Sebagai bentuk dukungan kawan-kawan buat Novel Seven Deadly Child ini. Penulis berharap, tanpa paksaan, cukup melakukan dua hal ini.
Sempatkan pencet tombol LIKE sebelum membaca.
Sempatkan meninggalkan KOMENTAR setelah membaca, terserah mau komen kayak apa, ketik satu huruf "A" saja sudah termasuk komentar kok :v
_____________________________________________
*Tap…!!!
Theo melangkah keluar dari dalam ruang medis setelah menghabiskan waktu dua hari penuh. Disambut Razak yang sudah beberapa jam yang lalu, tampaknya menunggu di depan pintu keluar.
"Bagaimana hasilnya Boss?" Tanya Razak. Dengan ekpsresi wajah penasaran. Begitu melihat Theo melangkah keluar.
"Cukup lancar! Sekarang tinggal menunggu syarat-syaraf pada organ tubuh penting yang berhubungan, untuk menyesuaikan diri dengan benda eksternal yang baru saja selesai kupasang!" Jawab Theo.
"Sungguh menakjubkan! Ternyata Serbuk Besi Bunga Udumbara, bisa di pakai untuk melakukan hal macam itu!" Gumam Razak.
"Yah, bagaimanapun juga, tiap variant bunga Udumbara, memiliki keunikan serta kemisteriusannya sendiri-sendiri! Sama halnya dengan Bunga Udumbara Serbuk Besi yang kau miliki, ternyata menyimpan kegunaan khusus yang berhubungan dengan penciptaan!"
"Bunga Udumbara yang sangat misterius, dimana kita bahkan tak tahu dari mana variant bunga ini sebenarnya berasal, menyimpan sangat banyak hal tersembunyi! Dan tanpa melakukan beberapa eksperimen langsung seperti yang telah kulakukan barusan, kita tak akan benar-benar tahu sampai sejauh mana potensi dari Bunga Udumbara!"
"Terlebih ini masih satu jenis Variant Bunga Udumbara, yakni Bunga Udumbara Serbuk Besi! Banyak lagi variant lain dengan kegunaan serta manfaat khusus yang belum bisa diidentifikasi diluar sana!"
"Jika beruntung, kita mungkin akan menemukan beberapa jenis yang lain!" Lanjut Theo. Sebelum dengan satu ayunan tangan ringan, mengeluarkan dua buah item. Yakni pisau kembar milik Aria.
"Aku sendiri, telah memiliki satu yang berisi kristal plant Bunga Udumbara Embun! Namun, sudah beberapa kali aku mencoba mencocokkan roh item di dalamnya, untuk memilih Master diantara para anggota kelompok Bandit Serigala!"
"Tapi sepertinya, masih belum ada yang cocok, sehingga kita tak bisa melakukan peninjauan lebih dalam kepada kegunaan lain dari kemampuan roh item Udumbara Embun, selain bisa mengeluarkan Kabut Mistis Abadi!" Tutup Theo. Sedikit memandang dengan tatapan mata kontemplatif kearah dua pisau kembar yang sedang ia genggam.
"Ngomong-ngomong, bagaimana perkembangan dari kemampuan menciptakan, serta mengontrol Serbuk Besi milik roh item bunga Udumbara yang kau beri nama Iron? Apakah ada satu kendala?" Tanya Theo, mengganti topik pembicaraan seraya melempar kembali dua pisau kembar Aria kedalam gelang ruang-waktu.
"Itu, kurasa tak terlalu ada kendala berarti! Aku sudah mulai mahir menciptakan Serbuk Besi, juga bisa mengontrol dengan baik Serbuk Besi yang telah kuciptakan!" Jawab Razak, kemudian melakukan sebuah demonstrasi kepada Theo.
Mengepalkan kedua tinjunya, Razak saling membenturkan masing-masing ujung tinju. Membuat satu suara benturan keras. Bersamaan dengan suara tersebut, hamburan Serbuk Besi merembes keluar dari dalam Gauntlet ganda yang ia kenakan.
Tepat ketika Serbuk Besi yang keluar dari Gauntlet ganda telah memiliki satu volume cukup padat, sedikit menyebar kesekitar, Razak melanjutkan aksinya dengan membuat beberapa gerakan kuda-kuda bertarung.
Dan seolah makhluk hidup, Serbuk Besi yang menyelimuti seluruh tubuh Razak, segera mengikuti gerakan-gerakan sang bocah, berakhir berubah bentuk menjadi kepalan-kepalan tinju besi dengan berbagai ukuran berbeda.
"Hmmmm… Huuufftt….!!!"
*Woooshhhh….!!!
Tak berapa lama kemudian, merasa demonstrasinya telah cukup, Razak mengambil nafas panjang, memejamkan mata untuk beberapa saat, diiringi dengan kepalan-kepalan tinju besi, kembali berubah menjadi Serbuk Besi, sebelum bergerak masuk kedalam Gauntlet ganda yang ia kenakan.
"Cukup bagus! Dengan tingkat kultivasi yang kau miliki saat ini, itu sudah sangat luar biasa kau bisa menciptakan serta melakukan pengendalian sedemikan rupa!" Tanggap Theo. Memberi komentar.
