...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...Happy Reading...
...----------------...
Galang mencoba memeriksa keadaan yang ada di belakang rumah singgah. Tiba-tiba dia melihat kembali sekelebat bayangan putih melintas. Galang mengejar bayangan itu. Karena rasa penasarannya, Galang tidak merasa jika dirinya kini mulai masuk ke dalam hutan.
Entah mengapa Galang merasa bahwa apa yang terjadi dengan kelompoknya karena sengaja ada yang mengerjai. Bukan karena adanya setan. Galang malas jika harus berpikir bahwa apa yang telah menimpa kelompoknya adalah karena gangguan dari hantu.
Tiba-tiba Galang kehilangan jejak dari bayangan putih yang sempat dia ikuti. Dan Galang baru tersadar jika dia sudah berada di dalam hutan. Merasa dirinya dipermainkan, Galangpun tersulut emosinya.
"Hei! Kalau berani tunjukkan dirimu!"ucap Galang dengan lantang. Dia sudah tidak memikirkan lagi dengan apa yang akan dia hadapi.
Tuk! Tuk! Tuk!
Galang merasakan dirinya ada yang menimpuk. Tetapi Galang tidak melihat siapa pun berada di sana. Emosi Galang menjadi tersulutlah sudah.
"Hei! Jangan beraninya sembunyi ya! Sini hadapi aku kalau berani!"tantang Galang tanpa rasa takut.
Namun, tidak terdengar suara apapun. Hanya hening yang dirasakan oleh Galang. Entah mengapa bulu kuduk Galang berdiri seketika. Tiba-tiba Galang mendengar sebuah suara merangsek seperti mendekat ke arahnya. Galang menunggu apakah itu yang sedang berjalan mengarah ke dirinya.
Namun, tiba-tiba suara gesekan itu tidak terdengar kembali.
"Hei! Jangan main-main ya!"ucap Galang merasa dipermainkan.
Hihihiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Galang terkesiap mendengar suara tawa khas tersebut. Galang memegang senternya erat-erat dan mulai merasa ketakutan.
Hihihiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Suara ringkihan tawa itu mulai terdengar kembali dan semakin keras saja. Suaranya seperti memenuhi seluruh hutan itu.
Oweeeekkkk...Oweeeekkkk...Oweeeekk....
Suara tangisan bayi kini mulai terdengar nyaring di dalam hutan tersebut. Nyali Galang pun mulai terkikis perlahan-lahan. Keberaniannya mulai menciut mendengar suara tawa meringkih dan juga tangisan suara bayi tersebut.
"Si....sial!"
Galang bergegas untuk pergi dari tempat itu sesegera mungkin. Dia seorang diri di dalam hutan dan sekarang makhluk-makhluk tak kasat mata itu mulai menyerang dirinya.
"Astaga!!!!!!"
Galang melotot tidak percaya dengan apa yang berada di depannya saat ini. Seorang anak tanpa baju merangkak semakin mendekati dirinya.
Hiks.... Hiks.... Hiks...
Anak kecil itu mulai menangis dan semakin mendekat ke arah Galang. Bulu kuduk Galang merinding dibuatnya. Mana ada anak kecil semalam ini berada di tengah hutan dengan telanjang diri.
"Tid....dak..tidak...,"gumam Galang sambil perlahan berjalan mundur ke belakang.
Hiks....Hiks....Hiks.....
Anak kecil itu berdiri dan langsung menegakkan kepalanya menunjukkan dirinya kepada Galang yang sudah ketakutan di sana.
"Kyaaaaaaaaaaa....."Galang berteriak tidak tahan melihat wajah mengerikan yang ada di hadapannya.
Galang berlari tunggang langgang menabrak apapun yang ada dihadapannya. Dia tidak peduli lagi dengan apa pun yang ada di depannya. Bahkan dia sampai terjatuh berkali-kali karena menabrak pohon-pohon yang ada di hutan.
Hihihiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Hiks.... Hiks... Hiks....
Galang terus berlari sekuat tenaga meskipun suara-suara itu terus menghantui dirinya. Akan tetapi, entah mengapa dia merasa tidak tahu arah untuk kembali. Sekian jauh Galang berlari dia seakan kembali dan kembali ke tempatnya semula. Ini sungguh aneh. Galang mulai terengah-engah karena sudah mulai capek berlari tetapi dia tidak menemukan jalan keluar dari hutan itu.
Hihihiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Hiks.... Hiks... Hiks....
"Tidaaaaaaaaaaaakkkkkkk!!!!!"Galang menutup telinganya mendengar suara-suara yang terus menggangunya tersebut. Galang terduduk bersandar di sebuah pohon besar. Tubuhnya mulai melemas. Apalagi sedari tadi telinganya selalu mendengar suara tawa meringkih dan juga tangisan bayi yang terus menggema.
"Hentikan! Berhenti!"teriak Galang sambil mendekap kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Hihihiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Hiks.... Hiks... Hiks....
Akan tetapi suara-suara itu tidak juga kunjung berhenti. Justru semakin terdengar bersahut-sahutan. Galang mulai pusing dan berakhir dengan ketidaksadaran nya di bawah sebuah pohon besar di dalam hutan seorang diri.
...----------------...
Sudah tiga puluh menit setelah pemadaman. Lampu sudah kembali menyala. Salim yang telah selesai berpatroli itupun kembali ke tenda untuk menemui Galang. Tetapi, alangkah terkejutnya Salim karena dia tidak menemukan Galang di sana.
"Lho, apa dia masih di rumah singgah?"gumam Salim.
Ketika Salim akan pergi mencari Galang, dia berpapasan dengan Deni dan juga Ega yang baru saja berpatroli.
"Eh, kalian berdua melihat Galang tidak?"tanya Salim kepada keduanya.
