Bagh bugh..
Suara pukulan yang bertubi-tubi selaras dengan sorak sorai orang yang berada di dekat tempat perkumpulan klub parkour. Terlihat Evan dan Gabriel secara bergantian melayangkan pukulan demi pukulan ke arah lawannya.
Tak berapa lama Nadine pun datang dan langsung menyerobot orang-orang yang berkerumun. Dia terhenyak saat melihat duel tanpa cela itu. Tanpa sengaja Nadine melihat Dani berada beberapa meter di sampingnya.
"Ini kenapa Dan?! Lo juga bukannya melerai malah asyik nonton, gimana sih!" ucap Nadine kesal yang membuat Dani menghela napas berat.
"Hah.. Bukannya gue gak mau melerai Nad, tapi nih liat! Wajah gue udah bonyok duluan kena bogem mereka berdua! Mana sakit banget lagi!"
Nadine pun melihat lingkaran biru di mata kiri Dani. Jika diperhatikan dengan seksama, mata cowok itu bahkan mulai bengkak yang berarti dia terkena pukulan keras.
Tanpa sadar Nadine pun tersenyum dibuatnya. Sasha yang baru datang pun tak bisa menahan tawanya menyaksikan memar biru itu di wajah Dani.
"Lagian badan gede gini kok bisa sih kena pukul? Mana nih hasil fitnes yang lo banggain itu?" ejek Sasha.
"Terus.. terus aja ejek gue biar lo seneng.."
Nadine pun ikut tertawa mendengar Sasha dan Dani yang sekarang malah berdebat sendiri.
"Wait! Terus gimana tuh dua orang gila yang ada di sana? Coba lo aja yang melerai gih! Tadi samar-samar gue denger nama lo disebut soalnya Nad."
Nadine kembali menerobos barisan penonton yang menyoraki kedua cowok yang berseteru itu. Dia mengesampingkan dulu rasa penasarannya terutama kenapa namanya disebut.
Entah mendapat kekuatan darimana namun Nadine dengan mudah melerai dua cowok itu dengan merentangkan kedua tangannya di antara Evan dan Gabriel.
Padahal jika dilihat dengan mata telanjang, seharusnya Nadine kesulitan melakukannya mengingat ukuran tubuh dua cowok itu jauh lebih besar darinya.
"Stop! Kenapa sih para cowok itu sukanya berantem?! Apa gak bisa dibicarain baik-baik?!"
Nadine terlihat sangat kesal dengan Evan dan Gabriel yang penampilannya saat ini penuh memar terutama di bagian wajah mereka.
"Dia nyari ribut duluan!"
"What?! Lo duluan kan yang mukul!"
"Gue gak peduli siapa yang mulai duluan! Yang jelas kalian berdua udah bikin keributan di sini. Kalian juga sama, ngapain malah sorak-sorak gak jelas?! Bubar!"
Suara lantang Nadine membuat para penonton membubarkan diri dengan sendirinya untuk kembali ke klubnya masing-masing termasuk teman-teman Gabriel yang juga kembali setelah sang ketua memberi instruksi untuk bubar.
Dani, Sasha dan anak parkour yang lain pun turut membubarkan kerumunan. Rico yang juga mendapat beberapa pukulan karena berusaha melerai pun ikut pergi menjauh sehingga tinggallah kini Evan, Gabriel, dan Nadine di tempat itu.
"Kalau dia gak nyoba deketin kamu, aku gak bakalan se marah ini Nad!" ucap Gabriel dengan penuh emosi.
Sekilas Nadine melirik Evan yang tak membantah, menandakan dia tak menyangkal ucapan Gabriel.
(Yang bener aja.!)
"Huft.. Kamu kesini buat nyari aku kan? Oke, habis ini kita ngobrol." ucap Nadine pada Evan.
"Dan kamu Gabriel, kenapa kamu marah kalau dia coba deketin aku? Seingat aku kita gak ada hubungan apa-apa. So, kalau aku mau dekat sama siapapun itu bukan urusan kamu!"
Nadine menatap Gabriel lekat-lekat. Sorot matanya yang memukau sekaligus tajam di saat yang bersamaan membuat Gabriel memilih pergi.
Ketua klub tinju itu pun menatap tajam rivalnya dan disambut dengan tatapan serupa dari Evan
"Urusan kita belum kelar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments