Di pagi hari, Adira yang sudah bangun terlebih dahulu, mendapati Rendra yang masih tertidur sambil duduk di kursi dekat pintu.
Perlahan, Adira keluar ke kamar mandi untuk mencuci wajah, lalu ia kembali dan duduk di depan Rendra dan mengamatinya.
"Ayi, memang paman kemana ya? Kasihan Kak Ren," ucap Adira sembari memeluk Ayi.
"Uu.." jawab Ayi membalas pelukan Adira sambil memejamkan matanya dengan sedih.
Rendra yang mendengar suara-suara pun terbangun dari tidurnya. Saat ia membuka matanya, dilihatnya Dira sedang mengamatinya terang-terangan.
"Kak Ren sudah bangun," ucap Adira tersenyum.
"Bapak sudah pulang?" tanya Rendra menatap Dira yang dijawab gelengan kepala.
"Bapak ke mana ya.." ucap Rendra seperti bergumam.
"Kak Ren, Dira lapar," ucap Adira sambil memegangi perutnya.
"Sebentar ya.. Kakak cuci muka dulu," ucap Rendra beringsut dari duduknya, berjalan keluar dari kamar menuju kamar mandi.
Setelah membersihkan dirinya sebentar, Rendra mengambil tas milik Juki dan memeriksanya. Untungnya, ayahnya meninggalkan selembar uang lima puluh ribuan di dalam tas itu.
"Ayo kita makan," ajak Rendra menggandeng tangan Adira yang terlihat gembira.
Rendra pun memesan makanan di warung nasi dekat penginapan. Sepiring nasi dengan sayur kangkung dan tempe goreng serta teh hangat dua gelas.
Adira segera melahap makanannya, juga tak lupa memberikan pisang kepada Ayi.
Selesai mereka makan, Rendra menatap sisa uangnya yang sudah berkurang. Sambil menghela nafas, Rendra mengajak Dira kembali ke penginapan.
"Kak, paman memangnya ke mana?" tanya Adira yang juga merasakan kegelisahan Rendra.
"Kakak tidak tahu, semoga bapak baik-baik saja.." jawab Rendra lirih.
"Pasti, paman pasti kembali," jawab Adira tersenyum, tapi Rendra cuma menatap Dira dengan enggan.
###
"Bagaimana dok? Apa nyawa orang itu bisa diselamatkan?" tanya Broto, pria yang menabrak Juki semalam.
"Syukurlah beliau dibawa kemari secepatnya. Tapi ia harus dirawat dulu sampai benar-benar pulih, saat ini beliau belum sadarkan diri," jawab Dokter.
"Asal selamat, nggak papa Dok! Biaya rumah sakit biar saya yang tanggung," jawab Broto lega begitu mendengar korbannya akhirnya bisa tertolong.
"Pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan, Bapak bisa langsung mengurus administrasinya ya," ucap Dokter sambil berpamitan.
Broto mengangguk dengan hati lega. Dari semalam, ia terduduk di ruang operasi menantikan kabar dari dokter.
Kalau saja ia tak menyetir sambil menerima telepon, pria itu tak akan celaka seperti sekarang, begitu pikirnya.
###
Di penginapan, Rendra dan Adira masih menunggu kedatangan Juki hingga siang kembali malam, hingga hari berganti hari.
Sudah dua hari bapaknya belum pulang juga. Uang di tangan Rendra pun kini kurang dari dua puluh ribu rupiah.
"Ren, mana bapakmu?" tanya pemilik penginapan saat melihat Rendra dan Adira baru pulang dari warung
"Bapak belum pulang, Bu.." jawab Rendra.
"Kalian harus bayar sewa penginapan lagi. Kalau nggak, kalian harus pergi dari sini," seru pemilik penginapan.
"Tapi Bu, kemana kami harus pergi? Apa nggak bisa menunggu sampai Bapak kembali?" tanya Rendra memohon.
"Tidak bisa! Kalian kira ini panti asuhan?! Sudah bereskan barang kalian sekarang!" bentak wanita itu.
Rendra pun mengajak Adra masuk ke kamar dan membereskan barang-barang mereka, setelah itu mereka pamit ke pemilik penginapan yang masig menunggu di depan kamar mereka.
"Kami permisi Bu," ucap Rendra lirih.
"Jaman begini mau main tipu-tipu.. Bapakmu nggak akan kembali!" celoteh pemilik penginapan dengan acuh.
"Kak, kenapa kita pergi? Kalau Paman datang bagaimana?" tanya Adira.
"Kita nggak ada uang, Dek.. Nggak bisa bayar penginapan itu lagi.." jawab Rendra.
"Kan uang Kakak masih ada? Tadi habis bayar makan kan ada kembalian Kak? Kasih saja ke Ibu galak itu," ucap Adira dengan polos
"Nggak cukup Dek, lagi uangnya buat kita makan besok.." jawab Rendra.