"Lha, bukannya kalian bersama-sama ya, Lim?"tanya Deni balik.
"Iya, tadi aku memang bersama-sama patroli di sekitar rumah singgah. Tetapi tadi sempat berpisah karena Galang mengantarkan salah satu junior ke toilet. Cuma kenapa dia belum kembali juga ya?"ujar Salim.
"Kita lihat saja ke rumah singgah, bagaimana?"tawar Deni.
"Iya, bener,"sahut Ega.
"Ya sudah, ayo kesana bersama-sama,"ujar Salim mengajak Deni dan Ega untuk ikut bersamanya.
Mereka bertiga berjalan mendekati rumah singgah. Dan di sana tidak ditemukan siapa-siapa. Tidak terdapat sosok Galang. Salim kemudian mengajak Deni dan Ega ke dekat toilet.
Begitu mendekati lokasi toilet, samar-samar terdengar suara seseorang minta tolong.
"Eh, kalian dengar itu nggak?"ujar Salim meminta pendapat Deni dan Ega.
"Aku pikir cuma aku sendiri yang samar-samar mendengar,"ujar Deni.
"Aku juga mendengarnya,"sahut Ega.
"Astaga! Ayo segera ke sana!"ajak Salim karena mereka bertiga sama-sama mendengar suara tersebut.
Salim melihat sorot lampu dari dalam toilet. Ternyata di toilet tersebut lampunya memang sedang rusak sehingga ketika pemadaman di sana telah usai. Masih saja tidak ada lampu toilet yang menyala.
"Siapa di sana?"tanya Salim begitu sampai di toilet.
"Kak.... Ka....kak....tolong...."suara lemah dari dalam salah satu ruangan toilet itu begitu dikenal oleh Salim.
"Ya ampun! Mice, kamukah di dalam?"tanya Salim. Tanpa menunggu jawaban dari Mice, Salim langsung membuka pintu toilet yang entah siapa yang jahil telah mengunci Mice dari luar toilet.
"Astagfirullah....Mice!"pekik Salim ketika melihat Mice sedang duduk berjongkok sambil menyembunyikan wajahnya.
Mendengar suara Salim dan beberapa orang datang menyelamatkannya. Mice segera bangkit dan menghambur ke arah Salim. Mice tampak sekali ketakutan. Salim berusaha menenangkan Mice dan mengajaknya keluar dari toilet tersebut.
"Apa yang sebenarnya terjadi, dek? Dan dimana Galang?"tanya Salim setelah dirasanya Mice sudah mulai membaik kondisinya.
Mice menggelengkan kepalanya,"aku tidak tahu, kak, waktu aku di dalam toilet, aku terkunci di sana. Aku sudah berteriak berkali-kali meminta tolong. Tetapi tidak ada yang mendengar. Bahkan kak Galang juga tidak datang membantu ku."
"Galang bukan tipe orang yang suka bercanda seperti itu sih, dek, karena aku sudah lama mengenalnya,"ucap Salim kepada Mice.
"Sepertinya ada yang aneh,"kata Deni.
"Aku setuju denganmu, den, kenapa suara Mice tidak terdengar kalau memang dia tadi berteriak-teriak, benar nggak?"kata Ega.
"Sama, aku berpikiran begitu, tadi aku dan Ega sempat melewati area dekat toilet cuma tidak terdengar apa-apa. Bahkan keberadaan Galang saja tidak tampak di sana,"jelas Deni.
Perasaan Salim mulai tidak enak dibuatnya. Sepertinya telah terjadi sesuatu dengan Galang. Salim menghela napas panjang.
"Begini saja, kita coba mencari Galang sekali lagi. Jika masih belum ketemu, kita lapor ke pos penjagaan dan meminta bantuan untuk mencari Galang, bagaimana?"kata Salim. Deni dan Ega mengangguk setuju dengan usulan Salim tersebut.
...----------------...
Keesokan paginya, berita menghilangnya ketua HMPS mereka menjadi sarapan pagi semua mahasiswa yang ada di sana. Mereka semua membicarakan penyebab dan kemungkinan yang membuat ketua mereka sampai menghilang.
Ditambah lagi cerita Mice tentang kejadian aneh yang dia alami saat di toilet. Mereka semua mulai menghubung-hubungkan kejadian mistis yang mereka alami sejak berada di tempat itu. Sekarang mereka masih menanti berita tentang Galang. Para penjaga di pos penjagaan pun mulai membantu mencari keberadaan Galang.
Sekitar jam sepuluh pagi, para tim sudah menemukan Galang dalam kondisi lemah tak berdaya di dalam hutan. Ada beberapa luka ditubuhnya sepertinya dia mengalami luka itu akibat terjatuh. Beberapa dosen dari kampus juga datang ke lokasi melihat keadaan dan mereka memutuskan membawa pulang semua mahasiswanya.
Acara Temu Akrab tahun itu menjadi sebuah cerita tersendiri bagi semua yang ikut serta dalam acara tersebut. Karena banyaknya kejadian ganjil yang terjadi di sana. Pihak kampus pun akhirnya memutuskan untuk tidak memperbolehkan acara Temu Akrab dilakukan di luar kampus lagi.
...----------------...
👻 Tamat
...Ini adalah sebuah kisah nyata dan banyak pembelajaran yang didapat dari sana....
...Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Kita tidak bisa memaksakan setiap kehendak. Atau masalah lah yang akan datang merundung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
🥰Siti Hindun
Astaghfirullah, kaget aku kak
2024-08-05
0
syafridawati
5 like mampir saling dukung
2021-08-16
0
Eva Santi Lubis
boomlike mendarat sukses mari
saling mendukung terimakasih
2021-04-16
0