...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...Happy Reading...
...----------------...
Malam itu di tenda cowok masih ada beberapa yang begadang. Mereka masih asyik menghabiskan waktu malam sambil bermain gitar dan juga membakar jagung.
"Besok jadi kita pulang?"tanya Deni kepada Galang dan juga Salim.
"Iya, begitu,"jawab Galang tampak ogah-ogahan. Dia agak malas sebenarnya membahas tentang kepulangan mereka yang lebih awal ini.
"Ya, begitu yang diperintahkan kaprodi,"jawab Salim sambil memberikan kode kepada Deni agar tidak lagi membahas tentang kepulangan mereka.
"Ya, sudahlah, kalau begitu, aku mau patroli dulu sama Ega,"ujar Deni sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Oke, oke, Den,"sahut Salim.
Sementara Galang masih saja terdiam dan tampak sedang BT setelah kepergian Deni.
"Oya, Lang, sudah hampir jam satu ini, semoga saja tidak ada pemadaman malam ini,"ujar Salim membuat bahan pembicaraan.
"Hmmm,"sahut Galang pendek. Sepertinya Galang sedang malas diajak berbicara oleh Salim.
"Semua ini karena setan nggak jelas yang kalian bicarakan terus menerus itu. Jadinya semakin parno orang-orang disini,"mulai lagi Galang menyalahkan makhluk tak kasat mata yang ada di lokasi tersebut. Salim yang mendengarnya pun tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Galang.
"Eh, Lang, sudahlah, jangan membahas yang tidak-tidak. Dimanapun tempat kita berpijak, kita memang tidak bisa terlepas dengan kehadiran makhluk itu,"ujar Salim memperingatkan Galang.
"Masa bodoh! Mereka itu makhluk yang paling rendah! Kenapa juga semua orang harus takut! Mana sini, hadapi aku kalau mereka berani!"ucap Galang dengan nada mulai emosi. Salim harus pintar-pintar menahan diri jika tidak ingin Galang semakin marah nantinya.
"Lang, jangan seperti itu....."
Belum selesai Salim berbicara tiba-tiba terjadi pemadaman di tempat itu. Semuanya pun tampak gelap gulita akibat pemadaman tersebut. Galang dan Salim pun mulai menyalakan senter.
"Nah, kan, mulai ini dah pemadamannya,"ujar Salim mengganti topik pembicaraan lain.
"Kamu tanya ke pos penjagaan di atas sana, Lim, berapa lama pemadaman ini berlangsung?"ujar Galang.
"Udah, Lang, kemarin bilangnya pemadaman ini akan berlangsung selama tiga puluh menit. Setelah itu akan nyala kembali, kok,"kata Salim.
"Ya, sudah ayo kita cek ke rumah singgah anak cewek itu,"ajak Galang.
"Ayok,"sahut Salim.
Keduanya pun berjalan menuju ke rumah singgah.
Di dalam rumah singgah, ketika terjadi pemadaman Mice tiba-tiba terbangun karena ingin pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Mice melihat ke sekelilingnya yang gelap gulita.
"Astaga, pemadaman ya ini,"gumam Mice sambil mengucek-ucek kedua matanya.
Mice mencoba membangunkan Wulan yang tidur di sampingnya untuk mengantarkan dirinya ke toilet yang ada di luar rumah singgah tersebut.
"Kak, kak, bangun kak, tolong antarkan aku ke toilet dong,"ujar Mice sambil menggoyang-goyangkan badan Wulan. Akan tetapi Wulan tidak menyahut sama sekali ajakan Mice.
Mice mencoba berkali-kali membangunkan Wulan akan tetapi masih tetap saja Wulan tidak merespon. Sedangkan Mice sendiri sudah merasa tidak tahan lagi. Namun, dari arah luar rumah, Mice mendengar suara mendekat ke arahnya.
Tiba-tiba pintu rumah singgah itu terbuka dan tampak sebuah sorot lampu senter. Mice segera bangun dari tempat dia tidur. Mice mendekati orang yang membawa lampu senter tersebut.
"Astagfirullah....,"pekik Salim dan Galang berbarengan karena melihat sosok Mice dihadapan mereka.
"Hehehe....ini aku kak,"ucap Mice sambil tertawa nyengir melihat kedua senior mereka terkejut akan kehadirannya. Sedangkan Galang dan Salim hanya mengelus dada mereka dikiranya sosok Mice itu tadi adalah kenampakan.
"Kenapa belum tidur, dek?"tanya Salim kepada Mice.
"Ini kak, aku ingin ke toilet cuma nggak ada yang bisa anterin. Boleh minta tolong kakak untuk anterin nggak?"pinta Mice sambil menahan malu karena mau bagaimana lagi. Tidak ada orang yang bisa dia mintai tolong kecuali dua lelaki yang merupakan seniornya itu.