"Tapi Boss! Aku masih memiliki kesulitan dalam melakukan komunikasi dengan Iron! Ia seperti tak terlalu menyukaiku dan terus menghindar! Membuat situasi menjadi agak canggung ketika aku harus meminjam kekuatannya!" Ucap Razak.
"Tak masalah! Koneksi antara kau dan Roh item kontrak, akan semakin membaik seiring dengan berjalannya waktu! Semakin kalian sering berkomunikasi dan bahu membahu dalam pertempuran, maka itu tak akan lama sampai ia benar-benar mengakuimu!" Jawab Theo.
"Kau hanya harus tetap menjadi Razak yang kukenal! Yang mana adalah orang dengan dedikasi tinggi dalam pelatihan ataupun setiap pertempuran yang kau jalani! Roh item manapun, tentu tak bisa mengharap lebih selain Master sebaik dirimu!" Lanjut Theo.
"Bukankah sudah pernah kukatakan sebelumnnya, dari banyak Knight yang pernah kutemui, itu hanya kau dan satu orang lain yang kuakui memiliki bakat luar biasa!" Tutup Theo.
Mendengar kata-kata Theo, ekspresi wajah Razak segera berubah penasaran.
"Siapakah satu orang lain yang kau maksud? Bila ada kesempatan, aku ingin sedikit menukar tinju dengan orang yang kau akui!" Ucap Razak.
"Sayangnya, mungkin kau tak akan memiliki kesempatan itu! Bagai bunga segar yang terlalu mencolok mata, bocah ini di petik terlalu awal! Tak sempat memamerkan semerbaknya yang dahsyat di hadapan dunia!" Jawab Theo, dengan nada sedikit bergumam.
Satu kalimat yang membuat Razak terdiam. Bocah cerdas ini segera mengerti maksud dari kata-kata Theo. Dan begitu melihat sedikit riak kesedihan yang tak biasanya muncul di wajah Theo, Razak memutuskan untuk tak melanjutkan topik tersebut. Hanya diam menunggu sang Boss kembali membuka obrolan.
"Razak, kau hanya perlu sedikit menambah daya imajinasi! Improvisasi! Buat hal-hal lain selain tinju dengan Serbuk besimu! Itu akan memberimu lebih banyak opsi ketika dalam situasi pertarungan! Menyulitkan lawan dengan membuat mereka tak bisa membaca serangan-serangan selanjutnya yang akan kau lancarkan!"
"Baiklah! Itu saja! Kau sebaiknya melakukan latihan! Ada beberapa hal lain yang perlu kuperiksa!" Ucap Theo. Seraya berjalan pergi.
Meninggalkan Razak yang saat ini masih menatap lekat kerah punggungnya. Hanya berjalan pergi setelah punggung Theo tak lagi terlihat.
"Improvisasi ya?" Gumam Razak.
****
(Dunia Kecil Istana Emas)
*Tap….!!!
Dengan pendaratan ringan, Theo menapakkan kaki di sebelah Sasi yang sedang fokus mengamati suatu arah.
"Tuan! Urusanmu telah selesai?" Tanya Sasi.
"Sudah beres!" Jawab Theo.
"Bagaimana situasi disini?" Tanya Theo kemudian.
Menatap lekat kearah yang dari tadi di pandang dengan seksama oleh Sasi. Tempat dimana terlihat satu pegunungan tinggi yang memiliki hawa berat, karena di selimuti oleh aliran Mana Kegelapan pekat.
"Sampai saat ini, masih berjalan di bawah kendaliku! Namun, aku ragu akan bisa tetap seperti itu ketika para Demonic Beast berkelas tinggi yang bersemayam di sana, melakukan pergerakan!" Jawab Sasi.
"Ahhh… Jadi karena itu kau memintaku untuk datang?" Tanya Theo.
"Benar! Mungkin hanya kau yang bisa menahan para Demonic Beast ini bila salah satu dari mereka memutuskan untuk melakukan pergerakan!" Jawab Sasi.
"Baiklah! Aku akan menangani yang ada disini! Biar ku awasi! Kau bisa fokus untuk mengamati para b*jingan yang ada disana!" Ucap Theo, ganti mengalihkan pandangan ke arah lain yang tak jauh dari pegunungan.
"Tapi ingat, sesuai intruksiku sebelumnnya, jangan melakukan langkah membantu apapun jika memang tak benar-benar di perlukan! Satu atau dua orang yang mati, itu adalah resiko yang harus mereka ambil jika memang menginginkan kekuatan!" Lanjut Theo.
"Aku tak ingin para b*jingan ini terlalu mengandalkanmu! Perasaan aman dari bahaya, tak terlalu bagus dalam sebuah pelatihan!" Tutup Theo.
"Baik Tuan! Sesuai intruksi!" Jawab Sasi singkat, kemudian sosoknya menghilang.
Meninggalkan Theo yang saat ini menatap kearah wilayah pegunungan tinggi di hadapannya.
"Aku jadi penasaran, untuk mendapatkan para Demonic Beast kelas tinggi miliknya, seberapa jauh Darsa dulu berhasil mendaki gunung ini!" Gumam Theo. Sebelum dengan satu hentakan kaki, melompat kearah gunung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Muhammad Yusuf
Yy
2024-05-08
0
felishia
🐴🐯🐴🐯🐆🐆🐆🐆
2021-09-13
0
felishia
🐯🐎🐎🐯🐯
2021-09-13
0