...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...(Sebuah cerita yang kupersembahkan untuk adikku:...
...@Fly•DOKTERCINTA•✈️)...
...Happy Reading...
...----------------...
Alina, gadis lugu yang hidup dari sebuah keluarga yang sederhana. Tinggal di sebuah rumah dua lantai, dimana lantai bawah digunakan oleh kedua orang tuanya untuk membuka sebuah toko swalayan kecil-kecilan. Alina memiliki sebuah adik lelaki yang dua tahun lebih muda darinya.
Pagi itu aktifitas di rumah Alina berjalan seperti biasanya. Alina sendiri sedang bersiap-siap untuk ikut acara kemping dengan teman-teman sekolahnya. Meskipun awalnya orang tuanya sempat melarang karena Alina ini tidak pernah menginap dimanapun. Tetapi karena keinginan keras Alina akhirnya kedua orang tuanya pun mengabulkannya.
Dan hari itu juga Alina merasa bersemangat berada di tempat berkemah. Dia pun segera bergabung dengan teman-teman sekelasnya. Akan tetapi siapa sangka jika Alina justru dibully oleh teman-temannya di tempat itu. Alina bukanlah gadis yang cantik, posturnya agak tambun dan dia tidak bisa berdandan seperti gadis remaja seusianya. Dia juga tidak pandai urusan akademis di sekolahnya. Jadilah Alina menjadi bahan ejek-ejekan saat acara berkemah tersebut.
"Hei, jelek, ambilkan kayu bakar di hutan ya,"ujar Jessy, gadis paling cantik di sekolahnya.
"Eh...baiklah, Jes,"ujar Alina menurut. Dia pun berjalan menuju ke hutan yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka berkemah.
"Jes, kamu aneh ya, kenapa juga kamu mau bicara dengan anak seperti dia,"ujar Nata, gadis paling pintar di sekolah. Dia selalu mendapatkan juara pertama di sekolah.
"Halah, dia juga datang ke sini hanya untuk bisa disuruh-suruh doang kan. Kenapa juga tidak dimanfaatkan, bukannya begitu??"sahut Jessy dengan nada mengejeknya.
"Hahaha, kamu benar juga Jess, emang dia seharusnya diperlakukan seperti pembantu saja,"ucap Nata. Gelak tawa pun terdengar juga oleh Alina yang sedang mereka bicarakan tersebut.
Alina tahu sebenarnya tidak ada yang mau berteman dengannya di sekolah itu. Mereka kebanyakan memandang sebelah mata kepada Alina. Apa yang Alina kerjakan di tempat itu hanya sebagai bahan suruh-suruhan mereka saja.
Alina menangis sesenggukan seorang diri di atas sebuah batu besar. Dia tidak tahan mendengarkan sindiran dari teman-teman cewek sekelasnya yang menghina dirinya yang gendut, culun, dan juga lambat. Apalagi sebuah hinaan yang mengatakan jika dirinya begitu bodoh selalu terngiang di telinga Alina. Bagaimana dirinya bisa betah berada di sebuah acara perkemahan menyambut akhir tahun 2020 itu. Jika sedari tadi hanya hinaan dan cacian yang dia dapatkan dari teman-teman satu kelompoknya.
"Kenapa? Kenapa aku terlahir seperti ini! Kenapa aku tidak secantik Jessy, sekaya Merlin dan sepintar Nata. Kenapa aku terlahir untuk dibully! Mengapa harus aku! Mengapa!"teriak Alina sambil menepuk-nepuk dadanya yang terasa sakit sambil menangis.
"Aku juga ingin menjadi seperti mereka. Aku ingin dicintai, dipuja dan juga dikagumi oleh semua orang. Bukan diriku yang penuh kekurangan ini! Aku ingin seperti mereka. Apakah keinginan ku ini sulit untuk dikabulkan!"teriak Alina yang masih merasakan sakit hati.
Tiba-tiba angin berhembus kencang seiring berhentinya teriakan Alina. Mendadak Alina pun menjadi terkesiap dengan apa yang terjadi barusan.
"KEINGINANMU DIKABULKAN!"
Sebuah suara terdengar bersamaan dengan sirnanya hembusan angin. Tiba-tiba tampak di bawah jurang sebuah sinar yang begitu terang membuat Alina pun menjadi tertarik untuk melihat benda apa yang ada di bawah sana.
Alina menuruni jurang tersebut seorang diri dengan bersusah payah. Alina melihat cahaya terang berasal dari sebuah kotak kayu. Alina tertarik untuk membuka kotak tersebut dan dia mendapati sebuah kertas didalamnya. Alina membaca tulisan yang ada di kertas tersebut.
