...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...Happy Reading...
...----------------...
"Apa yang membawamu kemari, nduk?"tanya seorang ibu kepada seorang gadis muda yang datang kepadanya dengan wajah yang begitu sedih.
"Aku sedang ada masalah dengan rumah tanggaku, bulek,"ujar Adel mulai menceritakan masalah rumah tangga yang dia alami.
"Memangnya ada apa dengan rumah tangga kalian yang baru seumur jagung itu?"bulek Lim mulai penasaran dengan apa yang telah terjadi dengan biduk rumah tangga sang keponakannya.
"Rumah tanggaku mulai bermasalah, bulek. Sekarang perilaku mas Hendra kepadaku mulai berubah,"ucap Adel.
"Sebentar, nduk, ceritakan dulu kepada bulekmu ini, apakah yang sebenarnya terjadi?"tanya Bulek Lim lagi.
"Jadi mas Hendra sekarang menjadi bertingkah aneh, bulek Lim. Dia sering melamun dan tiba-tiba keluar tanpa memberitahu kemana di pergi. Jika aku menelepon nomornya, handphonenya selalu dimatikan. Aku pernah mencoba membuntuti kemana arahnya dia pergi. Akan tetapi aku selalu kehilangan jejaknya. Dan aku pernah mengecek rekeningnya, mas Hendra sering mengeluarkan uang dalam jumlah yang cukup besar,"keluh Adel kepada adik dari Almarhumah ibunya.
Hari itu Adel memang sengaja untuk mengunjungi buleknya yang sudah dia anggap seperti ibunya sendiri karena masalah rumah tangga yang dia miliki saat ini benar-benar rumit. Adel sudah bingung mencari solusi untuk permasalahannya tersebut.
"Apakah kamu mencurigai sesuatu telah terjadi dengan diri Hendra, nduk?"tanya sang bulek. Adel menganggukkan kepalanya.
"Aku merasa mas Hendra memiliki wanita lain,"ujar Adel dengan nada bersedih.
"Astaga, mbak, mana mungkin juga mas Hendra selingkuh. Kalian ini pengantin baru, masak Mas Hendra sudah asal main jajan di luar begitu,"cerocos Asya, adik sepupu dari Adel.
Karena menurut Asya itu tidak mungkin dilakukan oleh kakak iparnya pasalnya mereka berdua ini adalah pasangan pengantin baru yang masih hangat-hangatnya.
"Kalian ini pasangan baru, masak iya mbak sudah berantem?"tegur Asya.
"Eh, asya, ngomong direm deh, main ngebuka mulut aja. Hargai perasaan kakakmu!"tegur bulek Lim kepada sang putri kandungnya itu.
"Eh, maaf Bu, asya kelepasan,"ucap Asya kemudian dia lebih memilih diam daripada ikut berkomentar.
"Tapi kecurigaanku ini pernah terbukti ketika Mas Hendra mengigau di malam hari. Dia menyebutkan nama seorang wanita bernama Dewi. Dan ketika aku bertanya keesokan paginya. Mas Hendra justru marah-marah seperti orang kesetanan kepadaku,"ujar Adel dengan raut wajah yang sedih.
Bulek Lim dan juga Asya yang mendengar cerita tersebut turut ikut prihatin dengan apa yang sedang menimpa diri Adel.
"Tolong aku bulek, aku ingin tahu ada apa dengan mas Hendra sebenarnya. Karena sebelumnya dia tidak seperti ini. Bahkan ketika kami akan menikah, dia sudah mengatakan apapun yang dia pernah lakukan. Aku tahu tentang seorang wanita bernama Dewi tersebut. Akan tetapi, mas Hendra sudah berkata jika diantara Dewi dan mas Hendra sudah tidak ada lagi hubungan apa-apa. Dan perubahan sikap mas Hendra itu memang benar ada, bulek,"ujar Adel.
"Lalu apa mengganggu pikiranmu, nduk?"tanya Bulek Lim.
"Aku merasa mas Hendra seperti ini ada hubungannya dengan Dewi. Mungkin wanita itu masih belum bisa melepaskan mas Hendra. Aku merasa jika Dewi telah melakukan sesuatu kepada mas Hendra sehingga mas Hendra berlaku aneh seperti sekarang,"ujar Adel. Bulek Lim juga merasakan adanya keanehan tersebut.
"Tolong bantu aku, bulek. Aku ingin menyelamatkan rumah tanggaku ini. Apalagi saat ini aku tengah mengandung benih cinta rumah tangga kami. Aku tidak ingin rumah tanggaku hancur, bulek,"ucap Adel memohon kepada bulek Lim. Mendengar perkataan keponakannya tersebut membuat hati bulek Lim pun runtuh dibuatnya. Apalagi mendengar kondisi sang keponakan yang sedang hamil.
"Baiklah, bulek akan ajak kalian berdua ke tempat kakek kalian. Mbah Kandar sepertinya bisa membantu mencari solusi atas permasalahan yang kamu alami ini, nduk,"ujar bulek Lim.
"Terimakasih, bulek,"ujar Adel merasa senang atas ajakan bulek Lim tersebut.
......................
"Jadi sudah sejak kapan suamimu berubah sikap seperti itu?"tanya Mbah Kandar kepada Adel setelah Adel menceritakan permasalahan yang dia miliki.
"Hampir lima bulan ini, Mbah,"jawab Adel.
"Hmm...,"sahut Mbah Kandar kemudian beliau memejamkan mata sejenak sambil tangannya memegang sebuah tasbih untuk bertasbih.
"Ada apa memangnya, pak?"tanya Bulek Lim memberanikan diri bertanya.