"Susah ya hidup di sini. Kalau di hutan, tidur tak usah bayar pakai uang, makan juga tinggal petik, ikan juga memancinh di sungai, dan ayam tinggal berburu di hutan," cerocos Adira sambil berjalan di sisi Rendra.
Rendra hanya diam mendengar ocehan Dira, pikirannya kacau, di mana mereka harus beristirahat malam ini.
"Terus sekarang kita ke mana Kak?" tanya Adira lagi.
"Kita jalan saja, siapa tahu ada tempat yang bisa untuk kita tidur," jawab Rendra lirih.
Adira pun diam mengikuti Rendra. Yang dirasakannya kali ini hanyalah perasaan senang berjalan-jalan, sudah lama ia tak bergerak bebas selama ini. Sambil mengamati gedung-gedung bertingkat dan mobil lalu lalang, Adira dan Rendra berjalan tanpa tujuan.
Saat mereka sampai di sebuah taman, Rendra pun mengajak Dira ke sana, dan mencari pepohonan yang rindang untuk mereka tidur.
"Kita tidur di sini kak?" tanya Dira tertawa senang.
"Iya, sudah kamu tidur saja. Kamu pasti lelah sehabis berjalan tadi," jawab Rendra sambil duduk berselonjor.
"Dira haus Kak.." oceh Dira sambil menatap pohon-pohon yang tumbuh lebat di sekitar taman.
Rendra mengeluarkan botol minuman dan memberikan ke Adira yang langsung menegaknya.
"Wah.. Segar lagi.." ucap Adira tertawa senang, kemudian ia berlari-lari bersama Ayi, bermain di taman itu,
"Jangan jauh-jauh Dek," seru Rendra tetap mengawasi.
Setelah puas bermain, Adira kembali ke tempat Rendra berada dan langsung merebahkan tubuhnya.
Rendra sendiri ikut merebahkan tubuhnya di sisi Adira.
Mereka pun memejamkan mata dan mulai tertidur pulas saking lelahnya. Tapi, Adira yang memiliki pendengaran tajam segera terjaga dari tidurnya begitu mendengar suara dua orang pria di dekatnya.
"Cel, ada anak-anak. Manis-manis nggak kayak gembel. Kita tangkap saja terus jual, bagaimana?"
"Wah iya Bang. Kalo laku, kita bisa libur kerja satu dua minggu, Bang!"
Adira pun langsung waspada, dan terus mendengarjan langkah kedua pria itu yang mulai berjalan mendekat.
Saat penculik itu hendak menangkap mereka, Adira segera melompat bangun dan menendang wajah kedua pria yang langsung tersungkur beberapa meter jauhnya.
"Sialan! Anak sialan!" maki pria yang telihat lebih tua dari pria lainnya.
Ia segera berdiri, mencoba untuk menangkap Adira kembali.
Rendra yang mendengar suara keributan, juga ikut terbangun dan berdiri, ia terkejut mendapati ada dua orang pria hendak menyerang Adira.
Tanpa pikir panjang, Rendra segera menarik Adira agar bersembunyi di belakangnya, lalu Rendra segera menghadapi kedua preman tersebut.
Dengan jurus-jurus yang diajarkan oleh Pertapa Sakti sejak tiga tahun lalu, Rendractak memberi kesempatan bagi preman itu untuk menghindar. Rendra segera mengirim pukulan jarak jauh hingga kedua preman tersebut tersungkur mundur
"Ayo pergi!" teriak salah satu pria kepada kawannya.
"Eh... Jangan lari!" seru Adira hendak mengejar tetapi segera ditahan oleh Rendra.
"Biarkan saja, ayo kita pergi dari sini," ajak Rendra yang merasa tempat itu tidak aman.
"Kak, Dira lapar.." ucap Dira sambil menatap Rendra.
"Ayo kita cari warung makan," jawab Rendra yang juga belum makan sejak siang tadi.
Setelah berjalan kaki beberapa waktu, mereka pun masuk ke dalam sebuah warung kecil di sudut pasar.
Sebelum memesan, Rendra bertanya harga makanan di sana terlebih dahulu, kemudian dirogohnya saku celananya. Aku harus hemat, ucapnya dalam hati.
"Bu, nasinya satu ya, lauknya sayur kangkung saja.." ucap Rendra kemudian duduk di sisi Dira.
"Kok cuma satu Kak?" tanya Dira heran.
"Iya kita makan sama-sama ya.. Kita harus hemat, uang kakak tinggal sedikit," bisik Rendra.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...
...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...
...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...
...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...
...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...
...Terima kasih.❤...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Shautul Islah
kasian thor, kirim seseorang yg mau nolong dong thor,
2022-02-23
0
Nanda Lelo
gag kebayang gimana perjuangan mereka,, masih kecil2, berada d tempat asing tanpa bekal yg cukup
2022-02-19
0
Sumiati
mudah2n cpet ktmu sama kakekmu Adira
2021-08-29
0