PART 9

"Kakek," ucap Adira berlari mendatangi Pertapa Tua yang baru pulang dari desa.

"Dira, Kakek sudah berbicara dengan keluarga yang akan merawatmu nanti," ucap Pertapa Tua membelai lembut kepala Adira.

"Kek, tak bisakah Dira tinggal bersama Loreng dan Ayi di hutan saja?" tanya Adira dengan wajah sedih.

"Dira, di luar sana, Dira masih punya keluarga. Dira nanti akan dipertemukan dengan keluarga Dira. Dira juga harus belajar, bersekolah bersama teman-teman seumuran Dira," ucap Pertapa Tua menjelaskan dengan sabar.

"Tapi keluarga Dira kan Kakek, Loreng, dan Ayi.." ucap Adira sedih.

"Dira, Kakek tidak bisa menjaga Dira. Kakek sebentar lagi harus kembali ke nirwana," ucap Pertapa Tua merendahkan badannya agar setara dengan Adira.

"Kenapa Kakek harus kembali.. Kenapa tidak di sini saja bersama Dira.." ucap Adira mulai meneteskan air mata.

"Masa hukuman Kakek di bumi sudah habis. Suatu saat, Kakek akan kembali lagi ke bumi menemui Dira. Sampai saat itu tiba, Dira harus jadi anak yang baik ya. Belajar yang rajin, sering-sering berlatih ilmu yang Kakek ajarkan," ucap Pertapa Tua memeluk gadis mungil yang sedang bersedih itu.

"Ingat apa yang Kakek ajarkan?" ucap Pertapa Tua menghapus air mata di pipi Adira.

"Harus menerima takdir dengan lapang dada.." ucap Adira menahan tangisnya.

"Pintar cucu Kakek," ucap Pertapa Tua tersenyum hangat.

Sebenarnya, meninggalkan Adira cukup berat baginya. Sejak ia dikhianati oleh muridnya, ia tak pernah lagi menjalin hubungan dekat dengan manusia.

Tetapi, Adira-gadis kecil yang dirawatnya sejak bayi ini benar-benar menyentuh hatinya. Kemampuan dan kekuatannya yang melebihi manusia biasa, kecerdasannya yang di atas rata-rata, hingga sikapnya yang periang, penyayang, dan memiliki hati yang murni membuat Pertapa Tua sangat menyayangi Adira.

"Dira, istirahatlah. Besok pagi kita akan latihan lagi," ucap Pertapa Tua.

"Baik, Kakek. Tapi malam ini Dira tidur di rumah pohon dengan Ayi ya.." ucap Adira dengan mata membulat memohon.

"Baiklah. Tidurlah yang nyenyak," ucap Pertapa Tua bangkit dan berjalan menuju air terjun.

Sesampainya di air terjun, Pertapa Tua duduk bersila di atas batu di tengah danau, bertapa, dan berkonsentrasi menerima titah dari nirwana.

###

"Ayi.." panggil Adira sambil menatap langit luas dipenuhi bintang-bintang.

"Uu.." ucap Ayi perlahan.

"Ayi.. Gimana ya kehidupan di luar hutan.. Kakek bilang, Dira harus berlapang dada menerima kepergian Kakek. Artinya Dira nggak boleh sedih... Kakek juga bilang, kalau Kakek akan kembali lagi suatu saat nanti.." ucap Dira sambil menghitung taburan bintang di langit.

"Ayi.. Ayi janji ya nggak akan tinggalin Dira.."

"Uu.." ucap Ayi sambil memeluk kepala kecil Dira.

Dira mulai memejamkan matanya, mendengarkan nyanyian-nyanyian hewan malam, suara sepoi angin yang menggesek pepohonan. Alunan musik dari alam yang selalu menjadi lagu pengantar tidurnya.

###

Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya. Cahaya kuning keemasan itu masuk melalui jendela rumah pohon, menyilaukan gadis kecil dan seekor monyet yang sedang terlelap di dalamnya.

