...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...Happy Reading...
...----------------...
"Itulah yang aku dengar dari ibu, apakah semua ini benar adanya mas?"tanya Seruni kepada kekasihnya, Rian.
Seruni sudah tidak bisa menunda lagi untuk menemui Rian. Apa yang sudah ibunya katakan karena mendengar gosipan dari ibu-ibu kompleks membuat seruni tidak tahan lagi.
"Ya, itu benar,"sahut Rian singkat.
"Astaga...."ucap seruni yang terkejut mendengar hal tersebut nyata adanya.
"Bagaimana mas bisa tahu?"tanya Seruni ingin tahu kejelasannya.
"Aku tahu karena aku membuntuti kemana ayah pergi selama ini. Ayah selalu bilang jika dia ada kerjaan di luar kota. Tetapi aku tanyakan ke kantor tidak ada jadwal untuk ke luar kota. Dan aku memergoki ayah dan Sukma berada dalam satu mobil. Mereka juga memesan sebuah villa di puncak,"ujar Rian.
"Astaga......,"seruni lagi-lagi tidak menyangka akan sepak terjang dari saudara sepupunya tersebut.
Apakah harta memang benar-benar sudah membutakan mata hatinya. Sehingga membuatnya menjadi gelap mata dan menghalalkan segala cara untuk menjadi kaya.
"Tapi aku sudah menemukan cara untuk menghentikan perilaku Sukma tersebut,"ujar Rian dengan sorot mata penuh keyakinan.
"Cara apa itu mas?"tanya Seruni.
"Kamu hanya perlu menunggu saja,"sahut Rian dengan sebuah senyuman tipis dibibirnya.
Aku akan mengakhiri perbuatan busukmu ini, Sukma. Sudah kamu hancurkan hati bundaku hanya karena cintamu yang pernah aku tolak dulu. Aku tidak akan pernah rela kamu menghancurkan keluargaku.
......................
Tengah malam ketika Sukma sedang tertidur lelap bersama dengan Pak Santoso di kamar sebuah villa. Tiba-tiba Sukma merasakan tubuhnya terasa panas dan rasa itu semakin terasa membakar tubuhnya. Sukma tidak tahan untuk tidak menggaruk bagian tubuhnya yang terasa panas dan gatal. Akan tetapi ketika Sukma menggaruknya justru rasa gatal itu tidak kunjung hilang.
Sukma semakin merasa risih karena kini rasa gatal itu semakin menjalar ke seluruh tubuhnya. Sukma pun seketika terbangun karena semakin tidak tahan dengan rasa membakar yang menggerayangi seluruh tubuhnya.
Dan betapa terkejutnya Sukma saat dia melihat kedua tangannya. Sukma segera melihat ke sekujur tubuhnya dan dia merasakan panas yang luar biasa. Sukma melihat dipermukaan kulitnya muncul seperti cacar dan itu sangat panas terasa. Cacar itupun kalau terkena pencet akan mengeluarkan nanah yang sungguh berbau busuk. Sukma tidak percaya akan apa yang dilihatnya.
"Apa? Apa ini?"ujar Sukma yang merasa syok dengan apa yang terjadi.
Kemudian Sukma segera berlari ke arah meja riasnya. Dia juga merasakan sesuatu yang panas di wajahnya. Dan saat sukma melihat wajahnya betapa terkejutnya dia. Kalau apa yang dia lihat di sekujur tubuhnya juga sama dengan wajah cantiknya yang kini penuh dengan cacar bernanah tersebut.
"Arrrrkkkkhhhhhhh, tidak!"teriak Sukma seperti orang kesetanan.
Bahkan Pak Santoso yang tertidur pun menjadi terbangun mendengar suara teriakan histeris dari Sukma. Pak Santoso meraba keberadaan Sukma di sampingnya yang telah kosong. Pak Santoso yang masih mengantuk itu melihat Sukma berteriak histeris di depan kaca riasnya.
Begitu Pak Santoso akan mendekati Sukma betapa terkejutnya dia saat Sukma berbalik ke arahnya. Dia melihat wajah Sukma yang mengeluarkan nanah dari wajah mulusnya selama ini.
"Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk!"teriak Pak Santoso kemudian dia berlari keluar kamar tanpa lagi peduli dengan Sukma yang meminta tolong kepadanya.
