PART 4

"Pa.." ucap Rafa perlahan. Entah bagaimana harus membicarakannya, tetapi info yang baru didapatnya ini pasti akan membuat ayahnya marah.

"Ada apa, Raf?" tanya Adi sambil meletakkan peralatan makannya.

"Informasi dari Pak Kumar, Kak Arya bergaul dengan preman-preman Lingkaran Api," ucap Rafa memejamkan matanya, menghela nafas pasrah.

"Berandalan satu itu! Sudahlah, Papa akan blokir aksesnya dengan perusahaan. Kalau orang-orang tahu anakku bergaul dengan preman, bisa jatuh sahamku!" ucap Adi menggebrak meja dengan keras.

"Pa.." ucap Rafa lagi.

"Ada lagi?" tanya Adi membelalak. Dari suaranya, sudah jelas Rafa akan memberikan kabar buruk.

"Kerjasama dengan PT Surya berakhir tahun ini, tapi mereka tak mau melanjutkan kerja samanya lagi," ucap Rafa.

"Kenapa?" tanya Adi heran.

"Rafa nggak tahu, Pa. Bahkan, PT Surya hanya mengirim asistennya untuk memberitahukan kabar ini.." ucap Rafa sedikit kesal karena ketidak sopanan mereka.

"Hmm.. Perusahaan mereka tak memiliki andil yang cukup besar kan?" tanya Adi memastikan.

"Iya, Pa. Tapi rasanya aneh saja.. Kerja sama kita selama lima tahun belakangan ini lancar-lancar saja, Pak Surya sendiri puas dengan income hotel kita, tetapi tiba-tiba memutuskan kerja sama tanpa alasan seperti itu.." ucap Rafa.

"Hmm.. Memang aneh.. Coba kamu selidiki lebih lanjut, tapi tak usah berlarut-larut, Nak. Dalam bisnis, kita memang tak bisa memuaskan semua klien," ucap Adi dengan bijaksana.

"Satu lagi, Pa. Meski belakangan nggak ada kejadian buruk menimpa keluarga kita, tapi Rafa pikir lebih baik kita pekerjakan bodyguard untuk menjaga Mama. Bagaimana?" usul Rafa.

"Papa juga sudah bicarakan itu dengan Mama. Dia maunya bodyguard perempuan. Coba kamu carikan ya."

"Baik, Pa."

"Ya sudah, Papa pergi ke rumah Melanie dulu," ucap Adi beranjak dari kursinya.

###

"Mel, gimana kondisimu?" tanya Adi kepada mantan asistennya itu.

"Saya sudah membaik, Tuan. Kata dokter, bulan depan saya sudah boleh pakai kruk," ucap Melanie sambil mendorong kursi rodanya.

"Maafkan saya, karena saya memintamu untuk naik mobil saya, kamu jadi seperti ini.." ucap Adi merasa bersalah.

"Saya nggak papa, Tuan. Saya malah bersyukur saya menggantikan Tuan di dalam mobil itu. Berarti kita berhasil mengelabui musuh kan?" ucap Melanie tersenyum.

"Ini Mel, untuk beli obat dan kruk besok," ucap Adi menyerahkan amplop berisi uang.

"Tuan.. Saya kan sudah terima gaji bulanan.." ucap Melanie menolak pemberian Adi.

"Sudah, uang segini tak seberapa dengan jasamu," ucap Adi memaksa.

"Baiklah.. Terima kasih, Tuan," ucap Melanie tersenyum.

###

"Adira, Kakek ke danau dulu ya. Kamu mainnya jangan jauh-jauh, nurut dengan Loreng," ucap Pertapa Tua masuk ke dalam rumah kabinnya untuk bersiap-siap.

Setelah Pertapa tua masuk ke dalam kabin, Adira segera berlari memanjat ke atas pohon. Dengan riang, ia bermain di dalam rumah pohon yang baru dibangun oleh Pertapa Tua beberapa bulan lalu.

Adira menengok keluar jendela dan mengamati sekelilingnya. Pepohonan rindang dipenuhi burung berwarna-warni.

"Ulung!" Adira tertawa menunjuk ke seekor burung jalak yang sedang bermain dengan anak-anaknya.

Burung jalak yang merasa terpanggil itu kemudian terbang mendekati Adira, dan memberikan Adira seekor cacing.

"Ih!! Dila dak cuka cacing!" ucap Adira mengembalikan cacing itu kembali ke dalam mulut burung jalak.

