Hati Yang Tertutup

#Falshback on

Suasana siang itu, begitu panas terasa. Panas dari sinar matahari begitu menyengat kulit. Membuat siapa saja enggan untuk meninggalkan tempat ternyaman mereka.

Laki-laki itu pun sebenarnya enggan untuk beranjak barang selangkah saja dari tempatnya termenung. Tapi, kedatangan tamu yang tak terduga membuatnya mau tidak mau harus meninggalkan buaian kursi yang lembut.

Di sinilah ia duduk bersama seorang laki-laki tua yang seolah telah lama mengenalnya. Berbicara akrab dengannya. Sementara si wanita bersikap layaknya seorang wanita pemalu.

Cih, Razka berdecih dalam hati. Ia tahu bahkan sangat mengenal siapa dan bagaimana wanita itu. Tapi, kenapa sekarang seolah berubah menjadi wanita pendiam dengan sikapnya yang malu-malu.

"Jadi, Tuan. Apa tujuan Anda sebenarnya ingin menemui saya?" tegas Razka yang membuat mulut laki-laki tua itu terkatup seketika.

Ia yang tidak berhenti bercerita ini dan itu, membuat jengah Razka. Ingin rasanya ia menyumpalnya dengan sapu tangan yang ada di saku celananya. Untung saja, ada minuman dingin yang tadi dimintanya dari pelayan di hadapannya.

Razka kembali menyeruput jus segar di gelasnya, cuaca yang panas bertambah panas dengan celotehan tak jelas dari laki-laki tua di hadapannya. Tapi, sekarang mulutnya langsung terdiam saat mendengar suara dingin Razka.

"Ah, Tuan Besar. Anda terlalu terburu-buru. Kita berbincang santai saja, sebagai calon menantu dan mertua," katanya lancang. Wanita itu menunduk sembari tersenyum malu. Razka muak melihatnya.

"Menantu? Mertua? Hmm!" Razka tersenyum mencibir. Ia memalingkan wajahnya dari kedua orang yang membuat darahnya bergejolak, "siapa yang akan menjadi menantu siapa?" katanya lagi masih dengan senyum yang menjengkelkan.

"Oh, tentu saja kita, Tuan Besar ... Anda akan menjadi menantu saya, dan saya menjadi mertua Anda," tukasnya diiringi gelak tawa yang membuat darah Razka semakin mendidih.

"Kita? Siapa yang mengatakan bahwa saya adalah calon menantu Anda?" tanya Razka, seketika wajah laki-laki tua itu berubah kusut. Tapi, sedetik kemudian ia kembali tersenyum lebar.

"Maafkan saya, Tuan Besar. Kedatangan saya ke sini ingin melamar Anda untuk menjadi suami anak saya. Tidak masalah dengan status Anda yang seorang duda dan beranak satu. Saya yakin, Pamela bisa menjadi Ibu yang baik untuk gadis kecil Anda," ungkapnya menyudahi acara berbasa-basi dengan Razka.

Razka tertawa renyah, entah kenapa itu terdengar lucu di telinganya. Tubuhnya bahkan terguncang karena tawa, "Aku tahu kau sudah mengincarku sejak media memberitakan tentang siapa aku. Tapi, aku tidak menyangka, waktu sudah berlalu begitu lama. Dan kau masih berharap aku akan menjadi suamimu," ucap Razka menatap tajam pada gadis yang sedari tadi bersikap malu-malu terhadapnya.

Ia mengangkat wajahnya, menatap Razka penuh hasrat. Semakin muak Razka dibuatnya. Ia beralih membuang pandangannya pada laki-laki tua yang tak lain adalah Ayah Pamela.

"Maafkan saya, Tuan. Atas dasar apa Anda melamar saya untuk menjadi suami anak Anda?" tanya Razka dengan nada suara dingin menusuk.

"Karena saya tahu, Putri saya mencintai Anda. Dan jika dibandingkan, Putri saya tentunya lebih cantik dan menarik. Dia seksi dan idaman setiap pria. Saya yakin, tidak akan ada pria yang menolak lamaran saya untuk Putri saya ini," katanya bangga pada Putrinya yang cantik dan bertubuh seksi.

Razka kembali tertawa, kali ini lebih keras terdengar, "Maafkan saya, Tuan. Ini terdengar lucu di telinga saya. Apakah benar tidak akan ada pria yang menolaknya? Lalu, kenapa masih mengincar saya untuk dijadikan suaminya?" tanya Razka dengan mengulas senyum sisa tawanya tadi.

