Hutang Kepada Mr. Devil

Hutang Kepada Mr. Devil

Dia Nafeera

Jalanan yang sibuk adalah pemandangan setiap hari yang ditangkap netra Gwen. Pagi, siang, malam, New York kota yang tak pernah tidur. Kerinduan untuk segera rebahan membuat Gwen memacu langkah kaki jenjangnya yang kedinginan.

Demi mengindari genangan air, Gwen melompat kecil. Tak disangka dia tak mampu menyeimbangkan tubuh. Kakinya tergelincir dan dia jatuh terduduk. Sensasi dingin langsung menerjang kulitnya yang menyentuh aspal. Jeritan kecil yang keluar dari bibirnya menarik perhatian seorang wanita yang berjalan di dekatnya.

“Are you Ok, young lady? (Apa kamu baik-baik saja, Nona?)” tanyanya sambil mengulurkan lengan kanan. Sedangkan lengan kirinya sedang menggamit sebuah kantong belanja yang terisi penuh.

“I’m ok, Mrs. Darren, just wet, thank you, (saya baik-baik saya, Nyonya Darren, hanya kebasahan, terima kasih),” ujar Gwen sambil tersenyum. Ia menyambut uluran tangan Mrs. Darren untuk bangkit.

“Melted snow makes the road slippery, be careful ok? (Salju yang mencair membuat jalan licin, berhati-hatilah ok?” Mrs. Darren adalah wanita tua yang sangat baik. Mungkin dia akan mengucapkan kembali kalimat barusan esok hari.

“Thank you, Mrs. Darren,” jawab Gwen sopan.

Setelah mereka berbasa-basi sebentar, Gwen segera berpamitan untuk melanjutkan perjalanannya yang tinggal beberapa meter. Gwen mengeratkan jaket. Meskipun udara sudah lebih hangat daripada puncak musim dingin, tapi uap napas masih mengepul kala ia berbicara.

“Gweeen!” Sebuah teriakan namanya membuat Gwen berhenti. Senyuman langsung menghiasi wajahnya saat membalikkan badan.

“Assalamualaikum,” sapa gadis yang memanggilnya tadi, ia berjalan mendekat ke arah Gwen.

“Wa’alaikumussalam. Kenapa ga bilang kalau mau ke sini?” Mereka berpelukan dan saling menempelkan pipi.

“Ada schedule dadakan,” jawab gadis itu.

Gwen segera mengajak gadis itu mengikuti langkahnya.

“Gimana kabar Mama?” tanya Gwen sambil membuka pintu.

“Alhamdulillah baik. Seharusnya aku pergi sama Mama andai acara ini tidak terlalu mendadak,” keluh gadis yang mengikuti apa yang Gwen lakukan, melepaskan sepatu.

“Assalamualaikum, I'm hoome!” sapa Gwen kepada penghuni rumah.

“Daddy?” tanya Gwen lagi.

“Baik kurasa.”

“Jawabanmu meragukan,” timpal Gwen sambil terus berjalan.

“Waalaikumussalam!” jawab seseorang dari dapur. “Come here, Girl! (Kemarilah)”

“Look, siapa yang pagi-pagi begini sudah datang?” ujar Gwen saat sampai di pintu. Lalu mendaratkan sebuah kecupan kepada Jane yang sedang memanggang roti. Wanita yang telah merawat Gwen sejak kecil.

“Nafeera, oh girl it's so early. When did you arrive? (Nafeera, ini masih sangat pagi. Kapan kamu sampai?”

“Yeah, it's so sudden, I didn't even have time to ask Mama to come with me, (Ya, ini sangat mendadak. Bahkan aku tidak sempat mengajak Mama untuk ikut,” jawab Nafeera, saudara kandung Gwen tapi berbeda ibu. Kemudian Nafeera menceritakan tentang agensinya yang mendadak meminta ia untuk menggantikan seorang model yang akan roadshow ke NY fashion week.

