...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...Happy Reading...
...----------------...
Malam itu cerita hantu seorang anak kecil yang matanya mengeluarkan darah pun menjadi topik utama di dalam rombongan mahasiswa. Bahkan mahasiswa dari universitas lain pun yang sedang berkemah di sana juga sudah mendengar berita menggemparkan tersebut. Apalagi sampai ada yang jatuh pingsan di tempat kejadian. Berita itu semakin diperbesar juga dengan adanya cerita horor bahwa pernah ada yang melihat bayi berlumuran darah di sekitar sana. Namun begitu di dekati justru bayi itu tertawa dan mengeluarkan taringnya.
"Sungguh cerita yang menyeramkan, kenapa tidak menjadi penulis saja mereka,"ujar Galang dengan nada skeptis mendengar cerita-cerita horor yang disampaikan oleh beberapa anggotanya.
Semua yang sedang rapat pagi itu di dalam tenda menjadi terdiam mendengar ucapan Galang sebagai ketua mereka.
"Kalian ini sudah hidup di zaman modern, masih saja takut dengan hal begituan. Kalian punya Tuhan tidak sih, kenapa kalian menjadi sekonyol ini,"ucap Galang kembali.
Dia sudah cukup pusing karena rencana berkemah mereka yang gagal. Ditambah lagi sekarang ada laporan bahwa ada mahasiswi yang pingsan karena melihat setan. Jelas dia akan ditegur sekembalinya ke kampus nanti karena sudah tidak mampu menjaga amanat yang sudah diberikan.
"Tetapi apa yang dilihat Valen itu benar, Lang,"ujar Salim meyakinkan Galang.
"Itu bisa saja karena halusinasi, Lim. Namanya juga suasana sepi, gelap, kita ini dekat dengan hutan, mereka itu terbiasa hidup di keramaian kota. Kamu kayak tidak tahu kebiasaan mereka saja, Lim. Jangan dibesar-besarkan masalah ini. Atau kamu mau kita kembali nanti akan menjadi masalah besar,"sahut Galang.
Salim terdiam kembali mendengar ucapan Galang yang berarti nantinya akan bermasalah dengan kaprodi mereka.
"Lalu bagaimana dengan Rani? Dia sejak kemarin banyak diam,"ujar Mita.
"Kalian sebagai seniornya yang cewek, terus dampingi anak-anak cewek itu. Jangan sampai ada yang melamun dan ingatkan mereka untuk tetap fokus. Bagi yang cowok, setiap kali akan mengadakan kegiatan, tolong di cek apakah semua sudah berkumpul. Dan mulai nanti malam, kita akan adakan ronda malam di sekitar lokasi rumah singgah,"putus Galang dalam rapat pagi itu.
...****************...
"Eh, kalian tahu tidak, semalam Rani pingsan karena melihat setan,"ujar Dini.
"Iya, Valen yang cerita kalau dia melihat anak kecil matanya nggak ada, cuy, hadeuh,"sahut Tia yang sudah merinding sekujur tubuhnya.
"Dan lagi mata anak itu mengeluarkan darah, serem nggak sih gaess,"ujar Siska sambil bergidik ngeri.
"Tempat ini memang horor,"ujar Wulan.
"Nih, aku punya buktinya,"ajak Wulan kepada teman-temannya itu untuk mendekat ke arahnya.
Wulan menunjukkan beberapa hasil screenshot yang dia dapatkan dari internet tentang lokasi tempat mereka mengadakan temu akrab.
"Astaga, kamu kapan cari beritanya, kak?"tanya Mice yang tidak menyangka Wulan sudah bergerak cepat mencari informasi.
"Aku pagi-pagi tadi olahraga jogging sampai ke gapura di atas sana. Barulah aku dapat sinyal untuk mengakses informasi di internet tentang tempat ini,"kata Wulan.
Ya, karena di tempat mereka sekarang tidak akan ada sinyal jika mereka tidak menuju ke tempat yang lebih tinggi seperti yang Wulan lakukan.
"Jadi di tempat ini memang pernah ada kenampakan gitu ya, kak?"tanya Mice.
"Bukan hanya pernah, tetapi sering, terutama di belakang rumah singgah itu. Karena dari info yang aku dapat dari warga sekitar. Di belakang rumah singgah itu dulunya sering dibuat untuk membuang bayi bajang,"kata Wulan.
"Apa? Bayi bajang? Apa itu kak?"tanya Mice.
"Astaga, Mice, kamu nggak ngerti ya, bayi bajang itu bukannya bayi yang hasil aborsi kan, ya?"ujar Dini.
"Ya, kamu benar, Din. Itu memang bayi yang digugurkan karena tidak diharapkan. Jadi dukun yang suka melakukan aborsi itu sering membuang janin-janin itu di sana,"ujar Wulan melanjutkan ceritanya.
Seketika yang mendengar cerita Wulan langsung merinding seketika dibuatnya.
"Apakah menurut kalian yang semalam itu adalah bayi bajang?"tanya Mice kembali.
"Menurutku sih benar begitu,"sahut Siska.
"Ya, aku juga sependapat dengan Siska,"ujar Wulan.
"Aduh, aku rasanya pengen cepat-cepat pulang deh,"kata Tia dengan wajah ketakutannya.
"Sama, aku juga sudah nggak betah berlama-lama di sini,"sahut Dini menimpali.
"Kita tinggal dua hari lagi disini, dibetah-betahin aja deh, lagian temannya juga banyak,"kata Wulan karena temu akrab adalah acara yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru seperti mereka.
"Emang kalian nggak berpikir apa ya kalau bisa aja jumlah bayi bajang itu nggak cuma satu, hayo, gimana?"kata Siska mengendorkan kembali keberanian mereka.
"Benar juga, nggak mungkin dukun itu cuma sekali melakukan aborsi itu, pasti udah ratusan kali,"kata Tia.
Mendadak bulu kuduk kelima cewek itu berdiri karena membayangkan hantu bayi bajang yang jumlahnya tidak hanya satu saja. Bahkan bertemu satu saja sudah menyeramkan apalagi banyak.
Dan tiba-tiba....
"Arrrrkkkkhhhhhhh.......!!!!"
Suara teriakan dan kehebohan yang terjadi tidak jauh dari kolam pemandian air panas membuat kelima anak itu penasaran untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Eh, mas Salim ada apa?"tanya Siska yang sengaja menghentikan Salim, kakak senior mereka yang tampak terburu-buru berlari hendak ke arah tenda.
"Itu, si rani menangis-nangis seperti orang kesurupan,"ujar Salim kemudian dia segera berlari ke tenda untuk memberitahu Galang.
Kelima anak cewek itu saling pandang dan enggan mendekat ke lokasi kejadian.
"Lagi?"tanya Mice dengan raut wajah ketakutan. Sama halnya dengan keempat wajah temannya yang lain.
"Ya, sepertinya bayi bajang itu masih mengikuti dia,"ujar Wulan.
...----------------...
👻 to be continued BAJANG ~ 3
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
🥰Siti Hindun
bayi bajang sama bayi ambar itu, sama g sih?🤔
2024-08-05
0
Dhina ♑
Rani jangan melamun dong, jadi incaran makhluk yang penasaran kan 👻👻
2021-07-25
1
Nikodemus Yudho Sulistyo
asik nih idenya
salam dari ANGKARAMURKA.
2021-06-10
0