"MEMBACANYA ADALAH SEBUAH KESEPAKATAN, 72 JAM UNTUK TIGA PERMOHONAN, DARAH AKAN MENJADI SEBUAH BAYARAN, SEGALA KEINGINANMU DIKABULKAN!"
"Apa ini?"ujar Alina bingung setelah membaca tulisan itu.
"KEINGINANMU DIKABULKAN!"
Sebuah suara terdengar, sontak Alina terkejut dan menjatuhkan kotak tersebut.
"Siapa itu?"tanya Alina yang tampak ketakutan.
"KEINGINANMU DIKABULKAN!"
Lagi-lagi suara itu terdengar. Alina menengok kesana-kemari tetapi semua yang dia lihat hanyalah kegelapan.
"Pergi! Jangan ganggu aku!"ujar Alina.
"KEINGINANMU DIKABULKAN!"
"KEINGINANMU DIKABULKAN!"
"KEINGINANMU DIKABULKAN!"
"Astaga!"Alina pun sangat ketakutan mendengar suara gaib tersebut. Alina mencoba memanjat jurang itu kembali agar dia bisa bertemu dengan teman-temannya di atas sana. Akan tetapi berkali-kali Alina mencoba naik, dia selalu saja terjatuh.
Tiba-tiba ada sebuah cekikan kuat di lehernya yang membuat langkah Alina terhenti. Alina merasakan kesakitan yang teramat perih akibat tajamnya kuku yang mencekik dirinya.
"Arrrrkkkkhhhhhhh, Tidakkkkkkkkk!"teriak Alina sekuat tenaga dan kemudian semuanya menjadi gelap.
......................
Alina terbangun setelah sekian lama dia merasakan tubuhnya begitu lemas. Akan tetapi betapa terkejut Alina ketika mengetahui dimana dia berada saat ini.
"Astaga! Dimana aku!"
Alina mendapati dirinya disebuah kamar yang begitu luas dan indah. Sama persis dengan kamar impian dia selama ini. Alina bergegas turun dari ranjang, dia melihat ke sekeliling ruangan tersebut.
"Ya ampun!" Alina terkejut melihat pantulan dirinya sendiri di cermin meja riasnya. Betapa wajah yang jelek dan tubuh yang tambun kini telah menjadi wajah yang begitu cantik dan tubuh yang molek dan seksi.
"Apa yang telah terjadi? Kenapa? Kenapa aku berubah seperti ini?"
"KEINGINANMU DIKABULKAN!"
Sebuah suara gaib itu terdengar kembali. Alina pun menjadi teringat akan apa yang terjadi dengan dirinya di tempat perkemahan semalam.
"Apakah benar keinginan ku semalam telah dikabulkan?"tanya Alina kepada dirinya sendiri. Alina mencoba mencubit pipinya dan itu terasa sakit.
"Ini bukanlah sebuah mimpi, astaga! Ini benar-benar terjadi! Aku telah berubah sekarang!"ujar Alina tampak merasa senang dengan apa yang dia miliki dan perubahan yang dia alami saat ini. Alina tertawa bahagia dengan perubahan yang terjadi pada dirinya.
Alina berlari keluar kamar dan betapa megah sekarang rumah yang dia miliki. Rumahnya dahulu hanyalah rumah dua lantai dengan bagian bawah sebagai toko, tempat usaha kedua orang tuanya. Kini, Alina bisa berlarian di rumahnya yang luas dan mewah tersebut.
"Astaga! Apa ini?"seru Alina ketika dia melihat banyak piala yang bertuliskan namanya. Ternyata itu adalah piala penghargaan yang dihasilkan oleh Alina dalam berbagai macam perlombaan. Alina tertawa bahagia karena kini dia sudah mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.
Alina kini telah menjadi kaya raya, dia akan dipuja oleh banyak lelaki karena kecantikannya dan dia juga akan dikagumi oleh banyak orang karena kepandaiannya.
...----------------...
👻 to be continued KEINGINANMU DIKABULKAN ~ 2
...(Cerita ini pernah memenangkan lomba menulis dengan tema #Sebelum2021)...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
coni
Aster Hadir kakak, semangat dan mari saling mendukung 🥰🥰
Ditunggu feedback nya!!
Salam ANGKASA 🥰
2021-05-10
0
Lia Rosita
Hadir. Semangat thor
2021-04-11
0
RN
like😍
slm totok pembangkit
2021-03-23
0