Ada hal-hal yang membuatnya tidak nyaman. Bukan rahasia lagi jika ada persaingan antara sesama model. Telah beredar kabar bahwa ia merayu bos untuk bisa ikut ke roadshow ini. Padahal Nafeera bukan tipe gadis seperti itu. Meskipun dia berhenti menjadi model, dia tidak akan kekurangan. Karena Papa masih sanggup untuk membiayai hidupnya. Namun, Nafeera bukan hanya wajahnya saja yang mirip Gwen, sifatnya pun sama. Gwen lebih memilih untuk tinggal di NY jauh dari Papa dan berhasil menjadi seorang dokter. Sedangkan Nafeera memilih menjadi model. Memanfaatkan tinggi tubuh dan kecantikannya.

Nafeera mengeluarkan dua lembar undangan agar Jane dan Gwen bisa menghadiri acara tersebut. “Maaf, bukan bangku VIP. Tapi aku benar-benar mengharapkan kehadiran kalian. Itu sangat berarti bagiku.”

“Oh, Dear. It's ok. We'll be there for you, (Oh, Sayang. Tidak mengapa. Kami akan datang untukmu,” jawab Jane sambil tersenyum.

Gwen segera menghubungi partnernya di rumah sakit, meminta penggantian jadwal jaga. Karena seminggu ini jadwalnya jaga malam. Hari itu Nafeera ingin menginap di rumah Jane, karena besok pagi mulai latihan gladi bersih. Gwen ingin sekali mengajak Nafeera jalan-jalan mumpung adiknya itu sedang di New York, tapi kesibukan mereka tak memberikannya kesempatan.

Nafeera tak masalah jika harus seharian berada di kamar Gwen. Baginya itu sudah menjadi liburan. Dia meminta Gwen untuk mendengarkan curahan hatinya.

Nafeera menceritakan tentang keadaan yang tidak terlalu baik di agensinya. Gwen yang perhatian menyarankan Nafeera untuk keluar dan mencari agensi lain. Nafeera sangat cantik, pasti tidak sulit menemukan agensi lain yang cocok.

“Apa aku jadi artis saja, ya?” tanya Nafeera.

“Kalau aku, mending cari profesi lain.”

“Ih, aku kan belum lulus kuliah. Cari kerja ga gampang.”

“Kenapa ga kerja di kantor Daddy? Jadi sekretarisnya, kan bisa?”

“Aku malu.”

Gwen menaikkan alisnya heran. “Kenapa?”

“Untuk masuk ke perusahaan Papa ga gampang. Lulusan terbaik. Aku ga mau ada omongan di belakangku. Mentang-mentang anak bos, enak banget bisa masuk kerja di sini, padahal ga bisa ngapa-ngapain. Aku takut omongan seperti itu.”

Gwen paham betul perasaan Nafeera.

Nafeera ingin melanjutkan ceritanya tentang bos pemilik agensi yang bernama Zachary, alias Mr. Devil. Namun, diurungkannya karena ia melihat Gwen sudah sangat mengantuk. Lagipula Gwen baru pulang jaga malam di rumah sakit, dia pasti kelelahan.