Adira kemudian tertawa senang saat burung jalak itu kembali ke sarangnya dan memberikan cacing itu kepada anak-anaknya.

"Makan yang anyak ulung!" teriak Adira.

##

Hari mulai sore, langit senja sudah memancarkan sinar oranye keunguan. Pertapa Tua yang baru selesai bermeditasi, berjalan menuju gua dan mendapati Loreng sedang tidur tanpa kehadiran Adira.

"Hmm.. Bocah itu pasti tertidur di rumah pohon lagi," gumamnya.

"Dira," teriak Pertapa Tua dari bawah pohon.

Adira yang memang sedang tertidur, langsung terbangun mendengar panggilan dari Pertapa Tua.

"Akek! Dila di cini!" ucap Adira semangat.

"Dira, mumpung kamu sedang berada di atas pohon, ayo coba belajar melompat turun. Fokuskan kekuatanmu pada telapak kakimu, dan jaga keseimbangan tubuhmu ya," ucap Pertapa Tua sambil mendongak.

"Akek jagain Dila ya," ucap Adira bersiap-siap melompat turun.

Dengan sigap, Pertapa Tua mengeluarkan tenaga dalamnya untuk membantu Adira mendarat dengan selamat.

"Akek!" ucap Adira berlari memeluk kaki Pertapa Tua.

"Ayo, sekarang kita ke air terjun, meditasi agar tenaga dalammu meningkat," ucap Pertapa Tua menggandeng bocah kecil yang usia duniawinya terpaut 695 tahun dengannya.

"Uh.. Dila dak cuka cemedi.." ucap Adira mengerucutkan bibirnya.

"Dira katanya mau jadi kuat seperti Kakek?" bujuk Pertapa Tua sambil terus berjalan.

"Uh.." Adira pun berlari mengejar Pertapa Tua hingga ke tepi danau.

"Ayo, sini," ucap Pertapa Tua yang sudah berdiri di atas batu di tengah danau.

Adira pun mengambil ancang-ancang, lalu melompat menyusul Pertapa Tua.

"Pintar cucu Kakek," ucap Pertapa Tua tersenyum.

Adira kemudian duduk membelakangi Pertapa Tua, lalu mulai bermeditasi seperti yang ia lakukan setiap harinya.

Sepuluh menit kemudian, Adira sudah masuk ke dalam meditasi. Pertapa Tua langsung menggerakkan jarinya memijat punggung Adira guna membuka jalan-jalan tenaga dalamnya.

"Hmm.. Sudah tiga titik terbuka. Memang bocah ini sangat luar biasa," ucap Pertapa Tua dengan kagum.

Setelah dua jam bermeditasi, mereka pun kembali ke dalam kabin.

"Besok pagi bangun subuh ya, kita latihan bela diri," ucap Pertapa Tua dalam perjalanan pulang.

"Ciap, Kek!" ucap Adira berjalan dan berlompatan dengan riang. Ia senang, karena pelajaran meditasinya sudah berakhir.

"Ayi! Ayi!" teriaknya saat melihat Ayi sudah bangun dan sudah bisa melompat bermain-main di dalam gua.

Dengan gesit, Pertapa Tua menyabetkan selendangnya pada sebuah pohon pisang, kemudian beberapa buah pisang mulai berjatuhan

"Dira, satu untuk Ayi, satu untuk kamu. Karena Ayi masih kecil, kamu suapi dia sedikit-sedikit ya," ucap Pertapa Tua kemudian masuk ke dalam kabin, membiarkan Adira bermain-main bersama Ayi dan Loreng.

Ayi yang masih ketakutan dan bersembunyi di belakang kendi, perlahan-lahan mendekati Adira saat melihat pisang digenggamannya.

"Uu.." ucap Ayi sambil menatap buah pisang itu.

"Ayi mau ini? Dila cuapin ya!" ucap Adira mengupas kulit pisang dan memberikan Ayi potongan kecil

"Uu!" Ayi yang tergiur dengan pisang di tangan Adira, tak mau menerima potongan kecil itu dan merebut pisang besar di tangan Adira.

"Eh! Ata Akek, Ayi makan cedikit-cedikit!" ucap Adira mulai berebutan pisang dengan Ayi.

Loreng yang melihat itu, mulai mengaum dengan kencang, membuat Ayi ketakuan lalu bersembunyi kembali di belakang kendi. Pisang dalam genggamannya tentu saja terlepas.

