Park Hoon terdiam mematung ketika mendengar ucapan Amel barusan, rasanya benar benar talak mengenai hati nya. Sejurus kemudian lelaki itu menarik kuat pergelangan tangan Amel hingga sang empunya mengaduh kesakitan. Diujung lorong menuju kelasnya, lelaki bertubuh jangkung melepas cengkramannya. Dia berjalan sedikit cepat meninggalkan Amel dengan rasa ketakutan. Dari ujung belakang terdengar suara Lee Chan dan beberapa temannya, gadis itu berusaha mengukir senyum
"Amell" panggil Eun Sang dari arah belakang, Amel menoleh menunjukan sederet giginya secara paksa, senyum getir dan dada yang masih terasa sesak. Bagaimana dia bisa bersikap seolah baik baik saja setelah dia melihat salah satu temannya dibunuh secara mengenaskan.
"Kau dari mana?, kita tadi mencarimu" tanya Eun Sang tanpa melihat benih benih kegugupan dalam mata Amel. Gadis itu berusaha mendatarkan ekspresinya menyembunyikan kegugupan yang semakin bergejolak.
"Dari toilet, maaf ya aku duluan ke kelas" kata Amel langsung berlalu
"Tunggu, kita juga mau kekelas" teriak Lee Chan dari belakang. Gadis itu tidak menyahut justru dia semakin berjalan cepat menuju kelasnya. Ketika dia berada di kelas dia sedikit terjingkat saat kedua bola matanya tanpa sengaja baradu dengan mata Park Hoon sehingga membuat gadis itu menunduk menyembunyikan ketakutannya.
Suara gelak tawa Eun Ji, Kang Chul dan yang lainnya terdengar, Amel berjalan menuju bangkunya, lalu duduk dengan masih tertunduk.
"Kau kenapa Mel?" gadis yang merasa dipanggil namanya mendongak, menatap Kang Chul yang juga menatapnya, sepertinya lelaki ini menyadari gelagat Amel ketika memasuki kelas.
"Ee ini aku, aku sedikit tidak enak badan" mendengar Amel mengatakan dia tidak enak badan, Eun Ji segera bangkit
"Benarkah? Apa kau mau ku antar ke ruangan Kesehatan ?" tanya Eun Ji yang sudah berada di depan bangkunya. Amel mengukir senyum tipis
"Tidak apa apa? Aku sudah membaik" dusta Amel.
"Tapi wajah mu pucat Mel" Lee Chan yang baru saja masuk kelas langsung ikut mendeteksi ketidak beresan pada gerak gerik Amel.
"Mau kuantar ke ruang kesehatan?" tawar Eun Sang. Amel menggeleng lalu melemparkan senyum tipis pada teman temannya. Kim Tan datang sembari melompat dan melambaikan tangan kearah penghuni kelas.
"Chagiiaaa (sayang)" panggil Kim Tan kepada Eun Sang. Gadis yang dipanggil pun menoleh menatap ilfiel kekasihnya.
"Kau sedang apa Kim Tan?" tanya Eun Sang yang hampir terdengar berteriak. Lelaki itu justru menyunggingkan senyumnya, menirukan aegyo yang sering dilakukan Lee Chan
"Kau bilang, kau menyukai lelaki yang seperti dia" tunjuk Kim Tan kearah Lee Chan tanpa merubah ekspresi sok imut. Melihat itu Eun Sang mundur jijik
"Astaga, kau membuatku ingin muntah ,berhenti bertingkah seperti itu"
Ooh Sehun datang dengan wajah herannya, pasalnya Kim Tan terlihat sangat aneh sedari tadi terus memasang Aegyo yang membuatnya merasa jijik.
"Hyung apa yang kau lakukan?" tanya Ooh Sehun Kepada Kim Tan. Lelaki itu hanya menoleh sembari mengedipkan sebelah matanya kearah Sehun.
"Sehuunnn'aa apa aku terlihat menggemaskan"
"Kau mirip seperti kumpulan kotoran babi, menjijikan hyung" protes Sehun sebal. Zhan mendekati Sehun lalu menepuk pundaknya.
"Kau tidak boleh berkata seperti itu pada hyung mu_____" jeda Zhan "lagipula kau kenapa bertingkah menjijikan seperti ini Kim Tan, kau hampir membuat ku mutah" protes Zhan tak kalah seru dari Sehun.
Melihat teman temannya memprotes aksinya, Kim Tan cemberut lalu menatap sebal teman temannya bergantian. Eun Sang langsung mengikuti langkah Kim Tan dari belakang, entahlah apa yang akan dilakulan gadis itu untuk membujuk kekasihnya.
Didalam kelas Zhan menatap wajah Sehun yang tertawa hingga memerah seperti kepiting rebus.
