Sebagai bentuk dukungan kawan-kawan buat Novel Seven Deadly Child ini. Penulis berharap, tanpa paksaan, cukup melakukan dua hal ini.
Sempatkan pencet tombol LIKE sebelum membaca.
Sempatkan meninggalkan KOMENTAR setelah membaca, terserah mau komen kayak apa, ketik satu huruf "A" saja sudah termasuk komentar kok :v
_____________________________________________
(1 minggu kemudian, pesisir laut wilayah perbatasan Gurun dan Kepulauan East Region)
"Tetua! Laporan mendesak!" Ucap anggota Kelompok Barbarian Tribe, memasuki kemah utama pos penjagaan wilayah perbatasan Barbarian Tribe.
"Hmmm, apa yang begitu mendesak hingga kau tampak sangat panik? Khan datang berkunjung untuk melakukan inspeksi mendadak?" Tanya Tetua kelimabelas Barbarian Tribe, dimana merupakan pemegang otoritas tertinggi pasukan penjaga perbatasan.
Saat ini, ia tampak sedang bersantai sembari meminum arak, ketika salah satu anggotanya secara tiba-tiba memasuki kemah dengan ekspresi wajah panik.
"Bukan! Ini berhubungan dengan situasi laut lepas pantai!" Jawab sang anggota.
Kalimat yang disampaikan anggotanya tersebut, segera membuat Tetua kelimabelas Barbarian Tribe menaruh guci araknya. Sedikit mengerutkan kening.
"Apakah Kelompok Perompak melakukan pergerakan menyinggung wilayah Gurun kita?" Tanya sang tetua.
"Itu…. Justru sebaliknya! Pihak Eleanor Tribe yang menjaga wilayah lepas pantai, saat ini secara teratur mulai meninggalkan pulau-pulau kecil lokasi pos penjagaan mereka!" Jawab anggota Barbarian Tribe.
"Apa kau bilang?" Dengus Tetua kelimabelas, sebelum dengan cepat beranjak dari kursinya. Membanting guci arak yang sebelumnya sempat ia letakkan di atas meja.
***
(Pantai perbatasan)
"Apa sebenarnya niat dari Eleanor Tribe?" Gumam Tetua kelimabelas, berdiri pada salah satu menara pengawas yang di bangun pada sebuah bukit dimana menghadap langsung kearah laut lepas, pria tua ini menatap dengan tatapan marah pada kapal-kapal pasukan penjaga perbatasan Eleanor Tribe yang saat ini secara perlahan berlayar meninggalkan pos masing-masing.
"Tetua! Jika Eleanor Tribe meninggalkan pos penjaga perbatasan mereka, itu hanya masalah waktu sampai para Perompak melakukan pergerakan memasuki wilayah Gurun!" Tanggap anggota Barbarian Tribe.
"Hmmmmm… Ini bukan masalah kecil!" Gumam Tetua kelimabelas, sebelum kemudian, ekspresi wajahnya berubah buruk saat melihat puluhan kapal dengan bendera tengkorak pada tiang layar utamanya, kini mulai terlihat mendekat kearah wilayah pesisir pantai.
"Tak kusangka mereka akan bergerak secepat ini!" Ucap Tetua kelimabelas, ketika melihat puluhan Perompak yang selama ini bersembunyi di beberapa pulau kecil lain, mengintai kesempatan untuk bisa melakukan pergerakan menerobos perbatasan, segera bergerak begitu pihak Eleanor Tribe menarik mundur pasukan penjaga mereka.
"Koordinasi seluruh pasukan! Bersiap untuk melakukan pertempuran! Kita harus menahan para sampah lautan ini untuk tetap pada tempatnya! Jangan biarkan mereka menginjakkan kaki di wilayah Gurun!" Ucap Tetua Kelimabelas, tanpa menunda segera memberi intruksi.
"Dan juga, beri laporan ke kemah besar sekarang juga! Khan harus segera tahu kondisi terkini yang terjadi di wilayah perbatasan!" Lanjut Tetua kelimabelas.
Namun, tepat ketika ia menyelesaikan kalimat intruksinya, Tetua kelimabelas yang menoleh kebelakang, ternyata masih mendapati anggotanya tak beranjak. Justru menatap dengan memicingkan mata kesuatu arah.
"Kenapa kau masih belum bergerak!" Bentak Tetua kelimabelas. Dengan ekspresi wajah marah.
"Tetua! Lihat kearah sana!" Jawab sang anggota.
***
(Laut lepas, tak jauh dari wilayah perbatasan pesisir pantai)
"Hahhahaha….! Setelah menunggu selama bertahun-tahun! Dan juga setelah ratusan percobaan untuk menerobos perbatasan, akhirnya tiba waktunya bagi kelompok Perompak Karang Tajam untuk bisa menginjakkan kaki di wilayah Gurun!" Seru seorang yang sedang berdiri pada ujung dek salah satu kapal Perompak yang saat ini sedang bergerak menuju wilayah pesisir pantai.
Orang dengan wajah penuh bekas luka tersebut, tampaknya adalah Kapten dari salah satu kelompok Perompak yang saat ini tengah mengincar untuk bisa memasuki wilayah perbatasan.
"Hmmmm… Kapten, bukankah ini sedikit mencurigakan? Kenapa kelompok penjaga perbatasan Eleanor Tribe tiba-tiba meninggalkan pos mereka?" Tanya seorang yang berdiri di belakang sang Kapten.