Terpopuler

Comments

Meylin

Meylin

bulenya muslim kan thour🤔

2021-12-07

0

Binurmarpaung

Binurmarpaung

baru menyimak

2021-11-20

0

Ratmi Asly

Ratmi Asly

hadir dan menyimak ... 😊

2021-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Dia Nafeera
2 Masalah Papa
3 Perjodohan
4 Memori
5 Kembar Beda Ibu
6 Membenci Devil
7 Doppelganger
8 Bukan Model
9 Cat at Catwalk
10 Hello Kitty
11 Cakaran Kitty
12 Comming Home
13 Rapuh
14 Keputusan
15 Aneh
16 Hadiah
17 Siapa Ahmad?
18 Ancaman Ahmad
19 Gwenevere
20 Naufal
21 Teman
22 Penghuni Vila
23 Acuh
24 Penjelasan
25 Pantai
26 Merona
27 Theodore
28 Emosi
29 Theodore 2
30 Perjodohan
31 Headline
32 Terbaik
33 Sold!
34 Wedding Dress
35 Sandiwara
36 Papa Galak
37 Pengakuan Dosa
38 Cantik
39 Bukan Cinderella, Bukan Siti Nurbaya
40 I'm Sorry Princess
41 D Day
42 Topeng
43 Seduce
44 Dua Wajah
45 Panas
46 Welcome
47 Janji
48 Baru
49 Hug Me
50 Melunasi Hutang
51 Hitungan Berlanjut
52 Cupid or cubit?
53 Pacaran Setelah Menikah
54 No Limit
55 Bloody Kiss 1
56 Bloody Kiss 2
57 Cukup Siti Nurbaya
58 Penjara
59 Future
60 Stay With Me
61 Yang Aku Tunggu
62 After Effect
63 Masih Sakit?
64 Obat
65 Taken
66 Long distance mariage
67 Memantau
68 Wacana Honeymoon
69 Coffee Shop
70 Kenapa?
71 I miss you
72 CCTV
73 Lagi Marah
74 She's the Boss
75 Eliminasi Kepanikan
76 Self-esteem
77 Ada yang Lain
78 WFH
79 Mitos Ayam
80 Kabar Bahagia
81 Craving
82 Masa Lalu
83 Tentang Karina
84 (not) a nightmare
85 Plans
86 Black
87 Reds
88 Pulang
89 Awake
90 Malaikat
91 Memori
92 Flowers
93 Home
94 It's time to say good bye
95 Epilog
96 Pengumuman
97 Sorry bukan update
98 Ngiklan
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Dia Nafeera
2
Masalah Papa
3
Perjodohan
4
Memori
5
Kembar Beda Ibu
6
Membenci Devil
7
Doppelganger
8
Bukan Model
9
Cat at Catwalk
10
Hello Kitty
11
Cakaran Kitty
12
Comming Home
13
Rapuh
14
Keputusan
15
Aneh
16
Hadiah
17
Siapa Ahmad?
18
Ancaman Ahmad
19
Gwenevere
20
Naufal
21
Teman
22
Penghuni Vila
23
Acuh
24
Penjelasan
25
Pantai
26
Merona
27
Theodore
28
Emosi
29
Theodore 2
30
Perjodohan
31
Headline
32
Terbaik
33
Sold!
34
Wedding Dress
35
Sandiwara
36
Papa Galak
37
Pengakuan Dosa
38
Cantik
39
Bukan Cinderella, Bukan Siti Nurbaya
40
I'm Sorry Princess
41
D Day
42
Topeng
43
Seduce
44
Dua Wajah
45
Panas
46
Welcome
47
Janji
48
Baru
49
Hug Me
50
Melunasi Hutang
51
Hitungan Berlanjut
52
Cupid or cubit?
53
Pacaran Setelah Menikah
54
No Limit
55
Bloody Kiss 1
56
Bloody Kiss 2
57
Cukup Siti Nurbaya
58
Penjara
59
Future
60
Stay With Me
61
Yang Aku Tunggu
62
After Effect
63
Masih Sakit?
64
Obat
65
Taken
66
Long distance mariage
67
Memantau
68
Wacana Honeymoon
69
Coffee Shop
70
Kenapa?
71
I miss you
72
CCTV
73
Lagi Marah
74
She's the Boss
75
Eliminasi Kepanikan
76
Self-esteem
77
Ada yang Lain
78
WFH
79
Mitos Ayam
80
Kabar Bahagia
81
Craving
82
Masa Lalu
83
Tentang Karina
84
(not) a nightmare
85
Plans
86
Black
87
Reds
88
Pulang
89
Awake
90
Malaikat
91
Memori
92
Flowers
93
Home
94
It's time to say good bye
95
Epilog
96
Pengumuman
97
Sorry bukan update
98
Ngiklan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!