Sebagai bentuk dukungan kawan-kawan buat Novel Seven Deadly Child ini. Penulis berharap, tanpa paksaan, cukup melakukan dua hal ini.
Sempatkan pencet tombol LIKE sebelum membaca.
Sempatkan meninggalkan KOMENTAR setelah membaca, terserah mau komen kayak apa, ketik satu huruf "A" saja sudah termasuk komentar kok :v
_____________________________________________
"Gaia Mercenaries dan League of Assassin!" Gumam Tetua kelimabelas, dengan ekspresi wajah heran.
"Apa yang sedang mereka lakukan disini? Apa yang sebenarnya terjadi!" Lanjut sang tetua, semakin bingung dengan situasi yang ada di hadapannya.
Tentu saja Tetua kelimabelas menjadi sangat bingung, bagaimana tidak, tepat beberapa waktu yang lalu, secara tiba-tiba para penjaga perbatasan Eleanor Tribe meninggalkan pos mereka tanpa sebab dan tanpa pemberitahuan apapun, menyebabkan Kelompok Perompak yang telah lama mengintai wilayah Gurun, melakukan pergerakan besar untuk mencoba memasuki wilayah perbatasan.
Dan tepat ketika para Perompak sudah hampir sampai di pesisir, secara tak terduga rombongan kapal tentara bayaran Gaia Mercenaries, datang menghadang. Memotong jalur para Perompak sembari mengarahkan meriam pada seluruh kapalnya, tepat menghadap kapal-kapal Perompak. Jelas memberi satu tanda ancaman untuk para Perompak, agar tak melanjutkan aksi mereka.
"Apakah Khan sudah tahu situasi ini? Bekerjasama dengan Eleanor Tribe untuk menyewa Tentara bayaran Gaia Mercenaries?" Gumam Tetua kelimabelas.
"Tapi kenapa tak ada pemberitahuan sama sekali kepada kami, anggota yang menjaga perbatasan!" Lanjut sang tetua, sembari menatap ragu kearah rombongan kapal Gaia Mercenaries.
Sang tetua masih menatap ragu kearah kapal-kapal Gaia Mercenaries untuk beberapa saat, sebelum kembali teringat tentang keberadaan para Assassin Dark Guild.
"Tidak mungkin! Jelas ini bukan hal yang normal! Dilihat dari sudut pandang manapun, ini seperti Gaia Son Paviliun dan Dark Guild sedang bekerja dalam satu tim! Satu hal yang mustahil terjadi!"
"Apa yang sebenarnya terjadi sialan! Apa yang harus kulakukan?" Lanjut Tetua kelimabelas, kini menjadi lebih bingung lagi dengan situasi yang terhampar di hadapannya.
"Penjaga perbatasan wilayah Gurun dari Barbarian Tribe! Dengarkan aku!"
Bertepatan dengan kebingungan yang melanda Tetua kelimabelas, satu suara lantang terdengar dari salah satu kapal milik Gaia Mercenaries. Suara tersebut, tentu saja segera menarik perhatian sang Tetua, dimana kini bisa melihat, salah satu anggota Tentara Bayaran Gaia Mercenaries, yang terlihat seperti orang yang memimpin armada laut, berdiri dipuncak tiang layar kapal perang.
"Penjaga perbatasan Barbarian Tribe, kalian bisa kembali ke pos kalian masing-masing! Masalah perbatasan wilayah Kepulauan, untuk saat ini, sampai beberapa waktu kedepan, itu adalah kami yang akan mengambil alih, menggantikan Eleanor Tribe!" Lanjut pria yang sedang berbicara lantang. Mengkonfirmasi tentang maksud kedatangan tiba-tiba armada laut Gaia Mercenaries di wilayah pesisir.
Mendengar kata-kata tersebut, Tetua kelimabelas tampak merenung untuk beberapa saat, sebelum akhirnya memberi jawaban.
"Lalu, bagaimana dengan para Assassin Dark Guild? Mereka datang bersama kalian?" Teriak sang Tetua, menanyakan satu hal yang benar-benar membuat dirinya penasaran.
"Assassin Dark Guild? Itu bukan urusan kami! Tugas Gaia Mercenaries hanyalah menggantikan Elaenor Tribe, menjaga wilayah perbatasan untuk sementara waktu!"
"Kami tak punya urusan apapun dengan Dark Guild!" Tutup pemimpin armada laut Gaia Mercenaries.
"Sungguh aneh!" Gumam Tetua kelimabelas, masih memiliki beberapa ganjalan di otaknya. Kemudian kembali melihat kearah dek kapal-kapal para Perompak yang saat ini sedang kacau dengan pertarungan antar anggota kelompok Perompak, melawan para Assassin Dark Guild yang menargetkan kepala para Kapten.
"Semuanya! Kembali ke pos masing-masing!" Teriak Tetua kelimabelas pada akhirnya. Memutuskan untuk kembali menenangkan situasi begitu melihat kearah lain, kapal-kapal armada laut Gaia Mercenaries, tampaknya tak sedang mengucapkan omong kosong mengenai tujuan mereka datang ke wilayah perbatasan.
Armada laut Gaia Mercenaries, saat ini terlihat membagi peran dan berlayar menuju pulau-pulau kecil yang merupakan pos penjagaan milik Eleanor Tribe.
"Bagaimanapun juga, situasi ini benar-benar aneh! Kelompok mana yang bisa menyewa Tentara Bayaran Gaia Mercenaries, serta Assassin League of Assassin Dark Guild disaat yang bersamaan!" Gumam Tetua kelimabelas.
"Eleanor Tribe, jelas tak memiliki kuasa untuk melakukan hal itu! Satu hal yang jelas mustahil mengingat kedua kelompok netral ini memiliki kondisi bagai air dan api!"
