan..!" sindir Gaby kepada Alana.
Plak...
Tangan Alana mampir ke wajah mulus Gaby, yang sudah sejak dari tadi ingin dilakukan Alana.
orang-orang yang berada di kantin tertegun melihat Alana menampar Gaby, dan ada yang mencibir Gaby dan merasa senang karena mendapatkan tamparan dari Alana. Karena banyak mahasiswa dan mahasiswi yang tidak suka melihat, karena Gaby yang arogan dan sombong karena orangtuanya pejabat.
"Alana, apa yang kau lakukan. Biar saja, jangan kau kotori tangan mu dengan badannya " kata Aisha dan memegang tangan Alana.
"Dia harus diberikan pelajaran Aish, biar jangan sewenang-wenang dengan orang lain. Apa yang dianggarkan nya di kampus ini ."
"Kau !" Gaby memegang pipinya yang merah, bekas telapak tangan Alana.
"Berani kau menamparku ?"
"Untuk apa aku takut, Hanya pada Tuhan kita harus takut. Sedangkan kau bukan Tuhan " kata Alana.
"Apa ! kau masih mau, atau mau kedua pipi mu ada bekas telapak tangan ku ini..?" Alana menunjukkan telapak tangannya tepat di depan wajah Gaby, sehingga Gaby mundur kebelakang. Karena takut Alana menampar dirinya lagi.
"Tangan ku ini masih sangat gatal, ingin mengampar pipi orang yang sok hebat " ucap Alana, tangannya terkembang didekat wajah Gaby.
"Kau....!" Gaby menghentak-hentakkan kakinya, dan kedua temannya yang berada dibelakangnya terdiam. Mereka tidak membantu Gaby, karena mereka sangat mengenal Alana. Anak salah satu donatur besar kampus mereka.
"kenapa kalian berdua diam saja, lawan dia " tunjuk Gaby kepada Alana dan Aisha.
"Maaf Gaby, kami tidak bisa melawan Alana. kau tahukan siapa orang tuanya " ucap Lily salah seorang temannya Gaby.
"Besok, barang-barang yang sudah ku belikan kepada kalian. Harap kalian kembalikan " dengan mata yang melotot, Gaby melontarkan ucapan kepada kedua temannya.
"Gaby...!" keduanya bergerak memegang lengan Gaby.
"Jangan begitulah, kita kan teman " lengan Gaby dipegang oleh kedua temannya.
"Lepas !" Gaby menepis tangan temannya yang memegangi lengan kiri dan kanan.
"Dan kau berdua, aku akan balas dendam. Tunggu saja " Gaby meninggalkan Alana dan Aisha, dan diikuti oleh kedua temannya.
Gaby pergi meninggalkan kantin diiringi suara tepuk tangan para mahasiswa yang sedang berada di kantin.
"Terimakasih.. terimakasih.." Alana memberi hormat kepada orang-orang yang bertepuk tangan.
"Hih..kamu Al, sudah merasa seperti artis saja " Aisha meraih lengan Alana, dan menariknya untuk meninggalkan kantin.
"Kapan lagi, kita diberikan tepuk tangan begitu " kata Alana dengan perasaan bangga.
"huh... berkelahi kok bangga " gerutu Aisha.
"Dia perlu dilawan, biar tahu dia. Bahwa ada orang yang berani melawannya, selama ini orang selalu diam jika kena tindas oleh nya. Sekarang dia ada lawan, ini ada Alana pembela kebenaran " tutur Alana, dengan membusungkan dada dan menepuk dadanya dengan bangga.
"Sudah.. sudah jangan sok mau menjadi pahlawan pembela kebenaran, ayo kita pulang " ajak Aisha.
"Kita ke Mall ya, ada yang mau ku beli " kata Alana.
"Semalam kita baru ke Mall, apa yang Mau kau beli lagi. Apa mau kau pindahkan seluruh isi Mall ke rumah mu ?" tanya Aisha.
"Ada lah, ayo.." Alana menarik tangan Aisha untuk masuk kedalam mobilnya.
Tak lama kemudian mobil Alana bergerak pelan meninggalkan area kampus.
Ada pasangan mata yang melihat mobil Alana yang bergerak meninggalkan area kampus.
"Lihat saja Alana, kau akan kehilangan temanmu. sehingga kau akan sendiri, aku akan membalas perbuatan dirimu. Orang tua ku saja tidak pernah mendaratkan tangan kepada diriku, bisa-bisanya kau menampar diriku " Gaby berserta temannya, Melihat Alana dan Aisha pergi.
"Sakit Gaby ?" tanya Eline.
"Kau ingin tahu rasanya ?" tanya Gaby kepada Eline dengan serius.
"Aku tidak ingin tahu rasanya Gaby, pasti sakitkan ?" tanya Lily.
"Sini Eline, biar aku beri tamparan ke pipimu. Biar tahu bagaimana rasanya" ucap Gaby, dan mengangkat tangannya untuk menampar pipi Eline.
"Apa yang ingin kau lakukan ?" tanya Eline, saat melihat tangan Gaby berada didepan wajahnya.
"menamparmu, agar kau merasakan apa yang kurasakan " kata Gaby dengan tatapan mata yang menusuk, menatap Eline dan Lily.
Eline mundur beberapa langkah dari Gaby, dan tangannya memegang pipinya.
"Tidak..! aku tidak ingin merasakannya, pasti sakit " kata Eline.
"kalau sudah tahu sakit, kenapa kau tanyakan lagi. Apakah sakit atau tidak pertanyaan apa itu " ucap Gaby sambil menggerutu.
"kalian itu kawan tidak ada gunanya, kalian berdua hanya ingin numpang hidup mewah dengan diriku " sambung Gaby lagi, memarahi kedua temannya.
Dalam mobil, Aisha dan Alana sibuk cerita membahas Gaby.
"Aku heran dengan orang itu, kenapa dia membenciku. Aku tidak pernah mengusiknya" kata Aisha.
"Itu karena kau terlalu cantik Aish, dan satu lagi. Banyak cowok yang naksir kepadamu, tapi kau cuek saja. Gaby, tidak ada yang suka dengannya" kata Alana.
"Aku tidak meminta mereka menyukaiku " kata Aisha.
"Kau tidak meminta saja, para cowok berbaris menuggu cintamu" kata Alana .
"Berbaris? jangan lebay Al !" seru Aisha.
"Fans setiamu David, itu yang membuat Gaby membencimu" kata Alana.
"Aku tidak membalasnya, kenapa dia harus benci kepadaku? salahkan David" kata Aisha.
"Maklum, otak Gaby sudah ada eror nya. Terlalu banyak dipermak" tertawa kecil Alana.
***Next
Bantu like dan Rate Lima ya 🥰***
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Ros Konggoasa
kayax seru ni thor
2023-08-29
1
susi 2020
😍😍😘🥰
2023-03-27
0
susi 2020
😍😍🥰😘🥰
2023-03-27
0