Senjata Makan Tuan

"Ayah, apa Ayah yakin ini akan berhasil?" tanya seorang wanita muda kepada Ayahnya. Mereka baru saja keluar dari sebuah tempat setelah melakukan pertemuan dengan seseorang.

"Tentu saja, ini sebagai bentuk balasan sakit hati Ayah padanya. Ayah tidak terima diperlakukan seperti ini," tukas laki-laki tua itu dengan mengepalkan tangannya kesal.

Mereka terus berjalan, malam semakin larut, angin yang berhembus tak lagi lembut. Dingin menusuk, hingga ke meresap ke dalam pori-pori kulit.

Mereka terus berjalam dalam senyap. Sebisa mungkin meringankan langkah kaki agar tidak terdengar suara derap atau pun gemerasak telapak kaki yang menyentuh jalanan.

Sepasang mata mengintai mereka di kegelapan, dia bergerak sangat cepat seperti seekor cheetah yang berlari mengejar mangsa.

Begitu mendapatkan kabar dari seorang mata-mata yang ditempatkannya di sebuah kantor media, dia bergerak cepat mendatangi lokasi di mana mereka sedang melakukan pertemuan.

Dan benar saja, dua orang itu baru saja melakukan pertemuan dengan salah satu wartawan yang bekerja untuk salah satu media.

"Kerja bagus!" katanya pada orang yang memberikan laporan padanya. Ia menepuk dua kali bahu orang tersebut karena bangga.

Rendy keluar setelah dua orang itu keluar, ia menghampiri wartawan yang baru saja melakukan transaksi sebuah berita palsu tentang Razka.

Rendy merebut apa yang ada di tangannya, ia juga merebut ponsel yang digunakannya untuk menulis rangkuman berita. Sedangkan wartawan itu sudah tidak dapat berkutik, dua orang yang dibawa Rendy dengan cepat meringkusnya.

Mereka membawanya ke sebuah gang sempit di mana tidak ada orang yang melewati jalan tersebut.

Ia membuka catatan berita, membaca deretan huruf yang diketiknya menjadi kalimat berita yang tak benar. Rendy melirik bergantian wartawan itu dan ponsel yang berada di tangannya.

"Kau masih menginginkan pekerjaanmu? Atau ingin hidup di jalanan?" tanya Rendy mengancam. Wartawan itu tahu maksud Rendy.

Dan dia pun sadar setelah tahu siapa orang yang sedang bertanya padanya, karena sejumlah uang ia begitu tergiur menerima penawaran dari dua orang yang baru saja meninggalkannya sendiri.

"A-ampun, Tuan. Ampuni saya! Sa-saya hanya dibayar oleh mereka untuk menyiarkan berita itu besok pagi. Jika Tuan tidak menginginkannya, maka saya tidak akan melakukannya," tukasnya terbata-bata. Tubuhnya bergetar karena takut.

"Bagus, jika kau tahu sedang berhadapan dengan siapa? Aku tidak ingin berita ini diangkat ke media. Dan sebagai gantinya, ini!" Rendy melempar sebuah amplop coklat ke hadapan wartawan tadi.

Dua orang yang memegangi, melepaskannya dan membiarkan dia meriah amplop itu dan membacanya. Ada beberapa lembar foto dan catatan di sana.

Itu adalah rekaman cctv yang dicetak dalam bentuk foto oleh Rendy. Kejadian tadi sore di restauran Razka. Pamela yang sedang membuat keributan di restauran yang sedang booming itu.

"Angkat berita itu sebagai gantinya! Jika tidak, aku akan mengincarmu hingga ke ujung dunia sekalipun!" Rendy kembali mengancam. Wartawan itu mengangguk cepat. Ia tidak ingin lagi berurusan dengan Rendy.

"Ponselmu sudah bersih, aku menghapus semua pemberitaan palsu yang kau simpan di dalam catatan ponsel itu," katanya sembari melempar ponsel itu yang segera ditangkap oleh pemiliknya dengan gelagapan.

"Terimakasih, Tuan," katanya masih bergetar karena takut. Ia membungkuk beberapa kali. Wartawan laki-laki itu masih terlihat muda, ambisius dan sepertinya memiliki tekad yang kuat. Hanya saja, dia masih sangat labil dan mudah dipermainkan.

