Sebagai bentuk dukungan kawan-kawan buat Novel Seven Deadly Child ini. Penulis berharap, tanpa paksaan, cukup melakukan dua hal ini.
Sempatkan pencet tombol LIKE sebelum membaca.
Sempatkan meninggalkan KOMENTAR setelah membaca, terserah mau komen kayak apa, ketik satu huruf "A" saja sudah termasuk komentar kok :v
_____________________________________________
"Tuuuu….??"
Mendengar Theo di bentak, Joy Kecil yang sebelumnya masih memakan aliran Mana Besi dari ujung jari Theo sembari menutup mata, kini segera membuka matanya, menatap kearah anggota kelompok Bandit Menara Langit yang baru saja membentak tuannya.
"Tuuu.??"
Memasang wajah kesal, aliran Mana Besi sedikit bocor keluar dari dalam tubuh Joy Kecil. Meski memang hanya sedikit bocor, namun kepadatan aura Mana Besi yang di keluarkan oleh Joy Kecil, nyatanya sangat padat, menyebabkan setiap anggota kelompok Bandit Menara Langit yang saat ini menghadang, mulai kesusahan untuk bernafas.
Bagaimanapun juga, Joy Kecil adalah salah satu dari empat Guardian Beast, raja dari segala Beast. Oleh sebab itu, aliran Mana Besi yang ia miliki, bukanlah Mana Besi biasa, itu adalah Mana Besi kuno yang sangat murni.
"Hei! Tenangkan dirimu! Kenapa kau menjadi lebih emosional semenjak bangun dari hibernasi?" Ucap Theo. Sembari mengelus kepala Joy Kecil. Berusaha menenangkannya.
"Tuuuu….!!!" Jawab Joy Kecil. Tanpa menoleh kearah Theo. Masih menatap para penghadang.
"Mengganggu waktu makan? Jadi cuma gara-gara itu? Padahal aku sudah merasa sedikit terharu! Kupikir kau kesal karena orang itu membentakku!" Dengus Theo. Memasang ekspresi wajah kesal. Mengetuk kepala Joy Kecil yang mungil dengan ujung jarinya.
"Tuuuu….!!! Tuuuu….!!!" Gumam Joy Kecil, sembari menggelengkan kepalanya. Berusaha agar tak lagi menerima ketukan ujung jari Theo.
"Ohhhh… Memang kenapa jika aku mengetuk kepalamu? Dan apa tadi kau bilang? Sialan? Sejak kapan kau belajar memaki?" Ucap Theo. Mulai mengeraskan pelukan agar Joy Kecil tak lepas. Kemudian memberi puluhan ketukan jari lain pada kepala mungil sang Silver Turtle.
"Tuuuu…. Tuuuu…. Tuuu….!!!" Dengus Joy Kecil. Dengan suara agak keras.
"Bagus! Bagus! Kau sekarang benar-benar mulai berani membantah!" Gumam Theo. Ekspresi wajahnya kini menjadi semakin kesal.
Theo tampak akan kembali memberi ketukan pada kepala Joy Kecil. Kali ini dengan tenaga yang lebih keras untuk memberinya pelajaran. Namun, belum sempat ia melakukannya…
"Bocah…..!!! Kau berani mengabaikanku?" Bentak anggota kelompok Bandit Menara Langit. Tampak sangat marah sampai urat-urat pada ujung dahinya, muncul di permukaan kulit.
"Apaaa????"
"Tuuuuu….!!!!"
Bentak Theo dan Joy Kecil balik, pada waktu yang hampir bersamaan. Keduanya memasang ekspresi wajah yang tak kalah kesal dengan lawan bicaranya.
*Woooshhhh….!!!
Namun, saat Theo masih mampu menahan diri. Berbeda lagi dengan Joy Kecil. Aliran Mana Besi murni nan kuno, kembali bocor dari dalam tubuhnya. Kini bahkan sedikit lebih pekat.
Para anggota kelompok Bandit Menara Langit yang kembali mendapat tekanan berat dari aura yang keluar dari tubuh Joy Kecil, kini segera memasang ekspresi wajah kagum dan tertarik. Titik-titik keserakahan, mulai tampak dari sorot mata masing-masing dari mereka.
"Hei! Kau ini kenapa? Tenangkan dirimu? Apa terjadi sesuatu yang tak beres pada kepalamu?" Ucap Theo. Sedikit membentak ketika melihat Joy Kecil kembali sedikit lepas kendali. Tak mampu menahan emosinya.
'Apa ini ada hubungan dengan peristiwa tranformasi dadakan sebelumnnya?' Gumam Theo dalam hati. Merasa perubahan sikap Joy Kecil agak aneh semenjak ia bangun dari hibernasi pasca kejadian sang Guardian Beast mengamuk di wilayah Benteng Osiris.
Theo yang tak mengerti alasan kenapa Joy Kecil tampak berubah, dimana menjadi semacam bocah berdarah panas dan keras kepala layaknya Arthur, masih memeluknya erat, mencegah agar sang Silver Turtle yang sedang meronta, tak lepas dari pelukannya. Sampai kemudian, para anggota kelompok Bandit Menara Langit yang sejak tadi menatap penuh minat kearah Joy Kecil, tiba-tiba melakukan satu tindakan bodoh.