"Tentu saja, karena saya sangat yakin Anda tidak bisa menolak pesona Putri saya. Dan karena saya tahu, seorang duda seperti Anda pasti merindukan sentuhan hangat bukan? Dan Pamela bisa memberikannya, Anda tidak akan menyesal," ucapnya sedikit mendesah di ujung kalimatnya.

Razka terdiam, menatap lekat pria tua di hadapannya yang sedang membanggakan Putri kesayangannya.

"Dia bahkan, lebih cantik dan seksi dari mendiang istri Anda. Dia lebih pantas menjadi pendamping Anda, Tuan Besar. Saya jamin, dia tidak akan membuat malu seorang Tuan Besar seperti Anda," katanya lagi semakin berani.

Razka menajamkan tatapannya, laki-laki tua yang tidak tahu diri itu, sudah berani menghina istrinya. Dia tidak tahu, bahwa cinta dan kesetiaan Razka, masih milik Aisyah.

"Istri saya tidak menyukai saat saya berada dekat dengannya. Bukan karena cemburu, bukan karena parasnya yang lebih cantik darinya, bukan karena tubuhnya yang lebih seksi darinya, tapi karena dia ingin menjaga saya dan kehormatan saya dari perilaku buruk yang ditampilkan Putri Anda. Tidak ada wanita mana pun yang pantas bersanding dengan saya selain dirinya," ucapnya tegas.

Kilatan api kemarahan, sudah berkobar dari manik hitam miliknya. Penghinaan terhadap Aisyah adalah sebuah kesalahan fatal bagi Razka. Tidak ada yang boleh berbicara buruk tentangnya. Tidak ada yang boleh menghinanya.

Gejolak amarah telah membakar seluruh pembuluh darahnya, hatinya telah terbakar. Tuan arogan itu terdiam melihat mata Razka yang memerah karena marah.

"Kau pikir kau siapa? Beraninya kau menghina istriku! Dia dan Putrimu tak bisa dibandingkan, dia perlu mengarungi tujuh samudera, membasuh tubuhnya, agar menjadi pantas untuk dibandingkan dengan istriku. Kau pikir aku tertarik dengan wanita sepertinya? Seribu Pamela yang datang menggodaku, tak satu pun yang akan berhasil merebut takhta yang diduduki istriku," ucapnya dengan amarah yang semakin meluap.

"Razka, tunggu! Bukan maksud Ayahku seperti itu? Dia-"

"Lalu apa? Kau ingin mengatakan bahwa kau lebih pantas bersanding denganku? Atau kau ingin mengatakan bahwa kau jauh lebih baik dari istriku? Aku ... Sudah muak dengan sandiwaramu Pamela. Berhenti bersikap seolah-olah kau adalah gadis lugu dan pemalu. Aku tahu siapa kau sebenarnya!" hardik Razka memotong perkataan Pamela yang belum sempat selesai. Pamela bungkam seketika. Razka menyerang titik terlemahnya.

Kedua tangan Razka terkepal erat, rahangnya mengeras hingga terdengar bunyi gemelutuk gigi yang beradu.

"Dan untukmu, Pak Tua! Aku bersikap ramah terhadapmu, semata-mata karena kau lebih tua dariku. Tapi ternyata, itu membuatmu bersikap berani terhadapku. Kau pikir sedang berhadapan dengan siapa? Aku bukan laki-laki yang bisa kau beli dengan tubuh anakmu! Tidak ada yang menarik untuk kulihat dari diri anakmu. Jadi ... Berhenti berharap aku akan menjadi menantumu!" cetusnya dengan suara yang penuh dengan penekanan.

Laki-laki tua itu, tidak dapat membuka mulutnya lagi. Bibirnya terkatup rapat, lidahnya kelu, saat mendapatkan hardikan dari Razka. Ia sekarang sadar, sedang berhadapan dengan siapa? Laki-laki yang berpegang teguh pada prinsipnya, yang tak pernah tergoda dengan nafsu dunia.

"Sekarang, pergilah! Aku menolak lamaran Anda. Jangan pernah datang untuk mengganggu hidupku lagi!" katanya mengangkat tangannya ke arah pintu keluar. Razka mengusir mereka secara terang-terangan.

"Ma-"

"Pergi! Atau aku akan memaksa kalian untuk pergi!" pungkasnya yang membuat laki-laki tua arogan itu tak berkutik karenanya. Dengan enggan mereka beranjak. Dalam hati mengancam untuk membalas perbuatan Razka.

#Falshback off

Razka mendesah, ia memejamkan matanya masih berhadapan dengan taman yang menjadi tempat peristirahatan terakhir untuk Aisyah.