"Kau masih sangat muda, perjalanan karirmu masihlah panjang. Jangan sia-siakan orang yang sudah memberikan kepercayaannya kepadamu, dia mempekerjakanmu bukan untuk melakukan segala macam cara hanya untuk mendapatkan uang. Tapi, untuk menyuguhkan berita-berita yang memberikan dampak positif pada khalayak ramai ... Berjuanglah, anak muda. Jangan sia-siakan masa mudamu," ucap Rendy memberi nasihat.

"Saya mengerti, Tuan. Saya berjanji tidak akan melakukan kecurangan apa pun lagi. Saya berjanji," tukasnya berulang-ulang.

"Baik, siapa namamu?" tanya Rendy. "Romi, Tuan," jawabnya sembari menunduk.

"Baiklah, Romi. Aku ingin menawarkan kepadamu sebuah pekerjaan. Kau bersedia bekerja untukku?" tawar Rendy yang seketika membuat pemuda itu mengangkat kepalanya dan menatap Rendy tak percaya.

"A-apa itu benar, Tuan?" tanyanya ragu. Siapa yang tak ingin bekerja di bawah naungan perusahaan besar Pratama. Semua orang tentu memimpikannya bukan.

"Aku ingin kau bekerja untukku, memberikan informasi padaku saat siapa saja yang berani mengangkat berita tentang Tuan Muda," tukasnya tegas dan meyakinkan.

"Sa-saya sangat bersedia, Tuan. Saya tidak akan mengkhianati kepercayaan Anda. Saya akan bekerja dengan semaksimal mungkin. Saya berjanji, Tuan," katanya dengan yakin.

"Baiklah, untuk malam ini, itu tugas pertama dariku yang harus kau lakukan. Anggap ini sebagai uji coba kesetiaanmu padaku," tegas Rendy.

"Baik, Tuan. Sesuai perintah Anda!" Rendy hanya mengangguk. Ia berbalik meninggalkan tempat itu diikuti dua orang yang bersamanya.

Pemuda bernama Romi itu merasa beruntung, awalnya ia takut Rendy akan menjebloskannya ke dalam penjara. Tapi, dia tidak menyangka, alih-alih menjebloskannya ke penjara justru Rendy memberikannya pekerjaan tambahan. Meskipun hanya sebagai mata-mata.

Ia pun ikut pergi meninggalkan tempat itu dengan hati yang riang. Tapi, ia ingat pesan terakhir dari Rendy, rahasiakan bahwa dirimu bekerja untukku.

"Aku akan mengingat itu, aku akan mengingat itu," ucapnya berulang-ulang pada dirinya sendiri.

Dua orang yang tak lain adalah Tuan Wibowo dan Pamela anaknya, telah pergi dengan senyum yang terukir licik di bibirnya.

Besok rencana mereka akan berjalan sesuai dengan keinginannya. Dia sudah mengeluarkan banyak uang untuk wartawan itu agar meliput berita bohong tentang Razka.

Begitu pun dengan Rendy, ia kembali ke rumahnya dengan perasaan puas. Satu lagi orang yang bekerja di bawah pengawasannya. Dan bagusnya, dia bekerja untuk sebuah media. Itu akan memudahkannya mencari informasi berita apa saja yang masuk sebelum disebar di media.

Tengah malam, Rendy baru sampai di rumahnya. Sasha yang gelisah karena menunggunya, segera membukakan pintu untuknya. Dia langsung memeluk Rendy penuh syukur.

Malam ini, dia beristirahat dengan tenang.

________*

Jumat pagi ini, semua orang dihebohkan dengan berita tentang seorang artis wanita yang selalu tampil cantik dan seksi. Foto-foto dan video dirinya yang membuat keributan di restauran Razka sore kemarin, dengan cepat tersebar di semua sosial media.

"Ayah, bukankah itu wanita yang kemarin mencari Ayah di restauran?" tanya Ayra saat ia melihat tv yang menyala dan Mamah yang sedang menonton bersama Bibi Nuri.

Razka yang sedang berjalan di samping Ayra, menoleh pada ruang keluarga. Dia tersenyum puas saat melihat berita di tv. Rendy memang selalu bisa diandalkan.

"Bukankah Daddy keren? Aku tahu itu pasti karena Daddy melakukan sesuatu," katanya sok tahu. Razka berkerut dahi, sudah sejauh itukah Putri kecilnya itu mengenal sosok Rendy.