Adira membuka matanya, mendapati Ayi yang masih tertidur lelap. Adira segera melompat turun, kemudian ia menggerakkan tubuhnya, mengeluarkan jurus-jurus beladiri yang diajarkan oleh Pertapa Tua.

Dengan sekali sentakkan, Adira mengeluarkan tenaga dalamnya ke arah sebuah batu di depannya, dan ia berhasil meledakkan batu besar seukuran tubuhnya itu.

"Hebat. Tenaga dalammu semakin terkontrol sekarang. Semakin sering kamu latihan, kamu akan semakin mahir mengendalikan tenaga dalammu," ucap Pertapa Tua yang baru datang.

"Kakek," ucap Adira tersenyum senang, lalu melayang mendekati Petapa Tua.

"Kakek! Dira sudah bisa melayang!" ucap Adira yang sendirinya juga terkejut.

"Hahaha, cucu Kakek semakin pintar ya.. Sering-seringlah juga berlatih ilmu meringankan tubuh, maka kamu akan bisa melayang seperti Kakek," pesan Pertapa Tua lagi.

"Baik, Kek.." ucap Adira patuh.

"Ayo latihan. Kakek akan ajarkan beberapa jurus baru," ucap Pertapa Tua sambil melempar sebuah tongkat bambu kepada Adira.

Mereka berlatih hingga tak terasa matahari sudah bersinar terik di atas mereka. Adira yang belum sarapan, perutnya berbunyi karena lapar.

"Hahaha." Pertapa Tua tertawa mendengar suara dari perut kecil itu. "Ayo kita kembali. Saatnya makan siang."

"Hehe.. Iya, Kek. Dira sudah lapar sekali," jawab Adira senang.

Sesampainya mereka di gua, Pertapa Tua mulai menyiapkan makan siang untuk mereka berdua, dan juga buah-buahan untuk Ayi.

"Dira, besok kita pergi ke desa ya. Kakek akan kenalkan kamu dengan warga desa," ucap Pertapa Tua setelah mereka selesai makan.

"Baik, Kek.. Ayi boleh ikut?" tanya Adira pelan.

"Uu!! Uu!!" ucap Ayi dengan mata berbinar, memohon agar dirinya dibolehkan untuk ikut.

"Tentu saja boleh," ucap Pertapa Tua tertawa kecil.

Adira langsung melompat dengan riang sambil memeluk Ayi.

"Terima kasih, Kakek!" ucap Adira sambil membereskan bekas makan mereka.

"Loreng, temani Dira ke makam Ayah dan Ibu ya," ucap Adira sambil membelai tubuh Loreng

Loreng pun segera merendahkan badannya agar Adira dapat naik dengan mudah. Sdira segera melompat ke punggung Loreng, diikuti Ayi yang duduk di depan Adira.

Loreng pun berlari menuju tepi jurang, hingga mereka sampai di depan makam Bima dan Andini.

Adira duduk bersimpuh di depan makam kedua orang tuanya, yang tak pernah dikenalnya.

"Ayah, Ibu, Dira akan meninggalkan hutan ini.. Nanti Dira tak bisa sering mengunjungi makam kalian sering-sering.." ucapnya sambil membersihkan rumput liar yang tumbuh di sekitar kuburan kedua orang tuanya.

"Ayah, Ibu.. Sebenarnya Dira takut tinggal di luar hutan.. Tapi Kakek bilang, Dira harus jadi anak yang pemberani.. Jadi Dira tak boleh takut," lanjutnya lagi menceritakan kegelisahannya kepada kedua orang tuanya.

Setelah puas bercerita, Adira kembali naik ke punggung Loreng, lalu mereka kembai ke gua.

"Dira," panggil Pertapa Tua saat melihat Adira yang baru pulang.

"Iya, Kek?" jawab Adira.

"Ayo kita latihan lagi," ajak Pertapa Tua menggandeng Adira menuju air terjun.

Selama masih ada waktu, Pertapa Tua ingin membekali Adira dengan semua jurus-jurus yang dipelajarinya selama tujuh ratus tahun berada di bumi

Dengan waktunya yang tersisa juga, Pertapa Tua membekali Adira dengan ilmu-ilmu yang dimilikinya.

