Adira yang belum paham, hanya mengangguk-angguk. Dengan sabar, Rendra menunggu Adira untuk makan terlebih dahulu.
Adira menyantap makanan nya dengan lahap. Sekali-kali, diliriknya Rendra yang hanya memperhatikannya.
"Kak Ren, mau makan?" tanya Adira akhirnya.
"Dira makan dulu yang kenyang, nanti kalau nggak habis baru Kakak yang makan," jawab Rendra sambil menelan air liurnya.
"Sudah.. Dira sudah kenyang. Ini buat Kakak," ucap Adira menggeser piring makannya ke Rendra.
"Dira kamu beneran sudah kenyang?" tanya Rendra ragu.
"Sudah Kak!" jawab Adira tersenyum lebar.
Rendra akhirnya menghabiskan makanan itu dengan lahap. Penjaga warung yang kasihan melihat kedua anak kecil yang terlihat tak punya uang itu pun menambahkan nasi untuk Rendra.
"Loh, saya nggak nambah, Bu.." ucap Rendra melihat piring berisi nasi putih dan kerupuk yang disodorkan penjaga warung.
"Nggak papa, itu bonus buat kalian," ucap penjaga warung tersenyum.
"Wah.. Terima kasih banyak, Bu!"
Rendra pun segera menuangkan kecap ke atas nasinya, dan makan dengan lahap.
Setelah membayar makanan, mereka pun keluar dari warung dan tak lupa membeli pisang untuk Ayi.
Rendra menggandeng tangan Ayi hingga mereka sampai di sebuah pasar yang ramai.
"Dira kamu tunggu disini ya.. Jangan ke mana mana," ucap Rendra meminta. Adira untuk duduk di sebuah pos satpam
"Kakak mau ke mana?" tanya Dira.
"Uang kita hampir habis, Kakak akan kerja biar dapat uang," jawab Rendra menatap Adira.
Adira pun mengangguk patuh. Kerja ya..
"Ayi, waktu Dia bantu Nenek mengangkat barang di pasar, Dia dapat uang. Apa kerja itu seperti itu ya?" tanyanya kepada Ayu.
"Uu!! Uu!!" ucap Ayu berlompat-lompatan sambil menepuk-nepuk tangannya.
Adira menatap sekeliling pasar, dan tatapannya berhenti di sebuah toko yang sedang sibuk menurunkan barang-barang dari atas mobil.
"Ayi ayo kita ke sana," seru Adira sambil membawa tas yang ditinggalkan Rendra tadi.
"Permisi Pak, Dira boleh bantu angkat barang?" teriak Adira dengan suara nyaring.
"E.. Anak kecil, minggir! Nanti kamu ketimpa karung," ujar pemilik toko meminta Adira untuk menjauh.
"Dira mau kerja Pak, Dira mau dapat uang," jawab Adira tak mengindahkan omongan pemilik toko tersebut.
"Di sini tidak ada lowongan buat anak kecil," seru pemilik toko.
Adira pun melihat pemilik toko tersebut dengan wajah cemberut.
Bruuk…
Tiba-tiba, seorang kuli jatuh terpeleset saat menggendong karung beras.
"Adi! Kamu kerjanya gimana sih! Niat kerja nggak kamu?!" omel pemilik toko.
Pria yang dipanggil Adi pun berusaha untuk berdiri tapi sepertinya ia mengalami cedera hingga ia tak bisa berdiri.
"Bos, gimana ini? Kami harus ngirim ke tempat lain lagi!" ujar supir mobil yang melihat kejadian tersebut.
"Aku aja yang gantikan Kakak itu!" seru Adira yang sudah berlari mendekat.
"Kamu lagi!" bentak pemilik toko kesal.
Sebelum dihentikan oleh pemilik toko, Adira segera meletakan bawaannya di pinggir toko dan meminta Ayi untuk menjaga tas tersebut, lalu ia segera menuju ke box belakang mobil pick-up untuk mengambil karung-karung di sana.
"Aduh.. Kamu anak kecil ngapain?!" ujar kenek mobil yang juga terkejut
Sebelum berhasil dihentikan oleh mereka, Dira sudah memanggul sebuah karung di pundaknya, lalu ditaruhnya di dalam toko, seperti yang dilakukan oleh Adi
Pemilik toko dan supir mobil langsung ternganga melihat kekuatan Dira. Mereka tak sadar bahwa mulut mereka sampai terbuka lebar.
Tak membutuhkan waktu lama, karung-karung beras milik toko itu sudah turun semua dari atas mobil.
"Mana uang kerja Dira?" seru Adira dengan senang.
Pemilik toko yang masih belum percaya atas apa yang dilihatnya, segera membuka dompet dan memberikan dua lembar uang dua puluh ribuan ketangan Adira.
"Wah.. Terima kasih Pak!" ucap Adira senang melihat uang itu, kemudian ia mendekati Adi yang masih duduk memijat-mijat kakinya sendiri.
"Kakak, biar Dira obati ya, tapi tahan sakitnya.." ucap Adira berjongkok di depan Adi
Dalam sekejab mata, Dira meluruskan kaki Adi, dan Adi pun berteriak kesakitan.