Adira pun tertawa penuh kemenangan. "Bwee!" ledeknya kepada Ayi.

Adira kembali memberikan Ayi potongan kecil daging pisang. Ayi yang takut dengan Loreng, menerimanya potongan kecil tersebut dengan pasrah.

Setelah potongan tersebut habis, Adira kembali memberikan satu potongan kecil lagi kepada Ayi. Ayi yang terkejut mendapat pisang ekstra pun menerimanya dengan bahagia. Begitu terus hingga pisang itu habis.

Setelah Ayi kenyang, Ayi pun melompat ke pundak Adira dengan senang hati lalu memeluk leher mungil Adira sebagai ucapan terima kasih.

"Ayi! Hahaha," ucap Adira senang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...HAI!! Terima kasih buat para pembaca yang sudah mendukung saya agar tetap semangat melanjutkan cerita ini setiap harinya!!...

...Agar saya tetap semangat update, dukung saya terus dengan memberikan LIKE, dan VOTE sebanyak-banyaknya ya!!...

...Jangan lupa tinggalkan bintang lima...

...(⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️)...

...dan klik FAVORIT agar tak ketinggalan episode selanjutnya ya!!...

...Terima kasih.❤...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Alva Arif

Alva Arif

anjut ayinya ompat
up....

2022-05-23

0

Iling Lisa

Iling Lisa

lanjut

2022-04-02

0

Jumi Jumi

Jumi Jumi

lum mudeng ma ceritanya...

2021-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1
3 PART 2
4 PART 3
5 PART 4
6 PART 5
7 PART 6
8 PART 7
9 PART 8
10 PART 9
11 PART 10
12 PART 11
13 PART 12
14 PART 13
15 PART 14
16 PART 15
17 PART 16
18 PART 17
19 PART 18
20 PART 19
21 PART 20
22 PART 21
23 PART 22
24 PART 23
25 PART 24
26 PART 25
27 PART 26
28 PART 27
29 PART 28
30 PART 29
31 PART 30
32 PART 31
33 PART 32
34 PART 33
35 PART 34
36 PART 35
37 PART 36
38 PART 37
39 PART 38
40 PART 39
41 PART 40
42 PART 41
43 PART 42
44 PART 43
45 PART 44
46 PART 45
47 PART 46
48 PART 47
49 PART 48
50 PART 49
51 PART 50
52 PART 51
53 PART 52
54 PART 53
55 PART 54
56 PART 55
57 PART 56
58 PART 57
59 PART 58
60 PART 59
61 PART 60
62 PART 61
63 PART 62
64 PART 63
65 PART 64
66 PART 65
67 PART 66
68 PART 67
69 PART 68
70 PART 69
71 PART 70
72 PART 71
73 PART 72
74 PART 73
75 PART 74
76 PART 75
77 PART 76
78 PART 77
79 PART 78
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PENGUMUMAN (HIATUS)
107 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1
3
PART 2
4
PART 3
5
PART 4
6
PART 5
7
PART 6
8
PART 7
9
PART 8
10
PART 9
11
PART 10
12
PART 11
13
PART 12
14
PART 13
15
PART 14
16
PART 15
17
PART 16
18
PART 17
19
PART 18
20
PART 19
21
PART 20
22
PART 21
23
PART 22
24
PART 23
25
PART 24
26
PART 25
27
PART 26
28
PART 27
29
PART 28
30
PART 29
31
PART 30
32
PART 31
33
PART 32
34
PART 33
35
PART 34
36
PART 35
37
PART 36
38
PART 37
39
PART 38
40
PART 39
41
PART 40
42
PART 41
43
PART 42
44
PART 43
45
PART 44
46
PART 45
47
PART 46
48
PART 47
49
PART 48
50
PART 49
51
PART 50
52
PART 51
53
PART 52
54
PART 53
55
PART 54
56
PART 55
57
PART 56
58
PART 57
59
PART 58
60
PART 59
61
PART 60
62
PART 61
63
PART 62
64
PART 63
65
PART 64
66
PART 65
67
PART 66
68
PART 67
69
PART 68
70
PART 69
71
PART 70
72
PART 71
73
PART 72
74
PART 73
75
PART 74
76
PART 75
77
PART 76
78
PART 77
79
PART 78
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PENGUMUMAN (HIATUS)
107
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!