...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...Happy Reading...
...----------------...
Dewi merasa sakit hati akan perlakuan Hendra. Lelaki yang sudah bersama dengan dirinya sebelum lelaki itu dijodohkan dengan wanita pilihan kedua orangtuanya.
"Kamu tahu tidak, San, dia sudah melupakanku. Dia bahkan menghina diriku. Seakan diriku ini hanya barang rongsokan semata. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu kepadaku, San,"keluh Dewi kepada Sandra, teman baiknya.
"Apakah dia lebih memilih wanita pilihan orang tuanya itu?"tanya Sandra.
"Iyaa.... San,"ucap Dewi sambil menangis terisak-isak.
"Dia sungguh keterlaluan, ucapannya sudah kelewatan,"ujar Sandra yang ikut merasa geram setelah mendengar cerita teman baiknya tersebut.
"Aku sungguh sakit hati dengan apa yang udah dia katakan, San. Dia hanya menganggapku sampah. Dia menggunakan aku di kala dia suka. Setelah itu dia membuangku seenak hatinya ketika sudah bosan. Aku hanya boneka sementaranya saja. Apa yang sudah aku lakukan kepadanya selama ini hanya sia-sia belaka. Aku tidak dianggap orang yang penting baginya,"kata Dewi dengan hati yang sungguh tersakiti.
Sandra yang mendengarnya pun ikut geram jadinya.
"Lalu apa yang kamu inginkan sekarang, Dew?"tanya Sandra karena dia tahu kedatangan Dewi kepadanya tentu ada suatu maksud tertentu.
"Aku ingin membuat dia kembali kepadaku. Aku ingin dia bertekuk lutut di bawah kakiku,"ucap Dewi dengan nada penuh amarah.
"Kami beneran masih ingin berhubungan dengannya?"tanya Sandra meyakinkan diri Dewi.
"Aku hanya mencintai Hendra. Dan aku hanya menginginkan Hendra saja. Aku mau dia kembali ke pelukanku lagi. Aku tidak bisa terima wanita lain memiliki Hendra,"kata Dewi bersungguh-sungguh.
Sandra mengerti maksud ucapan Dewi tersebut.
"Baiklah, aku bisa membantumu agar dia kembali lagi ke sisimu,"ujar Sandra.
"Benarkah? Bagaimana caranya, San? Aku akan lakukan apapun saja. Aku mau Sandra. Ajari aku,"ucap Dewi memaksa Sandra untuk mengajarinya bagaimana caranya agar dia bisa kembali lagi bersama dengan Hendra.
"Tetapi caranya tidak mudah. Ritual yang harus kamu jalani juga berat. Apakah kamu benar-benar mau melakukannya?"tanya Sandra kembali.
Lagi-lagi Dewi yang sudah gelap mata tetap saja mau melakukan apapun asalkan dia bisa kembali lagi bersama dengan lelaki yang dia cintai itu, Hendra Baskara.
"Aku mau, Sandra. Apapun akan aku lakukan asalkan Hendra kembali lagi kepadaku,"ucap Dewi dengan sangat yakin.
Melihat tekad bulat dari Dewi membuat Sandra pun akhirnya yakin dengan apa yang sudah dikatakan oleh Dewi tersebut.
"Ini adalah sebuah ilmu pelet. Namanya pelet darah. Karena kamu dan Hendra pernah melakukan kontak fisik itu sangat bisa untuk menggunakan ilmu ini. Aku akan mengajarimu cara untuk melakukan ilmu ini. Namun, sebuah ilmu hitam tentu meminta sebuah tumbal. Apakah kamu bersedia menjadi tumbalnya?"pertanyaan Sandra kali ini cukup membuat seram diri Dewi tentunya.
Tetapi karena Dewi hanya berpikir jika dia melakukannya maka dia akan mendapatkan kembali diri Hendra. Maka Dewi tidak memikirkan sudah apa yang akan terjadi dengan dirinya nanti.
"Aku bersedia, lakukan apapun itu asalkan Hendra kembali kepadaku,"pinta Dewi secara bulat.
"Baiklah, kalau kamu memang setuju dengan ritualnya. Maka aku akan segera menyiapkan kebutuhan yang akan kamu gunakan dalam memenuhi syarat melakukan ritual,"kata Sandra.
......................
Pernikahan Hendra Baskara dengan wanita pilihan kedua orangtuanya pun terdengar sudah sampai di telinga Dewi. Dari kejauhan Dewi melihat betapa mewahnya pesta pernikahan yang digelar oleh kedua keluarga tersebut untuk merayakan bersatu nya keluarga mereka.
