🌹Terusir 2
"Kita cari kontrakan" ucap Alira tegas
"Tapi mama ga bisa tinggal ditempat seperti itu" Tolak ibunya
"Mama, bisa gak jika gak usah mengeluh, kita semua juga pusing. Mama mau tidur di jalanan" Ancam Alira yang mulai pusing dengan ocehan mamanya itu.
"Baiklah, mama ikut" Jawab ibunya pasrah
Setelah berjalan agak jauh, Alira melihat sebuah rumah kontrakan. Alira berhenti dan mengajak orang tuanya untuk singgah bertanya disana.
Tok
tok
tok
"Permisi" Seru Alira
"Iya sebentar" Teriak seseorang didalam rumah itu
Pintu itu dibuka oleh seorang ibu-ibu paruh baya, mungkin seumuran dengan orang tua Alira.
"Ada apa ya" Tanya wanita itu ramah
"Maaf buk,.Saya mau tanya. Apa rumah kontrakan nya masih ada yang kosong" Tanya Alira dengan ramah
"Masih, masih ada satu lagi" Jawab ibu itu dengan senyuman ramahnya
"Kalau boleh tau berapa ya buk harga satu bulannya" Tanya Alira kembali
"Satu juta lima ratus" Jawab ibu itu
Alira sedikit berpikir, "Bagaimana ya, uangku hanya cukup untuk membayar rumah ini. lalu untuk makan gimana" Gumamnya dalam hati
"Bagaimana mbak. Apa mau" Tanya ibu itu kembali, yang mengejutkan Alira dari lamunannya
"Haa iya buk, Apa bisa saya bayar satu juta dulu. Nanti sisanya akan segera saya bayar" Alira sedikit memohon
Ibu itu sedikit berpikir, dan melihat ayahnya Alira yang sedikit lemah disamping Alira itu.
"Baiklah, tapi secepatnya dilunasi ya mbak" ucap ibu itu kembali dengan senyuman manisnya
"Terimakasih buk" Alira mencium pucuk tangan ibu itu berkali-kali
"Mari, saya antar" Ibu itu menunjuk rumah yang akan Alira dan keluarganya tempati.
"Ini rumahnya, semoga betah ya" ucap ibu itu kembali, Alira mengangguk dan tersenyum sumringah kepada ibu itu
"Terimakasih buk" ucap Alira
"Iya, panggil saja saya buk Nita ya" ucap buk Nita ramah
"Baik buk Nita" Alira tersenyum ramah dan keluarganya masuk kedalam rumah baru nya itu.
"Rumah ini sangat sempit" Keluh ibunya Alira
"Ma, mulai deh" Tegur Alira
Sementara Pak Hendra, hanya duduk termenung disofa kecil yang ada diruang tamu itu.
Perasaan nya sangat kacau, mengingat anaknya Aliya yang beraada digenggaman Reihan.
"Ayah istirahatlah dulu" Ujar Alira
"Ayah sangat tidak berguna Alira" Pak Hendra mulai menangis terisak-isak
"Kau memang tidak berguna" Ketus Istrinya Rosa
"Ma, jangan ngomong seperti itu" Tegur Alira
"Ayah, istirahat ya. Ayo Alira antar kekamar" Alira memapah ayahnya untuk pergi kekamar
"Maafkan ayah ya nak" Pak Hendra kembali berbicara
"Ayah tidak perlu meminta maaf, selagi ayah masih bersama Alira, Alira akan selalu bahagia" Alira mengusap pundak ayahnya lembut
"Ayah istirahat ya" Alira membantu Ayahnya untuk berbaring ditempat tidur
"Selamat tidur yah" ucap Alira kembali dengan senyuman manisnya dan berlalu pergi
"Apa ayahmu sudah tidur" Tanya ibunya Rosa yang sedang duduk disofa ruang tamu
"Sudah ma" Jawab Alira dan Alira duduk disamping ibunya
"Alira, apa rencana kamu selanjutnya? Apa kamu tidak ingin menghubungi Heru" Tanya ibunya lagi
"Untuk sekarang, mungkin belum ma. Dia juga masih ada masalah sama kantornya. Jadi aku tidak mau mengganggu nya" Ucap Alira
"Lalu bagaimana dengan hidup kita sekarang, kapan kau akan menikah dengannya" Tanya ibunya memastikan
"Kami belum memikirkan pernikahan ma, untuk sementara aku akan mencari pekerjaan" Jelas Alira
"Sebaiknya secepatnya kalian harus menikah" Ucap ibunya Kembali
"Ma, aku belum ingin menikah" Jawab Alira sedikit menaikkan suaranya
"Baiklah, terserah kamu saja. Tapi yang jelas, mama tidak mau berlama-lama hidup seperti ini" Ucap ibunya kembali.
Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺
Baca juga novel aku yang lainnya berjudul
- Kuntilanak Berwujud Manusia
- Reinkarnasi putry Lili
- Jodoh Tak Terduga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Lela Lela
Ga mau susah ibu ny
2023-04-28
0
Tantri Safitri
mungkn ibu Aliya istri muda ayahny kali ya,mkny si Rosa tu bnci bangat sama aliya
2022-11-27
0
Cicih Sophiana
pak Hendra bawa Aliya dan bu Rosa bawa Alira waktu mereka nikah...mungkin😁
2022-05-24
0