Tubuh Razka menegang, matanya masih terpejam, saat ia merasakan sentuhan di punggungnya. Diikuti rasa hangat dari kedua tangan yang perlahan melingkar di pinggangnya.

Rasa hangat yang begitu dirindukannya, sentuhan lembut dari bidadari yang telah pergi meninggalkannya.

"Aisy?" gumamnya lirih. Seolah sadar apa yang ia rasakan, dengan cepat Razka membuka matanya. Ia berbalik untuk dapat melihat sosok siapa yang memeluknya dari belakang.

Tidak ada siapa pun di sana, hanya desiran angin malam yang menyentuh kulitnya. Razka mengusap wajahnya untuk menyadarkan diri dari halusinasi tentang Aisyah.

"Astaghfirullah!" ucapnya mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Ia menatap nanar pada kehampaan. Pada sebuah rasa yang baru saja ia rasakan, tapi tak berwujud.

Ia melangkah masuk kembali ke dalam kamar dan melihat Putrinya masih terlelap. Razka beranjak naik ke atas kasur dan berbaring di samping tubuh Ayra. Ia lelah dan tertidur.

Terpopuler

Comments

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

pamela..ya ampun u gk ad kapoknya

2021-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Untuk Abah
2 Little Ayra
3 Akhir Pekan
4 Rencana Liburan
5 Sebuah Surat
6 Berlibur
7 Membaca
8 Jus Aneh
9 Festival Jajanan
10 Aku Tidak Memiliki Alasan
11 Berlomba
12 Kembali Sekolah
13 Ayra Di Sekolah
14 Kawan Lama
15 Sam Dan Ayra
16 Obrolan Berlanjut
17 Dia
18 Orang Masa Lalu
19 Hati Yang Tertutup
20 Senjata Makan Tuan
21 Masalah Selesai
22 Berkunjung
23 Berlatih
24 Teror
25 Ayra Sang Pujangga
26 Pertemuan
27 Minggu Pagi
28 Bermain Game
29 Bertemu Dia
30 Dia Lagi
31 Berkumpul
32 Ide Gila
33 Pertemuan II
34 Pertemuan III
35 Pertarungan Sengit
36 Perasaan Tak Asing
37 Panik
38 Ingatan Samar
39 Peristiwa Itu
40 Bertemu Luna
41 Jangan Berharap
42 Mencari Razka
43 Keikhlasan
44 Bertemu Lagi
45 Gagal
46 Tuntaskan Sekarang
47 Berakhir
48 Penyesalan
49 Berbicara
50 Berbicara II
51 Pertemuan Yang Dinanti
52 Pertemuan Yang Dinanti II
53 Sebuah Takdir
54 Takdir Itu
55 Tidak Boleh
56 Suara Hati Bocah
57 Celoteh
58 Bertemu Lagi
59 Makan Malam
60 Pada Pembukaan Festival
61 Siapa Itu
62 Jangan Sampai
63 Kejutan
64 Reaksi Aulia
65 Membujuk Aulia
66 Berkumpul
67 Bertemu Preman Kacangan
68 Bertemu Kakek
69 Kakekku?
70 Ibu Sudah Pergi
71 Persembahan
72 Bahaya Mengintai
73 Insiden
74 Penculikan Ayra
75 Di Dalam Mobil Penjahat
76 Barter
77 Pertukaran
78 Razka Mengamuk
79 Dilema Aulia
80 Kehilangan
81 Di Mana Ibu?
82 Firasat Buruk
83 Kabar Buruk