Berita mengenai apa yang terjadi dengan Sukma itupun menyebar ke seluruh orang yang ada di kompleks perumahan. Mereka semua sudah mendengar bahwa Sukma mengalami gangguan yang aneh dalam dirinya. Dia mengalami penyakit kulit yang baunya begitu busuk saat nanahnya keluar. Bahkan kejadian itu terjadi di villa yang disewa oleh Pak Santoso.
Pagi itu berita tentang Sukma menjadi viral dalam pembicaraan ibu-ibu komplek yang sedang berbelanja pagi di tukang sayur keliling. Bu Ratna pun juga mendengar cerita mereka itu meski awalnya mereka sempat menghentikan ceritanya saat melihat kedatangan Bu Ratna. Mereka berpikir Bu Ratna nanti akan membenci mereka karena bagaimanapun Bu Ratna masih kerabat dengan si Sukma.
"Bapak, bapak, seruni.....!"teriak Bu Ratna yang begitu heboh pagi-pagi karena sudah mendengar gosip yang pagi itu santer beredar.
"Aduh, Bu, ada apa lagi-lagi membuat kehebohan di rumah sendiri,"ujar sang suami yang sedang membaca koran di ruang keluarga. Selalu saja istrinya ini membawa kehebohan di pagi hari sehabis belanja. Entah berita apa yang dia dapat kali ini.
"Ya ampun, ibu ini, malah teriak-teriak seperti itu, malu Bu didengar orang,"ujar Seruni yang sedang menyiapkan perlengkapannya untuk kuliah.
"Aduh...ini gawat! Gawat beneran! Benar-benar gawat!"ujar Bu Ratna sambil mengatur napasnya yang masih ngos-ngosan itu.
"Gawat kenapa Bu?"tanya Pak Kuswo.
"Memang ada apa, Bu?"tanya Seruni.
"Ini tentang Sukma, pak, Sukma!"
"Memang Sukma kenapa, Bu?"tanya Seruni.
"Ya Allah, kalian tahu semalam si Sukma dibawa ke rumah sakit katanya sekujur tubuhnya penuh dengan cacar bernanah. Dan baunya itu begitu busuk sampai-sampai yang dekat dengannya tidak kuat,"ujar Bu Ratna dengan hebohnya.
"Apa Bu? Kenapa bisa begitu?"tanya Pak Kuswo.
"Haduh, bapak jangan tanya ke Ibu, mana aku tahu, pak?"balas sang istri. Seruni yang mendengarnya pun ikut terkejut dan penasaran dibuatnya.
"Lalu bagaimana kondisi Sukma sekarang, Bu?"tanya Seruni.
"Nggak tau ibu, nduk. Sudah pak, bagaimanapun juga Suryo itu adik kita dan si Sukma itu keponakan kita juga. Kita musti ke rumah sakit untuk melihat kondisi si Sukma,"ujar Bu Ratna mengajak sang suami.
"Eh, aku tidak bisa ikut ya, Bu. Aku ada ujian pagi ini di kampus,"ujar Seruni.
"Ya, sudah, kamu kuliah saja. Biar bapak dan ibu saja yang ke sana. Lagipula kami hanya sebentar saja, kok,"ujar Bu Ratna.
"Ya, sudah ibu sekarang siap-siap dulu,"ujar Pak Kuswo kepada sang istri.
"Iya, pak, bapak juga, ayo,"ujar Bu Ratna mengajak sang suami untuk segera ke rumah sakit.
Seruni yang mendengar berita tentang apa yang menimpa si Sukma. Dia menjadi kepikiran dengan apa yang pernah dikatakan oleh Rian saat mereka bertemu dan membahas apa yang sudah dilakukan oleh si Sukma.
"Apakah ini ada hubungannya dengan mas Rian?"kata Seruni didalam benaknya mengingat kembali apa yang Rian kemarin katakan kepadanya.
...----------------...
👻 Tamat
...Ibarat pepatah:...
...Yang dikejar tidak dapat, yang dikandung berceceran....
...Itulah keserakahan yang membuat orang hidup dengan penuh ketidakpuasan....
...Sehingga mereka memilih menghalalkan segala cara untuk memuluskan jalan keberhasilan....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
🥰Siti Hindun
salut atas sikap'y Bu Ratna
2024-08-05
1
Eva Santi Lubis
lanjut thor semangat
2021-05-05
0
penahitam (HIATUS)
Aku selalu suka sama kata-kata di akhir cerita nya kak.
2021-04-15
0