🌹Pernikahan
Disudut kamar yang mewah, berhiaskan bunga-bunga mawar yang indah.
Aliya duduk mematung disebuah bangku yang menghadap cermin. Para perias sibuk mendandani wajah Aliya, agar terlihat sangat cantik
Sekekali Aliya menyeka air matanya, yang selalu saja jatuh dari mata indahnya itu.
"Apa ini yang dia maksud, membunuhku secara perlahan dengan menikahi aku" Batin Aliya, mencoba menerka-nerka.
Meratapi nasipnya saat ini tidaklah mudah bagi Aliya. Bagaimana tidak, hari ini dia akan menikahi pria yang tidak iya cintai, bahkan tidak ada satupun keluarga nya yang tau atau datang ketempat pernikahannya itu.
"Bagaimana? Semua siap" tanya salah satu anak buah Reihan yang baru masuk kedalam kamar.
Kedua perias itu mengangguk pelan, dan salah satu dari mereka membimbing Aliya menuju aula, tempat akad nikah yang akan dilaksanakan.
Reihan sudah tersenyum manis, setelah melihat Aliya menuruni tangga dengan anggun dan sangat cantik.
Aliya berusaha membalas senyuman Reihan, walaupun itu sedikit terpaksa.
Aliya mulai menduduki tempat yang sudah disediakan untuk pengantin perempuan. Sementara itu, sebelum memulai akad nikah, penghulu melontarkan beberapa pertanyaan untuk kedua mempelai.
"Apa kalian sudah siap untuk menikah? siap untuk beribadah?" tanya penghulu itu dengan wajah serius.
"Kami siap penghulu, benarkan sayang" Reihan memegang bahu Aliya lembut, namun itu seperti ancaman bagi Aliya.
"Ha iya, iya" jawab Aliya memaksakan untuk tersenyum.
"Baiklah, sekarang kita mulai akadnya" ujar penghulu itu.
Setelah Reihan selesai mengucapkan ijab Kabul, penghulu itu menengadahkan tangan dan membaca doa.
Setelah acara akad nikah selesai, Aliya kembali diantar kekamar oleh salah satu pelayan disana.
"Antar nona muda kekamar" perintah Reihan
"Baik tuan" Pelayan itu membawa Aliya kembali menaiki tangga dan menuju kamar
Kali ini pelayan itu tidak mengantarkan Aliya ketempat dimana iya dirias tadi, melainkan mengantar Aliya kekamar utama milik Reihan.
"Kenapa mengantarku kesini" Aliya membuka suara.
"Tuan memerintahkan saya, untuk mengantar nona kesini"
Setelah Aliya masuk dan duduk disofa yang ada disana, pelayan itu berlalu pergi dan memberi hormat kepada Aliya.
"Ayah, kakak, aku sangat takut disini" Aliya terisak
"Apa aku akan terkurung disini selamanya" Menyeka air matanya yang terus keluar.
Pintu kamar itu terbuka, sontak Aliya terkejut dan menghapus air matanya itu dengan kedua tangannya.
Seorang laki-laki masuk dan mendekati Aliya, Aliya mematung dikursi itu, iya tidak berani menoleh atau pun menatap laki-laki itu.
"Apa seperti itu caramu menyambut suamimu" bentak pria itu
"Aliya" teriak laki-laki itu kembali dengan nada yang tinggi, membuat tubuh Aliya semakin gemetar.
"Ma-maaf" Aliya mendekati Reihan
"Aku ingin mandi" ucap Reihan, namun Aliya masih mematung, iya tidak tau harus berbuat apa.
"Apa kau tuli" Reihan menjambak rambut Aliya sehingga membuat Aliya mengerang kesakitan.
"Buka bajuku"
"Cepat" Teriak Reihan kembali, dan melempar tubuh Aliya kasar kelantai.
Dengan sigap, Aliya kembali berdiri dan mulai mendekati Reihan dengan kedua tangannya sudah menyentuh dada bidang Reihan.
"Apa kau sengaja menyentuhku" Teriak Reihan kembali dengan mendorong tubuh Aliya hingga terjatuh, sontak membuat Aliya melotot terkejut.
"Kenapa kau melototiku, kau sangat berani" Bentak Reihan dengan wajah devilsnya.
"Ti-tidak tuan, saya tidak berani" Jawab Aliya terbata-bata
Aliya kembali berdiri, dengan wajah yang menunduk.
"Kamu pikir dengan menikahi kamu, kamu akan sesuka hatimu menyentuh tubuhku yang beharga ini" Ucap Reihan dengan senyum meremehkan.
"Dasar ya orang gila, dia juga yang nyuruh juga" Gerutu Aliya didalam hatinya kesal.
Sementara Reihan tersenyum meringai, seperti menikmati semua ini.
"Sudah aku mau mandi, siapkan baju ganti" Perintah Reihan kembali, sontak membuat Aliya langsung mengangguk.
Aliya berlari kecil menuju kamar ganti, sementara Reihan berjalan menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Reihan langsung menuju kamar ganti.
"Aliya" Teriak Reihan
Aliya yang baru saja ingin masuk kekamar mandi, sontak kembali terkejut dan berlari menuju kamar ganti.
Aliya yang baru sampai dikamar ganti menyadari tatapan tajam dari Reihan.
"Baju apa yang kau pilih ini" Teriak Reihan
"Baju tidur tuan" Aliya benar-benar takut melihat kemarahan Reihan.
Kembali Aliya didorong kasar oleh Reihan, sehingga Aliya terbentur keras kelantai.
"Aku tidak menyukai baju-baju ini, Carikan yang lain" Perintah Reihan
"Baik tuan" Aliya memilih baju lain.
"Ini tuan" Aliya memberikan baju bewarna abu-abu.
"Carikan yang lain lagi" Ucap Reihan
Aliya kembali memilih beberapa baju, hingga 30 kali Aliya memilih baju, namun selalu ditolak oleh Reihan.
Aliya benar-benar dibuat kelelahan oleh Reihan, "Baju apa sih yang disukai Reihan" Batin Aliya yang masih memilih baju.
Baju terakhir yang Aliya ambil adalah baju kaos bewarna putih yang menurut Aliya cukup bagus, dan mungkin itu baju yang Reihan sukai.
"Ini tuan" Tanya Aliya dengan membentangkan baju kaos itu.
Reihan membalikan badannya, dan menampar Aliya kasar, sehingga meninggalkan bercak darah di pelipis bibirnya.
"Siapa yang mengijinkan kamu mengambil baju ini" teriak Reihan, Reihan benar-benar marah kali ini tanpa dibuat-buat.
"Maaf tuan" Ucap Aliya ketakutan, masih memegang pipinya yang ditampar.
"Keluar aku tidak ingin melihat wajahmu" Reihan menjentikkan tangannya dengan wajah membunuhnya.
Aliya berlalu pergi dengan membawa isakkan tangis kepedihan, bagaimana tidak, iya diperlakukan layaknya binatang oleh Reihan.
Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺
Baca juga novel aku yang lainnya berjudul
- Kuntilanak Berwujud Manusia
- Reinkarnasi putry Lili
- Jodoh Tak Terduga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Aya Anjani
❤❤
2024-04-05
0
Lela Lela
Amit amit laki laki kejam
2023-04-28
0
Bilal Malaika
awas nanti jatuh cinta🎶🎶🎶
2022-10-30
0