🌹Perusahaan Pak Hendra Bangkrut
Pagi ini, disebuah ruangan yang sedikit mewah. Suara riuh picuh terdengar sangat jelas disana, semua orang keluar masuk dengan wajah kecemasan.
"Bagaimana semua ini bisa terjadi" Pak Hendra membanting semua berkas yang ada diatas meja kasar
Semua staf yang ada diruangan pak Hendra, hanya mematung, tidak berani menjawab sepatah katapun disana.
"Apa tidak ada yang ingin menjawab?" Pak Hendra semakin kesal
Suara tepuk tangan terdengar sangat nyaring dari depan pintu ruangan itu, membuat pak Hendra yang sedang marah itu repleks menoleh kearah pintu.
Terlihat tiga pria yang sedang berdiri disana. Satu pria dengan gayanya yang elegan, berpakaian baju kaus dalam putih dan berbalutkan jas mewah bewarna silver. Sementara dua orang lainnya terlihat hanya seperti pengawal yang berpakaian serba hitam.
"Wah, wah, wah. Sepertinya kalian semua dalam suasana bahagia hari ini" ucap seseorang yang bertepuk tangan itu dan mulai menduduki sofa yang ada disana.
"Cih, Siapa juga yang lagi senang ga lihat apa bos kami sedang marah gitu" gerutu salah satu staf itu kesal
"Sepertinya aku tidak akan melewatkan suasana senang seperti ini" Orang itu tertawa meringai dengan wajah Devils miliknya
"Sepertinya kau salah kantor tuan Reihan Anggara" Ucap Pak Hendra sedikit menekan
Reihan hanya terkekeh, tidak bergeming sedikitpun.
"hahahahahahah" Suara tawa Reihan menggema diruangan itu sedikit terdengar menyeramkan
"Kalian semua keluarlah dulu" Perintah Pak Hendra kepada semua stafnya, dan semua pegawainya pun keluar dari ruangan itu.
"Apa yang kau lakukan disini" lanjutnya
"Kenapa aku tidak boleh kesini, bukankah ini juga kantorku" Reihan masih tersenyum licik
"Itu dulu, dan sekarang kantor ini bukan lagi milikmu" Pak Hendra sedikit menaikan suaranya
"Benarkah?" Reihan masih meringai membuat Pak Hendra semakin kesal
"Apa perusahaan mu akan bangkrut? Syukurlah, itu yang aku inginkan" lanjutnya
"Itu bukan urusan mu" Pak Hendra masih bicara dengan nada yang tinggi
"Tentu itu juga adalah urusan ku. Bagaimana kau bisa melupakan ku, melupakan segala perbuatanmu pada keluarga ku" Wajah Reihan nampak sangat marah, namun masih dengan senyuman mematikan nya.
"Biar ku beritahu, Sebentar lagi perusahaan ini akan menjadi milikku kembali. kau tau siapa yang membuat kekacauan ini? Itu semua adalah aku" hahahahah, Reihan menampakan wajah kemenangan nya
"Kau" Pak Hendra menunjuk wajah Reihan geram lalu membuangnya kembali
"Rasakanlah kehancuran mu ini, dan ini baru saja awal dari penderitaan mu saja" Reihan mulai berdiri mendekati Pak Hendra
"Kau tau putrimu Aliya?" Reihan sengaja menyeka kata-katanya, agar iya bisa melihat ekspresi dari wajah laki-laki paruh baya itu. Wajah Pak Hendra langsung berubah terkejut
"Apa yang kau katakan" Pak Hendra mulai semakin geram dan kesal sekaligus hawatir, mengingat anaknya Aliya yang sudah menghilangkan sejak dua hari terakhir.
Reihan mulai tersenyum licik, melihat wajah Pak Hendra yang bercampur aduk itu.
"Hahaha, kenapa? Kau hawatir kepadanya? Aku bahkan belum bermain-main bersamanya, tapi wajahmu sudah seperti itu" Reihan sengaja memancing amarah laki-laki itu
"Kau, Apa yang sudah kau lakukan pada anakku. Jangan-jangan kau yang sudah menculiknya" Pak Hendra memegang kerah baju Reihan, namun Reihan hanya diam saja.
Dengan menjentikkan tangannya, pengawal yang bersama Reihan langsung memegang Pak Hendra dan menjauhkan nya dari Reihan.
Pak Hendra terus saja meronta-ronta ingin menghajar wajah Reihan. Namun tidak berhasil, karena dua lawan satu tentu saja pak Hendra akan kalah.
Reihan mulai berjalan mendekati pak Hendra, dan berkata.
"Aliya sudah menikah dengan ku, sekarang dia sudah menjadi istri ku. Akan ku pastikan anakmu itu akan menderita seumur hidupnya" Reihan kembali meringai, dan menikmati penderitaan yang dirasakan pak Hendra itu.
