RUMAH WARISAN ~ 1

...📖 Sebelum membaca,...

...Jangan lupa klik like, vote dan rate....

...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....

...Happy Reading...

...----------------...

"Buk, aku ini anak sulungmu, putramu satu-satunya, kenapa aku tidak boleh memiliki rumah ini?"tanya si Rendra dengan nada kesalnya.

Rendra tidak habis pikir dengan pemikiran sang ibu. Karena ibunya itu tetap dengan pendiriannya selama ini. Ibunya justru akan memberikan rumah selama ini dia inginkan kepada adik tirinya, Rina.

"Tidak bisa Ren, rumah ini adalah peninggalan dari ayah Rina, adikmu. Jadi sudah sepantasnya ibu memberikan rumah ini kepadanya. Keputusan ini sudah bulat, nak,"ujar Bu Ranti menjelaskan alasan kenapa dia lebih memilih Rina untuk mendapatkan rumah mewah tersebut.

"Bukankah rumah ini atas nama ibu juga?"ujar Rendra masih mengotot. Rendra tidak terima jika semua hak atas rumah tersebut akan dikuasai oleh Rina seutuhnya.

"Tidak bisa Ren, ibu mendapatkan rumah ini saat bersama dengan ayah Rina. Jadi mutlak rumah ini menjadi hak Rina untuk menempatinya dan sekaligus memilikinya,"ujar Bu Ranti teguh dengan pendiriannya.

Memang dulu Bu Ranti pernah menikah dua kali. Dari pernikahan pertamanya menghasilkan satu anak lelaki bernama Rendra. Ayah Rendra meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Selanjutnya dari pernikahan keduanya Bu Ranti menghasilkan seorang anak perempuan bernama Rani. Mereka berdua bersaudara satu ibu dan berbeda ayah. Akan tetapi, selama ini Bu Ranti tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang antara Rendra dan juga Rina.

"Tidak! Ibu pilih kasih! Semua demi Rina! Semua untuk Rina! Aku sudah muak di sini! Ibu hanya mementingkan Rina saja! Aku tidak akan lagi menganggap ibu ada! Ibu bukanlah ibuku!"ujar Rendra dengan nada kesal kemudian dia pergi meninggalkan rumah sambil marah-marah dan membanting pintu rumah.

Bu Ranti menghela napas panjang melihat kelakuan sang putra. Bu Ranti tidak menduga bahwa Rendra mampu berkata kasar dan memaksakan kehendaknya sendiri.

"Apa salahku selama ini? Mengapa dia bisa bersikap seperti itu kepadaku? Rendra... Rendra...."ujar Bu Ranti mengeluhkan sikap putra satu-satunya itu.

Rendra adalah putra tunggal dari suami pertamanya dan sikap Rendra barusan sungguh membuat hati Bu Ranti terkoyak karenanya.

Rina melihat semuanya yang terjadi dari lantai dua rumahnya. Rina segera turun dari tangga dan menemui ibunya yang sedang duduk di sofa. Rina duduk di samping sang ibu yang sedang memegang keningnya. Pusing sekali rasanya pikiran Bu Ranti saat ini.

"Ibu, kenapa berkata seperti itu kepada mas Rendra?"ujar Rina dengan perlahan. Rina tidak ingin menambah kemarahan ibunya hari ini.

"Tidak Rin, ibu sudah melakukan hal yang benar. Ibu tidak menyesal melakukan ini semua,"ujar Bu Ranti kepada putrinya.

"Mengapa ibu tidak memenuhi saja keinginan mas Rendra?"ujar Rina memberikan pendapatnya. Rina sebenarnya juga enggan ribut mempermasalahkan tentang harta. Akan tetapi Bu Ranti memiliki pertimbangan yang lain tentunya.