Tapi, kali ini dia setuju dengan Ayra. Rendy memang keren.

Terpopuler

Comments

Halimahsone Limah

Halimahsone Limah

good job keren thor 👍😊

2021-02-06

1

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

semangat 🙂

2021-02-05

1

Saharani Nursakinah

Saharani Nursakinah

lanjutkan kk

2021-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Untuk Abah
2 Little Ayra
3 Akhir Pekan
4 Rencana Liburan
5 Sebuah Surat
6 Berlibur
7 Membaca
8 Jus Aneh
9 Festival Jajanan
10 Aku Tidak Memiliki Alasan
11 Berlomba
12 Kembali Sekolah
13 Ayra Di Sekolah
14 Kawan Lama
15 Sam Dan Ayra
16 Obrolan Berlanjut
17 Dia
18 Orang Masa Lalu
19 Hati Yang Tertutup
20 Senjata Makan Tuan
21 Masalah Selesai
22 Berkunjung
23 Berlatih
24 Teror
25 Ayra Sang Pujangga
26 Pertemuan
27 Minggu Pagi
28 Bermain Game
29 Bertemu Dia
30 Dia Lagi
31 Berkumpul
32 Ide Gila
33 Pertemuan II
34 Pertemuan III
35 Pertarungan Sengit
36 Perasaan Tak Asing
37 Panik
38 Ingatan Samar
39 Peristiwa Itu
40 Bertemu Luna
41 Jangan Berharap
42 Mencari Razka
43 Keikhlasan
44 Bertemu Lagi
45 Gagal
46 Tuntaskan Sekarang
47 Berakhir
48 Penyesalan
49 Berbicara
50 Berbicara II
51 Pertemuan Yang Dinanti
52 Pertemuan Yang Dinanti II
53 Sebuah Takdir
54 Takdir Itu
55 Tidak Boleh
56 Suara Hati Bocah
57 Celoteh
58 Bertemu Lagi
59 Makan Malam
60 Pada Pembukaan Festival
61 Siapa Itu
62 Jangan Sampai
63 Kejutan
64 Reaksi Aulia
65 Membujuk Aulia
66 Berkumpul
67 Bertemu Preman Kacangan
68 Bertemu Kakek
69 Kakekku?
70 Ibu Sudah Pergi
71 Persembahan
72 Bahaya Mengintai
73 Insiden
74 Penculikan Ayra
75 Di Dalam Mobil Penjahat
76 Barter
77 Pertukaran
78 Razka Mengamuk
79 Dilema Aulia
80 Kehilangan
81 Di Mana Ibu?
82 Firasat Buruk
83 Kabar Buruk
84 Kedatangan Razka
85 Nikahkan Aku Dengan Putrimu
86 Mendadak Kawin
87 Keadaan Aulia
88 Razka-Aulia
89 Serangga Kecil
90 Aulia Panik
91 Hasrat
92 Waktu Berdua
93 Kau?
94 Kepergian Aulia
95 Mengunjungi Ibu
96 Kejutan
97 Biarkan
98 Reaksi Mamah
99 Mengunjungi Aisyah
100 Berbelanja
101 Pengganggu
102 Pergi Jalan-jalan
103 Puncak
104 Kemesraan
105 Kehangatan Pagi Hari
106 Sekolah
