PART 15

Malam hari, Adira terbangun saat mencium wangi yang sangat menggugah selera. Perutnya pun ikut berbunyi.

Ayi yang sudah bangun sedari tadi, sedang duduk diam di sebelahnya sambil menikmati sebuah pisang.

"Ayi, ini wangi apa ya.. Harum sekali," ucap Dira sambil mengendus-endus.

"Uu.." Ayi menggelengkan kepalanya.

Adira pun segera beranjak keluar dari kamar, dan mendapati Juki yang sedang menyiapkan makan malam.

"Wah, pas banget kamu baru bangun, Dira. Ayo sini makan bareng," ucap Juki sambil meletakkan tiga mangkuk mie di atas meja.

"Paman, apa ini mie yang tadi?" tanya Dira memperhatikan mie instan kuah dengan telur rebus di atasnya.

Wanginya yang sangat harum membuat Adira mengendus-endus makanan di depannya dengan kuat.

"Iya Dira. Sudah, ayo dimakan jangan diciumi terus. Makannya pelan-pelan ya. Masih panas," ucap Juki tersenyum.

Di sebelah Juki, Rendra terus memperhatikan Adira, menjaganya agar Adira tidak makan menggunakan tangan.

Benar saja, Adira hendak mencelupkan tangannya ke dalam mangkuk panas itu. Rendra pun segera menghentikan tangan Adira.

"Oh iya.. Pakai sendok garpu," ucap Adira dengan mata membulat.

"Pintar," ucap Rendra tersenyum.

"Wah! Ini enak sekali!" ucap Adira berteriak.

"Hahaha, mie instan memang paling enak. Apalagi kalau cuacanya sedang dingin seperti ini!" ucap Rendra tertawa.

###

Selesai makan, Rendra segera membantu Juki membereskan sisa makan malam mereka.

"Bapak kenapa termenung?" tanya Rendra begitu cucian piring selesai.

"Hmm.. Rendra, Dira, duduk sini." Juki berkata sambil menepuk kursi di sebelahnya.

"Lusa kita pergi ke kota ya, kita antarkan Dira kembali ke keluarganya," ucap Juki dengan mantap.

"Tapi kan Rendra sekolah, Pak," ucap Rendra.

"Nggak papa, libur dulu ya.. Kita bantu Dira." ucapnya. "Besok Bapak buatkan surat ijin untuk wali kelasmu ya."

"Paman, memangnya keluarga Dira ada di mana?" tanya Adira.

"Mereka tinggal di Jakarta. Lusa kita ke sana ya," ucap Juki.

"Iya jauh, nanti kita akan naik bus ke Semarang, lalu dari sana kita akan naik kereta ke Jakarta, Perjalanannya akan memakan waktu setengah hari," ucap Juki.

"Kereta.." ucap Adira mengingat-ingat bentuk kereta dalam buku yang dibacanya.

"Iya.. Ya sudah, Paman mau berangkat kerja dulu. Renda jaga Dira ya," pamit Juki sambil bersiap pergi. 

###

Malam hari saat semua terlelap, gadis kecil yang pikirannya sedang dipenuhi kekhawatiran ini masih terjaga.

"Ayi, kata Paman kita akan pergi jauh.. Kita harus pamit dengan Loreng dulu.. Jangan berisik ya," ucap Adira berbisik ke Ayi yang juga masih terjaga.

Adira segera berjalan keluar dan menutup pintu dengan perlahan, lalu ia melayang dengan cepat menuju hutan.

"Loreng.." panggil Adira saat melihat Loreng masih setia di dalam gua.

Dira pun berlari merangkul leher Loreng dan menciumnya. 

"Loreng.. Kata Paman, Dira akan diajak ke kota esok lusa untuk mencari keluarga Dira. Katanya tempatnya jauh.. Mungkin Dira tidak bisa kemari lagi.." ucap Adira sambil mengelus tubuh Loreng yang ikut mengaum kencang. 

"Maaf ya Loreng.." ucap Adira yang sedih karena harus meninggalkan Loreng.

Loreng pun mendengkur sedih di sisi Adira, lalu ia menundukkan badannya, meminta Adira untuk naik ke punggungnya.

