PART 18

Adira yang belum paham, hanya mengangguk-angguk. Dengan sabar, Rendra menunggu Adira untuk makan terlebih dahulu.

Adira menyantap makanan nya dengan lahap. Sekali-kali, diliriknya Rendra yang hanya memperhatikannya. 

"Kak Ren, mau makan?" tanya Adira akhirnya. 

"Dira makan dulu yang kenyang, nanti kalau nggak habis baru Kakak yang makan," jawab Rendra sambil menelan air liurnya. 

"Sudah.. Dira sudah kenyang. Ini buat Kakak," ucap Adira menggeser piring makannya ke Rendra. 

"Dira kamu beneran sudah kenyang?" tanya Rendra ragu. 

"Sudah Kak!" jawab Adira tersenyum lebar. 

Rendra akhirnya menghabiskan makanan itu dengan lahap. Penjaga warung yang kasihan melihat kedua anak kecil yang terlihat tak punya uang itu pun menambahkan nasi untuk Rendra.

"Loh, saya nggak nambah, Bu.." ucap Rendra melihat piring berisi nasi putih dan kerupuk yang disodorkan penjaga warung.

"Nggak papa, itu bonus buat kalian," ucap penjaga warung tersenyum.

"Wah.. Terima kasih banyak, Bu!"

Rendra pun segera menuangkan kecap ke atas nasinya, dan makan dengan lahap.

Setelah membayar makanan, mereka pun keluar dari warung dan tak lupa membeli pisang untuk Ayi. 

Rendra menggandeng tangan Ayi hingga mereka sampai di sebuah pasar yang ramai. 

"Dira kamu tunggu disini ya.. Jangan ke mana mana," ucap Rendra meminta. Adira untuk duduk di sebuah pos satpam

"Kakak mau ke mana?" tanya Dira. 

"Uang kita hampir habis, Kakak akan kerja biar dapat uang," jawab Rendra menatap Adira.

Adira pun mengangguk patuh. Kerja ya..

"Ayi, waktu Dia bantu Nenek mengangkat barang di pasar, Dia dapat uang. Apa kerja itu seperti itu ya?" tanyanya kepada Ayu.

"Uu!! Uu!!" ucap Ayu berlompat-lompatan sambil menepuk-nepuk tangannya.

Adira menatap sekeliling pasar, dan tatapannya berhenti di sebuah toko yang sedang sibuk menurunkan barang-barang dari atas mobil. 

"Ayi ayo kita ke sana," seru Adira sambil membawa tas yang ditinggalkan Rendra tadi. 

"Permisi Pak, Dira boleh bantu angkat barang?" teriak Adira dengan suara nyaring. 

"E.. Anak kecil, minggir! Nanti kamu ketimpa karung," ujar pemilik toko meminta Adira untuk menjauh. 

"Dira mau kerja Pak, Dira mau dapat uang," jawab Adira tak mengindahkan omongan pemilik toko tersebut. 

"Di sini tidak ada lowongan buat anak kecil," seru pemilik toko. 

Adira pun melihat pemilik toko tersebut dengan wajah cemberut.

Bruuk… 

Tiba-tiba, seorang kuli jatuh terpeleset saat menggendong karung beras.

"Adi! Kamu kerjanya gimana sih! Niat kerja nggak kamu?!" omel pemilik toko. 

Pria yang dipanggil Adi pun berusaha untuk berdiri tapi sepertinya ia mengalami cedera hingga ia tak bisa berdiri.

"Bos, gimana ini? Kami harus ngirim ke tempat lain lagi!" ujar supir mobil yang melihat kejadian tersebut. 

"Aku aja yang gantikan Kakak itu!" seru Adira yang sudah berlari mendekat. 

"Kamu lagi!" bentak pemilik toko kesal. 

Sebelum dihentikan oleh pemilik toko, Adira segera meletakan bawaannya di pinggir toko dan meminta Ayi untuk menjaga tas tersebut, lalu ia segera menuju ke box belakang mobil pick-up untuk mengambil karung-karung di sana.

"Aduh.. Kamu anak kecil ngapain?!" ujar kenek mobil yang juga terkejut

Sebelum berhasil dihentikan oleh mereka, Dira sudah memanggul sebuah karung di pundaknya, lalu ditaruhnya di dalam toko, seperti yang dilakukan oleh Adi

Pemilik toko dan supir mobil langsung ternganga melihat kekuatan Dira. Mereka tak sadar bahwa mulut mereka sampai terbuka lebar. 

