PART 14

Sambil membawa uang seribu rupiah di tangannya, Adira berlari menuju warung Bu Romlah.

"Tante," sapa Adira saat melihat Bu Romlah sedang mengangkat karung besar untuk persediaan warungnya.

"Eh Dira, kamu sudah makan?" tanyanya kepada gadis kecil itu.

"Sudah, Tante. Tante lagi apa?"

"Ini, tadi baru turun dari mobil. Jadi Tante harus bawa masuk ke dalam biar nggak hilang," ucap Bu Romlah menjelaskan.

"Dira bantu ya, Tante. Tante istirahat saja," ucap Adira langsung mengangkat karung itu

Bu Romlah yang tadinya hendak melarang pun mejadi ternganga saat melihat Adira mengangkat karung beras seberat 10 kg itu seperti tak merasakan beban apapun.

"Emm.. Tante, ini taruh mana?" tanya Adira saat sudah masuk ke dalam warung.

"Eh, taruh sini saja," ucap Bu Romlah masih terperangah.

Setelah meletakkan karung pertama, Adira pun segera keluar dan mengangkat karung-karung lainnya ke dalam warung.

"Wah, Dira.. Kamu hebat ya. Benar-benar cucu Kakek Sakti.." ucap Bu Romlah terkagum.

"Ini, minum dulu." Bu Romlah kembali dari dapur membawakan segelas es sirup.

Perlahan, Adira mencicipi air berwarna merah tersebut. Begitu merasakan manis dan dingin, Adira segera menghabiskan minuman itu.

"Wah.. Ini enak sekali, Tante!" ucap Adira dengan semangat.

"Dira suka?" tanya Bu Romlah tersenyum.

"Suka, Tante!" jawabnya senang.

"Kalau gitu, setiap Dira mau minum es sirup, Dira bisa datang kemari ya," ucap Bu Romlah sambil mengelus rambut Adira.

"Dira boleh minum ini setiap hari, Tante?" tanya Adira dengan mata berbinar.

"Hahaha. Boleh, boleh." Bu Romlah menjawab sambil tertawa.

"Ini Tante, Dira mau permen yang kemarin," ucap Adira memberikan uang seribuan yang didapatnya dari Nenek tadi.

"Dira mau permen loli lagi?" tanya Bu Romlah.

"Iya, kata Nenek, ini bisa ditukar dengan permen," ucap Dira menyodorkan uangnya kembali.

"Hahaha. Iya, bisa. Tapi uang itu Dira simpan saja ya, permennya Tante kasih saja," ucap Bu Romlah sambil mengambil beberapa buah permen dan beberapa makanan lainnya, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik.

"Nah, ini hadiah buat Dira karena sudah membatu Tante," ucap Bu Romlah memberikan kantong itu untuk Adira.

"Makasih, Tante," ucap Adira tersenyum senang.

###

Setelah berpamitan, Dira kemudian berlari kembali ke rumah.

Di tengah jalan, ia melihat tukang bakso yang kemarin didatanginnya bersama Rendra.

"Dira lapar.." gumam Adira saat mencium wangi bakso.

"Pak, baksonya satu ya," ucap Dira mengikuti perkataan Rendra saat memesan bakso.

Adira kemudian duduk dan menunggu pesanan baksonya jadi. Setelah bakso pesanannya datang, Dira segera menghabiskannya. 

"Makasih ya Pak," ucap Dira hendak berlalu. 

"Eh.. Neng tunggu dulu!" seru pedagang bakso.

"Nama aku Dira, bukan Neng," jawab Adira mengerucutkan bibirnya. 

"Iya, Dira belum bayar baksonya," ucap pedagang bakso menatap Adira. 

"Bayar itu apa?" tanya Dira membalas tatapan pedagang bakso. 

Pedagang bakso pun terbelalak mendengar pertanyaan Adira. "Bayar itu, tukar makanan dengan uang."

"Tapi kemarin Dira makan dengan Kak Rendra nggak bayar," ucap Adira dengan polos.

"Den Rendra bayar kemarin. Dira aja nggak lihat," jawab pedagang bakso. 

Mendengar itu, Dira segera memberikan uang yang dimilikinya.

"Ini uang," ucapnya tersenyum.

"Kurang Neng," ucap pedagang bakso sambil menatap selembar uang seribu rupiah yang disodorkan Dira. 

"Dira, bukan Neng. Memang kurang berapa?" tanya Dira heran. 

"Kurang tujuh ribu Dira. Kurang tujuh lembar lagi," ucap pedagang bakso menghela nafas panjang.

"Tapi Dira hanya punya itu.."

"Aduh Neng.. Kalau nggak punya uang, jangan makan bakso.." Pedagang bakso menggerutu dengan kesal. 

"Tapi Dira lapar," sungut Dira. 

"Kalau lapar makan di rumah, jangan jajan di luar," omel pedagangi itu lagi. 

Di sisi lain, Juki sedang mencari Adira karena ia tak menemukan Adira saat pulang ke rumah satu jam yang lalu. Ia takut terjadi apa-apa dengan Adira. Dan benar saja, Juk melihat Adira sedang berbicara dengan tukang bakso yang terlihat kesal. 

"Dira, paman mencarimu kemana-mana, nggak tahunya kamu di sini," ucap Juki lega sambil mendekatinya. 

"Pak, ponakan Bapak makan bakso, bayarnya kurang," ucap pedagang begitu melihat Juki. 

"Kurang berapa, Pak?" tanya Juki. 

"Kurang tujuh ribu, Pak," ucap pedagang tersenyum. Akhirnya, dagangannya tak jadi rugi.

Setelah membayar, Juki segera menggandeng Adira kembali ke rumah. 