"Tidak nak, itu tidak bisa ibu lakukan. Rendra hanya akan menggunakan rumah ini untuk judi. Harta peninggalan ayahnya saja sudah dia habiskan untuk judi semata. Bagaimana bisa ibu membiarkan dia mengambil rumah ini? Kita akan tinggal dimana? Kolong jembatan? Rumah ini adalah satu-satunya benda berharga milik kita, nak,"ujar Bu Ranti yang sudah mengetahui rencana putranya.

Rina tidak berani berkomentar apapun karena alasan sang ibu melakukan hal tersebut jelas adanya. Ya, Rendra sangat senang berjudi dan rela mempertaruhkan segalanya di tempat perjudian. Entah apa yang merasuki jiwa sang kakak tersebut.

"Biarlah dia pergi. Ibu rela dia tidak lagi menganggap bahwa aku adalah ibunya. Dia sudah dewasa sekarang. Terserah saja dia mau berbuat apa di luar sana. Ibu sudah tidak sanggup hidup dengannya lagi,"sahut Bu Ranti dengan nada kekecewaan yang dalam.

Ibu mana yang tidak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh putranya yang tidak lagi mengakui dirinya sebagai ibunya. Bahkan setelah apa yang dilakukan selama ini oleh Bu Ranti yang begitu mencintai Rendra. Namun, putranya tersebut justru memutuskan hubungan diantara mereka berdua.

Rina tidak bisa berkata apa-apa lagi jika sang ibu sudah membuat keputusan seperti itu. Rina sebenarnya menyayangkan semua ini harus terjadi.

Kakak, kenapa kamu tega sampai berbuat seperti ini kepada ibu. Padahal beliau adalah orang yang sangat menyayangimu.

......................

Sejak kejadian itu Rendra tidak pernah lagi kembali ke rumah. Rendra mencoba menggertak ibunya yang seorang janda sejak ditinggalkan oleh kepergian ayah Rina akibat kecelakaan. Rendra sebenarnya ingin sang ibu untuk memohon kepadanya agar dia kembali. Akan tetapi rupanya rencana Rendra pupus sudah. Bu Ranti tetap saja diam dan tidak mencari dirinya bahkan tidak memintanya untuk kembali. Dan ini sudah hampir dua Minggu Rendra pergi dari rumah.

Rendra mulai kesal karena rencana yang dia susun untuk menggertak sang ibu justru tidak berhasil. Rendra memutar otaknya dan membuat rencana yang lain.

Kalau jalan baik-baik tidak bisa maka aku akan menggunakan cara lain yang akan lebih membuat kalian semakin sengsara.

Rendra sudah memiliki rencana kedua untuk membuat ibunya dan juga adik perempuannya itu tunduk kepada dirinya. Salam mereka sendiri tidak mau menuruti apa yang menjadi permintaannya.

"Aku akan tambahkan uangnya Mbah, asal Mbah bisa membuatnya minta ampun kepadaku,"ujar Rendra di depan seorang dukun.

Ya, inilah cara lain yang dimaksud oleh Rendra. Dia akan menggunakan jasa dukun untuk meneror kedua wanita itu.

"Bisa saja, asal pembayarannya cocok,"sahut dukun tersebut dengan senyum jahatnya.

"Uang bisa diatur, buat dia kesakitan, lalu minta aku kembali ke rumahnya, dan untuk gadis muda itu, buat dia celaka. Aku ingin memiliki semua harta miliknya,"ujar Rendra dengan senyum mengembang. Sudah saatnya dia akan mengambil alih semua harta tersebut.

"Baiklah,"ujar dukun tersebut sambil melihat foto dua orang perempuan. Itu adalah foto bu Ranti dan juga Rina.

Aku akan membalas apa yang sudah kalian lakukan padaku. Apa daya kalian berdua tanpa aku. Kalian hanyalah perempuan lemah. Kalian akan tunduk kepadaku dan memohon kepadaku untuk kembali. Semakin kalian melawan maka semakin sulit kalian menghadapi teror kali ini. Hahahahah!!!!!

...----------------...

👻 to be continued RUMAH WARISAN ~ 2

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***