Mereka berlatih dari siang hingga langit menjadi gelap. Adira yang masih belum sanggup berpisah dengan Pertapa Tua, juga menggunakan waktu latihan mereka sebaik mungkin, dan selama mungkin.

"Ayo istirahat, Kakek akan siapkan makan malam," ucap Pertapa Tua menyudahi latihan mereka.

###

"Kek.." panggil Adira.

"Ya?" jawab Pertapa Tua tak melepaskan pandangannya dari nasi yang sedang ia masak.

"Besok pagi kita ke desa?" tanya Adira.

"Iya. Ada apa?"

"Apakah orang-orang di sana baik?" tanya Adira melamun.

"Selama kamu berbuat baik, pasti orang lain akan membalas kebaikanmu," ucap Pertapa Tua tersenyum. "Dira tak usah khawatir, keluarga yang akan merawat Dira sudah berjanji akan menjaga Dira dan Ayi dengan baik."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...

...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...

...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...

...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...

...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...

...Terima kasih.❤...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

yuanita

yuanita

dira turun gunung

2021-01-28

4

Zieya🖤

Zieya🖤

🖤🖤🖤

2021-01-18

2

❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ

❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ

kok blm lnjut thor

2021-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1
3 PART 2
4 PART 3
5 PART 4
6 PART 5
7 PART 6
8 PART 7
9 PART 8
10 PART 9
11 PART 10
12 PART 11
13 PART 12
14 PART 13
15 PART 14
16 PART 15
17 PART 16
18 PART 17
19 PART 18
20 PART 19
21 PART 20
22 PART 21
23 PART 22
24 PART 23
25 PART 24
26 PART 25
27 PART 26
28 PART 27
29 PART 28
30 PART 29
31 PART 30
32 PART 31
33 PART 32
34 PART 33
35 PART 34
36 PART 35
37 PART 36
38 PART 37
39 PART 38
40 PART 39
41 PART 40
42 PART 41
43 PART 42
44 PART 43
45 PART 44
46 PART 45
47 PART 46
48 PART 47
49 PART 48
50 PART 49
51 PART 50
52 PART 51
53 PART 52
54 PART 53
55 PART 54
56 PART 55
57 PART 56
58 PART 57
59 PART 58
60 PART 59
61 PART 60
62 PART 61
63 PART 62
64 PART 63
65 PART 64
66 PART 65
67 PART 66
68 PART 67
69 PART 68
70 PART 69
71 PART 70
72 PART 71
73 PART 72
74 PART 73
75 PART 74
76 PART 75
77 PART 76
78 PART 77
79 PART 78
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PENGUMUMAN (HIATUS)
107 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1
3
PART 2
4
PART 3
5
PART 4
6
PART 5
7
PART 6
8
PART 7
9
PART 8
10
PART 9
11
PART 10
12
PART 11
13
PART 12
14
PART 13
15
PART 14
16
PART 15
17
PART 16
18
PART 17
19
PART 18
20
PART 19
21
PART 20
22
PART 21
23
PART 22
24
PART 23
25
PART 24
26
PART 25
27
PART 26
28
PART 27
29
PART 28
30
PART 29
31
PART 30
32
PART 31
33
PART 32
34
PART 33
35
PART 34
36
PART 35
37
PART 36
38
PART 37
39
PART 38
40
PART 39
41
PART 40
42
PART 41
43
PART 42
44
PART 43
45
PART 44
46
PART 45
47
PART 46
48
PART 47
49
PART 48
50
PART 49
51
PART 50
52
PART 51
53
PART 52
54
PART 53
55
PART 54
56
PART 55
57
PART 56
58
PART 57
59
PART 58
60
PART 59
61
PART 60
62
PART 61
63
PART 62
64
PART 63
65
PART 64
66
PART 65
67
PART 66
68
PART 67
69
PART 68
70
PART 69
71
PART 70
72
PART 71
73
PART 72
74
PART 73
75
PART 74
76
PART 75
77
PART 76
78
PART 77
79
PART 78
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PENGUMUMAN (HIATUS)
107
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!