Sebagai bentuk dukungan kawan-kawan buat Novel Seven Deadly Child ini. Penulis berharap, tanpa paksaan, cukup melakukan dua hal ini.
Sempatkan pencet tombol LIKE sebelum membaca.
Sempatkan meninggalkan KOMENTAR setelah membaca, terserah mau komen kayak apa, ketik satu huruf "A" saja sudah termasuk komentar kok :v
_____________________________________________
"Apa yang sebenarnya orang-orang t*olol ini sedang lakukan? Dasar bodoh!" Dengus Sasi, dengan ekspresi wajah buruk. Sebelum dalam gerakan cepat, menghilang dari lokasinya. Meninggalkan ruang kontrol.
***
(Dunia Kecil Istana Emas)
*Boooooommmmm…!!!
*Boooooommmmm….!!!
*Boooooommmmm…..!!!
"Groooooaaaahhh…..!!!!"
Suara-suara ledakan yang diiringi dengan teriakan liar kumpulan Demonic Beast, menjadi satu nada yang menandakan terjadinya sebuah pertempuran besar.
Para Demonic Beast yang berjumlah puluhan, saat ini terlihat dengan gerakan ganas dan eskpresi wajah marah, menyerang sekumpulan Knight yang bekerjasama dalam beberapa tim untuk masing-masing menghadapi satu Demonic Beast.
"Goaaahhhh…..!!!"
Pada salah satu lokasi pertempuran, terlihat seorang anggota kelompok Bandit Serigala, menerima serangan telak berupa duri tajam menembus dada dari seekor Demonic Beast berbentuk landak yang sekarang sedang di kepung oleh timmya.
"Sialan! Makhluk ini benar-benar kuat! Satu orang lain telah gugur!" Teriak anggota tim dari orang yang tadi menerima serangan. Dengan gugurnya orang tersebut, dari total 7 orang, kini hanya tersisa 4 orang dalam tim yang mengepung Demonic Beast berbentuk Landak.
"Jangan ada yang bertindak pengecut! Pertahankan formasi! Kita sudah memutuskan! Seperti Boss Besar bilang, untuk mencapai puncak tertinggi, maka kita harus berani mengambil semua resiko!" Teriak salah satu anggota tim yang tersisa.
"Hoooaaarrhhhh….!!! Dia benar! Lanjutkan serangan! Demonic Beast ini juga telah menerima beberapa luka parah!" Teriak anggota tim tersisa lainnya. Sembari merilis seluruh aura King tahap awal dari dalam tubuhnya. Tak menahan sedikitpun. Terlihat akan memberi semua yang ia miliki, untuk melanjutkan pertempuran.
"Hooorrraaaahhhh….!!! Serang…!!"
"Serang….!!!"
Teriakkan dari kawan sebelumnnya, segera membangkitkan semangat teman-temannya. Setiap anggota tim yang tersisa, melepas seluruh aura dalam tubuhnya masing-masing. Kemudian bergerak menerjang maju kedepan dalam koordinasi serangan sempurna.
Sampai pada akhirnya, setelah bertarung beberapa saat, salah satu anggota tim berhasil melakukan serangan menyelinap yang mana membuat kepala Demonic Beast Landak, terpenggal.
"Bagus! Berhasil!" Seru orang yang baru saja memenggal kepala Landak, tersenyum puas sembari mengusap noda darah pada keningnya.
"Baiklah, masukkan yang satu ini kedalam simpanan!" Ucap anggota lainnya. Kemudian dengan gerakan tangan cepat, menusuk kepala Demonic Beast Landak yang telah terpenggal, mengambil keluar Kristal Beast makhluk tersebut. Sebelum melempar Kristal Beast yang baru saja ia dapat, kedalam Spacial Ring.
"Istirahat sejenak, kita bentuk tim gabungan baru sebelum memutuskan target buruan selanjutnya!"
Tanpa banyak menunda waktu, empat orang tersisa, bergerak cepat ke suatu lokasi. Dimana tampaknya adalah sebuah wilayah ruang penuh dengan ukiran formasi segel yang mana tercipta khusus untuk membuat orang-orang ini aman dari deteksi para Demonic Beast. Beristirahat memulihkan kondisi serta merawat luka-lukanya.
Saat kelompok tersebut telah beristirahat dan merawat luka, pada area lain, pertempuran-pertempuran besar masih terus berlanjut. Beberapa tim lain, sedang sibuk berusaha membunuh atau menaklukan Demonic Beast.
Satu dua tim terlihat berhasil membunuh dan menaklukkan Demonic Beast, menjadikan salah satu anggotanya yang merupakan seorang True Knight, mengontrak Demonic Beast yang baru saja timnya hadapi.
Namun, tak semua tim mendapat keberuntungan serupa, banyak pula yang seluruh anggotanya tak mampu bertahan, memilih lawan yang terlalu kuat, berakhir menjadi santapan Demonic Beast yang sedang menjadi target mereka.
Hanya saja, kondisi tragis yang dialami oleh beberapa tim tersebut, tampak tak menyurutkan semangat serta keteguhan para anggota kelompok Bandit Serigala lain yang saat ini berada di dalam dunia kecil. Banyak dari mereka yang telah membentuk tim baru, tanpa ragu kembali melompat keluar dari wilayah ruang aman. Mencari target untuk di kalahkan.