84 Kedatangan Razka
85 Nikahkan Aku Dengan Putrimu
86 Mendadak Kawin
87 Keadaan Aulia
88 Razka-Aulia
89 Serangga Kecil
90 Aulia Panik
91 Hasrat
92 Waktu Berdua
93 Kau?
94 Kepergian Aulia
95 Mengunjungi Ibu
96 Kejutan
97 Biarkan
98 Reaksi Mamah
99 Mengunjungi Aisyah
100 Berbelanja
101 Pengganggu
102 Pergi Jalan-jalan
103 Puncak
104 Kemesraan
105 Kehangatan Pagi Hari
106 Sekolah
107 Menantang Razka
108 Curiga
109 Sang Pesona
110 Shalawat
111 Guru Baru
112 Kejutan
113 Syukur
114 Salah Faham
115 Masalah
116 Masalah serius
117 Ayra Beraksi
118 Dalang
119 Gara-gara Sambal
120 Gelisah
121 Aulia Sakit
122 Berganti Haru
123 Hukuman Ayra
124 Mega
125 Mega II
126 Kesedihan
127 Pembalasan
128 Kembali Damai
129 Undangan Resepsi
130 Nyonya Besar Pratama
131 Sang Pewaris (end)
132 Sebuah Mimpi
133 Teman Baru
134 Kejadian Di Restauran
135 Hadiah Kecil
136 Belanja
137 Sam
138 Rumah Fandi
139 Tangis Aulia
140 Fandi Dan Ayra
141 Obrolan
142 Kecewa
143 Interogasi
144 Sam Dan Luna
145 Pertengkaran
146 Kesalahan Sam
147 Anakku
148 Penyesalan Tak Bertepi
149 Ganjaran Sam
150 Penyelesaian
151 Pulang
152 Menyambut Ramadan
153 Kau Lebih Tampan
154 Sehari Bersama Bocah
155 Para Perampok Kecil
156 Alasan Ayra
157 Pergi Bersama
158 Kejutan
159 Kedatangan Tamu
160 Sumirah?
161 Nanti
162 Sahur Pertama Bersama
163 Bertemu Lagi
164 Sri Tahu Sesuatu
165 Rumit
166 Puasa Pertama Ayra
167 Memasak
168 Ancaman
169 Kepanikan Aulia
170 Perubahan Sikap
171 Tidak Akan!
172 Ketulusan Hati Ibu
173 Aulia Bertindak
174 Syarat
175 Berubah
176 Lelucon
177 Saatnya Menghukum
178 Pembagian Tugas
179 Luapan Amarah
180 Menghilangkan Keraguan
181 Hari Yang Berat
182 Keberanian
183 Melawan Ayra
184 Melawan Ayra II
185 Dugaan Bocah
186 Kucing Melahirkan Ular
187 Secercah Hidayah
188 Cemburu
189 Kepahitan
190 Kenyataan
191 Sesuatu
192 Aulia
193 Aulia II
194 Tak Masuk Akal
195 Menyadarkan Aulia
196 Sihir Lemah
197 Di Balik Semua Itu
198 Masih Praduga
199 Kabar Buruk Atau Baik?
200 Kembali Ke Rumah
201 Menunggu Waktu
202 Risau
203 Sesuatu Mencurigakan
204 Sedikit Cahaya
205 Kecemasan Ayra Dan Mamah
206 Orang Misterius
207 Semakin Jelas
208 Tamu
209 Utusan
210 Pengintaian Rendy
211 Saat Acara
212 Ayra Menghilang
213 Panik Lagi
214 Mencari Ayra
215 Sapu Tangan
216 Kesaksian Fandi
217 Terbongkar
218 Kebusukan Tyas
219 Di Saat Putus Asa
220 Ayra Pulang
221 Terbongkar II
222 Di Mana Ibrahim?
223 Mengejar Sri
224 Sebuah Tragedi
225 Mengasingkan Diri (END)
226 Author Menyapa
227 BAIM
Episodes