Tak membutuhkan waktu lama, karung-karung beras milik toko itu sudah turun semua dari atas mobil. 

"Mana uang kerja Dira?" seru Adira dengan senang. 

Pemilik toko yang masih belum percaya atas apa yang dilihatnya, segera membuka dompet dan memberikan dua lembar uang dua puluh ribuan ketangan Adira. 

"Wah.. Terima kasih Pak!" ucap Adira senang melihat uang itu, kemudian ia mendekati Adi yang masih duduk memijat-mijat kakinya sendiri.

"Kakak, biar Dira obati ya, tapi tahan sakitnya.." ucap Adira berjongkok di depan Adi

Dalam sekejab mata, Dira meluruskan kaki Adi, dan Adi pun berteriak kesakitan.

"Sudah selesai, sudah sembuh!" ujar Adira melompat riang. 

Pria tersebut pun mencoba berdiri dan terkejut begitu kakinya sudah tak sakit lati

"Dek.. Makasih ya.." seru Adi menatap Adira kebingungan.

"Namaku Dira bukan Dek!" jawab Dira sambil berlari mendekati Ayi dan segera membawa barang bawaannya dan kembali ke pos. 

"Ih.. heran.. Kenapa sih semua orang salah manggil nama Dira!" gerutunya di perjalanan kembali ke pos satpam.

Saat sampai di pos, Dira segera duduk menunggu Rendra dengan sabar, dan tak lama dilihatnya Rendra datang sambil membawa bungkusan di tangannya. 

"Kak Ren!" panggil Dira senang. 

"Kamu nggak apa-apakan Dira?" tanya Rendra yang terlihat kotor dan bermandikan keringat. 

"Nggak Kak! Kakak, ini Dira kerja!" ucap Dira sambil menyodorkan uang yang didapatnya.

"Hah..? Kamu dapat dari mana uang ini?" tanya Rendra terkejut. 

Dengan riang, Adira menceritakan apa yang di lakukannya tadi dan Rendra menatap Adira dengan kagum. Benar-benar cucu Kakek Pertapa..

Rendra kemudian mengajak Adira ke toilet umum, untuk mandi. Setelah mereka selesai mandi, Rendra kembali berpikir bagaimana cara mereka mencuci dan menjemur pakaian. 

"Ayo Dira, kita cari tempat istirahat," ucap Rendra menggandeng Adira yang masih asyik menikmati roti yang diberikan Rendra. 

Mereka kembali berjalan menyusuri jalan raya, dan Rendra menemukan beberapa orang sedang berteduh di bawah jembatan, kemudian diajaknya Dira ke sana. 

Rendra mengamati sekitarnya, ia menemukan kardus bekas lalu digelarnya di tanah

"Dira ayo duduk sini, kamu istirahat dulu," seru Rendra. 

Dira langsung mematuhi perintah Rendra karena ia sendiri merasa lelah setelah berjalan dan bekerja tadi. Tak lama, Dira terlelap dengan Rendra yang tetap menjaganya. 

Sambil menjaga Dira, diamati sekelilingnya yang ramai dengan orang-orang beristirahat.

"Maaf, lermisi Pak, boleh saya bertanya?" tanya Rendra sopan. 

"Ada apa Nak?" tanya pria itu. 

"Daerah sini, kalau mau cari kontrakan yang murah di mana ya?" tanya Rendra. 

"Yang murah ..." ucapnya sambil berpikir. "Di dekat pasar ada kos-kosan, harganya 100.000 sebulan Nak," jawab pria itu. 

"Terima kasih Pak," ucap Rendra sambil kembali mengamati Adira

Seratus ribu.. pikirnya. Uang Dira 40.000, uangku 45.000.. Masih kurang.. Tapi kasihan kalau Dira harus tidur di tempat seperti ini, pikirnya dalam hati. 

Rendra menghela nafas sambil mencoba mencari cara.

Saat hari sudah menjelang sore, Rendra dan Adira kembali memasuki kawasan pasar.

Rendra mengajak Adira berputar-putar, siapa tahu ada kos-kosan yang lebih murah. Dan untungnya, setelah menghabiskan beberapa jam berkeliling, mereka menemukan sebuah kos-kosan kecil dengan harga 75.000 per bulan.

"Dira sekarang kita tinggal di sini ya," ucap Rendra. 

"Terus Paman bagaimana Kak?" tanya Adira. 