"Aku harus segera memberi laporan kepada Khan! Ia harus tahu tentang situasi yang terjadi disini!" Tutup Tetua kelimabelas. Segera memanggil salah satu anggotanya, sebelum berbisik untuk memberi intruksi.
"Aku akan menyampaikan informasi ini secepat yang kubisa!" Jawab anggota Barbarian Tribe yang menerima intruksi, sebelum berubah kedalam mode Meridian Knightnya, menjadi manusia setengah burung, terbang cepat kesuatu arah.
Meninggalkan Tetua kelimabelas yang saat ini menatap bergantian dengan pandangan bingung kearah armada laut Gaia Mercenaries, dan juga para Assassin Dark Guild yang masih melancarkan aksinya dalam usaha membunuh para Kapten Perompak.
***
(Satu lokasi lain)
*Woooshhhh…!!!
Anggota Barbarian Tribe yang menerima intruksi dari Tetua kelimabelas, saat ini sedang terbang dengan kecepatan tinggi. Berniat menuju Kemah Besar Barbarian Tribe secepat yang ia bisa guna memberi laporan terkini tentang situasi yang terjadi di wilayah perbatasan.
"Apa itu?"
Sampai kemudian, anggota Barbarian Tribe yang bergerak dengan kecepatan tinggi, secara mendadak menghentikan kepakan sayapnya begitu melihat satu benda aneh sedang melayang tak jauh dihadapannya. Perlahan mendekati posisi sang anggota.
"Kapal perang raksasa?" Gumam anggota Barbarian Tribe, mengerjapkan mata beberapa kali saat benda yang melayang mendekat, kini mulai jelas penampakannya.
Anggota penjaga perbatasan Barbarian Tribe ini seketika tertegun, bagaimana tidak, tepat di hadapannya sekarang, ia melihat dengan jelas satu kapal perang raksasa dengan corak cahaya kemilau emas, perlahan mendekat dan berhenti hanya ketika sudah benar-benar berada tak jauh di depan sang anggota.
"Siapa kalian?" Tanya anggota Barbarian Tribe, kepada seorang pemuda berambut putih dengan jubah bertudung merah darah, yang sedang berdiri pada ujung dek kapal perang emas.
Mendengar pertanyaan tersebut, sang pemuda tak memberi jawaban apapun, ia hanya memasang satu senyum sederhana, sebelum dengan jari telunjuk tangan kanan, menunjuk kearah atas. Tepatnya pada ujung tiang layar.
"Kalian! Apa yang sedang kalian rencanakan!" Ucap anggota Barbarian Tribe dengan ekpsresi wajah bergetar, saat melihat arah yang tadi ditunjuk oleh pemuda yang berdiri pada ujung dek kapal perang.
Pada arah yang di tunjuk sang pemuda sendiri, tepat dipuncak tiang layar, berkibar satu bendera dengan gambar serigala menyalak. Dimana jelas bagi anggota Barbarian Tribe yang melihatnya, adalah panji-panji dari Kelompok Bandit Serigala yang dalam beberapa waktu belakangan, sedang menjadi pembicaraan hangat dan sangat meresahkan semua kelompok yang ada di wilayah Gurun Purba.
"Shadex! Kita tak bisa membiarkan orang ini lewat! Kita perlu Barbarian Tribe untuk sementara waktu, tak menyadari langkah yang sedang kita ambil!" Ucap pemuda berambut putih, yang tak lain tentu saja adalah Theo. Boss Besar kelompok Bandit Serigala.
"Mudah saja!" Jawab Shadex, yang kebetulan berada paling dekat dengan Theo.
*Wunggg…!!!
*Slasshh…!!!
*Slasshh…!!!
*Slasshh….!!!
Dengan beberapa ayunan tangan, Shadex tanpa peringatan apapun, membentuk beberapa pedang dari Aliran Mana Besi, melemparnya pada anggota Barbarian Tribe.
Serangan pedang-pedang tajam Shadex yang terlempar sangat cepat, tanpa ampun memotong kedua kaki dan sayap dari anggota Barbarian Tribe. Menyebabkan pria malang tersebut jatuh terjun bebas dari ketinggian.
*Boooommmmm….!!!
Namun, tepat sebelum tubuh anggota penjaga perbatasan Barbarian Tribe tersebut jatuh menyentuh tanah, satu aliran Mana api intens, terlempar dan segera melenyapkan seluruh tubuhnya.
"Hmmmm… Dasar psikopat sinting! Bisa membunuhnya langsung dengan menebas leher, malah membuatnya tersiksa dengan kematian yang menyakitkan!" Gumam Feizel. Melancarkan serangan pamungkas yang membunuh anggota Barbarian dalam sekejap.
"Kita tak punya waktu dengan permainan keji bodohmu! Dia masih punya peluang bertahan hidup!" Lanjut Feizel, sembari melirik kearah Shadex.
"Tanpa sayap dan kaki?" Gumam Shadex.
"Bertahan hidup hanya untuk menjadi makan siang para Spirit Beast!" Tutup Shadex. Kemudian memalingkan wajah.
"Hahhaha…! Semangat yang bagus! Aku ikut senang melihatnya!" Seru Theo. Tanpa menoleh.
"Sasi! Kecepatan penuh!" Lanjut Theo kemudian.
*Woooshhhh…..!!!
Dengan intruksi Theo, Glory Land Warship terbang dalam kecepatan penuh menuju perbatasan. Menyongsong cakrawala hamparan laut wilayah Kepulauan East Region.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
M Yusuf
yy
2024-05-08
1
Just Love It
ya ya ya
2023-01-10
0
felishia
🦁🐃🐯🐈🐺🐈🦊
2021-09-13
0