"Sudah selesai, sudah sembuh!" ujar Adira melompat riang.
Pria tersebut pun mencoba berdiri dan terkejut begitu kakinya sudah tak sakit lati
"Dek.. Makasih ya.." seru Adi menatap Adira kebingungan.
"Namaku Dira bukan Dek!" jawab Dira sambil berlari mendekati Ayi dan segera membawa barang bawaannya dan kembali ke pos.
"Ih.. heran.. Kenapa sih semua orang salah manggil nama Dira!" gerutunya di perjalanan kembali ke pos satpam.
Saat sampai di pos, Dira segera duduk menunggu Rendra dengan sabar, dan tak lama dilihatnya Rendra datang sambil membawa bungkusan di tangannya.
"Kak Ren!" panggil Dira senang.
"Kamu nggak apa-apakan Dira?" tanya Rendra yang terlihat kotor dan bermandikan keringat.
"Nggak Kak! Kakak, ini Dira kerja!" ucap Dira sambil menyodorkan uang yang didapatnya.
"Hah..? Kamu dapat dari mana uang ini?" tanya Rendra terkejut.
Dengan riang, Adira menceritakan apa yang di lakukannya tadi dan Rendra menatap Adira dengan kagum. Benar-benar cucu Kakek Pertapa..
Rendra kemudian mengajak Adira ke toilet umum, untuk mandi. Setelah mereka selesai mandi, Rendra kembali berpikir bagaimana cara mereka mencuci dan menjemur pakaian.
"Ayo Dira, kita cari tempat istirahat," ucap Rendra menggandeng Adira yang masih asyik menikmati roti yang diberikan Rendra.
Mereka kembali berjalan menyusuri jalan raya, dan Rendra menemukan beberapa orang sedang berteduh di bawah jembatan, kemudian diajaknya Dira ke sana.
Rendra mengamati sekitarnya, ia menemukan kardus bekas lalu digelarnya di tanah
"Dira ayo duduk sini, kamu istirahat dulu," seru Rendra.
Dira langsung mematuhi perintah Rendra karena ia sendiri merasa lelah setelah berjalan dan bekerja tadi. Tak lama, Dira terlelap dengan Rendra yang tetap menjaganya.
Sambil menjaga Dira, diamati sekelilingnya yang ramai dengan orang-orang beristirahat.
"Maaf, lermisi Pak, boleh saya bertanya?" tanya Rendra sopan.
"Ada apa Nak?" tanya pria itu.
"Daerah sini, kalau mau cari kontrakan yang murah di mana ya?" tanya Rendra.
"Yang murah ..." ucapnya sambil berpikir. "Di dekat pasar ada kos-kosan, harganya 100.000 sebulan Nak," jawab pria itu.
"Terima kasih Pak," ucap Rendra sambil kembali mengamati Adira
Seratus ribu.. pikirnya. Uang Dira 40.000, uangku 45.000.. Masih kurang.. Tapi kasihan kalau Dira harus tidur di tempat seperti ini, pikirnya dalam hati.
Rendra menghela nafas sambil mencoba mencari cara.
Saat hari sudah menjelang sore, Rendra dan Adira kembali memasuki kawasan pasar.
Rendra mengajak Adira berputar-putar, siapa tahu ada kos-kosan yang lebih murah. Dan untungnya, setelah menghabiskan beberapa jam berkeliling, mereka menemukan sebuah kos-kosan kecil dengan harga 75.000 per bulan.
"Dira sekarang kita tinggal di sini ya," ucap Rendra.
"Terus Paman bagaimana Kak?" tanya Adira.
"Nanti kita pasti bertemu.." ucap Rendra menahan tangisnya. Ia tak mau terlihat lemah di depan Dira.
"Iya.. Nanti kita cari paman ya, Kakak jangan sedih, kan ada Dira," ujar Dira memeluk Rendra.
"Kamu di sini dulu ya, Kakak mau mencuci baju dulu," ujar Rendra berjalan keluarm
"Dira bantu Kakak!" jawab Adira tertawa riang.
Mereka berdua pun berjalan menuju ke kamar mandi, kemudian mencuci pakaian kotor mereka.
Setelah menjemur pakaian, Rendra mengajak Asira kembali ke pasar. Dengan riang, Adra mengikuti Rendra. Ia sangat senang diajak berkeliling.
Di pasar, tampak banyak mobil yang sedang sibuk menurunkan sayur-sayuran, buah, dan sebagainya.
"Dira duduk di sana dulu ya. Kakak kerja dulu biar dapat uang buat makan malam ini," ucap Rendra.
"Emang uang tadi nggak cukup ya Kak?" tanya Adira sedih.
"Uang tadi Kakak pakai buat bayar kos, tempat kita tidur," jelas Rendra.
Dira kembali mengangguk-angguk meski tak begitu paham. Yang ia tahu, uangnya habis dan harus mencari lagi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...
...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...
...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...
...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...
...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...
...Terima kasih.❤...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Elsa Jennie
salut banget liat adira sama rendra.....
2022-01-21
0
Ferdian Ningsih
😭😭😭
2021-08-23
0
Herni
sedih thor🥺😢
2021-04-04
2