*Baaaammmmmm….!!!
Situasi hanya sedikit berubah ketika sosok Sasi tiba-tiba muncul, menyelamatkan salah satu kelompok dari amukan Demonic Beast.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" Bentak Sasi dengan ekspresi wajah marah. Kepada 3 orang tersisa dari anggota tim yang baru saja ia selamatkan. Tepat ketika berhasil membunuh Demonic Beast.
"Tuan Goblin!" Ucap salah satu, dari 3 orang yang di bentak Sasi.
"Diam!" Bentak Sasi untuk kedua kalinya. Sebelum dengan gerakan cepat, melempar satu persatu dari ketiganya untuk kembali masuk kedalam wilayah ruang aman.
Sasi kemudian melanjutkan aksinya dengan bergerak cepat kearah tim-tim lain. Seperti halnya ketiga orang diawal, sang Goblin tanpa mengatakan apapun, melempar orang-orang ini untuk kembali masuk ke wilayah aman ciptaannya.
"Orang-orang t*olol! Apakah kalian ingin dengan sengaja mengurangi jumlah pasukan Kelompok Bandit Serigala? Memilih bunuh diri dimangsa para Demonic Beast?" Dengus Sasi. Begitu selesai melempar balik semua orang. Kini menatap tajam para anggota kelompok Bandit Serigala yang ada di hadapannya.
"Tuan Goblin! Tentu saja tidak seperti itu!" Jawab salah satu anggota kelompok Bandit Serigala, mewakili teman-temannya yang lain untuk memberi penjelasan.
"Jadi?" Tanya Sasi.
"Sebenarnya, ini adalah langkah yang telah kami sepakati bersama!" Jawab pria tersebut. Sembari melihat dengan tatapan menyapu kearah seluruh kawan-kawannya.
"Kami tahu, dari seluruh anggota kelompok Bandit Serigala! Selain para wakil pemimpin, anggota biasa yang ada di dalam dunia kecil ini, adalah orang-orang paling lemah!"
"Oleh sebab itu, mengingat tujuan utama dari Boss Besar adalah sesuatu yang sangat tinggi, dimana tentu seiring berjalannya waktu jelas akan membuat kelompok Bandit Serigala kita bersinggungan dengan kelompok-kelompok besar lain, maka jelas kami yang ada disini tak bisa diam saja!" Lanjut sang anggota, kini memasang ekspresi wajah teguh.
"Sama halnya dengan para wakil pemimpin, kami juga perlu bertambah kuat lebih cepat! Dari sini, tepat ketika kembali di tempatkan dalam dunia kecil, kami menyadari, bahwa selain tempat ini sangat berbahaya dan menyeramkan, tapi juga satu tempat dengan peluang terbesar untuk bisa memenuhi kebutuhan kami!"
"Yakni bertambah kuat!"
"Karenanya, kami berakhir memutuskan untuk membentuk tim, bekerjasama mengumpulkan Kristal Beast para Demonic Beast yang nantinya akan dibagikan pada anggota dengan atribut yang paling sesuai, untuk diserap dan bertambah kuat!"
"Kasus yang sama juga berlaku untuk para True Knight, mereka berpeluang mendapatkan Demonic Beast kontrak yang lebih kuat!" Tutup anggota Bandit Serigala yang mewakili kawan-kawannya.
Mendengar penjelasan orang tersebut, Sasi terlihat hanya diam untuk beberapa saat. Sebelum akhirnya kembali menatap kearah lawan bicaranya.
"Hmmmm… Jika kalian memang benar-benar punya nyali, aku punya cara, atau lebih tepatnya, aku tau satu tempat yang lebih cocok dan efisien di dalam dunia kecil ini!" Ucap Sasi.
***
(Ruang medis)
Theo terlihat sedang menatap kearah tubuh Zota yang masih tak sadarkan diri.
'Hmmmmm…. Asal kau bisa mengontrol dan tetap memegang kendali, maka tak masalah!' Ucap Theo. Melakukan transmisi suara.
'Baik Tuan! Akan kulakukan sebaik yang kubisa!' Jawab Sasi. Sebelum memutus transmisi suara.
"Itu masih beberapa bulan yang lalu dimana aku harus memakai metode kejam melempar anggota terlemah masuk kedalam Istana Emas, untuk memberi dorongan, agar setiap orang berlatih lebih giat!" Gumam Theo.
"Kini, sepertinya mental para b*jingan ini sudah berkembang sedikit lebih baik!" Lanjut Theo, sembari memasang satu senyum tipis.
Theo baru menyelesaikan kalimatnya, sampai Razak terlihat memasuki ruang medis dengan membawa lengan dan kaki metalik berwarna perak yang mana memiliki corak aneh pada beberapa bagian.
"Boss! Sudah selesai!" Ucap Razak, seraya menaruh lengan dan kaki pada meja ruangan.
"Kerja bagus!" Jawab Theo. Sebelum dengan gerakan jari telunjuk ringan, membentuk satu aliran Mana Cahaya yang menyerupai pisau.
"Kita mulai operasinya!" Gumam Theo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Muhammad Yusuf
Y
2024-05-08
0
BINTANG PENGHACUR
jadi males lanjutnya pengisi suara jelek bet njirr
2022-02-01
0
dian
zota💪
2021-09-20
0