PART 10

Embun pagi masih membasahi dedaunan, tetapi dua insan berbeda usia ini sudah rajin berlatih di tepi Danau.

Dingin udara pagi yang menusuk kulit sama sekali tak menjadi masalah bagi mereka. Dengan lincahnya, mereka bergerak seirama. Gerakan-gerakan lincah yang bahkan bisa membelah angin.

"Dira, coba sayat pohon itu. jangan sampai meledak," ucap Pertapa Tua.

Dengan sekali hentakan, Adira memukul angin, hingga angin itu menyayat pohon di depannya

"Hebat. Gerakanmu semakin gesit dan terkontrol," ucap Pertapa Tua sambil memeriksa pohon yang tersayat. Dua puluh centimeter panjangnya.

"Ayo kita sarapan. Matahari sudah terbit," ucap Pertapa Tua kemudian melayang menuju gua untuk menyiapkan sarapan.

"Ayo Ayi!" panggil Dira kepada Ayi yang kembali tertidur diatas pohon.

###

"Dira, sudah siap?" tanya Pertapa Tua setelah mereka selesai sarapan.

"Sudah, Kek," jawab Adira.

"Baiklah, ayo kita berangkat. Ayo balapan dengan Kakek hingga ke bibir hutan," ucap Pertapa Tua tersenyum.

"Ayo!" jawab bocah lima tahun itu dengan semangat, lalu mereka melesat cepat menembus hutan.

"Yah.. Dira kalah lagi," ucap Adira cemberut.

"Hahaha, nanti kalau kamu sudah dewasa, kamu pasti bisa mengalahkan Kakek," ucap Pertapa Tua membelai lembut rambut Adira.

"Ayo, kita masuk ke desa." Pertapa Tua menggandeng lengan kecil Adira dan berjalan memasuki gerbang desa.

"Pagi Pak Tabib. Ini cucu Pak Tabib yang pernah diceritakan itu ya?" sapa Bu Romlah saat melihat kedatangan Pertapa Tua dan Adira.

"Betul, Bu," ucap Pertapa Tua tersenyum. "Adira, ayo perkenalan diri."

"Selamat pagi, nama saya Dira," ucap Dira dengan sopan sambil mencium tangan Bu Romlah.

"Ya ampun, manisnya.. Dira mau permen nggak? Tante punya banyak permen loh," ucap Bu Romlah tak tahan akan kegemasan Adira.

"Permen.." ucap Adira dengan mata berbinar.

Bola kristal yang katanya manis, yang hanya pernah ia lihat di buku cerita itu kini ada di depannya. Dengan ragu, Adira menatap Pertapa Tua, meminta ijin untuk menerima pemberian dari wanita paruh baya di depannya.

"Boleh. Tapi besok-besok Adira tak boleh makan permen banyak-bayak ya," ucap Pertapa Tua tertawa kecil.

Dengan malu-malu, Adira pun mengambil lolipop yang diberikan oleh Bu Romlah, lalu mencicipinya. Matanya berbinar senang. Baru pertama kali ia memakan makanan seenak ini.

"Pak Tabib kok tumben bawa Adira ke desa? Ada acara apa?" tanya Bu Romlah.

"Iya, Bu. Sebentar lagi saya harus pergi jauh. Saya tidak bisa mengajak Adira ikut dengan saya, jadi saya ingin menitipkannya kepada Juki," ucap Pertapa Tua.

"Oh.. begitu.." ucap Bu Romlah sedih. Tak bisa dibayangkannya, seorang gadis yang masih berusia lima tahun ditinggal pergi oleh satu-satunya keluarganya.

"Dira, Dira kalau butuh sesuatu, datang aja ke rumah Tante ya. Nanti Tante akan bantu Dira sebisa Tante," ucap Bu Romlah mengelus lembut rambut Adira.

"Terima kasih, Tante.." jawabnya malu-malu.

"Kalau begitu saya permisi dulu, Bu. Saya mau mengajak Dira berkeliling desa.

"Hati-hati, Pak Tabib. Sampai jumpa lagi, Dira," ucap Bu Romlah melambaikan tangannya.

