"Nafeera? Bukannya itu model yang nolak lo di hotel?" tanya Adrian memastikan.
"Lo masih ingat?"
"Oh jelas," jawab Adrian dengan cengiran, "itu momen yang langka. Jarang-jarang. Eh ralat. Itu pertama kalinya gue lihat lo ditolak cewek," lanjutnya.
"Asem!"
"Emang dia ngapain?"
"Males ah. Bahas yang lain aja," pinta Zach. Meskipun Adrian teman kepercayaannya tapi dia tak mau berbagi hal memalukan seperti itu. Untungnya pada waktu kejadian dia sigap membungkam para wartawan agar tak tersebar fotonya.
"Oh ya, gue ke sini mau kasih kabar." Adrian memasang mimik serius. "Theo juga ngincar area Columbus Circle," lanjutnya.
Zach mengerutkan dahinya. "Baru kali ini dia berani konfrontasi langsung dengan kita. Ada apa? Dia dapat dukungan dari mana?" Columbus Circle adalah area apartemen elit di Manhattan. Hanya developer tertentu yang bisa mendapatkan kesempatan untuk mengambil proyeknya. Salah satunya adalah perusahaan milik Zach. Sedangkan Theo adalah sepupunya yang mempunyai perusahaan di bidang yang sama. Tapi ia lebih banyak mengalah jika Zach lebih dulu melancarkan negonya ke pemilik properti.
"Bapaknya lah. Kelihatannya mereka mau nunjukin ke kakek lo kalau Theo pantas jadi ahli waris. Kalau proyek ini berhasil, mereka pikir bisa mengubah penilaian kakek lo. Memang, sih Om Arvan sudah dicoret dari daftar ahli waris gara-gara dia bisnis narkoba. Tapi anaknya, kan bersih." Zach menyimak dengan baik apa yang dikatakan Adrian–teman sekaligus partner bisnisnya.
“Bukannya Om Arvan masih di penjara?”
“Meski di penjara, dia masih punya bawahan yang loyal ... jadi, apa langkah lo selanjutnya?” tanya Adrian.
“Biarin aja,” jawab Zach singkat.
“Apa?! Eh gak salah, nih? Lo sehat, kan?”
Tidak biasanya Zach mengalah kepada orang lain, terutama Theo. Adrian memikirkan kemungkinan otak Zach bergeser sedikit dari tempatnya semula. Mungkin luka di dahi Zach adalah luka serius yang bisa mengubah pola pikirnya. Adrian mendekat hendak menempelkan telapak tangannya tapi langsung ditepis oleh Zach. “Apaan, sih?” Adrian mengedikkan bahu.
“Lo urus perusahaan dulu. Gue mau pulang ke Indo nganter Kakek,” ujar Adrian.
“Eh udah boleh pulang? Kok cepet?”
“Kakek minta pulang ke Indo, tetep sih nanti harus perawatan lagi di RS. Sebenernya ga dibolehin karena masih tahap pemulihan pasca operasi, tapi Kakek ngancem mogok makan.”
Adrian merasa semakin aneh saja. Bukan hanya Zach yang berubah, tapi juga Ahmad. Tidak pernah seumur-umur Adrian hidup, Ahmad bersikap kekanak-kanakan seperti itu. Dia dikenal sebagai pebisnis bertangan dingin. Merajai bisnis properti dalam negeri, bahkan bisnisnya menggurita hingga ke manca negara. Adrian cukup beruntung menjadi teman setia Zach karena dia bukan orang yang mudah didekati. Keuntungan mempunyai teman tajir adalah, salah satu pintu kesuksesan finansial terbuka.
“Kalau udah ga ada yang penting dibicarain, gue mau cabut jemput kakek dulu,” pamit Zach.
“Ya, deh. Nitip salam buat kakek lo.”
*****
Hal pertama yang dilakukan Ahmad ketika sampai di rumah sakit Indonesia adalah menelepon mantan dokternya, Gwen. Betapa terkejutnya Gwen, dia tidak diinformasikan tentang keputusan direktur rumah sakit maupun mantan partnernya Linda kalau mereka mengijinkan Ahmad menempuh perjalanan jauh pasca operasi. Meskipun pakai jet pribadi, namun hal itu sangat beresiko. Jadi hal pertama yang dilakukan Gwen adalah mengomeli Ahmad. Dia tidak tahu kalau Ahmad adalah triliuner yang bisa melakukan apa saja sesuai dengan keinginannya.
Jika bersikap kekanak-kanakan sudah terasa aneh, maka Iwan dibuat takjub oleh keanehan yang ini, seorang gadis mengomeli tuannya dan ternyata si tuan mendengarkan dengan seksama. Ajaib. Pernahkah Ahmad diomeli orang? Tidak pernah.
“Apa saya boleh minta alamat Anda, Dok? Mumpung saya sudah di Indonesia,” pinta Ahmad.
“Buat apa? Jangan-jangan Anda mau ke rumah saya?” tanya Gwen memastikan.
“He he he, ya kapan-kapan,” jawab Ahmad santai.
“Tidak perlu, saya yang akan ke rumah sakit. Saya harus pastikan keselamatan Anda. Meskipun saya sudah tidak di New York, Anda tetap pasien saya.” Gwen segera meminta alamat rumah sakit tempat Ahmad dirawat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Rama Yana
👍👍👍👍😘
2021-09-24
0
Bunda
makin seru
2021-08-05
0
Nimranah AB
ketemu
2021-07-12
0