...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...Happy Reading...
...----------------...
Galang berlari-lari diiringi Salim di belakangnya. Mereka berdua menuju ke tempat dimana Rani berada. Sedangkan kelima anak tadi hanya terdiam saja dan memilih untuk tidak mendekat.
"Aku pengen pulang aja deh, kak,"rengek Mice kepada Wulan.
"Sudah, tenang saja, tetap fokus, kalau kita tidak fokus takutnya malah kita bisa diganggu sama mereka,"sahut Wulan.
"Lha ya, benar juga itu, kalau kita banyak melamun dan mikir macem-macem malah gampang kesurupan, ya kan, Tia?"ujar Dini.
"Bener, sudahlah, kita banyak berdoa saja dan tetap fokus,"kata Tia.
"Itu, benar, ayo kita balik ke rumah saja,"ajak Siska kepada teman-temannya.
Sore harinya, ada peninjauan dari para dosen dengan kegiatan yang sedang dilakukan oleh mahasiswanya tersebut. Adanya kejadian yang menimpa diri Rani membuat Galang mendapat peringatan dari kaprodi mereka. Galang dan anggotanya diminta untuk segera kembali ke kampus keesokan harinya.
Rani pun akhirnya dibawa oleh kaprodi mereka kembali ke kota. Daripada kejadian seperti siang tadi terulang kembali. Dan itu hanya akan membuat jelek almamater kampus mereka.
Galang cukup pusing dengan rencana yang sudah dia atur sedemikian rupa harus gagal karena adanya rumor setan. Ditambah dengan kasus Rani yang kesurupan semakin membuat Galang ingin memaki saja.
"Astaga! Apa yang kamu lakukan, Lang!"pekik Salim yang melihat Galang sedang menenggak minuman keras di dalam tenda.
"Sudah diam saja kamu, Lim!"ujar Galang sambil melanjutkan minumnya. Sekaleng kecil minuman dengan kadar alkohol yang cukup lumayan.
"Lang, jangan seperti ini. Aku tahu kamu kesal dengan apa yang terjadi dalam acara ini. Tetapi ini semua bukan salah kamu juga..."
"Aku disalahkan, Lim! Aku disalahkan!"teriak Galang memotong ucapan Salim.
Galang melemparkan kaleng minumannya yang sudah habis dengan kesal. Salim sementara hanya terdiam menunggu Galang sampai merasa tenang terlebih dahulu.
"Iya, Lang... aku tahu, aku juga merasa bersalah dengan semua ini. Kita semua tidak akan melemparkan kesalahan ini hanya kepadamu. Kami semua juga akan menanggung kesalahan ini bersamamu,"ujar Salim.
Galang hanya terkekeh mendengar ucapan Salim.
"Kamu nggak dengar apa kata beliau tadi, heh! Aku akan dicopot jabatanku olehnya. Sungguh ironis, bukan? Aku dianggap nggak becus, Lim!"ujar Galang yang sudah mulai mabuk itu.
"Lang... kamu jangan patah semangat. Kita semua tahu kerja kerasmu selama ini. Kalau nanti ada rapat koordinasi untuk melakukan hal itu. Aku dan yang lain akan tetap membelamu. Kamu tenang saja,"kata Salim menenangkan perasaan Galang yang sedang gundah.
"Entahlah, Lim. Aku pusing,"ucap Galang sambil merebahkan tubuhnya dan menutupi wajahnya dengan lengan kanannya.
"Ya, sudah, kamu istirahat saja di tenda. Jangan keluar-keluar dulu, kondisimu seperti ini bisa menarik perhatian mereka yang ada di luar sana,"pesan Salim dan Galang hanya menganggukkan kepalanya.
"Udahlah, Lim, kamu urus saja mereka semua. Aku mau tidur dulu,"ujar Galang sambil melambaikan tangannya mengusir keberadaan Salim di tendanya.
Salim hanya menghela napasnya melihat kelakuan Galang tersebut.
"Ya, sudah, aku tinggal dulu,"pamit Salim.
"Hmm,"sahut Galang dengan cueknya.
Galang mencoba memejamkan matanya karena dia merasa lelah. Galang benar-benar merasa capek pikiran dan juga perasaan.
Dasar setan sialan! Gegara kalian rencanaku semua kacau!
...****************...
"Benarkah besok kita akan pulang?"tanya Wulan kepada keempat temannya.
"Iya, aku dengar seperti itu,"sahut Siska.
"Apa karena kasus si Rani jadi kita dipulangkan lebih cepat?"tanya Dini.
"Ya, sepertinya begitu,"sahut Tia.
