MAFIA Dia frustasi

Kevin meringkuk di bawah guyuran air shower ketika seluruh darah telah luntur bersama dengan air hangat.

Kevin terduduk menangis sembari menatap kedua tangannya dengan benci, sesekali dia menjambak rambutnya dan meninju kan tanganya ke tembok.

"Aaaaaaaaaa" teriakan Kevin tedengar dari luar, Jonathan berusaha membuat dirinya tidak ikut dalam masalah Kevin. Sebisa mungkin dia harus menjaga wibawanya.

Kevin masih dalam genangan air shower, rasanya menyakitkan ketika dia membunuh seseorang yang bisa dia selamatnya, bagaimana wajah orang itu meminta pertolongan padanya. Apa dia seorang dokter yng membunuh orang tidak bersalah seperti lelaki tadi?  Kevin terisak, rasanya dia benar benar menjijikan. Dia tidak pantas disebut dokter, mana ada dokter mengambil organ tubuh pasien ketika si pasien bisa diselamatkan

Pintu kamar mandi berhasil di dobrak, melihat adiknya bediri disana bersama dengan Jonathan, mata Kevin semakin sayu air matanya lolos tapi tidak Amel ketahui karena Kevin tengah diguyuri air shower. Amel buru buru menutup kran. Membawa handuk untuk di balutkan ke tubuh kakaknya.

"Kakak sudah, ini bukan kesalahanmu"

Kevin memeluk tubuh Amel, dia sudah menumpahkan tangisnya begitupun dengan Amel.

"Kakak takut kamu kenapa napa" tukasnya. Amel melepas kakaknya meminta Jonathan untuk membimbing Kevin berdiri. Setelah Kevin berganti pakaian gadis itu segera mengompres kepala Kevin dengan air hangat. Karena suhu badan Kevin sedang panas. Sejak dua puluh menit lalu Kevin berhasil tertidur dengan ditemani Amel, tapi badannya sedang mengigil hebat

Amel menyelimuti tubuh kakaknya dengan selimut tebal berharap demam Kevin segera turun.

Ketika Amel menoleh kebelakang tak sengaja matanya melihat Jonathan berkaca kaca. Tapi lekaki itu langsung membuang muka, takut di sadari oleh Amel.

Gadis itu berjalan keluar kamar mencari bahan bahan makanan yang bisa di makan nanti oleh kakanya. Amel sengaja membuat bubur dan juga jus jeruk, dulu saat Amel sedang demam Kevin selalu membuatkan dia jus jeruk katanya bisa digunakan sebagai penurun demam.

Amel manatap Jonathan yang berdiri mengawasinya. Gadis itu berjalan membawa sebuah nampan berisi jus dan bubur yang dia buat.

"Makanlah dulu" ucap Amel, tapi lelaki itu tetap berdiri tegak tanpa menjawab ucapan Amel atau menoleh karah nakas dimana makanan yang dibuat oleh Amel diletakkan disana

"Makanlah, aku tahu kau belum sempat makan" pinta Amel. Jonatahan tetap tidak bergerak

"Aku tidak meracuninya, makanlah" ujar Amel berusaha menyakinkan Jonathan

"Aku tahu bahwa makanannya tidak nona letakkan racun" jawab Jonatahn masih dingin

"Lalu kenapa kau tidak memakannya?" Tanya Amel

"Karena sesuai perintah tuan,  aku ditugaskan untuk mengawasi"

"Kau sudah lebih dari cukup mengawasiku. Makanlah kau juga butuh makan" Amel hendak pergi tapi kembali menoleh kearah Jonathan " aku tidak akan mengadukanmu pada tuan, justru kalau kau menolaknya kau akan kuadukan pada tuanmu"

Amel berjalan meninggalkan Jonathan untuk pergi ke kamar kevin

**

Ketika jam menunjukan pukul 12 malam, perasaan Park Hoon justru semakin kacau, dia merasa ada yang hilang dari apartemennya. Padahal baru beberapa jam tadi Amel meninggalkan apartemennya. Untuk merasa kehilangan sebenarnya Park Hoon tidak pantas menyebut itu karena baru beberapa jam Amel berada di apartemennya.

Park Hoon menghela nafas kasar lalu berjalan keluar apartemen dengan penyamarannya. Dia menarik gas menuju keapartemen Kevin.

Ketika berada disana Park Hoon langsung disambut oleh Jonathan dan dua anak buahnya.

"Dimana Amel?" Tanya Park Hoon.

"Dia ada di kamar dokter Kevin" jawab Jonatahn sembari menunduk hormat, Park Hoon berjalan membuka kamar Kevin ketika dia membukanya , mata Park Hoon langsung melihat gadis itu tertidur sembari duduk menunggui kakaknya didekat ranjang. Amel terlihat kelelahan, dengan anak rambut yang membenamkan wajah cantiknya.

Park Hoon menggendong Amel dengan hati hati menuju kamarnya setelah berada di atas kasur, Park Hoon menyelimuti tubuh Amel dengan selimut. Dia merasa heran tidak pernah melakukan ini sebelumnya pada tawanan nya dimana pun tapi rasanya dia telah jatuh hati pada pesona gadis ini.