"Suaminya terkena guna-guna atau yang biasa disebut pelet,"kata Mbah Kandar.
"Siapa yang melakukan hal itu Mbah?"tanya Adel penasaran.
"Mantan kekasihnya,"jawab Mbah Kandar.
"Dewi,"sahut Adel.
"Dan susahnya, pelet ini bukan pelet biasa,"lanjut mbak Kandar.
"Maksud bapak, bukan pelet biasa ini seperti apa?"tanya Bulek Lim.
"Ya, karena media yang dia gunakan adalah diri Dewi itu sendiri. Pelet ini disebut pelet darah. Dan tidak mudah untuk melepaskan pelet ini,"ujar Mbah Kandar menjelaskan.
"Kenapa bisa Dewi melakukan hal itu, Mbah?"tanya Asya yang juga ikut penasaran.
"Karena suami Adel sudah melakukan suatu kesalahan dan merusak tatanan yang ada. Pelet darah ini dilakukan oleh orang yang sakit hati dan menjadikan dirinya sendiri sebagai medianya. Maaf jika Mbah harus mengatakan ini, nduk. Suamimu itu telah melanggar pager ayu dalam tatanan rumah tangga kalian. Apapun katanya, dia dan Dewi sudah pernah berhubungan badan. Dan karena itulah, pelet darah ini mudah untuk dilakukan oleh Dewi. Meskipun Dewi dibantu orang lain dalam melakukan ritualnya. Tetapi, wanita ini sepertinya memiliki tekad yg kuat sehingga dia berani menjadikan dirinya sendiri sebagai tumbal untuk ilmu peletnya,"kata Mbah Kandar menjelaskan.
Adel seketika lemas mendengar penjelasan dari Mbah Kandar tersebut. Bulek Lim dan asya yang melihat gelagat dari Adel pun ikut prihatin mendengar apa yang telah menimpa rumah tangganya.
"Lalu bagaimana untuk melepaskan Hendra dari pelet tersebut, pak?"tanya Bulek Lim kepada bapak mertuanya tersebut.
"Aku akan berusaha melepaskan Hendra dari jeratan pelet ini. Meskipun memang tidak mudah, tetapi percayalah bahwa kita memiliki Sang Penguasa Alam Semesta ini. Kita duwe Gusti Allah seng ora sare, nduk. Kita semua yang ada di sini, aku harap mulai hari ini ikut berdoa setiap harinya untuk Hendra,"ujar Mbah Kandar.
Ketiga orang disana pun mengiyakan permintaan dari Mbah Kandar tersebut. Merekapun melakukan sholat berjamaah dirumah Mbah Kandar dan Mbah Kandar juga banyak memberikan wejangan untuk Adel tentang hidup berumah tangga. Mereka bertiga berada di rumah Mbah Kandar seharian. Hingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan malam. Mereka bertiga pun berpamitan kepada Mbah Kandar.
Akan tetapi tiba-tiba terdengar dering telepon milik Adel yang ada di dalam tasnya.
"Halo."
"Apa benar ini dengan ibu Adelia Baskara?"
"Iya benar."
"Begini ibu, kami dari kepolisian. Kami ingin menyampaikan jika bapak Hendra Baskara mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dalam perjalanan ke rumah sakit."
Dunia Adel seketika jungkir balik mendengar berita tersebut.
"Apa!!???"Adel seketika menjadi lemas mendengar berita yang dia dapatkan dan wajahnya pun menjadi pucat.
"Dan ada seorang wanita yang juga berada di dalam mobil tersebut, namun sayang beliau dalam kondisi meninggal di tempat."
Adel kembali terkejut mendapatkan berita tersebut.
Apakah wanita itu adalah Dewi? tanya Adel dalam benaknya.
"Siapakah nama wanita yang sedang bersama dengan suami saya, pak?"tanya Adel kepada pihak kepolisian.
"Keterangan yang saya dapatkan dari kartu identitas korban bernama Dewi Banuwati, apakah ibu juga mengenalnya?"
"Eh, iya pak,"ucap Adel.
"Baiklah, kalau begitu kami menunggu segera kedatangan ibu ke rumah sakit. Kami akan mengirimkan alamat rumah sakitnya."
"Baik, baik, saya akan segera ke sana,"ucap Adel.
Mbah Kandar, Bulek Lim, dan juga Asya yang melihat hal tersebut menjadi ikut panik apa yang sebenarnya telah terjadi. Namun, Adel tiba-tiba saja menangis sambil memeluk sang bulek.
"Ada apa, nduk? Tadi telepon dari siapa?"tanya Bulek Lim.
"Itu...bulek...mas Hendra, mas Hendra....mas Hendra kecelakaan bulek...."
Sontak ketiga orang yang ada di ruangan tersebut terkejut mendengar ucapan dari Adel tersebut.
"Dan lagi dalam kecelakaan itu ada Dewi. Sepertinya dia meninggal di tempat,"ujar Adel sambil berderai air mata.
"Innalilahi wa innailaihi rojiun,"ucap Mbah Kandar.
...----------------...
👻 Tamat
...Maka berhati-hatilah ketika kamu sudah lupa diri. Kamu akan kehilangan akal logika dan kebijaksanaan dalam dirimu sendiri. Cinta buta yang menghalalkan segala cara hanya akan berakhir dengan kesakitan semata....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
syafridawati
3 like mendarat saling dukung ya
2021-08-17
0
Eva Santi Lubis
semangat
2021-04-23
0
penahitam (HIATUS)
Pena mampir kak...
lanjutkan...
2021-04-15
0