🌹Aliya Sakit
Pagi hari, masih dirumah mewah milik Reihan.
Aliya dan Reihan sudah dikamar milik mereka.
"Hei kau, kenapa kau hanya tiduran disofa saja. Kau sangat pemalas, Suamimu baru saja datang bekerja. Tapi kau malah bermalas-malasan" Gerutu Reihan yang baru masuk kekamar
"Aliya" Panggil Reihan kembali dengan suara yang sudah meninggi
Namun Aliya masih tidak bergerak dari tempat tidurnya, Reihan menjadi heran dan menghampiri Aliya.
"Aliya, Aliya, Aliya" Panggil Reihan kesekian kalinya, dan menggoyangkan tubuh Aliya pelan
"Apa dia sudah mati, sebaiknya aku menelpon Dokter" Batin Reihan
*Tuttt
Tuutt
Tuttt*
"Halo"
"Kesini cepat" ucap Reihan
"Siapa yang sakit"
"Kesini saja cepat, jangan banyak tanya" Reihan langsung mematikan teleponnya
"Dokter yang menjengkelkan, selalu saja banyak tanya. Untung saja dia itu sahabatku, kalau tidak sudah aku jahit mulutnya" Gerutu Reihan sedikit mengendurkan dasinya karena gerah
Reihan masuk kekamar ganti, kemudian masuk kekamar mandi tanpa memperdulikan Aliya.
Setelah beberapa saat, Reihan selesai mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian santai.
"Kenapa dia lama sekali bangunnya, apa dia benar-benar sudah mati. Aku bahkan belum puas menyiksa dirinya" gerutu Reihan kembali yang sudah keluar dari ruang ganti.
Tok
Tok
Tok
Suara pintu diketuk,
"Masuk" Teriak Reihan
Seorang Dokter perempuan bernama Dokter Risa pun masuk, dengan membawa tas perlengkapan medisnya.
"Siapa yang sakit Reihan, apa kau yang sakit. Sini cepat aku periksa" Dokter Risa menarik tangan Reihan ke atas tempat tidur
"Hei, hei, Apa-apaan ini. Bukan aku yang sakit" Ucap Reihan menarik tangan nya kembali
"Lalu" Tanya Dokter Risa bingung, dia tidak melihat Aliya yang sedang berbaring disofa didepannya, karena posisi sofa itu membelakangi mereka.
"Itu" Reihan menunjuk arah bangku yang ditempati Aliya
Dokter Risa mengernyitkan alisnya, lalu berjalan mendekati sofa itu.
"Seorang perempuan" Tanya Dokter Risa
"Iya, dia istriku" Jawab Reihan dengan santainya
"Apa, kau menikah? Bahkan kau tidak memberitahuku. Dasar anak kurang ajar" Dokter Risa kembali menghampiri Reihan dan menjewer telinga Reihan
Dokter Risa tidak hanya menganggap Reihan sebagai sahabat, tetapi Dokter Risa juga menganggap Reihan sebagai saudaranya. Sebab itulah mereka berdua sangat akrab.
"Aduhh, duhhh. Maaf, aku tidak sempat memberitahu mu" Ucap Reihan meringis kesakitan
"Apa katamu, tidak sempat" Dokter Risa semakin geram
"Baiklah, dengarkan aku dulu" kata Reihan, Dokter Risa menghentikan tangannya yang menjewer Telinga Reihan
"Periksalah dulu dia, nanti aku ceritakan" ucap Reihan kembali
"Haa iya, aku hampir lupa memeriksanya. Ini semua gara-gara kamu" Dokter Risa mendecah kesal
"Reihan, angkatlah dia kekasur mu. Kenapa kau biarkan istri mu tidur disini" Suruh Dokter Risa
"Apa, aku? mengangkatnya?" Reihan menunjuk wajahnya sendiri
"Iya, lalu aku menyuruh siapa? kau kan suaminya" Ucap Dokter Risa, kemudian dengan terpaksa Reihan mengangkat tubuh Aliya keatas tempat tidurnya.
"Aku akan memeriksanya" Ucap Dokter Risa dan Reihan menjauh dari Aliya
Setelah memeriksa Aliya,
"Bagaimana, apa dia sudah mati" Ucap Reihan, seketika sebuah pukulan mendarat dikepalanya
"Awww" Reihan meringis kesakitan
"Dasar anak kurang ajar, siapa bilang dia sudah mati" ketus Dokter Risa
"Aku kan cuma bertanya" ucap Reihan
"Dia cuma pingsan, sebentar lagi pasti sudah sadar. Aku juga udah menyuntikan obat untuk nya" Jelas Dokter Risa
"Baiklah" ucap Reihan lalu pergi
"Kau mau kemana" tanya Dokter Risa
"Keruang kerja, ikutlah jika ingin mendengar ceritaku" ucap Reihan, lalu Dokter Risa berlari kecil mengikuti Reihan dari belakang
Diruang kerja Reihan, Dokter Risa sudah duduk berhadapan dengan Reihan dimeja kerja. Reihan menceritakan semuanya dari A hingga Z kepada Dokter Risa.
Dokter Risa mengangguk pelan, tanda iya mengerti dengan apa yang diceritakan oleh Reihan.
"Jadi begitu ceritanya, tapi kasihan juga kan, Aliya kan gak salah" ucap Dokter Risa
"Tetap saja, lalu apa salahku dan juga Alm, ayahku sehingga mereka menipu kami" Jelas Reihan
"Baiklah, terserah kamu saja. Tapi yang jelas kamu harus ingat, jangan sampai kamu jatuh cinta pada musuh mu sendiri" Ucap Dokter Risa mengingatkan.
"Aku mengerti, kamu jangan hawatirkan itu" ucap Reihan
"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi dulu" Ucap Dokter Risa
"Hmmm" Reihan mengangguk dan Dokter Risa pun keluar dari ruangan itu dan berlalu pergi.
Sementara didalam kamar, Aliya sudah bangun dari pingsannya.
" Kenapa aku ada di atas tempat tidur ini, jika tuan Reihan melihat ini dia pasti akan marah dan menghukum ku" gerutu Aliya cemas dan akan turun dari tempat tidurnya.
"Jangan bergerak, jika kau melangkah. Aku pastikan kakimu akan patah" teriak Reihan yang baru tiba didepan pintu kamar
Aliya ketakutan mendengar ucapan Reihan, dan menghentikan langkahnya.
"Ba-baik tuan" Ucap Aliya terbata-bata
"Hari ini aku mengijinkan mu tidur dan beristirahat disitu, jika sampai besok kamu tidak sembuh-sembuh aku akan menghukum mu kembali" Ancam Reihan
"Ba-baik tuan" ucap Aliya dengan kepala tertunduk
"Aku tau sebenarnya hatimu sangat baik, aku akan menerima semua perlakuan mu jika itu bisa menebus kesalahan keluargaku. Aku akan berusaha melembutkan hatimu kembali" Batin Aliya
Reihan berlalu pergi meninggalkan Aliya, malam ini Reihan tidur di ruang kerjanya. Sementara Aliya tidur dikamar utama.
Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺
Baca juga novel aku yang lainnya berjudul
- Kuntilanak Berwujud Manusia
- Reinkarnasi putry Lili
- Jodoh Tak Terduga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Lela Lela
semoga reihan kasian sm aliya
2023-04-28
0
Tantri Safitri
semoga aja Reihan secepatny bucin sama aliya
2022-11-27
0
Transiska Sari Foto
makin seru
2022-08-18
0