Park Hoon ikut berbaring disamping Amel dengan memeluk tubuh mungilnya.

**

Sinar matahari menyinari dari celah celah tirai, gadis mungil itu menggeliat merasakan beban pada bagian perutnya. Setelah di lihat ternyata sebuah tangan kekar yang memeluknya erat. Amel membalikan badannya sehingga wajahnya dan wajah Park Hoon saling bertatapan, dia menatap setiap inci pahatan Tuhan. Wajah tampan dan tenang Park Hoon benar benar membuat kemarahan Amel meluluh.

Dia ingin marah pada perlakuan Park Hoon kali ini, tanpa seizinnya dia tidur disebelahnya tanpa rasa bersalah. Tapi ucapan perjanjian semalam menyadarkannya, oke posisi Amel saat ini adalah tawanan sekaligus pelacurnya. Atau dia sudah naik tingkat dari tawanan jadi pelacur. Terserah mau menyebutnya apa tapi Amel harus mengendalikan kemarahannya agar tidak membuat Park Hoon jauh lebih marah. Yang terpenting saat ini adalah kakaknya.

Amel menghela nafas berat lalu memindahkan tangan Park Hoon dari tubuhnya. Dilirknya jam diatas nakas masih jam 06.35 KST. Amel berjalan menuju kamar Kevin, lelaki itu masih diam membisu dengan wajah datar. Sepertinya semalam Kevin terbangun dan tidak kembali tidur. Amel mendekati kakaknya.

"Kakak udah bangun?" Tanya Amel saat melihat Kevin duduk dengan wajah berantakan. Kevin mengangguk.

"Mau Amel buatkan bubur apa nasi goreng?" Tanya Amel, Kevin hanya terdiam menatap adiknya lamat lamat.

Merasa ada yang aneh Amel duduk di hadapan kakaknya, menyodorkan telapat tangan ke dahi Kevin untuk mengecek suhu tubuh Kevin. Tubuhnya masih panas, belum sepenuhnya pulih

"Kakak istirahat dulu, apa perlu Amel panggil suster Han Jae."

Kevin menggeleng, lingkaran mata pandanya sudah membesar, seperti manekin Kevin hanya bisa tediam. Pundaknya terasa lelah memikul beban.

Amel bangkit menuju ke dapur untuk membuat nasi goreng dan teh. Setelah selesai dia meletakkan seporsi nasi goreng diatas nakas. Amel membawa nampan yang berisi nasi goreng dan susu. Dia membawa ke kamar kakaknya.

"Makan dulu kak" Amel meletakkan nampan lalu mengambil piring nasi goreng

"Kakak gak berhak hidup dek" ucapan Kevin terdengar miris, rasnya sangat menyakitkan melihat Kevin yang seceria dulu bisa berubah sediam ini. Amel berusaha menahan tangisnya, hidupnya benar benar hancur setelah kedatangan Park Hoon

"Enggak kak, itu bukan kesalahan kakak tapi kesalahan Park Hoon yang seperti iblis itu"

Amel hendak memberi suapan kepada Kevin tapi tangannya dicekal kuat oleh Park Hoon, lelaki itu membuang nampan ke lantai.

"Pulang" tarik Park Hoon secara paksa. Kevin hendak mencegah itu sayangnya Jonathan dan anak buah yang lain sudah lebih dulu mencekal tangan Kevin

"Lepasin aku. Kau sudah berjanji kan mengijinkanku merawat kak Kevin"

Park Hoon menghentikan langkahnya

"Aku tidak mengijinkanmu merawatnya tapi hanya menemuinya"

"Tapi dia benar benar sedang frustasi" 

Tanp mendengarkan Amel, Park Hoon membawa paksa Amel menuju ke mobil, setelah dimobil lelaki itu langsung membawa pergi gadis itu ke apartemen.

**

"Kau harus bergegas , sekarang waktunya sekolah " tukas Park Hoon

"Aku tidak mau" tolak Amel sembari melangkahkan kaki menuju kamar. Park Hoon mencekal pergelangan Amel.

"Kalau begitu" tangan Park Hoon meraba di area dada Amel membuat siempunya merasa ketakutan "kita bercinta saja. Ide bagus bukan?" Ucapnya. Amel menelan salivanya

"Aku akan berganti seragam dulu"

Terpopuler

Comments

maliabsrutt

maliabsrutt

kasian amelnya

2020-05-08

2

Desi Permatasari

Desi Permatasari

kok jd kebayang sama dunia nyata gmn y???