107 Menantang Razka
108 Curiga
109 Sang Pesona
110 Shalawat
111 Guru Baru
112 Kejutan
113 Syukur
114 Salah Faham
115 Masalah
116 Masalah serius
117 Ayra Beraksi
118 Dalang
119 Gara-gara Sambal
120 Gelisah
121 Aulia Sakit
122 Berganti Haru
123 Hukuman Ayra
124 Mega
125 Mega II
126 Kesedihan
127 Pembalasan
128 Kembali Damai
129 Undangan Resepsi
130 Nyonya Besar Pratama
131 Sang Pewaris (end)
132 Sebuah Mimpi
133 Teman Baru
134 Kejadian Di Restauran
135 Hadiah Kecil
136 Belanja
137 Sam
138 Rumah Fandi
139 Tangis Aulia
140 Fandi Dan Ayra
141 Obrolan
142 Kecewa
143 Interogasi
144 Sam Dan Luna
145 Pertengkaran
146 Kesalahan Sam
147 Anakku
148 Penyesalan Tak Bertepi
149 Ganjaran Sam
150 Penyelesaian
151 Pulang
152 Menyambut Ramadan
153 Kau Lebih Tampan
154 Sehari Bersama Bocah
155 Para Perampok Kecil
156 Alasan Ayra
157 Pergi Bersama
158 Kejutan
159 Kedatangan Tamu
160 Sumirah?
161 Nanti
162 Sahur Pertama Bersama
163 Bertemu Lagi
164 Sri Tahu Sesuatu
165 Rumit
166 Puasa Pertama Ayra
167 Memasak
168 Ancaman
169 Kepanikan Aulia
170 Perubahan Sikap
171 Tidak Akan!
172 Ketulusan Hati Ibu
173 Aulia Bertindak
174 Syarat
175 Berubah
176 Lelucon
177 Saatnya Menghukum
178 Pembagian Tugas
179 Luapan Amarah
180 Menghilangkan Keraguan
181 Hari Yang Berat
182 Keberanian
183 Melawan Ayra
184 Melawan Ayra II
185 Dugaan Bocah
186 Kucing Melahirkan Ular
187 Secercah Hidayah
188 Cemburu
189 Kepahitan
190 Kenyataan
191 Sesuatu
192 Aulia
193 Aulia II
194 Tak Masuk Akal
195 Menyadarkan Aulia
196 Sihir Lemah
197 Di Balik Semua Itu
198 Masih Praduga
199 Kabar Buruk Atau Baik?
200 Kembali Ke Rumah
201 Menunggu Waktu
202 Risau
203 Sesuatu Mencurigakan
204 Sedikit Cahaya
205 Kecemasan Ayra Dan Mamah
206 Orang Misterius
207 Semakin Jelas
208 Tamu
209 Utusan
210 Pengintaian Rendy
211 Saat Acara
212 Ayra Menghilang
213 Panik Lagi
214 Mencari Ayra
215 Sapu Tangan
216 Kesaksian Fandi
217 Terbongkar
218 Kebusukan Tyas
219 Di Saat Putus Asa
220 Ayra Pulang
221 Terbongkar II
222 Di Mana Ibrahim?
223 Mengejar Sri
224 Sebuah Tragedi
225 Mengasingkan Diri (END)
226 Author Menyapa
227 BAIM
Episodes