"Ya, sudah, aku yang antar, kamu kembali keliling saja, Lim,"ucap Galang. Salim melihat Galang sejenak dan mengangguk mengerti.
"Baiklah, kalau begitu aku keliling dulu, ya,"pamit Salim kepada Galang dan Mice.
"Ya, kak,"sahut Mice.
"Hati-hati, Lim,"pesan Galang.
"Yo'i,"ucap Salim sambil berlalu dari tempat itu.
"Ayo, aku antar,"ucap Galang sambil menarik tangan Mice.
Mice pun mengikuti langkah Galang yang ada dihadapannya. Suasana malam itu benar-benar gelap gulita. Itu sungguh menakutkan apalagi mereka dekat sekali dengan hutan. Mice sempat merasakan merinding di tengkuknya. Sehingga dia sengaja merapatkan dirinya dekat dengan Galang.
"Itu, disana, kamu berani sendiri ke sana?"ujar Galang sambil menunjuk toilet yang tampaknya begitu seram. Apalagi dalam kondisi gelap gulita seperti ini.
"Berani, berani kak, tapi jangan ditinggalin ya,"pinta Mice.
Galangpun tersenyum mendengar permintaan Mice tersebut.
"Iya, tenang saja,"ucap Galang sambil menyentuh pucuk kepala Mice.
"Oya, ini bawa senterku,"ucap Galang kembali sambil memberikan senter kecil yang ada di saku jaketnya.
"Didalam gelap, kamu butuh ini, aku nggak mungkin mendekat ke sana bukan,"ucap Galang sambil tersenyum dan Mice mengerti arti senyuman itu.
"Iya, kak Galang, makasih ya,"ucap Mice dan dia mulai menyalakan senter pemberian dari Galang tersebut.
Ya, siapa yang nggak tahu jika sejak awal memang Galang memiliki perhatian khusus kepada adik tingkatnya itu. Biasalah, cerita cinta antara kakak senior dengan juniornya.
Mice pun berjalan seorang diri ke dalam toilet. Sedangkan Galang menunggunya tidak jauh dari sana. Galangpun menyalakan rokoknya sambil menunggu Mice selesai dari toilet.
Ketika sedang asyik menghisap rokoknya, tiba-tiba Galang melihat sekelebat putih melintas tidak jauh dari tempatnya. Galang menyorotkan lampu senter ke arah bayangan putih yang melintas itu tetapi dia tidak melihat apa-apa di sana.
Galang pun cuek saja dan melanjutkan kembali menghisap rokoknya. Namun, tidak lama muncul kembali sekelebat bayangan putih itu. Galang menyorotkan kembali lampu senternya tetapi tetap tidak dia temukan apapun di sana.
Sudah dua kali Galang mendapati kejadian aneh dan itu membuatnya menjadi penasaran.
"Mice, tunggu dulu di sini ya, aku mau ngecek ke belakang rumah singgah dulu sebentar,"ucap Galang sedikit berteriak ke arah toilet bermaksud pamitan kepada Mice.
"Lah, anak itu kenapa tidak menyahut, ya?"gumam Galang yang tidak mendengar sahutan dari Mice.
"Ah, tinggalin sebentar habis itu aku balik lagi dah,"ucap Galang pada dirinya sendiri.
Dan Galang pun mencoba mengecek kondisi di belakang rumah singgah.
Ternyata terjadi sesuatu dengan Mice di dalam toilet. Mice sedang berusaha keras untuk keluar dari toilet tersebut tetapi dia tidak bisa juga.
"Ya ampun! Astoge!!!! kenapa ini ya????"ucap Mice dengan paniknya. Dia benar-benar terkunci dalam toilet tersebut.
"Kak Galaaaaaaang!!!! Kakak! Kakak! Kakak!"teriak Mice dari dalam toilet tetapi tidak terdengar sahutan dari luar.
Mice sendiri tadi juga tidak mendengar ucapan Galang yang berpamitan untuk melihat kondisi di belakang rumah singgah. Karena sesungguhnya di dalam toilet tersebut ada seorang penunggu yang sengaja menutupi pendengaran Mice sehingga dia tidak mendengar apapun yang Galang katakan barusan kepadanya.
"Astoge!!!! Bagaimana aku bisa keluar! Kak Galang! Kak Galang! Tolooooooonggggg!"pekik Mice keras-keras dari dalam toilet.
...----------------...
👻to be continued BAJANG ~ 5
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
ZaeV92
seru kakak py 😘
2022-07-04
1
𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢
gk lama Galang tuh yg kerasukan krna terlalu menantang😉
2022-04-17
1
Mari ani
m...ngeri
2021-10-19
1