Updated 227 Episodes

1
Untuk Abah
2
Little Ayra
3
Akhir Pekan
4
Rencana Liburan
5
Sebuah Surat
6
Berlibur
7
Membaca
8
Jus Aneh
9
Festival Jajanan
10
Aku Tidak Memiliki Alasan
11
Berlomba
12
Kembali Sekolah
13
Ayra Di Sekolah
14
Kawan Lama
15
Sam Dan Ayra
16
Obrolan Berlanjut
17
Dia
18
Orang Masa Lalu
19
Hati Yang Tertutup
20
Senjata Makan Tuan
21
Masalah Selesai
22
Berkunjung
23
Berlatih
24
Teror
25
Ayra Sang Pujangga
26
Pertemuan
27
Minggu Pagi
28
Bermain Game
29
Bertemu Dia
30
Dia Lagi
31
Berkumpul
32
Ide Gila
33
Pertemuan II
34
Pertemuan III
35
Pertarungan Sengit
36
Perasaan Tak Asing
37
Panik
38
Ingatan Samar
39
Peristiwa Itu
40
Bertemu Luna
41
Jangan Berharap
42
Mencari Razka
43
Keikhlasan
44
Bertemu Lagi
45
Gagal
46
Tuntaskan Sekarang
47
Berakhir
48
Penyesalan
49
Berbicara
50
Berbicara II
51
Pertemuan Yang Dinanti
52
Pertemuan Yang Dinanti II
53
Sebuah Takdir
54
Takdir Itu
55
Tidak Boleh
56
Suara Hati Bocah
57
Celoteh
58
Bertemu Lagi
59
Makan Malam
60
Pada Pembukaan Festival
61
Siapa Itu
62
Jangan Sampai
63
Kejutan
64
Reaksi Aulia
65
Membujuk Aulia
66
Berkumpul
67
Bertemu Preman Kacangan
68
Bertemu Kakek
69
Kakekku?
70
Ibu Sudah Pergi
71
Persembahan
72
Bahaya Mengintai
73
Insiden
74
Penculikan Ayra
75
Di Dalam Mobil Penjahat
76
Barter
77
Pertukaran
78
Razka Mengamuk
79
Dilema Aulia
80
Kehilangan
81
Di Mana Ibu?
82
Firasat Buruk
83
Kabar Buruk
84
Kedatangan Razka
85
Nikahkan Aku Dengan Putrimu
86
Mendadak Kawin
87
Keadaan Aulia
88
Razka-Aulia
89
Serangga Kecil
90
Aulia Panik
91
Hasrat
92
Waktu Berdua
93
Kau?
94
Kepergian Aulia
95
Mengunjungi Ibu
96
Kejutan
97
Biarkan
98
Reaksi Mamah
99
Mengunjungi Aisyah
100
Berbelanja
101
Pengganggu
102
Pergi Jalan-jalan
103
Puncak
104
Kemesraan
105
Kehangatan Pagi Hari
106
Sekolah
107
Menantang Razka
108
Curiga
109
Sang Pesona
110
Shalawat
111
Guru Baru
112
Kejutan
113
Syukur
114
Salah Faham
115
Masalah
116
Masalah serius
117
Ayra Beraksi
118
Dalang
119
Gara-gara Sambal
120
Gelisah
121
Aulia Sakit
122
Berganti Haru
123
Hukuman Ayra
124
Mega
125
Mega II
126
Kesedihan
127
Pembalasan
128
Kembali Damai
129
Undangan Resepsi
130
Nyonya Besar Pratama
131
Sang Pewaris (end)
132
Sebuah Mimpi
133
Teman Baru
134
Kejadian Di Restauran
135
Hadiah Kecil
136
Belanja
137
Sam
138
Rumah Fandi
139
Tangis Aulia
140
Fandi Dan Ayra
141
Obrolan
142
Kecewa
143
Interogasi
144
Sam Dan Luna
145
Pertengkaran
146
Kesalahan Sam
147
Anakku
148
Penyesalan Tak Bertepi
149
Ganjaran Sam
150
Penyelesaian
151
Pulang
152
Menyambut Ramadan
153
Kau Lebih Tampan
154
Sehari Bersama Bocah
155
Para Perampok Kecil
156
Alasan Ayra
157
Pergi Bersama
158
Kejutan
159
Kedatangan Tamu
160
Sumirah?
161
Nanti
162
Sahur Pertama Bersama
163
Bertemu Lagi
164
Sri Tahu Sesuatu
165
Rumit
166
Puasa Pertama Ayra
167
Memasak
168
Ancaman
169
Kepanikan Aulia
170
Perubahan Sikap
171
Tidak Akan!
172
Ketulusan Hati Ibu
173
Aulia Bertindak
174
Syarat
175
Berubah
176
Lelucon
177
Saatnya Menghukum
178
Pembagian Tugas
179
Luapan Amarah
180
Menghilangkan Keraguan
181
Hari Yang Berat
182
Keberanian
183
Melawan Ayra
184
Melawan Ayra II
185
Dugaan Bocah
186
Kucing Melahirkan Ular
187
Secercah Hidayah
188
Cemburu
189
Kepahitan
190
Kenyataan
191
Sesuatu
192
Aulia
193
Aulia II
194
Tak Masuk Akal
195
Menyadarkan Aulia
196
Sihir Lemah
197
Di Balik Semua Itu
198
Masih Praduga
199
Kabar Buruk Atau Baik?
200
Kembali Ke Rumah
201
Menunggu Waktu
202
Risau
203
Sesuatu Mencurigakan
204
Sedikit Cahaya
205
Kecemasan Ayra Dan Mamah
206
Orang Misterius
207
Semakin Jelas
208
Tamu
209
Utusan
210
Pengintaian Rendy
211
Saat Acara
212
Ayra Menghilang
213
Panik Lagi
214
Mencari Ayra
215
Sapu Tangan
216
Kesaksian Fandi
217
Terbongkar
218
Kebusukan Tyas
219
Di Saat Putus Asa
220
Ayra Pulang
221
Terbongkar II
222
Di Mana Ibrahim?
223
Mengejar Sri
224
Sebuah Tragedi
225
Mengasingkan Diri (END)
226
Author Menyapa
227
BAIM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!