Melihat itu, Adira pun ikut melambaikan tangannya dan tersenyum senang.

"Ya ampun.. Cucu Pak Tabib lucu sekali.." gumam Bu Romlah masih menatap gadis mungil itu.

"Kakek, di situ ada apa?" tanya Adira terkejut melihat orang-orang berkerumun di sebuah tempat.

"Hahaha. Itu yang namanya pasar, tempat orang melakukan transaksi jual beli," ucap Pertapa Tua tertawa melihat ekspresi Adira.

"Oh.. Pasar.. Dira kita ada sesuatu terjadi dengan mereka.." ucap Adira dengan polosnya.

"Hahaha, Dira mau ke sana?"

"Tak usah, Kek.. Di sana ramai sekali.."

Setelah berkeliling dan berkenalan dengan beberapa orang warga, sampailah mereka di rumah Juki.

"Nah Dira, di sinilah kamu akan tinggal nanti," ucap Pertapa Tua memandang rumah petak berdinding batu bata itu.

Pertapa Tua pun mulai mengetuk pintu rumah, dan Juki-lah yang membukakan pintu bagi mereka.

"Tuan Pertapa," ucap Juki sedikit kaget. "Silakan masuk, Tuan.."

Pertapa Tua pun masuk, diikuti Adira di belakangnya. Juki sedikit kaget melihat Pertapa Tua yang membawa seorang gadis kecil. Apakah ini Nona Adira...

"Silakan duduk Tuan .. No-Nona Adira?" tanya Juki ingin memastikan.

"Benar, dia adalah Adira," ucap Pertapa Tua. "Dira, ini Paman Juki, orang yang akan merawatmu selama di desa nanti. Paman Juki juga punya seorang putra berusia delapan tahun. Jadi kamu nggak akan merasa kesepian nanti."

"Halo, Paman. Nama saya Dira," ucap Dira memperkenalkan Diri dengan sopan, seperti yang sudah diajarkan Pertapa Tua dulu.

"Iya, Non. Saya Juki," ucap Juki memperkenalkan Diri.

Dira yang tak pernah mendengar sapaan 'Non' pun terheran. Apakah pendengaran Paman ini terganggu?

"Bukan Non.. Nama saya Dira.." ucap Dira sedikit keras.

Juki yang mendengan Dira berteriak oun menjadi sedikit terkejut. "E-Eh.. Iya Dira," ucapnya tergugup.

"Dira kenapa teriak?" tanya Pertapa Tua yang juga terkejut.

"Ah.. Soalnya Paman Juki panggil Dira dengan nama lain.. Jadi mungkin pendengaran Paman agak terganggu," ucap Dira berbisik kepada Pertapa Tua.

"Hahaha," Pertapa Tua tertawa dengan keras. Juki yang sebenarnya juga mendengar bisikan kecil dari Adira pun menahan tawanya.

"Dira, Non itu artinya Nona. Itu sapaan untuk perempuan muda yang dihormati," ucap Pertapa Tua menjelaskan.

"Oh gitu.. Tapi kenapa Dira dihormati?" tanya Adira kembali terheran.

"Karena Paman Juki sebenarnya pernah bekerja dengsn keluarga Dira. Karena itu juga, Kakek menitipkan Dira dengan Paman Juki."

"Dira jangan sungkan ya dengan Paman," ucap Juki mencoba tersenyum. Sebenarnya, ia sendiri juga gugup.

"Anakmu mana, Juk?" tanya Pertapa Tua yang tak melihat keberadaan Rendra.

"Rendra sedang ke pasar, Tuan. Mungkin sebentar lagi pulang. Mau ditunggu, Tuan?" ucap Juki.

"Hmm, begitu.. Tak usah. Dira bisa berkenalan dengan Rendra kapan-kapan. Kalau begitu kami pulang dulu," ucap Pertapa Tua bangkit dari duduknya.

Melihat kakeknya pamit pulang, Dira pun ikut berpamitan.

"Saya pamit dulu, Paman," ucap Dira mencium tangan Juki dengan sopan.

"Iya, Hati-hati Tuan, Dira.." ucap Juki tersenyum.