Updated 227 Episodes

1
Untuk Abah
2
Little Ayra
3
Akhir Pekan
4
Rencana Liburan
5
Sebuah Surat
6
Berlibur
7
Membaca
8
Jus Aneh
9
Festival Jajanan
10
Aku Tidak Memiliki Alasan
11
Berlomba
12
Kembali Sekolah
13
Ayra Di Sekolah
14
Kawan Lama
15
Sam Dan Ayra
16
Obrolan Berlanjut
17
Dia
18
Orang Masa Lalu
19
Hati Yang Tertutup
20
Senjata Makan Tuan
21
Masalah Selesai
22
Berkunjung
23
Berlatih
24
Teror
25
Ayra Sang Pujangga
26
Pertemuan
27
Minggu Pagi
28
Bermain Game
29
Bertemu Dia
30
Dia Lagi
31
Berkumpul
32
Ide Gila
33
Pertemuan II
34
Pertemuan III
35
Pertarungan Sengit
36
Perasaan Tak Asing
37
Panik
38
Ingatan Samar
39
Peristiwa Itu
40
Bertemu Luna
41
Jangan Berharap
42
Mencari Razka
43
Keikhlasan
44
Bertemu Lagi
45
Gagal
46
Tuntaskan Sekarang
47
Berakhir
48
Penyesalan
49
Berbicara
50
Berbicara II
51
Pertemuan Yang Dinanti
52
Pertemuan Yang Dinanti II
53
Sebuah Takdir
54
Takdir Itu
55
Tidak Boleh
56
Suara Hati Bocah
57
Celoteh
58
Bertemu Lagi
59
Makan Malam
60
Pada Pembukaan Festival
61
Siapa Itu
62
Jangan Sampai
63
Kejutan
64
Reaksi Aulia
65
Membujuk Aulia
66
Berkumpul
67
Bertemu Preman Kacangan
68
Bertemu Kakek
69
Kakekku?
70
Ibu Sudah Pergi
71
Persembahan
72
Bahaya Mengintai
73
Insiden
74
Penculikan Ayra
75
Di Dalam Mobil Penjahat
76
Barter
77
Pertukaran
78
Razka Mengamuk
79
Dilema Aulia
80
Kehilangan
81
Di Mana Ibu?
82
Firasat Buruk
83
Kabar Buruk
84
Kedatangan Razka
85
Nikahkan Aku Dengan Putrimu
86
Mendadak Kawin
87
Keadaan Aulia
88
Razka-Aulia
89
Serangga Kecil
90
Aulia Panik
91
Hasrat
92
Waktu Berdua
93
Kau?
94
Kepergian Aulia
95
Mengunjungi Ibu
96
Kejutan
97
Biarkan
98
Reaksi Mamah
99
Mengunjungi Aisyah
100
Berbelanja
101
Pengganggu
102
Pergi Jalan-jalan
103
Puncak
104
Kemesraan
105
Kehangatan Pagi Hari
106
Sekolah
107
Menantang Razka
108
Curiga
109
Sang Pesona
110
Shalawat
111
Guru Baru
112
Kejutan
113
Syukur
114
Salah Faham
115
Masalah
116
Masalah serius
117
Ayra Beraksi
118
Dalang
119
Gara-gara Sambal
120
Gelisah
121
Aulia Sakit
122
Berganti Haru
123
Hukuman Ayra
124
Mega
125
Mega II
126
Kesedihan
127
Pembalasan
128
Kembali Damai
129
Undangan Resepsi
130
Nyonya Besar Pratama
131
Sang Pewaris (end)
132
Sebuah Mimpi
133
Teman Baru
134
Kejadian Di Restauran
135
Hadiah Kecil
136
Belanja
137
Sam
138
Rumah Fandi
139
Tangis Aulia
140
Fandi Dan Ayra
141
Obrolan
142
Kecewa
143
Interogasi
144
Sam Dan Luna
145
Pertengkaran
146
Kesalahan Sam
147
Anakku
148
Penyesalan Tak Bertepi
149
Ganjaran Sam
150
Penyelesaian
151
Pulang
152
Menyambut Ramadan
153
Kau Lebih Tampan
154
Sehari Bersama Bocah
155
Para Perampok Kecil
156
Alasan Ayra
157
Pergi Bersama
158
Kejutan
159
Kedatangan Tamu
160
Sumirah?
161
Nanti
162
Sahur Pertama Bersama
163
Bertemu Lagi
164
Sri Tahu Sesuatu
165
Rumit
166
Puasa Pertama Ayra
167
Memasak
168
Ancaman
169
Kepanikan Aulia
170
Perubahan Sikap
171
Tidak Akan!
172
Ketulusan Hati Ibu
173
Aulia Bertindak
174
Syarat
175
Berubah
176
Lelucon
177
Saatnya Menghukum
178
Pembagian Tugas
179
Luapan Amarah
180
Menghilangkan Keraguan
181
Hari Yang Berat
182
Keberanian
183
Melawan Ayra
184
Melawan Ayra II
185
Dugaan Bocah
186
Kucing Melahirkan Ular
187
Secercah Hidayah
188
Cemburu
189
Kepahitan
190
Kenyataan
191
Sesuatu
192
Aulia
193
Aulia II
194
Tak Masuk Akal
195
Menyadarkan Aulia
196
Sihir Lemah
197
Di Balik Semua Itu
198
Masih Praduga
199
Kabar Buruk Atau Baik?
200
Kembali Ke Rumah
201
Menunggu Waktu
202
Risau
203
Sesuatu Mencurigakan
204
Sedikit Cahaya
205
Kecemasan Ayra Dan Mamah
206
Orang Misterius
207
Semakin Jelas
208
Tamu
209
Utusan
210
Pengintaian Rendy
211
Saat Acara
212
Ayra Menghilang
213
Panik Lagi
214
Mencari Ayra
215
Sapu Tangan
216
Kesaksian Fandi
217
Terbongkar
218
Kebusukan Tyas
219
Di Saat Putus Asa
220
Ayra Pulang
221
Terbongkar II
222
Di Mana Ibrahim?
223
Mengejar Sri
224
Sebuah Tragedi
225
Mengasingkan Diri (END)
226
Author Menyapa
227
BAIM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!