2020-03-22

2

Yulia Rianti

Yulia Rianti

sedih x pun thor ceritanya, dadaq sesek.... rasanya perasaanq gk enk x. aouthor berhasil mengacak2 hatiq, bener2 nyesek gk kuat. ngeri ngwbayanginya. 😥

2020-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 MAFIA si biadap yang di puja
2 MAFIA iblis bertampang malaikat
3 MAFIA takdir sejak pertama
4 MAFIA Pemilik seribu wajah
5 MAFIA menolakku sama saja cari mati
6 MAFIA Pertemuan
7 MAFIA hai Amel
8 MAFIA sebuah rumor
9 MAFIA rumor baru Kang Chul
10 MAFIA Konfirmasi dating
11 MAFIA pergi ke sekolah
12 MAFIA menyambut tamu
13 MAFIA hari pertama sekolah
14 MAFIA memulai sebuah aksi
15 MAFIA tawanan
16 MAFIA seperti tahanan
17 MAFIA Kiss Me
18 MAFIA Dia frustasi
19 MAFIA kau pembunuh
20 MAFIA perasaan apa ini ?
21 MAFIA pengikar janji
22 MAFIA kau pelacurku
23 MAFIA Jangan hianati aku
24 MAFIA ciuman manis
25 MAFIA Min Hyuk dan Amel
26 MAFIA Xanax
27 MAFIA Osaka Jepang
28 MAFIA Osaka Jepang 2
29 MAFIA mata mata baru
30 MAFIA Toben
31 MAFIA jangan pernah coba pergi
32 MAFIA Ungkapan Min Hyuk
33 MAFIA Jangan membuat ku terluka
34 MAFIA Sikap manis Park Hoon
35 MAFIA Tolong rawat dia
36 MAFIA iblis tampan
37 MAFIA Awal kedekatan
38 MAFIA Dia wanitaku
39 MAFIA Ulang tahun Amel
40 MAFIA ujian pertama
41 MAFIA Berita tentang Jenie
42 MAFIA Kematian Jenie
43 MAFIA Serigala Lain
44 MAFIA Kasus terbaru
45 MAFIA skandal baru
46 MAFIA Kejujuran
47 MAFIA Teror
48 MAFIA Tembakan
49 MAFIA Panggilan Misterius
50 MAFIA Burung mati
51 MAFIA Lelaki berjaket hitam
52 MAFIA Anjing penjilat
53 MAFIA Kemarahan Kang Chul
54 MAFIA Pembalasan Hideyosi
55 MAFIA Membunuh musuh
56 MAFIA Cinta atau sydrome
57 MAFIA Kembalinya ke sekolah
58 MAFIA Siapa Dia
59 MAFIA Agensi dan Park Hoon
60 MAFIA Kabar dari Kang Chul
61 MAFIA Runtuhnya Park Hoon
62 MAFIA Hideyosi
63 MAFIA Akhir segalanya
64 MAFIA Perguliran waktu
65 Pengumuman
Episodes

Updated 65 Episodes

1
MAFIA si biadap yang di puja
2
MAFIA iblis bertampang malaikat
3
MAFIA takdir sejak pertama
4
MAFIA Pemilik seribu wajah
5
MAFIA menolakku sama saja cari mati
6
MAFIA Pertemuan
7
MAFIA hai Amel
8
MAFIA sebuah rumor
9
MAFIA rumor baru Kang Chul
10
MAFIA Konfirmasi dating
11
MAFIA pergi ke sekolah
12
MAFIA menyambut tamu
13
MAFIA hari pertama sekolah
14
MAFIA memulai sebuah aksi
15
MAFIA tawanan
16
MAFIA seperti tahanan
17
MAFIA Kiss Me
18
MAFIA Dia frustasi
19
MAFIA kau pembunuh
20
MAFIA perasaan apa ini ?
21
MAFIA pengikar janji
22
MAFIA kau pelacurku
23
MAFIA Jangan hianati aku
24
MAFIA ciuman manis
25
MAFIA Min Hyuk dan Amel
26
MAFIA Xanax
27
MAFIA Osaka Jepang
28
MAFIA Osaka Jepang 2
29
MAFIA mata mata baru
30
MAFIA Toben
31
MAFIA jangan pernah coba pergi
32
MAFIA Ungkapan Min Hyuk
33
MAFIA Jangan membuat ku terluka
34
MAFIA Sikap manis Park Hoon
35
MAFIA Tolong rawat dia
36
MAFIA iblis tampan
37
MAFIA Awal kedekatan
38
MAFIA Dia wanitaku
39
MAFIA Ulang tahun Amel
40
MAFIA ujian pertama
41
MAFIA Berita tentang Jenie
42
MAFIA Kematian Jenie
43
MAFIA Serigala Lain
44
MAFIA Kasus terbaru
45
MAFIA skandal baru
46
MAFIA Kejujuran
47
MAFIA Teror
48
MAFIA Tembakan
49
MAFIA Panggilan Misterius
50
MAFIA Burung mati
51
MAFIA Lelaki berjaket hitam
52
MAFIA Anjing penjilat
53
MAFIA Kemarahan Kang Chul
54
MAFIA Pembalasan Hideyosi
55
MAFIA Membunuh musuh
56
MAFIA Cinta atau sydrome
57
MAFIA Kembalinya ke sekolah
58
MAFIA Siapa Dia
59
MAFIA Agensi dan Park Hoon
60
MAFIA Kabar dari Kang Chul
61
MAFIA Runtuhnya Park Hoon
62
MAFIA Hideyosi
63
MAFIA Akhir segalanya
64
MAFIA Perguliran waktu
65
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!