"Dira, kalau mau beli bakso bilang Paman ya. Karena kalau mau beli barang atau mau jajan makanan, kita harus bayar dengan uang," ujar Juki tersenyum. 

"Dira lapar Paman. Dira tidak tahu kalau mau makan harus bayar. Kalau di hutan, kalau Dira lapar Dira tinggal memetik buah, tidak usah bayar," jawab Dira.

"Di sini berbeda dengan di hutan sana, Nak. Di sini kalau mau sesuatu, harus ditukar dengan uang," jelas Juki dengan sabar

"Tinggal di sini repot ya, Paman.." ucap Adira dengan sedih.

Juki yang menyadari kalau Adira masih belum beradaptasi dengan lingkungan barunya pun segera menjelaskan dan mengajari Adira perbedaan desa dan hutan.

Juki mengeluarkan dompetnya dan mengajari Adira nominal-nominal uang tersebut, lalu memberitahukan Adira harga barang dan jajanan yang mungkin akan dibelinya nanti.

Tak disangka, Adira menyimak ajaran Juki dengan serius. Juki pun tersenyum karena Adira mau mendengarkannya.

"Dira, itu bungkusan apa?" tanya Juki teringat kanton plastik yang dibawa Adira sedari tadi.

"Ini dari Tante Romlah!" ucap Adira tersenyum senang mengingat ia mendapat permen.

"Tadi Dira membantu Tante mengangkat barang, lalu Dira dapat hadiah!" ucapnya sambil memberikan kantong itu kepada Juki.

Juki pun membuka kantong tersebut, dan melihat isinya. Ada mie instan, biskuit, dan beberapa buah permen. Juki pun mengeluarkan sebuah permen dan diberikan kepada Adira.

"Ini permen punya Dira," ucap Juki tersenyum. "Nanti malam, Paman akan masakkan mie ini ya."

"Mie," ucap Adira sambil menunjuk bungkusan mie instan berwarna hijau itu.

"Iya, ini namanya mie. Dira sekarang istirahat yuk. Paman juga mau istirahat," ucap Juki tersenyum.

Dira dan Ayi pun segera masuk ke dalam kamarnya, dan Juki juga masuk ke dalam kamarnya sendiri.

"Aku harus segera mengantar Dira.. Jika tidak, aku akan terus merasa bersalah" gumam Juki sambil memejamkan matanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...

...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...

...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...

...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...

...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...

...Terima kasih.❤...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ

ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ

adira anak pintar pasti bisa cpt berapdptasi..

2021-01-19

6

Yeni Mistuti

Yeni Mistuti

lnjut thor

2021-01-18

2

Nurul

Nurul

next ... lnjut thor ... wah akhir ny dira menjalani kehidupan yg sesungguh ny tdk sprt d hutan bikin dira tmbh pintar dong spy bs dgn cpt beradaptasi ny ... hehehe

2021-01-18

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1
3 PART 2
4 PART 3
5 PART 4
6 PART 5
7 PART 6
8 PART 7
9 PART 8
10 PART 9
11 PART 10
12 PART 11
13 PART 12
14 PART 13
15 PART 14
16 PART 15
17 PART 16
18 PART 17
19 PART 18
20 PART 19
21 PART 20
22 PART 21
23 PART 22
24 PART 23
25 PART 24
26 PART 25
27 PART 26
28 PART 27
29 PART 28
30 PART 29
31 PART 30
32 PART 31
33 PART 32
34 PART 33
35 PART 34
36 PART 35
37 PART 36
38 PART 37
39 PART 38
40 PART 39
41 PART 40
42 PART 41
43 PART 42
44 PART 43
45 PART 44
46 PART 45
47 PART 46
48 PART 47
49 PART 48
50 PART 49
51 PART 50
52 PART 51
53 PART 52
54 PART 53
55 PART 54
56 PART 55
57 PART 56
58 PART 57
59 PART 58
60 PART 59
61 PART 60
62 PART 61
63 PART 62
64 PART 63
65 PART 64
66 PART 65
67 PART 66
68 PART 67
69 PART 68
70 PART 69
71 PART 70
72 PART 71
73 PART 72
74 PART 73
75 PART 74
76 PART 75
77 PART 76
78 PART 77
79 PART 78
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PENGUMUMAN (HIATUS)
107 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1
3
PART 2
4
PART 3
5
PART 4
6
PART 5
7
PART 6
8
PART 7
9
PART 8
10
PART 9
11
PART 10
12
PART 11
13
PART 12
14
PART 13
15
PART 14
16
PART 15
17
PART 16
18
PART 17
19
PART 18
20
PART 19
21
PART 20
22
PART 21
23
PART 22
24
PART 23
25
PART 24
26
PART 25
27
PART 26
28
PART 27
29
PART 28
30
PART 29
31
PART 30
32
PART 31
33
PART 32
34
PART 33
35
PART 34
36
PART 35
37
PART 36
38
PART 37
39
PART 38
40
PART 39
41
PART 40
42
PART 41
43
PART 42
44
PART 43
45
PART 44
46
PART 45
47
PART 46
48
PART 47
49
PART 48
50
PART 49
51
PART 50
52
PART 51
53
PART 52
54
PART 53
55
PART 54
56
PART 55
57
PART 56
58
PART 57
59
PART 58
60
PART 59
61
PART 60
62
PART 61
63
PART 62
64
PART 63
65
PART 64
66
PART 65
67
PART 66
68
PART 67
69
PART 68
70
PART 69
71
PART 70
72
PART 71
73
PART 72
74
PART 73
75
PART 74
76
PART 75
77
PART 76
78
PART 77
79
PART 78
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PENGUMUMAN (HIATUS)
107
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!