"Spirit Beast berbentuk kura-kura milik bocah itu tampaknya bukan Spirit Beast biasa! Aliran Mana yang ia keluarkan bahkan mampu menekan seorang King!" Ucap salah satu anggota kelompok Bandit Menara Langit.
"Hahhaha... Dia milikku! Tak ada yang boleh menyentuhnya!" Tanggap anggota kelompok yang lain.
"Bodoh! Siapa cepat, dia dapat!"
"Aku akan membunuh bocah itu dan mengambil Spirit Beastnya!"
*Woooshhhh….!!!
*Woooshhhh….!!!
*Woooshhhh….!!!
*Woooshhhh…!!!
*Woooshhhh….!!!
Tanpa menunda, para pengepung yang berjumlah 5 orang, segera berubah kedalam mode Knightnya masing-masing. Menerjang maju kearah Theo sembari memancarkan niat membunuh serta keserakahan dari sorot matanya.
"Sekumpulan badut menari!" Gumam Theo.
"Kalian menginginkan Joy Kecil?" Lanjut Theo. Seraya melepas pelukannya pada Joy Kecil.
"Tuuuuu…..!!!!"
Joy Kecil yang telah terlepas dari pelukan Theo, tanpa menunda segera melesat maju kedepan. Melayang menuju para anggota kelompok Bandit Menara Langit yang sedang mencoba untuk mengambil alih kepemilikannya sembari merilis aura Mana Besi yang tak tertahankan.
*Wuuungg…..!!!!
Dengungan keras terdengar bersama Joy Kecil merilis aura. Sampai kemudian, tubuh mungil sang Silver Turtle, secara perlahan berubah bentuk. Dua taring metalik menyeramkan, keluar dari dalam mulut. Diiringi dengan tubuhnya mulai membesar.
*Baaangg……!!!
Tubuh Joy Kecil yang kini menjadi seukuran sapi dewasa, membentur keras anggota kelompok Bandit Menara Langit yang secara kebetulan berada di posisi paling depan.
"Uhuuukkkk….!!!"
Pria malang yang dadanya terbentur cangkang Joy Kecil, memuntahkan banyak darah segar ketika serbuan aliran Mana Besi pekat, menerjang masuk kedalam ranah jiwanya. Memberi kerusakan parah. Sampai kemudian, pada detik berikutnya, ia terpental jauh. Tak sadarkan diri.
"Apa-apaan…!" Gumam anggota kelompok Bandit Menara Langit lain, dengan ekspresi wajah ngeri saat melihat nasib kawannya.
Namun, belum sempat pria ini memberi reaksi lanjutan, tatapan mata Joy Kecil yang kini tampak sangat menyeramkan, tiba-tiba terkunci kepadanya.
"Groooooaaaahhh….!!!"
Joy Kecil berteriak keras dengan liar, sebelum kembali melakukan gerakan menerjang kedepan.
"Gawat…!"
Menyadari kura-kura buas itu kini menargetkan dirinya, anggota kelompok Bandit Menara Langit, segera berniat melakukan langkah menghindar mundur kebelakang. Namun….
*Wuuungg…..!!!
*Duggg….!!!
Anggota kelompok Bandit Menara Langit yang sudah mengambil satu langkah mundur kebelakang, tiba-tiba merasakan pungungnya membentur sesuatu. Sebuah penghalang tak kasat mata. Dimana memblokir jalan kebelakang, membuat sang anggota tak bisa lagi melakukan langkah mundur.
*Wuungggg….!!!
*Wuungggg….!!!
Pada detik berikutnya, ketika anggota kelompok Bandit Menara Langit mulai berfikir untuk mencari arah berbeda, dua penghalang tak kasat mata lain, kembali tercipta pada kanan dan kiri tubuhnya. Benar-benar membuat ia tak punya tempat lagi untuk pergi kemanapun.
"Sialan!" Bentak sang anggota, akhirnya pasrah dan mulai mengeksekusi teknik pertahanan paling kuat yang ia miliki. Tak punya pilihan lain, selain menahan langsung serangan Joy Kecil.
"Groooooaaaahhh…..!!!!"
Sembari berteriak lantang, Joy Kecil yang bergerak cepat, sampai juga di hadapan anggota kelompok Bandit Menara Langit yang telah terhimpit aura pelindung tak kasat mata.
Joy Kecil membuka mulutnya lebar, memamerkan dua taring menyeramkan miliknya. Sebelum dengan satu gerakan menggigit.
*Kraaakkkk….!!!
Gigitan Joy Kecil yang mendarat di pundak lawannya, menyebabkan armor Mana Tanah yang di bentuk sang lawan, kini menjadi retak.
"Sialan!" Maki anggota kelompok Bandit Menara Langit, begitu merasakan aliran Mana Besi dahsyat yang merembes keluar dari dua taring Joy Kecil. Sampai kemudian, setelah mencoba menahan gigitan Joy Kecil untuk beberapa saat….
*Baaaammmmm…..!!!!
*Krauuuukkkkk….!!!
Hentakan Mana Besi pekat yang seketika menghancurkan armor Mana Tanah, terdengar nyaring, diiringi dengan terdengarnya satu suara daging dan tulang yang terkunyah dengan renyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Muhammad Yusuf
Yy
2024-05-08
0
M Yusuf
y
2024-05-08
0
j
di BRB
2023-09-06
0