Malam ini, mereka bertiga menghabiskan waktu bersama bermain dan mengelilingi hutan.

Saat fajar tiba, Loreng menurunkan Adira di bibir hutan, dan Adira pun kembali ke rumah Juki, dan menyelinap masuk ke dalam kamarnya.

###

Kringg.. Kringg..

Telepon di ruangan direktur berdering dengan kencangnya.

Seorang pria paruh baya yang sedang sibuk dengan kertas-kertas di hadapannya segera mengangkat telepon itu.

"Baiklah. Lanjutkan lagi pencarian kalian," ucapnya saat memutus panggilan telepon.

"Bima, kalian di mana.." ucap Adi dengan lirih.

Sampai detik ini, orang bawahannya belum menemukan keberadaan putranya sekeluarga. 

Tok.. Tok..

"Masuk.." jawabnya. 

"Siang Pak," ucap Farhan, sekretarisnya. 

"Ada apa Han?" tanya Adiyaksa. 

"Apa pencarian masih akan diteruskan, Pak?" tanya Farhan hati-hati. 

"Tentu saja! Dan tambahkan personil lagi, yang lebih handal! Aku yakin kita bisa menemukan mereka," jawab Adi menghela nafas.

"Tapi Pak, belakangan ini omset perusahaan kita terus menurun.. Beberapa perusahaan menolak bekerja sama dengan kita, dan tak sedikit yang tak mau memperpanjang kerja sama mereka. Saya khawatir ada dalang di balik semua ini," ucap Farhan.

"Ya, saya juga berpikir seperti itu. Kalau aku kerahkan personil tambahan untuk mencari anakku dan mencari dalang yang merusak bisnisku, apakah dana kita cukup?" ucap Adi memijat pelipisnya. Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa uang akan menjadi masalah baginya.

Bisnisnya yang merosot perlahan, membuatnya harus berhati-hati dalam mengeluarkan uang.

"Saya akan kerahkan sepuluh orang personil, Pak," jawab Farhan.

"Cuma sepuluh? Baiklah.." ucapnya menghembuskan nafas dengan kasar.

###

Hari ini Juki, Rendra, dan juga Dira sudah duduk di dalam sebuah bus menuju Kota Semarang. 

Selama perjalanan, Adira yang tak pernah naik bus pun banyak bertanya dan Juki pun menjawabnya dengan sabar.

Karena tidak boleh membawa hewan peliharaan, Adira menyembunyikan Ayi di dalam keranjang. Tentu saja Ayi banyak bergerak karena tidak betah diam di dalam keranjang sempit itu.

"Ayi.. Ayi yang tenang dong. Nanti nggak boleh ikut loh.." bisik Adira sambil mengelus kepala Ayi di dalam keranjang.

Perjalanan yang cukup panjang itu tak membuat Adira bosan karena banyak hal baru yang ditemuinya. 

Saat mereka tiba di Kota Semarang, hari sudah menjelang siang. Juki mengajak mereka mampir ke warung di depan stasiun untuk makan terlebih dahulu.

"Rendra, Dira, kalian tunggu di sini dan jangan kemana mana ya. Bapak mau beli tiket kereta dulu," pesan Juki kepada Rendra dan Adira. 

Rendra yang mengerti kemudian mengangguk dan mereka duduk di kedai kecil sambil memesan minuman. 

"Kak, apakah kita akan naik kereta?" tanya Adira sambil melihat bangunan stasiun besar di depannya.

"Iya, kita akan naik kereta ke Jakarta," ucap Rendra.

"Kak Ren pernah naik kereta?" tanyanya lagi.

"Belum. Kakak juga belum pernah naik kereta."

"Ayo," ucap Juki saat kembali dengan tiga buah tiket.

Sesampainya di dalam stasiun. Adira pun tersenyum begitu melihat kereta api sungguhan. Wajahnya kembali berseri mengagumi kemegahan kendaraan panjang itu.

"Iya, kita jangan jauh-jauh dari Bapak ya, Kakak juga belum pernah naik kereta," ucap Rendra. 

Adira mengangguk senang dan tak bosan-bosannya melihat kereta yang datang dan pergi bergantian. 