Dewi hanya bisa menahan geram melihat Hendra yang tampak bahagia menggendeng wanita yang telah menjadi istrinya tersebut. Dewi mengepalkan kedua tangannya melihat kemesraan keduanya yang sungguh menyakitkan hatinya tersebut. Tekad Dewi semakin bulat. Dia akan melakukan apa pun untuk membuat Hendra kembali bertekuk lutut dihadapannya.
Apapun resikonya akan Dewi tempuh. Dan segala hal yang berkaitan dengan proses melakukan ritual akan Dewi jalani dengan sepenuh hati.
Sandra memulai mengajari Dewi untuk melakukan puasa mutih, makan dan minum yang serba tawar saja tanpa tambahan rasa yang lain. Selain itu Sandra sejak awal sudah mewanti-wanti Dewi bahwa mantra yang akan dia ajarkan nantinya bisa beresiko kepada si pemilik mantra jika tidak memenuhi syarat yang diajukan saat mendapatkannya.
"Aku akan tempuh resikonya, apapun yang terjadi,"tekad Dewi ternyata sudah sangat bulat maka Sandra tidak bisa berbuat apapun. Sandra hanya perlu membantu Dewi untuk mendapatkan keinginannya saja.
Hari itu Dewi berhasil menghubungi Hendra setelah sekian lamanya dia tidak mampu menembus pertahanan diri Hendra. Akan tetapi hari itu adalah hari apes bagi seorang Hendra Baskara. Dan benar saja Hendra bisa begitu mudah didatangkan oleh Dewi.
Dengan dandanan yang sudah sangat cantik menurutnya. Dewi sudah sangat siap untuk bertemu dengan Hendra kali ini. Begitu melihat sosok Hendra, Dewi segera menyambutnya dengan sangat ramah.
"Halo sayang, apa kabarmu?"tanya Dewi dengan nada yang memanja.
Hendra yang awalnya ingin marah karena Dewi mengancam jika dirinya tidak datang menemuinya. Tiba-tiba menjadi tidak ingin marah saat melihat perubahan yang begitu besar dari diri Dewi.
"Kamu...."
"Sudah, ayo duduk dulu,"ajak Dewi sambil memeluk lengan Hendra dan mengajaknya untuk duduk di sofa.
Hendra tampak terpesona melihat diri Dewi yang saat ini begitu cantik dan anggun. Beda sekali dengan Dewi yang dilihatnya beberapa bulan yang lalu.
"Kamu sekarang berbeda, ya,"ucap Hendra tanpa dia sadari setelah melihat diri Dewi yang sekarang ini.
"Berbeda apanya, aku masih tetap sama, aku masih Dewi yang dulu, yang selalu mencintaimu,"ucap Dewi dengan penuh nada merayu. Hendra tersenyum mendengar ucapan Dewi. Entah mengapa detak jantungnya kembali berdebar-debar mendengar ucapan Dewi tersebut.
"Kamu semakin cantik dan pintar merayu sekarang ya,"ucap Hendra dan Dewi hanya tertawa kecil mendengar pujian Hendra tersebut.
"Aku masih tetap sama seperti Dewi yang dulu, aku masih sangat mencintaimu. Aku merindukanmu,"ucap Dewi sambil memeluk lengan Hendra erat-erat. Hendra merasa kasihan dengan apa yang sudah pernah dia lakukan kepada Dewi. Hendra menjadi lupa diri bahwa sekarang dia sudah memiliki seorang istri. Hanya karena rayuan dari mantan kekasihnya tersebut.
"Oya, kamu pasti haus kan, sayang, minumlah dahulu,"ucap Dewi sambil menyodorkan secangkir teh kepada Hendra. Dan hendrapun menerima teh tersebut dan meminumnya.
Bagus Hendra, mulai sekarang kamu akan semakin takluk kepadaku. Di dalam teh itu telah aku campur darah yang berasal dari tubuhku. Kamu akan semakin tunduk kepadaku setiap kali kamu meminum minuman itu.
...----------------...
👻 to be continued PELET DARAH ~ 3
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
🇮🇩⭕Nony kinoy❃hiat🇵🇸
nexs Thor, aku dah mampir nh
2022-03-05
1
★Merepotkan~
Like like like like~🌲🎉
2021-05-03
1
Eva Santi Lubis
lanjut
2021-04-23
1