"Sehun kudengar kau jago menari ya?" tanya Zhan kepada Sehun, yang ditanya menoleh menganga setengah tidak percaya pasalnya ASP yang baru baru ini menjadi idolanya menghafal namanya. Coba bayangkan gimana perasaan kalian ketika bias atau idola mengenali kalian dan memanggil dengan nama? Berasa spesial kah? Atau berasa dicintai? Kira kira seperti itulah yang tengah Sehun rasakan.
Lelaki itu menganggukan kepalanya mantap. Seperti ketika anak kecil ditawari sebuah cup cake
"Apa kau mau menari bersama kami" tawar Zhan terlihat tulus. Lee Chan mendekat kearah Sehun
"Whoooo Sehun sepertinya kau bisa debut segera" goda Lee Chan. Sedangkan Park Hoon dan Kang Chul hanya tertawa melihat ekspresi malu Sehun.
Peristiwa tadi sedikit menghibur Amel tapi tidak langsung mengalihkannya dari fikiran bagaimana jeritan dan tancapan belati kearah mata gadis yang dibunuh Park Hoon. Gadis itu mendegus, mencoba menoleh kearah Park Hoon, lelaki jangkung yang selalu menyiksanya tengah tertawa bersama teman sekelasnya, entah apa yang sedang di tertawakan.
**
Ketika bel berbunyi Amel berjalan menuju keluar gedung sekolah, tatapannya menunduk dengan earphone yang berada ditelinganya. Dia tengah menatap kedua sepatunya tanpa menatap kedepan. Ketika bahunya terasa dicekal oleh sebuah tangan dan menggerakkannya untuk berbelok, dengan sigap dia melepaskan earphonenya dan menatap kearah dalang yang mencengkramnya. Ternyata Min Hyuk dengan senyum tulusnya
"Kalau jalan lihat depan jangan bawah" sindir Min Hyuk. Amel hanya terkekeh kecil,lalu kembali berjalan beriringan dengan Min Hyuk.
"Kau ada apa? Sepertinya kau banyak masalah?" tanya Min Hyuk tanpa menoleh kearah Amel.
Gadis itu mendegus pelan, kembali menatap kearah bawah.
"Entahlah" ucap Amel pelan. Ketika dia hendak melangkah, tangannya dicekal secara cepat oleh seseorang, hingga tubuhnya terbentur pada sebuah dada bidang. Wajah Amel berada pada bagian dada Min Hyuk membuat pacuan jantungnya berdegup secara cepat.
"Aku kan sudah bilang kalau jalan itu lihat depan, hampir saja kau tertabrak sepeda" ujarnya
Park Hoon yang menatap kejadian dimana Amel memeluk tubuh Min Hyuk menggenggam erat buku buku kukunya hinga memutih. Ada gejola berbeda yang baru dia rasakan. Tapi apa? Rasanya semacam tersayat puluh ribuan belati, seperti banyak jarum yang menusuk ketubuhnya. Pasokan oksigen seketika terasa habis ,dia tercekat tanpa bisa berbuat apa apa. Rasanya dia ingin marah. Tapi kenapa dia harus marah?
Amel hanyalah tawanannya, yang harus dipastikan Park Hoon tidak lepas tapi kenapa? Kenapa dia ingin meninju dan menyayat wajah Min Hyuk. Ada apa yang terjadi pada dirinya?
Park Hoon segera berjalan menuju kemobilnya dengan cepatan kilat dia langsung melenggang keluar sekolahan melewati dimana Amel tersenyum manis kearah Min Hyuk.
Senyum yang belum pernah Amel berikan pada dirinya, dan lagi lagi kenyataan itu semakin membuatnya merasa dihantam ribuan kilo batu. Merasa bahwa dunianya hancur.
Apa cemburu bisa menghancurkan dunia seseorang dalam segenap. Menghancurkan Park Hoon yang baru saja merasa senang dengan kinerja Kevin, tapi melalui tangan adiknya rasanya semua hari Park Hoon menjadi buruk.
"Shiitt" umpat Park Hoon sembari menepikan mobilnya, dia mencengkram setir kemudi lalu menghempaskannya pada kursi pengemudi. Sial fikirannya terus tertuju pada gadis itu. Apa yang sudah dia lakukanya pada Mafia ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
💜A.R.M.Y💜BTS💜
sebenarnya ch aku udah baca sampai end,
tapi aku suka novelku Thor, aku BCA sampi meresapi, kaya beneran gitu ceritanya,
2020-11-18
1
irna salut
baca ke 2 klinya nich
2020-04-12
2
Fitricebong
saking kagak tau nya gua tentang dunia perrrk-popan sampe ga bisa bedain mana yang cewe mana yang cowok😌😂
2020-03-08
6