Hingga akhirnya kereta yang akan mereka tumpangi pun datang. Juki segera menggendong Adira dan menggandeng Renda masuk ke dalam kereta yang penuh sesak itu.

Selama perjalanan menuju ke Jakarta, Adira selalu mengoceh dengan pertanyaan-pertanyaannya, sedangkan Ayi masih disembunyikan di dalam keranjang. Dengan pisang dan kacang di dekatnya, Ayi pun bisa bersembunyi dengan tenang. Adira juga sering mengajak Ayi berbicara dan mengelus kepalanya hingga Ayi merasa nyaman. 

Selama perjalanan panjang itu, Adira dan Rendra yang bosan dan lelah pun akhirnya tertidur. Juki sendiri masih terjaga dan mengawasi mereka dan juga Ayi.

Hatinya pun bergejolak. Waktunya untuk mengakui kesalahannya pun akan segera tiba. Dengan susah payah, Juki mencoba untuk menenangkan dirinya hingga ia sendiri pun jatuh tertidur.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...

...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...

...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...

...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...

...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...

...Terima kasih.❤...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Sumiati

Sumiati

lanjut

2021-08-29

0

Sriwulandari

Sriwulandari

keren cerita nya

2021-01-24

2

Siti Khudsiyah

Siti Khudsiyah

seru thoorr .. ditunggu upnya Yaa😍

2021-01-19

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1
3 PART 2
4 PART 3
5 PART 4
6 PART 5
7 PART 6
8 PART 7
9 PART 8
10 PART 9
11 PART 10
12 PART 11
13 PART 12
14 PART 13
15 PART 14
16 PART 15
17 PART 16
18 PART 17
19 PART 18
20 PART 19
21 PART 20
22 PART 21
23 PART 22
24 PART 23
25 PART 24
26 PART 25
27 PART 26
28 PART 27
29 PART 28
30 PART 29
31 PART 30
32 PART 31
33 PART 32
34 PART 33
35 PART 34
36 PART 35
37 PART 36
38 PART 37
39 PART 38
40 PART 39
41 PART 40
42 PART 41
43 PART 42
44 PART 43
45 PART 44
46 PART 45
47 PART 46
48 PART 47
49 PART 48
50 PART 49
51 PART 50
52 PART 51
53 PART 52
54 PART 53
55 PART 54
56 PART 55
57 PART 56
58 PART 57
59 PART 58
60 PART 59
61 PART 60
62 PART 61
63 PART 62
64 PART 63
65 PART 64
66 PART 65
67 PART 66
68 PART 67
69 PART 68
70 PART 69
71 PART 70
72 PART 71
73 PART 72
74 PART 73
75 PART 74
76 PART 75
77 PART 76
78 PART 77
79 PART 78
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PENGUMUMAN (HIATUS)
107 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1
3
PART 2
4
PART 3
5
PART 4
6
PART 5
7
PART 6
8
PART 7
9
PART 8
10
PART 9
11
PART 10
12
PART 11
13
PART 12
14
PART 13
15
PART 14
16
PART 15
17
PART 16
18
PART 17
19
PART 18
20
PART 19
21
PART 20
22
PART 21
23
PART 22
24
PART 23
25
PART 24
26
PART 25
27
PART 26
28
PART 27
29
PART 28
30
PART 29
31
PART 30
32
PART 31
33
PART 32
34
PART 33
35
PART 34
36
PART 35
37
PART 36
38
PART 37
39
PART 38
40
PART 39
41
PART 40
42
PART 41
43
PART 42
44
PART 43
45
PART 44
46
PART 45
47
PART 46
48
PART 47
49
PART 48
50
PART 49
51
PART 50
52
PART 51
53
PART 52
54
PART 53
55
PART 54
56
PART 55
57
PART 56
58
PART 57
59
PART 58
60
PART 59
61
PART 60
62
PART 61
63
PART 62
64
PART 63
65
PART 64
66
PART 65
67
PART 66
68
PART 67
69
PART 68
70
PART 69
71
PART 70
72
PART 71
73
PART 72
74
PART 73
75
PART 74
76
PART 75
77
PART 76
78
PART 77
79
PART 78
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PENGUMUMAN (HIATUS)
107
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!