"Jangan sakiti anakku, dia tidak bersalah. hukumlah aku, hukum saja aku jangan anakku" Pak Hendra menangis dan memohon dikaki Reihan
"Aku sangat senang melihatmu menderita seperti ini, lihatlah foto-foto anakmu ini" Reihan mengeluarkan handphone miliknya dan menunjukan beberapa foto Aliya yang sudah lebam wajahnya.
"Aliya, Aliya, anakku" Pak Hendra menangis frustasi melihat keadaan anaknya itu
"Kurang ajar, apa yang kau lakukan pada anakku" Pak Hendra langsung memukul keras rahang bawah Reihan. Namun Reihan tidak kesakitan, malah tertawa puas setelah melihat Pak Hendra yang mulai runtuh yang terduduk kelantai.
"Akan ku pastikan perusahaan mu bangkrut dalam waktu dua hari ini Hendra" Reihan kembali menampakan wajah mematikannya
Sementara Pak Hendra hanya menangis tersedu-sedu, mengingat anaknya sekaligus perusahaan nya.
"Maafkan ayah anakku, semua ini salah ayah. Jika saja ayah tidak serakah waktu itu, pasti kita akan hidup bahagia dan Reihan tidak akan menjadi laki-laki kejam seperti ini" Lirih Pak Hendra dalam hatinya, menyesali perbuatan yang telah iya lakukan dulu.
*Flashback 🌹
"Kerjakan semua yang ku suruh, alihkan semua perusahaan ini atas namaku. Dan kau akan mendapatkan imbalan yang setimpal untuk itu" Pak Hendra berbicara kepada Bram, orang suruhan rahasianya
"Baik tuan" Bram memberi hormat kepada Pak Hendra dan berlalu pergi
Dua hari kemudian, diruangan yang berbeda. Pak Hendra dan Pak wisma Anggara sedang duduk bersama disebuah meja miting, beserta beberapa staf sekertaris disana. Termasuk Bram juga ada disana.
Pak Wisma berdiri, dan melontarkan beberapa kata. Sedikit menyedihkan juga, karena iya menyampaikan perusahaan yang iya pimpin saat ini mengalami penurunan omset secara drastis.
Semua orang disana menampakan wajah tegang sekaligus hawatir, jika perusahaan itu benar-benar bangkrut, maka mereka semua terancam di PHK secara massal.
Sementara Pak Hendra dan Bram sekertaris nya tersenyum licik, menampakan kemenangan diwajahnya.
Tiga Minggu kemudian, perusahaan yang dipimpin oleh Pak Wisma Anggara benar-benar sudah diambang kehancuran.
Pak Wisma Anggara berjalan mendekati sebuah ruangan dengan pintu sedikit terbuka, dan ruangan itu adalah tempat dimana Pak Hendra berkerja sebagai direktur utama diperusahaan Pak Wisma.
Namun belum sempat Pak Wisma ingin membuka pintu itu, sebuah suara terdengar jelas ditelinganya yang sedang tertawa senang, membuat Pak Wisma mengurungkan niatnya untuk masuk dan memutuskan untuk berdiri didepan pintu agar bisa mendengar percakapan seperti dua orang itu.
"Aku sangat senang dengan kinerjamu" Pak Hendra menepuk bahu Bram pelan dan Bram hanya tersenyum
"Perusahaan ini sudah menjadi milikku, dan akan ku tendang Wisma itu dari perusahaan ini, hahahahahahah" Pak Hendra tertawa puas
Sementara Pak Wisma sudah memegang dadanya, sesak. Dia sangat terkejut mendengar semua itu. Tanpa disengaja, Pak Wisma kehilangan keseimbangan karena dadanya yang sakit, sehingga membuat pintu itu terbuka lebar. Membuat dua orang yang ada didalam itu terkejut, melihat Pak Wisma yang sudah tergeletak dilantai tidak sadarkan diri.
Pak Wisma dibawa kerumah sakit oleh Ambulans khusus perusahaan itu.
Namun na'as tidak bisa di elakkan, Pak Wisma dinyatakan meninggal, setelah sampai dirumah sakit. Dengan pernyataan bahwa Pak Wisma meninggalkan akibat serangan jantung.
Flashback Off🌹*
Biasakan Like and vote ya sesudah membaca🙏🌺🌺🌺
Baca juga novel aku yang lainnya berjudul
- Kuntilanak Berwujud Manusia
- Reinkarnasi putry Lili
- Jodoh Tak Terduga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Lela Lela
Hendra yg serakah anak ny yg kena
2023-04-28
0
Tantri Safitri
kasiiian Aliya,karna ulah ayah ny yang serakah,anak yang jadi korban😭😭😭
2022-11-27
0
cute ajah
meeting maksudnya ya thor.
2022-08-20
0