"Apa yang dikatakan oleh Wakil Kapten benar! Ini sedikit mencurigakan!" Tanggap salah satu dari puluhan anggota Perompak yang berdiri di dek kapal.
"Diam! Mencurigakan atau tidak! Itu tak menjadi masalah sekarang! Ini adalah kesempatan yang jarang terjadi! Atau bisa di katakan, akan sangat mustahil terjadi lagi!" Bentak sang Kapten. Menyebabkan suara berisik dari diskusi ringan yang terjadi antar anggota kelompoknya, seketika terhenti.
"Kalian lihatlah kebelakang! Itu bukan hanya aku yang memutuskan untuk bergerak! Seluruh Kapten Perompak yang selama ini mengintai wilayah Gurun, sama seperti kita, juga memutuskan untuk melakukan pergerakan!"
"Kita tak boleh menyia-nyiakan momentum yang telah tersaji di hadapan Kelompok Perompak Karang Tajam!"
"Jika memang ada satu langkah jebakan yang disiapkan oleh kelompok Eleanor Tribe ataupun Barbarian Tribe yang menjaga wilayah Gurun, maka itu sudah akan cukup terlambat! Mengingat kita telah berhasil memasuki wilayah pesisir! Bersama dengan puluhan kelompok Perompak lainnya!"
"Jika kelompok Eleanor Tribe memutuskan entah bagaimana melakukan langkah menyergap, maka itu hanya akan menjadikan situasi kacau! Kedua belah pihak akan jatuh korban lumayan banyak! Satu hal yang selama ini, jelas di hindari oleh Eleanor Tribe!"
"Dan melihat reaksi panik para penjaga perbatasan Barbarian Tribe, kurasa tak ada langkah kerjasama apapun antar dua Tribe besar! Ini adalah langkah sepihak Eleanor Tribe meninggalkan pos penjagaan mereka!" Tutup Kapten Perompak Karang Tajam. Memberi satu analisa yang segera mengangkat moral anak buahnya.
"Kapten benar! Ini saatnya bagi para Perompak menguasai wilayah pesisir! Ada sangat banyak desa serta kota kecil yang menunggu untuk dirampas sumberdayanya! Hahahhaha….!" Seru salah satu anggota kelompok Perompak Karang Tajam.
"Itu benar!"
"Rampas semuanya!"
"Hahahhaa…! Aku sudah tak sabar untuk menikmati para gadis wilayah Gurun yang terkenal memiliki paras serta tubuh yang eksotis!"
Semangat para Perompak segera memuncak. Menyerukan seruan-seruan perang. Bersiap mendobrak wilayah pesisir pantai yang sedang di jaga oleh pihak Barbarian Tribe.
*Goonngggg….!!!
*Gonggg….!!!!
*Goooongggg….!!!
Namun, tepat ketika tinggal sedikit lagi kapal-kapal para Perompak mencapai garis pantai, satu suara bunyi gong yang dipukul nyaring dan menggebu, tiba-tiba terdengar dari suatu arah. Berasal dari sisi lain pantai wilayah perbatasan.
"Apa itu? Siapa mereka?" Tanya salah satu anggota Perompak, saat melihat, puluhan kapal perang megah, kini bergerak dengan kecepatan tinggi mendekat. Memotong jalur pesisir pantai yang menjadi pembatas antar wilayah Gurun dan Kepulauan.
"Pasukan tentara bayaran Gaia Mercenaries dari Gaia Son Paviliun!" Gumam Kapten Perompak Karang Tajam. Saat melihat pada layar raksasa puluhan kapal perang, tergambar simbol matahari emas Gaia Son Paviliun.
"Apa yang sedang dilakukan kelompok netral itu disini!" Gumam sang Kapten sekali lagi, kini memasang ekspresi wajah tak sedap.
*Slaaaassshhh….!!!
Namun, tepat ketika ia menyelesaikan kalimatnya, sebuah tebasan tak kasat mata, tiba-tiba menyasar lehernya. Memotong kepala Sang Kapten.
*Tukkkk….!!!
Kepala dari Kapten kelompok Perompak Karang Tajam, jatuh membentur dek kapal dengan suara ringan. Orang ini mati dengan mata terbuka lebar. Terlihat sangat terkejut dan benar-benar tak tahu apa atau siapa yang telah membunuhnya.
Pada detik berikutnya, dari beberapa kapal-kapal kecil yang entah sejak kapan telah berada di sekitar kumpulan kapal para Perompak, melompat beberapa Knight dengan pakaian sepenuhnya hitam, menutup seluruh bagian tubuh dan wajahnya, hanya menyisakan mata yang terlihat dari luar.
Orang-orang berpakaian serba hitam ini, mendarat pada masing-masing dek kapal sembari membocorkan aura kegelapan serta hawa membunuh intens. Tanpa banyak bicara, menyerang para Kapten yang ada diatas kapal Perompak.
"Assassin kelas tinggi Dark Guild! Selamatkan diri kalian!" Teriak para Perompak. Dengan panik segera bergerak kabur. Yang memiliki kemampuan terbang, kabur cepat keatas langit. Sementara sebagian besar yang tak bisa terbang, melompat kelaut. Berenang meninggalkan kapal.
Disisi lain, anggota yang setia dan peduli dengan keselamatan Kaptennya, memilih bertahan. Membantu sang Kapten bertarung dengan para Assassin yang sepertinya hanya menargetkan para Kapten Perompak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
M Yusuf
y
2024-05-08
1
lira madani
like
2023-04-10
0
dian
💪👍
2021-09-16
0