"Baguslah, aku juga ingin segera pulang,"sahut Mice yang sudah tidak betah berada di tempat itu.
"Tenanglah, dek, besok juga kita pulang,"kata Wulan.
"Malam ini katanya juga tidak ada acara lagi,"ujar Siska.
"Lho, emangnya kenapa?"tanya Wulan penasaran.
"Aku dengar gosip dari senior-senior. Kalau mas Galang mabuk tadi sore di dalam tenda gegara dimarahin kaprodi saat membawa Rani kembali ke kota. Jadinya malam ini tidak ada acara lagi. Kita semua disuruh tidur lebih awal dan tidak boleh ada yang begadang,"ucap Siska dengan nada berbisik-bisik.
"Waduh, padahal aku kemarin suka dengan nyanyian anak cowok dari kelas A,"keluh Tia sambil memanyunkan bibirnya karena tidak bisa lagi melihat penampilan cowok idolanya.
Keempat temannya yang mendengar ucapan Tia barusan hanya menghela napas pendek.
"Astoge, Tia, please deh, kalau mau pedekate, sana temuin langsung dia terus minta nomor WhatsApp nya. Ribet banget jadi orang,"gerutu Mice.
Gelak tawa pun terdengar setelah Mice selesai berbicara. Memang diantara mereka berlima, Mice lah yang ucapannya paling pedas.
"Ampun dah! Kenapa harus aku yang minta nomor WhatsApp dia duluan. Gengsi dong aku,"sahut Tia masih dengan tingkat kepercayaan dirinya yang tinggi.
"Kamu juga ganjen banget dah. Udah tahu suasana genting begini masih aja sibuk tebar pesona ke cowok-cowok,"kata Mice kembali.
"Sudah-sudah, ya, adik-adik ku jangan bertengkar lagi. Cukup! Cukup! Oke,"lerai Wulan yang akhirnya harus memisahkan perdebatan diantara mereka berdua. Atau nantinya akan semakin panjang saja.
"Kalian berdua ini memang ya, kayak kucing dan tikus. Udah mirip Tom and Jerry saja. Dimana-mana selalu ribut,"keluh Dini.
"Lho, emang kalau nggak gitu nggak seru, kan,"ucap Siska sambil menahan tawanya.
"Sudah, kalian berdua ini juga kompor gas saja ya. Kalau memang infonya seperti itu. Lebih baik kita setelah ini segera bersiap-siap. Besok tinggal menunggu kepulangan saja,"kata Wulan kepada keempat temannya dan mengakhiri perdebatan tidak berguna diantara mereka barusan.
"Okelah, aku setuju denganmu, kak,"sahut Mice.
Tia, Dini dan Siska pun juga setuju dengan usulan dari Wulan tersebut.
"Ya, sudah, ayo segera mencuci piring habis itu kita berkemas,"ajak Wulan kepada teman-temannya.
Karena rumor adanya setan berwujud bayi bajang itu muncul dikala Rani dan Valen mencuci piring. Sekarang mereka tidak ada yang berani mencuci piring hanya berdua saja. Harus lebih dari dua orang saat melakukan hal tersebut.
Selain itu, mahasiswa dari universitas lain pun sudah berkemas pulang pada hari itu. Sehingga di tempat wisata tersebut hanya ada mahasiswa dari universitas rombongan Galang saja. Bisa dibayangkan semakin sepi tempat tersebut setelah hanya ada rombongan mereka saja di sana.
"Malam ini kamu yakin mau patroli, Lang?"tanya Salim yang melihat Galang sudah lebih baik daripada tadi sore. Meskipun matanya masih tampak memerah.
"Yakin, aman aja,"sahut Galang. Dia tidak mau dianggap tidak melaksanakan tanggung jawabnya.
"Ya, sudah kalau begitu, kita begadang malam ini. Kemarin malam sekitar jam satu lewat terjadi pemadaman di sini. Sekitar tiga puluh menit gitu. Semoga saja malam ini tidak terjadi,"ujar Salim.
"Kalaupun terjadi pemadaman, kita akan patroli di sekitar rumah yang ditempati anak-anak perempuan sana,"ujar Galang.
"Siap, ketua,"sahut Salim.
...----------------...
👻 to be continued BAJANG ~ 4
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Dhina ♑
Loh, katanya sudah tidak ada acara, kenapa malah rombongan Galang yang tinggal sendiri? Mestinya rombongan Galang yang duluan pulang kan
Nah...kalau ada hantu beneran gimana??
2021-08-06
0
Esther
dah ku tempel jempol hadir baby
2021-04-17
1
Eva Santi Lubis
like dan paporit ya
2021-04-16
0