###

Setelah kepergian mereka, Juki kembali duduk di kursi bambu di ruang tamunya. Ia tersenyum lega melihat nonanya selamat dan tumbuh dengan baik.

Meski masih ada perasaan bersalah dan menyesal, tetapi hatinya sedikit lega setelah melihat nonanya masih hidup dengan mata kepalanya sendiri.

Dulu, tanggung jawabnya merawat Adira masih menjadi beban baginya. Tetapi sekarang, ia sudah benar-benar menganggap tanggung jawab itu sebagai kesempatan untuk menebus kesalahannya.

"Pak, kok duduk melamun di sini?" tanya Rendra yang baru pulang.

"Ah, tadi Tuan Pertapa kemari. Bapak sudah bertemu dengan Nona Adira," ucap Juki sambil tersenyum.

"Bapak terlihat bahagia," ucap Rendra ikut tersenyum.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...

...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...

...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...

...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...

...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...

...Terima kasih.❤...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Alva Arif

Alva Arif

mantap

2022-05-24

0

Kiara Putri

Kiara Putri

masya allah! kisah ini jg bagus. semoga sama bagusnya sama kisah fania itu adalah aku. dan sang penulisnya senantiasa diberikan kesehatan,serta umur panjang oleh allah swt. sukses selalu ya oter?

2021-03-28

0

Agustina

Agustina

😍😍😍😍

2021-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1
3 PART 2
4 PART 3
5 PART 4
6 PART 5
7 PART 6
8 PART 7
9 PART 8
10 PART 9
11 PART 10
12 PART 11
13 PART 12
14 PART 13
15 PART 14
16 PART 15
17 PART 16
18 PART 17
19 PART 18
20 PART 19
21 PART 20
22 PART 21
23 PART 22
24 PART 23
25 PART 24
26 PART 25
27 PART 26
28 PART 27
29 PART 28
30 PART 29
31 PART 30
32 PART 31
33 PART 32
34 PART 33
35 PART 34
36 PART 35
37 PART 36
38 PART 37
39 PART 38
40 PART 39
41 PART 40
42 PART 41
43 PART 42
44 PART 43
45 PART 44
46 PART 45
47 PART 46
48 PART 47
49 PART 48
50 PART 49
51 PART 50
52 PART 51
53 PART 52
54 PART 53
55 PART 54
56 PART 55
57 PART 56
58 PART 57
59 PART 58
60 PART 59
61 PART 60
62 PART 61
63 PART 62
64 PART 63
65 PART 64
66 PART 65
67 PART 66
68 PART 67
69 PART 68
70 PART 69
71 PART 70
72 PART 71
73 PART 72
74 PART 73
75 PART 74
76 PART 75
77 PART 76
78 PART 77
79 PART 78
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PENGUMUMAN (HIATUS)
107 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1
3
PART 2
4
PART 3
5
PART 4
6
PART 5
7
PART 6
8
PART 7
9
PART 8
10
PART 9
11
PART 10
12
PART 11
13
PART 12
14
PART 13
15
PART 14
16
PART 15
17
PART 16
18
PART 17
19
PART 18
20
PART 19
21
PART 20
22
PART 21
23
PART 22
24
PART 23
25
PART 24
26
PART 25
27
PART 26
28
PART 27
29
PART 28
30
PART 29
31
PART 30
32
PART 31
33
PART 32
34
PART 33
35
PART 34
36
PART 35
37
PART 36
38
PART 37
39
PART 38
40
PART 39
41
PART 40
42
PART 41
43
PART 42
44
PART 43
45
PART 44
46
PART 45
47
PART 46
48
PART 47
49
PART 48
50
PART 49
51
PART 50
52
PART 51
53
PART 52
54
PART 53
55
PART 54
56
PART 55
57
PART 56
58
PART 57
59
PART 58
60
PART 59
61
PART 60
62
PART 61
63
PART 62
64
PART 63
65
PART 64
66
PART 65
67
PART 66
68
PART 67
69
PART 68
70
PART 69
71
PART 70
72
PART 71
73
PART 72
74
PART 73
75
PART 74
76
PART 75
77
PART 76
78
PART 77
79
PART 78
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PENGUMUMAN (HIATUS)
107
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!