"Nanti kita pasti bertemu.." ucap Rendra menahan tangisnya. Ia tak mau terlihat lemah di depan Dira. 

"Iya.. Nanti kita cari paman ya, Kakak jangan sedih, kan ada Dira," ujar Dira memeluk Rendra.

"Kamu di sini dulu ya, Kakak mau mencuci baju dulu," ujar Rendra berjalan keluarm

"Dira bantu Kakak!" jawab Adira tertawa riang.

Mereka berdua pun berjalan menuju ke kamar mandi, kemudian mencuci pakaian kotor mereka.

Setelah menjemur pakaian, Rendra mengajak Asira kembali ke pasar. Dengan riang, Adra mengikuti Rendra. Ia sangat senang diajak berkeliling.

Di pasar, tampak banyak mobil yang sedang sibuk menurunkan sayur-sayuran, buah, dan sebagainya. 

"Dira duduk di sana dulu ya. Kakak kerja dulu biar dapat uang buat makan malam ini," ucap Rendra. 

"Emang uang tadi nggak cukup ya Kak?" tanya Adira sedih.

"Uang tadi Kakak pakai buat bayar kos, tempat kita tidur," jelas Rendra. 

Dira kembali mengangguk-angguk meski tak begitu paham. Yang ia tahu, uangnya habis dan harus mencari lagi. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...

...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...

...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...

...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...

...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...

...Terima kasih.❤...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Elsa Jennie

Elsa Jennie

salut banget liat adira sama rendra.....

2022-01-21

0

Ferdian Ningsih

Ferdian Ningsih

😭😭😭

2021-08-23

0

Herni

Herni

sedih thor🥺😢

2021-04-04

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1
3 PART 2
4 PART 3
5 PART 4
6 PART 5
7 PART 6
8 PART 7
9 PART 8
10 PART 9
11 PART 10
12 PART 11
13 PART 12
14 PART 13
15 PART 14
16 PART 15
17 PART 16
18 PART 17
19 PART 18
20 PART 19
21 PART 20
22 PART 21
23 PART 22
24 PART 23
25 PART 24
26 PART 25
27 PART 26
28 PART 27
29 PART 28
30 PART 29
31 PART 30
32 PART 31
33 PART 32
34 PART 33
35 PART 34
36 PART 35
37 PART 36
38 PART 37
39 PART 38
40 PART 39
41 PART 40
42 PART 41
43 PART 42
44 PART 43
45 PART 44
46 PART 45
47 PART 46
48 PART 47
49 PART 48
50 PART 49
51 PART 50
52 PART 51
53 PART 52
54 PART 53
55 PART 54
56 PART 55
57 PART 56
58 PART 57
59 PART 58
60 PART 59
61 PART 60
62 PART 61
63 PART 62
64 PART 63
65 PART 64
66 PART 65
67 PART 66
68 PART 67
69 PART 68
70 PART 69
71 PART 70
72 PART 71
73 PART 72
74 PART 73
75 PART 74
76 PART 75
77 PART 76
78 PART 77
79 PART 78
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PENGUMUMAN (HIATUS)
107 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1
3
PART 2
4
PART 3
5
PART 4
6
PART 5
7
PART 6
8
PART 7
9
PART 8
10
PART 9
11
PART 10
12
PART 11
13
PART 12
14
PART 13
15
PART 14
16
PART 15
17
PART 16
18
PART 17
19
PART 18
20
PART 19
21
PART 20
22
PART 21
23
PART 22
24
PART 23
25
PART 24
26
PART 25
27
PART 26
28
PART 27
29
PART 28
30
PART 29
31
PART 30
32
PART 31
33
PART 32
34
PART 33
35
PART 34
36
PART 35
37
PART 36
38
PART 37
39
PART 38
40
PART 39
41
PART 40
42
PART 41
43
PART 42
44
PART 43
45
PART 44
46
PART 45
47
PART 46
48
PART 47
49
PART 48
50
PART 49
51
PART 50
52
PART 51
53
PART 52
54
PART 53
55
PART 54
56
PART 55
57
PART 56
58
PART 57
59
PART 58
60
PART 59
61
PART 60
62
PART 61
63
PART 62
64
PART 63
65
PART 64
66
PART 65
67
PART 66
68
PART 67
69
PART 68
70
PART 69
71
PART 70
72
PART 71
73
PART 72
74
PART 73
75
PART 74
76
PART 75
77
PART 76
78
PART 77
79
PART 78
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PENGUMUMAN (HIATUS)
107
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!